Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 24 Desember 2013

Para Syaitan Berdasi



Para Syaitan Berdasi

Para pembaca budiman, sesungguhnya Allah tidak menciptakan hambanya dengan sia-sia dan, namun Ia menjadikan mereka untuk beribadah hanya untuk-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ia juga telah mengutus pada setiap kaum seorang rasul dari golongan mereka guna memberikan kabar, ancaman dan pengajaran yang benar sesuai dengan ajaran Allah, dengan berusaha taat kepada-Nya dalam segala perintah-Nya. Allah berfirman: “Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.”

Allah juga telah menggariskan jalan dan metode berdakwah untuk setiap rasul yang diutus kepada kaumnya. Mereka diharuskan untuk menyampaikan risalah Allah dengan penuh kesabaran. Allah berfirman: “Ajaklah (mereka) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta debatlah mereka dengan cara yang baik [QS. An-Nahl 125]

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.”

Setiap Nabi atau setiap rasul apalagi Nabi Muhammad Saw. pasti pernah menemui kesulitan dan keletihan dalam dakwahnya, bahkan terkadang dirinya sendiri mendapatkan gangguan yang berat. Karena itulah pengikutnya dijadikan oleh Allah sebagai umat yang adil dan pilihan. Muhammad Saw. akan menjadi saksi pada hari perhitungan nanti. Allah berfirman: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Semua tantangan dan pengingkaran dalam dakwah para rasul juga para Nabi itu, semuanya timbul dari syaitan. Mereka selalu menjadi batu penghalang bagi setiap makhluk dan Khaliknya untuk saling berdekatan.

Para da’i mengajak umatnya untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah, yang tidak ada seorangpun dapat menandingi-Nya, sedangkan syaitan jin dan syaitan manusia berbuat sebaliknya, mereka selalu mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada selain Allah. Allah berfirman: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu

Para musuh yang sangat licik itu tidak puas hanya dengan merayu hati saja, namun untuk mencapai tujuannya ia juga menegakkan sistem kufur thoghut di tengah kehidupan umat. Mereka menjelma sebagai penasihat dan cendekiawan serta ikut bergabung dalam majlis pemuka-pemuka di antara manusia. Dilihat dari luar, ia adalah sosok cerdik pandai yang penuh wibawa dan berilmu. Namun, seandainya kita melihat dari dalam, kita akan menemukan sosok yang penuh kedengkian seperti api yang membara dan melahap habis kayu bakar.

Mereka menyusun rencana konspirasi bersama untuk melawan tuntunan Rasulullah Saw. dan para pengikutnya. Mereka mematangkan rencana dan perangkat untuk mengubur ideologi Islam.

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”

Maka, berkumpullah para manusia pengikut syaitan, mereka merundingkan tentang langkah yang akan mereka ambil dalam menghadapi Islam dan Umatnya.

Para pembaca yang budiman, cobalah anda renungkan baik-baik taktik yang dilakukan oleh musuh kita syaitan dalam melawan Nabi Saw. dan para pengikutnya di masa sekarang. Syaitan menggoda hati manusia dan membuat sistem yang awet untuk membangkang terhadap Islam. Namun sebaliknya, pengikut-pengikut Rasul Saw. yang taat kepada Allah malah bertambah banyak.

Kemudian syaitan melakukan taktik bekerjasama dengan orang-orang munafik serta memperbanyak jumlah orang munafik –berkonspirasi bersama mereka. Namun, taktik mereka lemah dan konspirasi jahat mereka itu tetap akan gagal, karena dakwah dan propaganda Islam semakin menyadarkan umat.

Maha Benar Allah yang Maha Besar dengan Firman-Nya: “Sesungguhnya tipuan syaitan itu sangat lemah”.
Dalam sebuah hadits dikatakan: “Barangsiapa yang taat kepada Rasul maka ia juga telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang maksiat kepada Rasul maka ia telah maksiat kepada Allah”.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. An Nuur: 21]

Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap manusia pasti akan kembali ke sisi-Nya. Maka, semua perbuatannya adalah barang dagangan yang akan dijadikan sebagai penentu nanti; apakah ia akan selamat atau celaka. Oleh karena itu, barangsiapa yang menyerahkan seluruh hdupnya untuk Allah dan taat kepada-Nya, maka ia akan terbebas dari siksaan. Dan barangsiapa yang menghambakan dirinya kepada syaitan dan hawa nafsu, maka ia akan terjebak dalam kehancuran.”

Kalimat Penutup

Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan semua nikmatnya. Shalawat dan salam kami haturkan untuk manusia terbaik Nabi Muhammad Saw.

Kita harus menyadari bahwa para syaitan jin dan syaitan manusia adalah musuh kita semua. Allah berfirman dalam al Quran: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu). Karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” [QS. Faathiir: 6]

Musuh yang kita hadapi ini adalah musuh kita bersama sampai datangnya hari kiamat nanti. Dan kita berdoa kepada Allah, semoga kita akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang berusaha menjadi golongan yang dimenangkan Allah. Dan hanya kepada Allah-lah kita meminta taufik.

Para Syaitan Berdasi

Peperangan Melawan Syaitan

Peperangan Melawan Syaitan




Musuh Melukai Dengan Luka Yang Sangat Serius

Walaupun peperangan antara kita dan musuh kita syaitan jin dan syaitan manusia terus berlangsung dengan sangat berbahaya dan tanpa akhir, namun peperangan antara kita dengannya tersebut sudah menjadi ketentuan dari Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya: “Sesungguhnya syaitan bagi kamu adalah musuh, maka jadikanlah dia sebagai musuh.”

Kemudian Allah memerintahkan musuh kita dengan firman-Nya: “Dan hasutlah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka”.

Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang jelas-jelas telah menampakkan permusuhan terhadap anak Adam. Sesungguhnya musuh kita itu turun dan membisikkan suaranya kepada sebagian dari kita untuk menyesatkan kita.

Disebutkan dalam sebuah tafsir: “Dengan suara suling dan nyanyian serta segala perkara yang mungkar. Kemudian ia juga menggunakan orang-orang musyrik untuk melawan kita, dan syaitan juga ikut andil dalam harta yang haram. Harta itu masuk kepada kita dari jalan yang tidak halal, seperti riba (bunga), mencuri, korupsi, menipu, menggunakan harta anak yatim dengan tidak benar dan lain-lain. Syaitan juga ikut andil dalam menciptakan keturunan haram, seperti anak zina (semoga kita dijauhkan dari hal tersebut) dan durhaka kepada orang tua. Wallahua’alam.

Syaitan juga mencoba menyesatkan kita dengan mengatakan bahwa Surga, Neraka dan Hari Perhitungan itu tidak ada atau remeh. Apa yang disebutkan syaitan itu semua adalah bathil (tidak benar).

Allah memberikan suatu peringatan kepada musuh kita itu dengan firman-Nya: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, tidak ada kemampuan bagimu untuk mencelakakan mereka. Cukuplah dengan Tuhanmu sebagai wakil.”

Dalam sebuah tafsir disebutkan: “Hamba-hamba itu maksudnya adalah orang-orang yang terpelihara dari syaitan -semoga Allah menjadikan saya dan anda sekalian termasuk dari hamba yang terpelihara- tidak ada jalan atau kemenangan bagi syaitan atas mereka. Allah akan menjamin dan menunaikan semua yang Ia janjikan.

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap anak Adam ketika lahir lambungnya telah ditusuk oleh syaitan dengan jarinya, kecuali Isa anak Maryam. Ketika itu syaitan ingin menusukkan jarinya namun syaitan telah terdinding darinya.” [HR. Muttafaq ‘Alaihi]

Pembaca yang budiman dan saudaraku seagama, sesungguhnya kejahatan musuh kita itu sangat besar dan sangat berbahaya. Ia telah melukai salah seorang dari kita dengan luka yang sangat serius dalam peperangan yang telah berlangsung bertahun-tahun ini. Dia telah melumuri bumi dengan darah-darah suci kita, para dai ahli yang diibaratkan sebagai dokter sudah semakin sedikit untuk mengobati korban yang terluka akibat serangan musuh yang sangat jahat ini. Malah, dokter yang bertugas menyembuhkan itu juga tak luput dari luka.

Makna luka –wahai saudaraku- adalah dosa-dosa. Telah banyak fitnah-fitnah (kerusakan aqidah dan syariah) di antara kita, perbuatan haram banyak yang dilakukan, kerusakan nampak di daratan dan di lautan, mereka juga banyak yang meninggalkan shalat lima waktu. Mereka menjadikan segala sesuatu yang halal menjadi haram, yang haram menjadi halal, mereka juga mengambil hukum bukan dari hukum Allah. Mereka menjadikan sunah menjadi bid’ah dan bid’ah menjadi sunah, kejahatan menjadi kebaikan dan kebaikan menjadi kejahatan, mengajak untuk kemungkaran dan melarang yang ma’ruf, begitulah seterusnya..

Ya Allah..., saya nasihatkan kepada anda wahai saudaraku juga kepada diri saya pribadi agar kita selalu menambahkan ketakwaan kepada Allah dan juga selalu beristigfar. Karena hanya itulah obat mujarab untuk mengatasi dosa.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri ra., ia berkata: “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Iblis berkata: “Demi keagungan-Mu, saya akan tetap menggoda hamba-hamba-Mu selama ruh mereka ada di jasad mereka.” Allah berfirman: “Demi keagungan dan kebesaaran-Ku, saya tetap akan mengampuni mereka selama mereka memohon ampun kepada-Ku.” [HR. Imam Ahmad dan Hakim. Hakim berkata: “Hadits ini sanadnya shahih]

Pernyataan di atas diperkuat oleh riwayat Anas secara marfu’ yang berbunyi: “Apakah kalian ingin saya beri tahu tentang sesuatu. Ketahuilah bahwa penyakit yang sedang kalian derita adalah dosa, dan sebagai obatnya adalah istighfar.” [HR. Baihaqi]

Maha Benar Allah ketika Ia berfirman: “Barangsiapa yang berpaling dari pengajaran (Tuhan) Yang Maha Pemurah (al-Qur'an), Kami adakan baginya syaitan (yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami (di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat teman (yang menyertai manusia). (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya kamu bersekutu dalam adzab itu”.

Ya Allah, segala puji hanyalah untuk-Mu, dan hanya kepada-Mu aku mengadu, Engkaulah yang Maha Penolong dan hanya kepada Engkau kami memohon pertolongan dan hanya kepada-Mu berserah diri. Ya Allah, bantulah kami untuk melawan musuh bebuyutan ini, tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali hanya bersandar kepada-Mu.

Peperangan Melawan Syaitan

Pertempuran Melawan Syaitan

Pertempuran Melawan Syaitan




Kita Dan Musuh Dalam Pertempuran

Setiap pertempuran antar manusia akan berakhir dengan segala macam cara, kecuali dengan musuh hakiki kita, syaitan. Kita dan syaitan selalu berada dalam pertempuran, senjata kita memiliki satu mata pedang, namun senjatanya memiliki dua mata pedang. Kita akan mati di dunia ini, sedangkan dia tidak akan mati sampai hari kebangkitan. Dia selalu mengintai kita; dari generasi ke generasi. Dia memukul kita dengan senjatanya sedangkan kita tidak melihatnya. Sungguh...dia adalah musuh yang paling jahat yang selalu bertindak serampangan. Dia tidak akan pernah kompromi atau mengadakan gencatan senjata kecuali kita menurutinya dalam segala perintahnya. Jika tidak...maka perang akan terus berlangsung siang dan malam.

Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu, maka jadikanlah dia sebagai musuhmu. Hanyasanya, syaitan mengajak golongannya untuk menjadi penghuni neraka Sa’ir”.
Maksudnya, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kita dalam menjalankan ajaran agama dan taat kepada Allah. Maka, perangilah dia dan jangan sekali-kali kalian menurutinya, selama kita masih dalam jalur yang benar. Karena, dia ingin agar kalian bersamanya di dalam neraka Sa’ir. Dia adalah musuh yang sangat licik!

Sebagai perumpamaan, syaitan tidak ubahnya seperti lubang yang licin di jalan. Ia juga berjalan di dalam aliran darah manusia, dan ia juga meletakkan mulutnya di hati anak Adam, maka berzikirlah kepada Allah niscaya ia akan menjauhkan mulutnya dari hati yang berzikir kepada Allah.

Dzikir kepada Allah adalah senjata kita yang paling kuat untuk melawan musuh seperti ini. Jika kita selalu berzikir dan taat kepada Allah, pasti kita akan menang dan mendapatkan Surga-Nya, insya Allah. Namun, jika kita lupa berdzikir dan tidak taat kepada Allah, niscaya hati kita akan dimakan oleh syaitan. Itulah yang disebut godaan al-Khannas (syaitan yang selalu membisikkan rayuannya di hati manusia).

Dalam sebuah hadits dari Anas dan Shafiyah Binti Huyay ra., mereka berdua berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya syaitan berjalan di tubuh anak Adam melalui aliran darahnya, saat itulah ia menggodanya”.
Ada juga riwayat yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya tentang tipuan dan rayuannya, juga riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Syahin, Baihaqi juga Sayuti dalam kitab ad-Durr. Dari Anas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya syaitan meletakkan mulutnya pada hati anak Adam, jika anak Adam ingat kepada Allah, ia mengangkat dan menjauhkan mulutnya dan apabila anak Adam lupa, maka ia akan menelan hati anak Adam. Itulah yang dinamakan dengan godaan syaitan.”

Wahai anak Adam, lawanlah musuh kalian, kekanglah mereka dan jangan sampai kalian memberikan keluasan kepada mereka di rumah-rumah kalian, usir dia! Sesungguhnya ketika musuh diberi keleluasaan di rumah anda, ia pasti akan mendatangkan kotoran. Maha Suci Allah...syaitan adalah musuh kita, namun kenapa kita memberikan kekuatan kepadanya untuk menambah pembangkangannya, kita memberi dia makan dan memberi dia minum, kita juga membukakan untuknya pintu rumah kita sedangkan dia selalu menimbulkan rasa takut dan menikam kita dari belakang. Sungguh perbuatan yang sangat buruk dan merugikan kita di hadapan Allah dan Rasul-Nya nanti di hari perhitungan.

Dalam sebuah hadits, dari Urwah dari Aisyah dari Rasulullah Saw., beliau bersabda: “Barangsiapa yang makan dengan tangan kirinya, maka ia makan bersama syaitan. Dan barangsiapa yang minum dengan tangan kirinya, maka ia minum bersama syaitan”.

Dari Ibnu Jubair, ia pernah bertanya kepada Jubair. Jubair berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya dan ketika itu ia mengucap dzikir kepada Allah dan ia juga mengucap dzikir ketika makan, syaitan berkata: “Tidak ada tempat bermalam juga tidak ada makan malam bagiku di sini”. Dan jika ia masuk dan makan tanpa menyebut nama Allah, syaitan berkata: “kalian telah mendapatkan tempat bermalam dan makanan”.

Bagaimana mungkin kita bisa memuliakan makhluk yang jelas-jelas menjadi musuh kita?!

Wahai anak Adam, janganlah kamu makan kecuali dengan tangan kanan, janganlah kamu minum kecuali dengan tangan kanan, dan ingatlah kepada Allah ketika kamu masuk menemui keluargamu, baik di dalam atau di luar rumahmu dan ingat Allah ketika kamu makan. Dengan begitu, syaitan musuhmu akan menjauh. “Apa yang dibawa Rasul maka ambillah, dan apa yang dilarang olehnya maka jauhilah”.

Berdoalah kepada Allah agar Dia menjauhkan syaitan dari kita dan menjauhkannya dari segala apa yang Ia berikan kepada kita; baik berupa keturunan dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian ingin menggauli istrinya, hendaknya ia membaca “Ya Allah, jauhkanlah syaitan dari kami dan jauhkanlah juga dia dari apa yang Engkau berikan kepada kami”, jika seseorang itu dikaruniai anak niscaya syaitan tidak akan dapat mencelakakannya dan tidak akan bisa menguasainya.”

Usirlah musuhmu itu dari ibadahmu, nyaringkan suaramu dengan dzikir kepada Allah, sebutlah Allah dengan takbir yang nyaring pula ketika melaksanakan kewajiban shalat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila kamu dipanggil untuk melaksanakan shalat dan kamu segera mengerjakannya, maka syaitan akan berbalik lari sambil terkentut-kentut”.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya syaitan, musuh kamu itu selalu menyuruh kamu untuk melakukan kekejian dosa. Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan menjanjikan kefakiran dan selalu menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Maksudnya adalah syaitan selalu menjanjikanmu dan menakut-nakutimu dengan kemiskinan. Ketika kamu ingin bersedekah kepada para fakir miskin, ia menggodamu dan berkata: “Apabila kamu bersedekah, nanti hartamu akan habis, dan kamu akan menjadi orang fakir”. Ini adalah sebuah tipuan dari syaitan, ia menakut-nakuti dengan kefakiran ketika orang hendak bersedekah.

“Dan ia selalu menyuruh dengan kekejian”, ketika kamu ingin mengeluarkan zakat yang menjadi salah satu rukun Islam yang lima. Syaitan menggodamu agar kamu tidak mengeluarkan zakat.
“Syaitan menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan ampunan”, yakni bagi dosa-dosamu karena kamu mengeluarkan zakat yang pasti mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah serta karunia berupa ganti yang baik juga pahala di akhirat kelak. “Dan Allah sangat luas karunia-Nya”, yakni dengan memberikan gantian dan ampunan.
“Dia juga Kuasa dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu”, maksudnya, Allah maha mengetahui niat-niat dan sedekahmu baik secara terang-terangan ataupun tersembunyi. Sesungguhnya, syaitan adalah musuh kamu yang sebenarnya. Maka, berhati-hatilah serta persiapkan segala kemampuanmu dengan dzikir kepada Allah!.
“Dan jika kamu digoda oleh syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Pertempuran Melawan Syaitan

Bahaya Para Pemikir Muslim yang Menyimpang



Para Pemikir dan Penghambaan Terhadap Syaitan

Wahai para pemikir, ketika kalian berdiri berceramah, seharusnya kalian memberikan penafsiran yang benar terhadap ayat-ayat al-Quran kepada masyarakat. Karena, bisa jadi suatu perkataan dianggap tidak memiliki muatan apa-apa, tiba-tiba saja dapat memfitnah Islam. Kata-kata yang tadinya dianggap tidak berharga tiba-tiba dapat merusak manusia, sehingga orang tersebut tidak dapat bernafas lagi.

Berhati-hatilah anda dari godaan syaitan yang terkutuk, jangan sampai anda menjadi budaknya. Sehingga ia dapat memerintah anda sekehendak hatinya. Masuk melalui kerongkongan, merasuk ke dalam jasad dan menyelinap bersama aliran darah yang mengalir ke seluruh tubuh anda. Rasulullah Saw. bersabda:

Sesungguhnya syaitan masuk ke dalam tubuh anak Adam melalui aliran darah. Apabila ia telah merasuk ke dalam tubuh manusia melalui urat-urat halusnya, maka Allah akan mengutuknya.”

Syaitan akan mengajak mereka untuk melakukan kerusakan. Ia akan melaksanakan janjinya sesuai dengan izin yang telah diberikan oleh Allah, ketika dirinya telah dilaknat dan dijauhkan dari rahmat-Nya. Dan lihatlah ke hari di mana makhluk terkutuk ini berkata: “Atas izin-Mu tersebut maka aku akan menggoda mereka semua (anak manusia).”

Tentu saja, ancaman dan janji tersebut mereka tepati. Syaitan terus menggoda manusia sampai manusia merasa bimbang, melakukan hal-hal yang buruk dan terkutuk. Semua ini dilakukan agar syaitan dapat mengalahkan kebenaran dengan kebatilan. Allah berfirman:

Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah kamu; dan jika kamu menuruti mereka, sesungguhnya kamu tentulah menjadi orang-orang yang musyrik.” [QS. Al An’am: 121]

Tidak diragukan lagi, di dunia ini kita mengenal orang-orang yang disebut sebagai para budayawan dan pemikir muslim. Sayangnya, tidak sedikit dari mereka yang menjadi budak syaitan. Mereka memasarkan berbagai racun pemikiran yang sesuai dengan tujuan syaitan. Bahkan, mereka berusaha untuk mengkritik keputusan hukum yang telah ditentukan Allah. Maha suci Allah, Tuhan yang maha berkuasa atas segala sesuatu.

Maka, semua penolakan yang datang dari makhluk kepada hukum Tuhannya yang abadi tersebut tidak dapat diterima. Dan orang yang berlaku tersebut disebut sebagai orang fasik, dzalim dan kafir. Di samping itu, semua keberatannya tidak akan diterima oleh Allah. Ia tidak memiliki cara lain selain harus bertaubat kepada Allah. Jika ia masih bersikeras dengan pendiriannya dan tidak bertaubat, maka ia akan dibiarkan bersama sahabat abadinya, syaitan! (Semoga kutukan dan laknat Allah diberikan kepadamu sampai datangnya hari akhir).

Kita dapat melihat bahwa hukum yang datang dari Allah merupakan hukum paling adil. Hal tersebut menunjukkan bahwa orang-orang yang telah berbuat sebuah kejahatan berhak untuk mendapatkan siksaan yang berat. Adapun orang-orang yang melaksanakan semua perintah-Nya, maka mereka akan mendapatkan pahala kebaikan sebagaimana orang-orang yang melakukan hal serupa telah mendapatkannya. (Tidak ada balasan perbuatan baik kecuali pahala yang baik).

Ini merupakan janji Allah. Oleh karena itu, seorang hamba yang telah melaksanakan seluruh perintahnya, berhak untuk mendapatkan ganjaran pahala dari Allah. Dan Allah tidak akan berbuat dhalim kepada hambanya. Allah berirman:

Tuhan kalian tidak akan berbuat dhalim kepada siapapun.” Dan dalam firman-Nya yang lain dikatakan: “Keputusan di sisi-Ku tidak dapat diubah dan Aku sekali-kali tidak menganiaya hamba-hamba-Ku.” [QS. Qaaf: 29]

Maha besar Allah dengan seluruh kekuasaan-Nya yang Maha Agung. Sehingga, orang-orang yang berlaku sombong di hadapan Allah akan menanggung semua akibat dan balasannya.

Bahkan, ada salah seorang pemikir Arab yang menyampaikan pendapatnya dalam sebuah seminar yang mengambil tempat di sebuah gedung pertemuan di wilayah Arab. Pemikir tersebut mengklaim dirinya sebagai pembela iblis, ia mencoba memutar balik keyakinan yang selama ini ada. Ia mengatakan bahwa kita semua harus melihat kembali permasalahan iblis yang telah mendapatkan kutukan dan laknat dari Allah.

Dalam pandangannya, iblis hanya mengikuti perintah Allah, maka dalam hal ini justru iblis adalah seorang pahlawan dan bukan makhluk Tuhan yang dianggap fasik. Pada saat itu, kita yakin bahwa syaitan telah merasuk ke dalam jalan pikirannya. Seandainya orang tersebut mau berpikir terlebih dahulu, tentu ia tidak akan berbicara sesuatu yang ia tidak tahu.

Akan tetapi, ia telah berlaku sangat berani kepada Allah. Seandainya ia mau membaca dengan baik, memperhatikan permasalahan ini secara hati-hati dan melihat hasil hukum yang telah Allah turunkan, niscaya ia akan mengerti dengan baik bahwasanya sujud yang telah Allah perintahkan kepada para malaikat-Nya dan kepada Iblis adalah sujud penghormatan dan bukan penghambaan kepada Adam. Dan perlu digarisbawahi bahwa sujud semacam ini tidak masuk ke dalam kategori syirik. Allah berfirman dalam al-Quran:

Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.”

Maka, sujudya malaikat pada waktu itu dengan memuji nama Allah adalah bagian dari bukti ketaatan mereka kepada seluruh perintah-Nya. Dan dengan ini, mereka telah mendapatkan ridlo Tuhannya. Berbeda dengan iblis. Pada waktu itu, ia telah diserang penyakit hasud. Sehingga menolak perintah Allah untuk sujud kepada Adam. Maka, iapun dinilai sebagai ciptaan Tuhan yang sombong dan dimasukkan ke dalam golongan orang-orang kafir. Tidak hanya itu, ia juga mendapatkan kutukan Allah. Tepatnya, dijauhkan dari rahmat Allah. Maka, pada saat itu ia dianggap sebagai makhluk yang telah melakukan kejahatan yang tidak ada tandingannya. Maka, celakalah bagi orang-orang yang menentang dan mencela keputusan Allah. Padahal, dia sendiri tidak mengetahui hakikat permasalahan tersebut secara benar!

Kita tidak akan memperpanjang bahasan mengenai perkataan yang batil ini. Karena sebagian kalangan yang berjalan di atas jalan-Nya dan memperjuangkan ajaran-Nya telah mengalahkan pendapat ini dan membukakan hakikat ajaran Allah yang sebenarnya. Telah dijelaskan mana yang benar dan tentu saja kebenaran akan mengalahkan kebatilan.

Bantahan tersebut datang dari seorang pemikir Islam terkenal, Muhammad Hamid. Selain sebagai tenaga pengajar pada salah satu universitas di wilayah timur tengah, ia juga bertugas sebagai khotib di masjid As-Sulthan. Kita dapat membaca rentetan kritikan dan bantahannya dalam buku “Rudûd ‘alâ Abâthîl” halaman 192 dan dicetak pada tahun 1385 H. Semoga Allah memberikan pahala kepada laki-laki terhormat itu.

Wahai saudaraku, lemparkanlah seluruh keingkaranmu terhadap syariah Islam ke pembakaran sampah, karena engkau pasti akan mendapatkan segala sesuatu yang dapat menyembuhkan dan menjawab tuduhan batil tersebut. Dan hanya kepada Allah-lah kita mengembalikan segala sesuatu.

Kita berdoa semoga Allah memberikan petunjuk, akhir kehidupan yang baik dan taufik kepada kita semua. Dan semoga shalawat beriringkan salam disampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. dan seluruh shahabat beliau, Amin.

Bahaya Para Pemikir Muslim yang Menyimpang

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam