Yakinlah Anda dihadirkan di bumi ini untuk
beribadah dan menghamba kepada Pencipta Anda dengan mengikuti petunjukNya dan
hukum yang diturunkan kepada utusanNya dengan mengingkari ideologi yang
dibuat oleh manusia yang lemah.
Penghambaan kepada al-Khaliq artinya mengatur
kehidupan Anda sesuai dengan sistem yang mengatur relasi pria-wanita, ekonomi,
politik, pidana dan persanksian dan sebagainya dalam suatu pemenuhan yang tegas
terhadap hukum yang komprehensif yang diturunkan oleh Pencipta Anda, hukum yang
tidak dipengaruhi batasan waktu, hawa nafsu, atau akal-akalan siapapun sebagaimana hukum buatan
manusia.
Dengan demikian pemerintahan manapun yang
menegakkan ideologi yang dibuat oleh manusia yang tidak sempurna pasti akan
gagal untuk menyelesaikan problem-problem yang ada sebagaimana yang Anda
saksikan hari ini dengan mata Anda sendiri dari pemerintahan sistem republik.
Satu pemerintahan yang akan benar-benar menyelesaikan problem-problem Anda
harus independen secara politik, ekonomi dan intelektual; sesuatu yang tidak mungkin
dipenuhi oleh pemerintahan di dunia ketiga yang bergandengan erat dan mengekor
kepada ideologinya imperialis.
Apakah Anda tidak melihat bahwa menerima
konstitusi buatan manusia artinya menolak Pencipta Anda layaknya jika Dia tidak
bisa menurunkan ideologi yang benar untuk umat manusia; padahal manusia
bergantung kepadaNya tiap detik dan tiap tarikan nafas mereka?
Dan apakah Anda
tidak menyadari bahwa melekatkan diri Anda ke ideologi kapitalis dan sistem
republik buatan manusia, menjamin Anda mendapat kesengsaraan di dunia dan siksa
dari Pencipta Anda di akhirat kelak. Bukankah Anda sudah berulang kali
mengganti perdana menteri dan penguasa, presiden dan partai berkuasa tanpa
meraih keberhasilan, akan tetapi justru Anda terus mengalami kebinasaan di
bawah ideologi kapitalis?
hanya ideologi Islam sajalah yang bisa
membimbing umat manusia ke kehidupan yang mulia di bawah pemerintahannya,
Khilafah -semoga segera berdiri dalam waktu dekat di negeri muslim yang utama-
meskipun Amerika Serikat dan Barat memerangi Islam yang terbukti potensial
untuk membebaskan dunia dari kejahatan ideologi kapitalis dan sistem republik
yang rusak.
Kami tidak membawa senjata dan kami tidak
akan memaksakan pandangan kami kepada Anda karena bertentangan dengan metode pembangkitan Islam. Kami hanya mengarahkan intelektualitas Anda untuk
merefleksikan kepada kebenaran semua yang kami katakan dan untuk berdebat
tentang jalan baru ke depan berdasarkan bukti dan argumentasi rasional.
Kami
juga selalu siap untuk menjelaskan semua yang kami katakan sehingga semua dari
kita tertunjuki kepada sesuatu yang lebih baik bagi kita di dalam kehidupan ini
dan di akhirat kelak, karena itu adalah kewajiban yang telah dibebankan kepada
kita oleh Tuhan kita. Jadi kami menyeru Anda untuk membebaskan diri Anda
sendiri dari penderitaan yang ditimpakan oleh ideologi kapitalis dan sistem
republik yang merusak dengan berjalan ke arah Islam, ideologi sempurna yang
turunkan oleh Allah dengan membawa solusi shahih untuk semua probem Anda.
banyak kebijakan partai politik di DPR atau
pemerintahan yang justru memberatkan rakyat dan lebih menguntungkan pemilik
modal. Rakyatpun tidak pernah ditanya apakah setuju terhadap kenaikan BBM,
privatisasi listrik, komersialisasi pendidikan lewat BHP. Sistem republik realitasnya adalah tirani minoritas (pemilik modal, pemimpin partai) atas nama
mayoritas.
kebobrokan dari sistem ini. Sistem yang
menjadikan hawa nafsu, kekuasaan, dan harta sebagai panglima tertinggi, tidak
akan pernah memberikan kebaikan pada rakyat. Kembali kepada syariah Islam
adalah jalan terbaik bagi kita. Syariah Islam, sistem aturan kehidupan yang
berasal dari Allah SWT yang Maha Sempurna, Maha Pengasih dan Penyayang pastilah
akan memberikan kebaikan kepada manusia.
