Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Minggu, 22 Juli 2012

Hubungan Masyarakat - Hubungan kita dengan masyarakat umumnya


Hubungan kita dengan masyarakat umumnya




“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (16) an-Nahl 125]

Tugas kita pada masyarakat adalah berdasarkan apa yang Islam perintahkan. Islam memerintahkan bahwa kita berdakwah kepada masyarakat.

Jika kita melihat iklim sekarang di mana kita berada, kita melihat bahwa terdapat kebutuhan mendesak untuk memberikan bantahan terhadap berbagai kebohongan tentang Islam.

Kita punya tugas-tugas Islam secara umum terhadap para tetangga kita. Lebih jauh lagi kita juga harus menjelaskan hal-hal yang keliru dipahami, membantah kebohongan-kebohongan dan mengajak manusia kepada akidah dan sistem Islam. Ini harus dimulai terhadap mereka yang kita berinteraksi secara personal - seperti tetangga, rekan atau bahkan terhadap non-Muslim.

Kedua, perilaku Islam, sebagaimana kita telah katakan, adalah berkebalikan dengan kehidupan modern sekular liberal barat. Perilaku Islam ini menjadi solusi dan mercusuar bagi yang lain. Maka, semua aspek Umat Islam dan kehidupan pribadi Umat Muslim bisa membantu dakwah untuk Islam.

Apa yang Syariah katakan tentang berinteraksi dengan non-Muslim?

Berikut ini beberapa Ahkam Syariah yang Islam berikan dalam berinteraksi dengan non-Muslim:

·         Perlindungan harta. Adalah haram untuk mencuri, mengambil alih, dan menipu orang lain. Ini termasuk larangan naik kendaraan umum tanpa membayar tiketnya.
·         Perlindungan darah. Adalah haram membunuh mereka atau melukai mereka. Ini termasuk larangan perbuatan menyebabkan mereka ketakutan.
·         Perlindungan kehormatan. Adalah haram menyakiti para wanita mereka secara langsung atau tidak langsung. Adalah terlarang melukai mereka dengan kata-kata atau perbuatan.
·         Perlindungan agama. Adalah haram melakukan penodaan agama atau merusak gereja dan tempat ibadah lain.
·         Berhubungan baik dengan mereka dan memperlakukan mereka dengan baik. Boleh berbagi dalam kebahagiaan maupun kesedihan selama tidak melibatkan pelanggaran Syariah dan dosa.
·         Adalah haram untuk membohongi dan menipu mereka atau mencurangi mereka untuk keuntungan tertentu.


“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri,” [Terjemah Makna Qur'an Surat (4) an-Nisa 36]

Jalan kita untuk maju:

Kita perlu bekerja secara aktif membantah berbagai serangan propaganda melawan Islam dan menunjukkan keindahan Islam apa adanya (tanpa menyelewengkan Islam) sebagai Risalah untuk umat manusia dengan cara:
Berinteraksi secara pribadi dengan orang lain
Seminar, Diskusi publik, Ceramah, dan Kajian Islam
Penyebaran dakwah melalui media massa

Ini hanyalah beberapa cara untuk mengemban dakwah untuk Islam dalam masyarakat.

Kerja Hizbut Tahrir terhadap non-Muslim

Hizbut Tahrir secara proaktif mengkomunikasikan Risalah Islam dan kepentingan dunia Muslim, kepada para jurnalis, politisi, akademisi dan komentator.

Di tingkat akar rumput Hizb telah, di mana dimungkinkan, terlibat dalam debat dan dakwah pada non-Muslim.

Hizb menerbitkan publikasi yang membahas permasalahan umat manusia termasuk non-Muslim. Publikasi juga berisi penjelasan Akidah, jalan menuju Tauhid, dan seruan Islam, termasuk penjelasan bagaimana Islam menghargai wanita, bagaimana Islam mengakhiri rasisme 1400 tahun yang lalu, dan bagaimana Syariah bisa memastikan keadilan dan masyarakat yang beradab.

Selasa, 17 Juli 2012

Umat Islam - Umat Kita


Umat Kita



“Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. ...” [Terjemah Makna Qur'an Surat (49) al-Hujurat 10]

Kita hidup di suatu wilayah tertentu. Namun tidak diragukan bahwa kita merasakan problem-problem yang dihadapi saudara-saudari kita. Penderitaan penduduk Palestina, penjajahan Kashmir, penghancuran Irak dan penjajahan brutal Afghanistan dan Pakistan menjadi pengingat adanya problem berkelanjutan yang menimpa Umat Muslim.

Tugas Kita

Menjadi suara bagi Umat tak bersuara yang hidup di bawah penjajahan dan penindasan di manapun mereka.

Khilafah - Perkara Vital

Penjajahan dan penindasan ini telah semakin parah sejak penghancuran kepemimpinan dan negara yang mewakili Umat Muslim, Khilafah. Ini terjadi selama periode yang panjang yang akhirnya berujung pada penghapusan Khilafah di 3 Maret 1924 - sebuah kebijakan yang dicanangkan oleh Inggris. Hingga saat terakhir itu dunia Muslim memiliki seorang pemimpin; perisainya dan kehormatannya. Bahkan pada periode terlemahnya, Umat masih lebih kuat dan lebih disegani daripada setelah penghapusan Khilafah. Setelah penghancuran Khilafah Umat Muslim dikuasai oleh para raja dan diktator dan para demokrat yang jelas korup. Mereka menenggelamkan penduduk ke dalam penindasan dan ketidakadilan dan melakukan setiap hal yang memfasilitasi agenda kolonial barat di dunia Muslim.

Masa Depan Politik Dunia Muslim

Perang terhadap teror sekarang ini adalah tentang pencegahan pendirian kembali Khilafah dan penyebaran sistem sekular barat di dunia Islam. George W. Bush, Tony Blair dan yang lain telah membuat hal ini gamblang dalam berbagai pidato. Namun, salah satu pengakuan yang paling gamblang adalah oleh mantan Sekretaris Negara Charles Clarke ketika dia membahas suatu badan pemikir AS sayap kanan, the Heritage Foundation, mengatakan: "...tidak boleh ada negosiasi tentang penciptaan kembali Khilafah; tidak boleh ada negosiasi tentang penerapan hukum Syariah"

Terdapat berbagai rencana dan kebijakan yang terus diperdebatkan, didiskusikan dan digodok di London dan Washington untuk tujuan itu. Kolonialisme berusaha melestarikan pemecahbelahan, dan penundukkan dunia Muslim untuk berbagai kepentingan kolonialnya. Ini dilarang karena Allah Swt. berfirman:

“…dan Allah sekali-kali tidak akan memberi jalan kepada orang-orang kafir untuk memusnahkan orang-orang yang beriman.“ [Terjemah Makna Qur'an Surat (4) an-Nisa 141]

Kondisi menyedihkan dalam berbagai urusan selama puluhan tahun disebabkan bangsa-bangsa kolonial berhasil mendapat 'jalan' untuk menguasai Umat melalui dominasi politik dan ekonomi; para penguasa antek yang memerintah demi berbagai kepentingan para kolonialis; dan penjajahan langsung.

Setiap Muslim menginginkan Umat ini bersatu. Khilafah adalah manifestasi dan cara untuk persatuan ini. Allah memerintahkan bahwa Umat Islam ini harus menjadi Umat terbaik, Ummatun Wasat untuk menjadi saksi atas semua manusia; bahwa Umat Islam harus tegak demi keadilan Islam melawan ketidakadilan.

Jalan kita untuk maju:

Hizbut Tahrir berada di garis depan untuk mengubah situasi Umat Muslim dengan bekerja untuk penegakkan kembali Islam melalui sistem pemerintahan Islam sehingga keadilan Syariah kembali ditegakkan di dunia Muslim. Beberapa Hadits Nabi Saw. memperingatkan kita akan pentingnya memiliki seorang Imam atau Khalifah bagi Umat Muslim:

“Dan siapa saja yang mati sedangkan di pundaknya tidak ada bai'at, maka matinya adalah seperti mati jahiliyah.” [Hadits Riwayat Muslim]

Dan di Sabda yang lain:

“Dan siapa saja yang mati sedangkan di pundaknya tidak ada (ketaatan) kepada Imam jama'ah, maka matinya adalah seperti mati jahiliyah.” [Hadits Riwayat Al-Hakim]

Seruan Khilafah sekarang telah menyebar di lebih dari 40 negara. Umat Islam berbagai warna kulit, bahasa, dan suku telah menyambut luar biasa pada seruan Khilafah dan sedang terus membangun gerakan politik kuat untuk mengganti rezim dan sistem korup yang menguasai kita.

Kerja Hizbut Tahrir mendirikan kembali Khilafah

Untuk mendukung kerja penegakkan kembali Khilafah di dunia Muslim, sangatlah penting bahwa di manapun kita hidup kita terus mendukung dan memperkuat gerakan untuk Khilafah di dunia Muslim. Kita bisa melakukan ini dalam beberapa cara:

Mendakwahkan ide-ide Islam pada para keluarga dan teman kita; dengan berinteraksi dengan mereka melalui telepon, SMS, email dan internet, dan mendiskusikan perkara-perkara vital yang akan memungkinkan kita memperkuat gerakan global untuk Khilafah.

Menyatukan suara kita dengan saudara-saudari kita di seluruh dunia Muslim - menentang kedzaliman yang dilakukan di tanah-tanah kita dan menyerukan Khilafah.

Hizbut Tahrir terus berada di garis depan mengorganisasi banyak aksi damai, seminar dan aktivitas media lainnya untuk menunjukkan ketertindasan dan kerusakan di dunia Muslim - untuk melawan dan membantu menciptakan perlawanan yang lebih luas terhadap berbagai kebijakan kolonial yang mendukung antek-anteknya dalam menjaga penjajahan dan menindas dunia Muslim.

Hizbut Tahrir berinteraksi dan terus berdakwah kepada para intelektual, politisi, angkatan bersenjata, tokoh masyarakat, dan media massa untuk menjelaskan penegakkan Khilafah dan bagaimana Islam menangani banyak problem global yang dihadapi umat manusia hari ini.

Kamis, 05 Juli 2012

Identitas Islam Kita - Identitas Kita



Identitas Kita



“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” [Terjemah Makna Qur'an Surat (41) Fushshilat 33]

Terdapat agenda penguasa untuk membangun identitas kebangsaan nasionalistik melalui proses agresif pemoderatan.

Berkaitan dengan Umat Islam, agenda untuk mereformasi Islam meliputi usaha-usaha untuk menghilangkan pentingnya 'Umat', untuk membuat ikatan dengan Umat menjadi sekunder dibanding loyalitas kebangsaan, bahkan hingga menghilangkannya. Ini juga untuk menghilangkan ide-ide politik Islam sehingga Umat Islam hanya mengadopsi ide-ide politik sekularisme.

Identitas Islam kita didasarkan pada keyakinan kita - Akidah kita

Identitas Islam didasarkan pada prinsip-prinsip dan ide-ide Islam yang mengikat Umat Islam bersama dalam persaudaraan menurut aqidah mereka yang mengalahkan ras, jender, warna kulit maupun kebangsaan. Allah Swt. berfirman:


“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, Ummat yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (23) al-Mu'minun 52]

Ini artinya kita harus menjaga perhatian dan tanggung jawab kita atas urusan-urusan Umat ini di sekeliling dunia, tidak mengabaikannya karena alasan geografis atau kepentingan lokal yang mungkin ada. Respon Umat Islam global terhadap kedzaliman di Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan dan Kashmir telah menunjukkan bagaimana Akidah Islam mengikat Umat Islam secara alami. Ini mencontoh hadits Nabi Saw. bahwa Umat Islam adalah 'satu tubuh'.

Ikatan Umat perlu dikuatkan di dalam masyarakat dan usaha apapun untuk menciptakan identitas nasionalistik yang memisahkan kita dari Umat harus ditolak. Kekuatan kita ada dalam persatuan akidah, kekuatan, kepemimpinan, Syariah Islam. Dalam ketiadaan seorang Khalifah yang menyatukan Umat Islam dengan benar dan hakiki dengan Khilafah, maka persatuan Umat dalam perjuangan penegakkan Islam adalah mendesak. Kelemahan kita ada dalam perpecahan termasuk atas dasar kebangsaan yang memang dilarang.

Selain itu, Islam secara fundamental datang untuk membebaskan umat manusia dari ikatan-ikatan berdasar kesukuan dan kebangsaan yang telah mengakibatkan banyak rasisme, perpecahan dan pertumpahan darah. Berdasarkan identitas Islam yang benar dan kuat ini, seorang Muslim akan memperlakukan setiap orang dengan keadilan sesuai Syariah Islam dan tidak akan menindas siapapun; dan akan menjalankan tugas menyelamatkan orang lain.


“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (49) al-Hujurat 13]

Jalan kita untuk maju:
Umat Islam harus tidak membolehkan diri mereka sendiri untuk disesatkan ke dalam identitas sempit nasionalistik yang memang bertentangan dengan Islam, dan harus memperkuat identitas indah Islam yang melampaui batasan-batasan ras, warna kulit, geografis, dan jender.

Kerja Hizbut Tahrir dalam Umat

Dalam Umat Hizbut Tahrir mengingatkan Umat Islam terhadap urusan-urusan Umat, dan memberitahu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekeliling dunia, mengingatkan mereka bahwa mereka adalah bagian dari 'satu tubuh'.

Hizbut Tahrir mendorong Umat Islam untuk memperkuat nilai-nilai Islam mereka dalam berinteraksi antara satu sama lain.

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam