Dorongan untuk
membayar utang segera:
Hadits riwayat Ibnu
Majah:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ
Dari Abu
Hurairah ia berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Jiwa seorang mukmin itu bergantung dengan hutangnya
hingga terbayar." (Sunan Ibnu Majah no.2404)
Hadits riwayat Ibnu
Majah:
عَنْ
ابْنِ عُمَرَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ
مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِيَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ
دِينَارٌ وَلَا دِرْهَمٌ
Dari Ibnu Umar ia
berkata, "Rasulullah ﷺ bersabda: "Barangsiapa
meninggal sementara ia mempunyai tanggungan utang satu dinar atau satu dirham,
maka akan diganti dari pahala kebaikannya pada hari yang dinar dan dirham tidak
berguna lagi." (Sunan Ibnu Majah no.2405)
Hadits dari Muhammad
bin Jahsy:
فَقَالَ
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ أَنَّ رَجُلًا قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ثُمَّ
أُحْيِيَ ثُمَّ قُتِلَ ثُمَّ أُحْيِيَ ثُمَّ قُتِلَ وَعَلَيْهِ دَيْنٌ مَا دَخَلَ
الْجَنَّةَ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ دَيْنُهُ
Rasulullah bersabda:
"Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya,
seandainya seseorang terbunuh di jalan Allah, kemudian dihidupkan, kemudian
terbunuh, kemudian dihidupkan, kemudian terbunuh dan ia memiliki tanggungan
hutang maka ia tidak akan masuk Surga hingga terbayarkan hutangnya."
(Sunan an-Nasa'i no.4605)
Pemilik piutang
boleh menggugurkan sebagian atau membebaskan seluruh utang debitur
Allah SWT berfirman:
وَاِنْ كَانَ
ذُوْ عُسْرَةٍ فَنَظِرَةٌ اِلٰى مَيْسَرَةٍ ۗ وَاَنْ
تَصَدَّقُوْا خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ
“Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran,
maka berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS
al-Baqarah [2]: 280)
Hadits riwayat
Bukhari:
عَنْ
جَابِرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أُصِيبَ عَبْدُ اللَّهِ وَتَرَكَ عِيَالًا
وَدَيْنًا فَطَلَبْتُ إِلَى أَصْحَابِ الدَّيْنِ أَنْ يَضَعُوا بَعْضًا مِنْ
دَيْنِهِ فَأَبَوْا فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَاسْتَشْفَعْتُ بِهِ عَلَيْهِمْ فَأَبَوْا فَقَالَ صَنِّفْ تَمْرَكَ كُلَّ شَيْءٍ
مِنْهُ عَلَى حِدَتِهِ عِذْقَ ابْنِ زَيْدٍ عَلَى حِدَةٍ وَاللِّينَ عَلَى حِدَةٍ
وَالْعَجْوَةَ عَلَى حِدَةٍ ثُمَّ أَحْضِرْهُمْ حَتَّى آتِيَكَ فَفَعَلْتُ ثُمَّ
جَاءَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَعَدَ عَلَيْهِ وَكَالَ لِكُلِّ
رَجُلٍ حَتَّى اسْتَوْفَى وَبَقِيَ التَّمْرُ كَمَا هُوَ كَأَنَّهُ لَمْ يُمَسَّ
وَغَزَوْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى نَاضِحٍ
لَنَا فَأَزْحَفَ الْجَمَلُ فَتَخَلَّفَ عَلَيَّ فَوَكَزَهُ النَّبِيُّ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ خَلْفِهِ قَالَ بِعْنِيهِ وَلَكَ ظَهْرُهُ إِلَى
الْمَدِينَةِ فَلَمَّا دَنَوْنَا اسْتَأْذَنْتُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي
حَدِيثُ عَهْدٍ بِعُرْسٍ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَمَا
تَزَوَّجْتَ بِكْرًا أَمْ ثَيِّبًا قُلْتُ ثَيِّبًا أُصِيبَ عَبْدُ اللَّهِ
وَتَرَكَ جَوَارِيَ صِغَارًا فَتَزَوَّجْتُ ثَيِّبًا تُعَلِّمُهُنَّ
وَتُؤَدِّبُهُنَّ ثُمَّ قَالَ ائْتِ أَهْلَكَ فَقَدِمْتُ فَأَخْبَرْتُ خَالِي
بِبَيْعِ الْجَمَلِ فَلَامَنِي فَأَخْبَرْتُهُ بِإِعْيَاءِ الْجَمَلِ وَبِالَّذِي
كَانَ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَوَكْزِهِ إِيَّاهُ
فَلَمَّا قَدِمَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَوْتُ إِلَيْهِ
بِالْجَمَلِ فَأَعْطَانِي ثَمَنَ الْجَمَلِ وَالْجَمَلَ وَسَهْمِي مَعَ الْقَوْمِ
Dari Jabir radhiyallahu 'anhu berkata; 'Abdullah meninggal
dunia dan meninggalkan keluarga yang perlu ditanggung dan hutang. Maka aku
meminta kepada para pemilik piutang agar membebaskan sebagian dari hutangnya
namun mereka menolaknya. Lalu aku menemui Nabi ﷺ untuk meminta bantuan Beliau
untuk meminta keringanan kepada mereka namun mereka tetap menolaknya. Maka
Beliau berkata: "Pisahkanlah buah kurma kamu dari segala sesuatunya dari
pohonnya, kurma jenis Ibnu Zaid dari pohonnya, kurma jenis Al-Lain dari
pohonnya, serta kurma jenis al-Ajwa' dari pohonnya kemudian bawalah kepada
mereka hingga aku datang kepadamu." Maka aku kerjakan semua perintah
Beliau itu kemudian Beliau ﷺ datang lalu duduk dan membayar bagi setiap utang
hingga lunas dan buah kurmanya masih tersisa sebagaimana semula seolah belum
pernah disentuh sedikitpun.” (Shahih al-Bukhari no.2229)
Hadits riwayat
Bukhari:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ
كَانَ الرَّجُلُ يُدَايِنُ النَّاسَ فَكَانَ يَقُولُ لِفَتَاهُ إِذَا أَتَيْتَ
مُعْسِرًا فَتَجَاوَزْ عَنْهُ لَعَلَّ اللَّهَ أَنْ يَتَجَاوَزَ عَنَّا قَالَ
فَلَقِيَ اللَّهَ فَتَجَاوَزَ عَنْهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
"Ada seorang laki-laki yang biasa memberi
pinjaman (utang) kepada orang lain dan
dia berpesan kepada muridnya; "Jika kamu datangi mereka untuk menagih tapi
mereka dalam kesulitan maka bebaskanlah, sebab dengan begitu semoga Allah
membebaskan kita (pada hari qiamat)."
Beliau bersabda: "Maka orang itu berjumpa dengan Allah Ta'ala lalu Allah
membebaskannya (mengampuninya)." (Shahih al-Bukhari no.3221)
Wallahu a’lam.