Ukuran kebenaran juga menjadi jelas yakni
halal dan haram berdasarkan nash syari’i. Bukan pertimbangan hawa nafsu manusia
yang seringkali sarat dengan keserakahan, dipengaruhi oleh berbagai
kepentingan, perbedaan waktu dan tempat.
Ketika kebenaran diserahkan pada manusia, di
situlah hawa nafsu dan kepentingan manusia lebih dominan. Ketika elit pemilik
modal dan politisi -yang pasti selalu- bersimbiosis dengan sistem republik, lahirlah kebijakan untuk
kepentingan mereka sendiri, bukan rakyat.
secara teoretis maupun praktis, sistem
republik layak digugat, khususnya oleh kaum Muslim yang puluhan tahun berada
dalam naungan sekularisme yang melahirkan sistem republik ini. Secara teoretis,
sistem republik meniscayakan kedaulatan rakyat. Ini jelas bertentangan dengan
akidah kaum Muslim, yang menyatakan bahwa kedaulatan (yakni kekuasan untuk
membuat hukum) hanya ada pada Allah Swt. Adapun secara praktis, sistem republik
ternyata bertentangan dengan dirinya sendiri. Sebab, pada faktanya, dalam
sistem republik, baik di Barat maupun di Timur, termasuk di negeri-negeri Muslim, yang berdaulat sesungguhnya bukanlah rakyat; tetapi elit wakil rakyat,
elit parpol atau elit para pemilik modal.
Pemilu hanyalah luapan kegembiraan sesaat.
Kegembiraan itu ditandai antara lain dengan menjamurnya partai peserta Pemilu;
ribuan caleg; jutaan spanduk, baliho dan stiker; ramainya media cetak dan
elektronik oleh iklan politik; hingar-bingar pidato dan janji-janji para tokoh
partai dan para caleg; gegap-gempitanya kampanye yang dibumbui aneka ragam
acara hiburan; plus biaya triliunan rupiah.
Pemilu memang sekadar dimaksudkan untuk
memilih orang, seraya berharap orang yang terpilih lebih baik daripada yang
sebelumnya. Pemilu sama sekali menafikan, bahwa yang dibutuhkan oleh negeri ini
bukan sekadar orang-orang terpilih, tetapi juga sistem yang terpilih. Dengan
kata lain, Pemilu sama sekali melupakan, bahwa yang dibutuhkan oleh negeri ini
bukan sekadar pergantian orang (penguasa dan wakil rakyat), tetapi juga
pergantian sistem pemerintahan, politik, ekonomi, sosial, pendidikan dll. dengan
yang jauh lebih baik. Wajarlah jika usai Pemilu Legislatif ini, juga Pemilu
Presiden nanti, perubahan untuk Indonesia yang lebih baik sebagaimana yang
diharapkan oleh seluruh rakyat negeri ini tidak akan pernah terwujud, selama
sistem sekular bobrok yang tegak berdiri saat ini tidak pernah disoal,
dikritik dan diutak-atik, sekaligus diganti.
Dalam banyak hal, sistem republik sering
diskriminatif terhadap umat Islam. Slogan kebebasan dan persamaan hanyalah
omong-kosong jika menyangkut umat Islam. Sistem republik yang katanya bisa
menjadi ‘alat’ untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat, pada faktanya juga
bohong. Yang terjadi, sistem republik alat oleh kelompok elit masyarakat (elit
wakil rakyat, elit parpol dan elit para pemiliki modal) untuk memperkaya diri
mereka sendiri sembari melupakan bahkan menindas rakyat.
Karena itulah, sistem republik sesungguhnya
sudah ‘cacat sejak lahir’ dan tidak akan pernah tumbuh secara ideal sampai
kapanpun, termasuk di Amerika Serikat sebagai gembong sistem republik.
Karena itu pula, jika hingga saat ini kaum
Muslim masih terbuai dengan ilusi sistem republik semacam ini, bahkan
menikmatinya, maka sudah saatnya mulai sekarang segera mencampakkannya. Kaum
Muslim harus kembali pada sistem Islam, kembali pada syariah, kembali dalam
naungan Khilafah Islamiyah; sebagaimana selama berabad-abad pernah dialami oleh
generasi kaum Muslim terdahulu. Hanya dengan itulah, kemuliaan kaum Muslim di
dunia maupun di akhirat bisa diraih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar