Jabir
bin Samurah ra. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Islam akan tetap ada hingga Hari Akhir terjadi, atau
saat kalian telah diperintah oleh dua belas Khalifah, mereka
semua dari golongan Quraisy.” (Shahih Muslim)
Dijelaskan
oleh Qadhi ‘Iyad: “Mungkin apa yang dimaksud
dengan dua belas Khalifah dalam hadits ini dan hadits lain yang sejenis ialah
bahwa mereka adalah para Khalifah pada masa terkuat Khilafah, Kekuasaan Islam,
saat segala urusan dijalankan dengan benar dan rakyat bersatu di bawah mereka
yang menduduki jabatan Khalifah.” (Tarikh
al-Khulafa, karya Imam as-Suyuthi, p.14)
Ibnu
Hajar dalam Syarah al-Bukhari berkata: “Apa yang dikatakan oleh Qadhi Iyad merupakan pendapat
terbaik di antara pendapat lain yang mengomentari hadits yang sama. Saya kira
inilah pendapat terkuat karena didukung oleh sabda Nabi Saw. melalui sanad yang
jelas: ‘Dan umat akan bersatu di bawah mereka…” (Fathul Baari)
Imam
Jalaluddin as-Suyuti (911 H) dalam kitabnya Tarikh
al-Khulafa (Sejarah Para Khalifah) menuliskan sejarah para Khalifah
hingga wafatnya Khalifah Mutawakkil Abul ‘Izz pada 903 H dan pengangkatan
puteranya, al-Mustamsik Billah. Ia menuliskan dalam pengantar kitab tersebut: “Inilah sejarah singkat yang berisi biografi para
Khalifah, para Amirul Mukminin, yang menjadi pelayan umat sejak masa Abu Bakar
as-Siddiq ra. hingga saat ini.” Dan saat itu adalah 900 tahun setelah Hijrah.
Ibn
Hawalah menuturkan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
لَتُفْتَحَنَّ
لَكُمْ الشَّامُ ثَمَّ لَتُقْسَمَنَّ لَكُمْ كُنُوْزُ فَارِسِ وَالرُّوْمِ
وَلِيَكُوْنَنَّ ِلأَحَدِكُمْ مِنَ الْمَالِ كَذَا وَكَذَا حَتَّى إِنَّ
أَحَدَكُمْ لِيُعْطَى مِائَةَ دِيْنَارٍ فَيَتَسَخَطَهَا ثُمَّ وَضَعَ يَدَهُ
عَلَى رَأْسِى فَقَالَ يَا اِبْنَ حَوَالَةَ إِذَا رَأَيْتَ الْخِلاَفَةَ قَدْ
نَزَلَتِ اْلأَرْضُ الْمُقَدَّسَةَ فَقَدْ أَتَتْ الْزَلاَزَلُ وَالسَّلاَسِلُ
وَاْلبَلاَبِلُ وَالْفِتَنُ وَاْلأُمُوْرُ اْلعِظاَمُ وَالسَّاعَةُ أَقْرَبُ إِلَى
النَّاسِ مِنْ يَدِى هَذِهِ إِلَى رَأْسِكَ
“Sungguh
Syam akan ditaklukan untuk kalian. Kekayaan Persia dan Roma akan dibagikan
kepada kalian. Kemudian salah seorang dari kalian akan memiliki harta begini
dan begini hingga salah seorang akan diberi harta seratus dinar, tetapi ia
marah karenanya.” Kemudian Beliau meletakkan tangannya di kepalaku dan
bersabda, “Wahai putra Hawalah, jika engkau telah melihat Khilafah menempati tanah yang disucikan
(Palestina) maka akan datanglah saatnya banyak gempa, guncangan, fitnah dan
perkara-perkara besar. Saat itu Kiamat lebih dekat dari manusia daripada
tanganku ini dari kepalamu.” (HR. Ahmad, Sunan Ahmad no.22540; Sunan Abu
Dawud no.2535; ath-Thabrani, al-Hakim, al-Mustadrok
no.8309; Sunan al-Baihaqi no.18333; at-Tarikh
lil Bukhari no.3615)
Abdurrahaman
bin Abi Umairah al-Mujni mengatakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw.
bersabda:
هُنَاكَ فَي
بَيْتِ الْمَقْدِسِ سَتَكُوْنُ الْبَيْعَةُ
“Di
sana, di Baitul Maqdis, akan terjadi baiat (kepada Imam/Khalifah).” (HR.
Ibnu Asakir)
Hadits
ini juga diriwayatkan oleh al-Hakim dan beliau mensahihkannya.
إِنَّ اللهَ زَوَى لِي اْلأَرْضَ فَرَأَيْتُ مَشَارِقَهَا
وَمَغَارِبِهَا وَإِنَّ أُمَّتِي سَيَبْلُغُ مُلْكُهَا مَا زُرِيَ لِي مِنْهَا
”Sesungguhnya
Allah Swt. telah mengumpulkan (dan menyerahkan) bumi kepadaku, sehingga aku
bisa menyaksikan timur dan baratnya. Sesungguhnya umatku, kekuasaannya akan
mencapai apa yang telah dikumpulkan dan diserahkan kepadaku.” (HR. Imam Muslim,
Tirmidziy, dan Abu Dawud)
Senada
dengan hadits di atas, Imam Ahmad juga menuturkan sebuah hadits dari Tamim
al-Daariy bahwasanya beliau mendengar Rasulullah Saw. bersabda:
عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ
اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: لَيَبْلُغَنَّ هَذَا
الْأَمْرُ مَا بَلَغَ اللَّيْلُ وَالنَّهَارُ وَلَا يَتْرُكُ اللَّهُ بَيْتَ
مَدَرٍ وَلَا وَبَرٍ إِلَّا أَدْخَلَهُ اللَّهُ هَذَا الدِّينَ بِعِزِّ عَزِيزٍ
أَوْ بِذُلِّ ذَلِيلٍ عِزًّا يُعِزُّ اللَّهُ بِهِ الْإِسْلَامَ وَذُلًّا يُذِلُّ
اللَّهُ بِهِ الْكُفْرَ“ وَكَانَ تَمِيمٌ الدَّارِيُّ يَقُولُ قَدْ عَرَفْتُ
ذَلِكَ فِي أَهْلِ بَيْتِي لَقَدْ أَصَابَ مَنْ أَسْلَمَ مِنْهُمْ الْخَيْرُ
وَالشَّرَفُ وَالْعِزُّ وَلَقَدْ أَصَابَ مَنْ كَانَ مِنْهُمْ كَافِرًا الذُّلُّ
وَالصَّغَارُ وَالْجِزْيَةُ
“Urusan ini (kekuasaan Islam) akan mencapai apa
yang malam dan siang mencapainya. Dan Allah Swt. tidak membiarkan Bait al-Madar dan Bait al-Wabar, kecuali Allah akan memasukkannya ke dalam agama
ini, dengan kemuliaan, atau dengan kehinaan. Kemuliaan, yang Allah akan
memuliakannya dengan Islam, dan kehinaan, yang Allah akan menghinakannya dengan
kekufuran.” Tamim al-Daariy berkata, “Saya melihat itu pada penduduk negeriku.
Sungguh, sebagian orang yang masuk Islam mendapatkan kebaikan, kehormatan, dan
kemuliaan. Sedangkan sebagian orang yang kafir, mereka mendapatkan kehinaan,
kekerdilan, dan wajib membayar jizyah.” (HR. Imam Ahmad, dalam Musnad Imam
Ahmad)
سُئِلَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَيُّ
الْمَدِينَتَيْنِ تُفْتَحُ أَوَّلاً قُسْطَنْطِينِيَّةُ أَوْ رُومِيَّةُ فَقَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَدِينَةُ هِرَقْلَ تُفْتَحُ
أَوَّلاً يَعْنِي قُسْطَنْطِينِيَّةَ
“Rasulullah Saw. pernah ditanya, “Kota manakah
yang dibebaskan lebih dulu, Konstantinopel atau Roma?” Rasul
menjawab, “Kotanya Heraklius dibebaskan lebih dulu, yaitu Konstantinopel.”
(HR. Ahmad, ad-Darimi, Ibnu Abi Syaibah dan al-Hakim)
Penaklukan
pertama telah berhasil direalisasikan melalui tangan Muhammad al-Fâtih al-‘Utsmani seperti yang sudah
diketahui. Hal itu terealisasi setelah lebih dari delapan ratus tahun sejak
berita gembiranya disampaikan oleh Rasulullah Saw. Sabda Rasulullah bahwa
Konstantinopel akan ditaklukkan lebih awal, menunjukkan bahwa kota Roma pun
yang terletak di Italia saat ini, akan ditaklukkan oleh kaum muslimin, meski
bukan yang pertama. Hal ini terjadi setelah berdirinya kembali Khilafah Islam
yang melanjutkan kembali kewajibannya melaksanakan jihad futuhat/ pembebasan ke
seluruh penjuru dunia. Dengan kata lain, hadits ini merupakan kabar gembira
berdirinya kembali Khilafah di masa yang akan datang.
Rasulullah
Saw. bersabda:
يَكُوْنُ فِيْ آخِرِ
أُمَّتِيْ خَلِيْفَةٌ يَحْثُوْ الْمَالَ حَثْيًا لاَ يَعُدُّهُ عَدَدًا
“Akan ada pada akhir umatku Khalifah yang ‘menumpahkan’ (memberikan berlimpah) harta yang
tidak terhitung jumlahnya.” (HR. Muslim, Ahmad (III/317), dan Ibnu
Hibban (XV/75)