Para Syaitan Berdasi
Para pembaca budiman, sesungguhnya Allah tidak menciptakan hambanya
dengan sia-sia dan, namun Ia menjadikan mereka untuk beribadah hanya untuk-Nya
dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ia juga telah mengutus pada setiap kaum seorang
rasul dari golongan mereka guna memberikan kabar, ancaman dan pengajaran yang
benar sesuai dengan ajaran Allah, dengan berusaha taat kepada-Nya dalam segala
perintah-Nya. Allah berfirman: “Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah
ada padanya seorang pemberi peringatan.”
Allah juga telah menggariskan jalan dan metode berdakwah untuk setiap
rasul yang diutus kepada kaumnya. Mereka diharuskan untuk menyampaikan risalah
Allah dengan penuh kesabaran. Allah berfirman: “Ajaklah (mereka) ke jalan
Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta debatlah
mereka dengan cara yang baik” [QS. An-Nahl
125]
“Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allah.”
Setiap Nabi atau setiap rasul apalagi Nabi Muhammad Saw. pasti pernah
menemui kesulitan dan keletihan dalam dakwahnya, bahkan terkadang dirinya
sendiri mendapatkan gangguan yang berat. Karena itulah pengikutnya dijadikan oleh Allah sebagai umat yang adil dan pilihan. Muhammad Saw. akan menjadi saksi pada hari perhitungan nanti. Allah
berfirman: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam),
ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”
Semua tantangan dan pengingkaran dalam dakwah para rasul juga para Nabi
itu, semuanya timbul dari syaitan. Mereka selalu menjadi batu penghalang bagi
setiap makhluk dan Khaliknya untuk saling berdekatan.
Para da’i mengajak umatnya untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah,
yang tidak ada seorangpun dapat menandingi-Nya, sedangkan syaitan jin dan
syaitan manusia berbuat sebaliknya, mereka
selalu mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada selain Allah. Allah
berfirman: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya
kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi
kamu”
Para musuh yang sangat licik itu tidak puas hanya
dengan merayu hati saja, namun untuk mencapai tujuannya ia juga menegakkan
sistem kufur thoghut di tengah kehidupan umat. Mereka menjelma sebagai penasihat dan cendekiawan
serta ikut bergabung dalam majlis pemuka-pemuka di antara
manusia. Dilihat dari luar, ia adalah sosok cerdik pandai yang penuh wibawa dan berilmu. Namun, seandainya kita melihat dari
dalam, kita akan menemukan sosok yang penuh kedengkian seperti api yang membara
dan melahap habis kayu bakar.
Mereka menyusun rencana konspirasi bersama untuk melawan tuntunan Rasulullah Saw. dan para pengikutnya. Mereka mematangkan rencana dan
perangkat untuk mengubur ideologi Islam.
“Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya
terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau
mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu.
Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”
Maka, berkumpullah para manusia
pengikut syaitan, mereka merundingkan tentang langkah yang akan mereka ambil dalam menghadapi Islam dan Umatnya.
Para pembaca yang budiman, cobalah anda renungkan baik-baik taktik yang
dilakukan oleh musuh kita syaitan dalam melawan Nabi Saw. dan para
pengikutnya di masa sekarang. Syaitan menggoda
hati manusia dan membuat sistem yang awet
untuk membangkang terhadap Islam. Namun sebaliknya, pengikut-pengikut Rasul Saw. yang taat kepada Allah malah bertambah banyak.
Kemudian syaitan melakukan taktik bekerjasama dengan orang-orang munafik serta memperbanyak jumlah orang munafik –berkonspirasi bersama mereka. Namun, taktik mereka lemah dan
konspirasi jahat mereka itu tetap akan gagal, karena dakwah dan propaganda Islam semakin menyadarkan
umat.
Maha Benar Allah yang Maha Besar dengan Firman-Nya: “Sesungguhnya
tipuan syaitan itu sangat lemah”.
Dalam sebuah hadits dikatakan: “Barangsiapa yang taat kepada Rasul
maka ia juga telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang maksiat kepada Rasul
maka ia telah maksiat kepada Allah”.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan,
maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang
mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu
sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan
keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa saja yang
dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. An Nuur: 21]
Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap manusia pasti akan kembali ke
sisi-Nya. Maka, semua perbuatannya adalah barang dagangan yang akan dijadikan
sebagai penentu nanti; apakah ia akan selamat atau celaka. Oleh karena itu, barangsiapa
yang menyerahkan seluruh hdupnya untuk Allah dan taat kepada-Nya, maka ia akan
terbebas dari siksaan. Dan barangsiapa yang menghambakan dirinya kepada syaitan
dan hawa nafsu, maka ia akan terjebak dalam kehancuran.”
Kalimat Penutup
Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah yang telah
memberikan semua nikmatnya. Shalawat dan salam kami haturkan untuk manusia
terbaik Nabi Muhammad Saw.
Kita harus menyadari bahwa para syaitan jin dan syaitan manusia adalah musuh kita semua. Allah berfirman dalam al Quran: “Sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu). Karena
sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka
menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” [QS. Faathiir: 6]
Musuh yang kita hadapi ini adalah musuh kita bersama sampai datangnya
hari kiamat nanti. Dan kita berdoa kepada Allah,
semoga kita akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang berusaha menjadi
golongan yang dimenangkan Allah. Dan hanya kepada
Allah-lah kita meminta taufik.
Para Syaitan Berdasi