skip to main |
skip to sidebar
Download Buku Titik Tolak Perjalanan Dakwah Islam Hizbut Tahrir
Download Buku Titik Tolak Perjalanan Dakwah Islam Hizbut Tahrir
........
Pada tahapan ini (nuqthatul inthilaq), Hizb akan berhadapan langsung dengan orang-orang yang banyak berbuat zhalim, para penganut tsaqafah asing, serta kelompok-kelompok yang menjadi kroni penguasa. Hizb pada dasarnya tidak ingin berhadapan dengan mereka, tidak bermaksud berkonfrontasi dengan mereka, atau tidak menganggap mereka sebagai musuh. Hizb sebenarnya hanya ingin berhadapan dengan pihak penjajah yang kafir, sebab dialah satu-satunya musuh umat.
........
5. Sesungguhnya umat belum memahami benar pentingnya organisasi politik yang berbasis ideologi, meskipun mereka sudah mampu merasakan urgensinya. Sehingga, umat terbiasa dengan organisasi-organisasi yang ada saat ini, meskipun mereka menampakkan kemarahan terhadapnya, merasa bosan terhadap cara-cara yang dikembangkannya, serta tidak menaruh harapan untuk meraih keberhasilan dari metode yang ditempuhnya. Karena umat tidak memahami pentingnya organisasi yang berbasis ideologi, tidak aneh jika umat secara keseluruhan nampak terpengaruh dengan format-format yang menonjol dalam organisasi-organisasi tersebut. Bahkan mereka mengikuti format-format ini dalam aktivitasnya sekalipun mereka tidak merasakan kepuasan.
........
9. Menyiapkan umat untuk mengemban dakwah Islam berarti menyiapkan umat untuk melakukan aktivitas politik berasaskan Islam. Ini tidak mungkin terwujud dengan sempurna, jika pemikiran-pemikiran Islam belum dominan dan jika metode politik berdasarkan persepsi Islam masih belum jelas dan belum mendominasi semua jenis pemikiran yang lain. Tentu saja hal ini mengharuskan Hizb untuk menjelaskan pemikiran-pemikiran Islam dalam tsaqafahnya, serta menjelaskan metode politiknya bukan hanya dengan menjelaskan tsaqafahnya, namun juga dengan menerapkan metode tersebut pada berbagai peristiwa sehari-hari yang terjadi di dunia, baik yang berhubungan dengan politik internasional maupun politik di negeri-negeri Islam. Ini menuntut kecepatan aktivitas politik yang terwujud nyata dalam kegiatan mengadopsi kepentingan umat (tabanni mashalih al ummah) serta membongkar strategi-strategi penjajah.
........
16. Menyerah pada nasib dan situasi yang ada, atau dengan kata lain menerima situasi yang ada secara kebetulan, oleh Hizb atau anggota-anggotanya, berarti suatu stagnasi yang akan menyebabkan terjadinya kemunduran. Karena itu, harus selalu ada upaya untuk berpikir mengkaji apa yang telah dilakukan, memikirkan jalan yang telah ditempuh untuk mewujudkannya, serta memikirkan apa yang seharusnya dilakukan. Tidak dibenarkan hanya menunggu kedatangan situasi dan akibat-akibat yang dibawanya, sebaliknya Hizb harus menciptakan serta memanfaatkan situasi yang terjadi.
........
19. Hizb harus menyadari bahwa tahap yang sedang dilalui oleh umat Islam adalah tahap revolusi pemikiran dan perasaan, yang akan dapat mendorong kaum muslimin mengemban qiyadah fikriyah mereka secara internasional ke seluruh dunia untuk mengalahkan seluruh qiyadah fikriyah lain dalam segala aspek kehidupan. Hizbut Tahrir harus menyadari bahwa dia wajib memikul tugas tersebut. Karena itu, aspek pemikiran tetap menjadi asas kegiatan Hizb. Aspek pemikiran ini (yang harus selalu dibarengi dengan aktivitas politik) adalah tumpuan utama kegiatan Hizb. Maka dari itu, Hizb harus selalu mencermati kondisi politik internasional dan kondisi politik di negeri-negeri Islam, terutama kondisi politik di tempat dia berkiprah. Hizb juga harus berusaha untuk menjadikan pemikiran Islam sebagai satu-satunya bahan diskusi dan bahan kajian di seluruh negeri-negeri Islam. Di samping itu Hizb juga harus selalu mencermati pemikiran yang berkembang di tengah masyarakat di negeri-negeri Islam.
........
27. Harus diperhatikan bahwa pemikiran-pemikiran mendasar tentang kehidupan di negeri-negeri Islam adalah pemikiran Kapitalisme-Demokrasi. Namun pemikiran tersebut masih labil dan tidak tertancap dengan kuat, karena masyarakat tidak menjadikannya sebagai pemikiran mendasar bagi mereka. Ini karena aqidah mereka masih Aqidah Islamiyah. Ketika mereka mengadopsi pemikiran Kapitalisme-Demokrasi, mereka mengambilnya begitu saja tanpa disertai keyakinan, atau mereka ditipu oleh orang yang memberikan pemikiran itu kepada mereka, yang menyatakan bahwa pemikiran tersebut tidak bertentangan dengan aqidah mereka, bahkan sesuai dengan aqidah mereka. Karena itulah, pemikiran tersebut tidak kukuh tertanam dalam benak mereka, meskipun mereka bertindak sesuai dengan pemikiran itu. Jika mereka yakin bahwa pemikiran tersebut bertentangan dengan aqidah mereka, mereka akan segera meninggalkannya dan kembali kepada pemikiran Islam. Dengan kembalinya mereka kepada pemikiran Islam, akan terjadi perubahan dalam masyarakat.
........
Sebagai contoh, ketika orang menggembar-gemborkan bahwa kemuliaan itu adalah milik bangsa Arab, maka mereka diingatkan bahwa pandangan tersebut bertentangan dengan Islam. Sebab, kemuliaan itu hanya milik Allah, Rasul-Nya, serta orang-orang mukmin. Ketika mereka mempro-pagandakan nasionalisme Arab, mereka diingatkan akan wajibnya menyerukan Islam, di mana Islam telah menyerang fanatisme kesukuan, asal-usul, dan kebangsaan, yang semuanya merupakan fenomena nasionalisme. Dengan cara seperti itu, mereka akan mengetahui kesalahan yang mereka perbuat, karena tindakan-tindakan mereka bertentangan dengan syara’. Akhirnya mereka akan mengetahui kesalahan pemikiran-pemikirannya.
........
Ketiga, orang-orang yang terpesona dengan pemikiran-pemikiran lain dan organisasi-organisasi lain, atau orang-orang yang sedang kebingungan. Mereka ini adalah penganut pemikiran-pemikiran lain dan orang-orang yang bingung. Terhadap mereka, harus dilakukan diskusi mengenai pemikiran Islam. Mereka harus diajak untuk memahami Islam dan mengemban dakwah Islam, meskipun sudah pasti mereka akan menentang dakwah dengan cara menebarkan keraguan terhadap pemikiran Islam dan memberikan persepsi-persepsi yang rancu tentangnya serta menyerang pemikiran Islam. Oleh karena itu, seorang pengemban dakwah harus berlapang dada terhadap mereka. Dia harus mengambil posisi sebagai pihak yang menyerang pemikiran-pemikiran mereka yang rusak, pemahaman-pemahaman mereka yang rancu, serta metode-metode berpikir mereka yang bengkok. Dia harus menjauhi posisi sebagai pihak yang diserang dan jangan sampai mau menerima Islam sebagai pihak yang tertuduh.
........
Akan tetapi, hal itu akan dapat dimengerti oleh mereka yang paham benar tentang kelicikan dan tipudaya penjajah terhadap Islam dan kaum muslimin, tentang ketakutan mereka yang terus menerus terhadap berdirinya Daulah Islam, dan tentang kesadaran mereka bahwa Daulah Islam tidak hanya akan mencabut penjajahan dari akar-akarnya, tetapi juga akan mengambil alih posisi negara nomor satu di dunia dan mengemban dakwah kepada setiap manusia. Mereka yang paham benar akan semua itu dapat memahami mengapa penjajah yang kafir itu secara terus menerus mengawasi kaum muslimin dengan kaca pembesar -yakni dapat melihat hal-hal yang tidak dapat dilihat oleh banyak orang- sehingga penjajah dapat mengetahuinya dan menyiapkan segala sesuatu untuk menghadapinya.
Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar