Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 28 Januari 2015

Pemimpin Sesat Dan Menyesatkan



  1. Dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a. dia berkata: “Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Demi Allah yang jiwaku berada dalam kuasa-Nya, Hari Kiamat tidak akan datang sampai kalian membunuh pemimpin kalian, kalian saling menyabetkan pedang-pedang kalian dan dunia kalian diwarisi oleh orang-orang jahat di antara kalian”.
(H.R. at-Tirmidi, dia berkata: “Hadits hasan”)

        Sesungguhnya melawan khalifah yang sah yang tetap menerapkan sistem syariah Islam adalah permulaan kehancuran masyarakat, bahkan menjadi salah satu tanda dekatnya Hari Kiamat. Kelompok-kelompok yang terbiasa melawan khalifah yang adil, perselisihan bersenjata antara berbagai kelompok yang menyimpang dari ideologi Islam, dan dunia dikuasai oleh orang-orang jahat termasuk dari kalangan kapitalis, kafir imperialis, sekularis, liberalis; dan orang-orang jahat ini dengan kekuasaan sistem kufurnya menentukan nasib manusia, sehingga mereka menggiring umat manusia semuanya kepada kerusakan dan kehancuran.
        Hal ini akan terjadi –wallahu a’lam- ketika manusia meninggalkan memerintah kepada kebaikan ideologi (aqidah dan syariah) Islam dan mencegah dari kemungkaran sistem kufur di berbagai bidang; dan Islam menjadi sesuatu yang asing karena tidak terap dalam kehidupan bernegara. Semoga Allah menyelamatkan kita semua.

  1. Dari Tsauban r.a. dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya yang paling aku takutkan terhadap umatku adalah para pemimpin yang menyesatkan”. Tsauban berkata: Rasulullah SAW menambahkan: “Segolongan umatku senantiasa berjuang menegakkan kebenaran, tidak akan mendatangkan kerugian kepada mereka orang-orang yang memusuhi mereka, sampai datang keputusan Allah”. (H.R. at-Tirmidzi)

        Betapa buruknya akibat dari berkuasanya para thoghut dan betapa bahayanya!!! Para penguasa sistem kufur semacam demokrasi menjerat umat hingga umat tunduk pada hukum thaghut. Para penguasa sistem taghut terus berkuasa dengan terus-menerus membohongi umat. Mereka menggandeng para ulama duniawi untuk menipu umat bahwa kekuasaan para toghut itu sah dan umat tidak dibolehkan melarang kemungkaran mereka. Mereka mewajibkan yang haram dan mengharamkan yang wajib. Mereka menipu umat dengan mengatakan bahwa “musyawarah” manusia mengalahkan hukum-hukum Allah itu adalah sesuai Islam. Mereka bungkam dari membongkar kebatilan hukum-hukum serta sistem kufur.

Dari Aus yang berkata bahwa Rasulullah Saw bersabda:
Aku tidak takut (ujian yang akan menimpa) pada umatku, kecuali (ujian) para pemimpin sesat.” (HR. Ibnu Hibban)

Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Saw berkata kepada Ka’ab bin Ajzah:
Aku memohon perlindungan untukmu kepada Allah dari kepemimpinan orang-orang bodoh.” (HR. Ahmad)
Dalam hadits riwayat Ahmad dikatakan bahwa pemimpin bodoh adalah pemimpin yang tidak mengikuti petunjuk dan sunnah Rasulullah Saw. Yakni pemimpin yang tidak menerapkan syariah Islam.

Dari Ubadah bin Shamit berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang memerintah kalian dengan hukum yang tidak kalian ketahui (imani). Sebaliknya, mereka melakukan apa yang kalian ingkari. Sehingga terhadap mereka ini tidak ada kewajiban bagi kalian untuk menaatinya.” (HR. Ibnu Abi Syaibah).

Dari Abu Hisyam as-Silmi berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
Kalian akan dipimpin oleh para pemimpin yang mengancam kehidupan kalian. Mereka berbicara (berjanji) kepada kalian, kemudian mereka mengingkari (janjinya). Mereka melakukan pekerjaan, lalu pekerjaan mereka itu sangat buruk. Mereka tidak senang dengan kalian hingga kalian menilai baik (memuji) keburukan mereka, dan kalian membenarkan kebohongan mereka, serta kalian memberi pada mereka hak yang mereka senangi.” (HR. Thabrani)
Hilangnya Amanah
Dalam kitab, al-Mustadrak ‘ala as-Sahihain, al-Hakim mengeluarkan hadits:
Akan tiba pada manusia tahun-tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang “Ruwaibidhah” berbicara. Ada yang bertanya, “Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum.” (HR. al-Hakim, al-Mustadrak ‘ala as-Shahihain, V/465)
Mengenai hadits ini, al-Hakim berkomentar, “Ini adalah hadits dengan isnad sahih, meski al-Bukhari dan Muslim tidak mengeluarkannya. Imam ad-Dzahabi menyetujuinya.” Jadi, hadits ini adalah hadits sahih, yang dinyatakan sahih oleh al-Hakim dan ad-Dzahabi.
Lafadz “Ruwaibidhah” merupakan bentuk lafadz Mujmal, yang dijelaskan oleh Nabi saw dalam redaksi berikutnya, ketika ditanya oleh para sahabat:
Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang mengurusi urusan orang umum.” (HR. al-Hakim)

Dari berbagai gambaran di atas, bisa disimpulkan bahwa hadits ini menjelaskan tentang kelompok orang yang tidak peduli terhadap urusan agama. Mereka adalah budak hawa nafsu dan dunia. Mereka mengibarkan bendera Jahiliyyah. Menyeru kepada ideologi dan isme sesat dan merusak, seperti Kapitalisme, Sosialisme, Sekularisme, Liberalisme, Demokrasi. Mereka berambisi menjadi penguasa, padahal mereka adalah orang bodoh, tidak bermutu, fasik dan hina. Mereka bukanlah orang yang mencari kebenaran, bukan pula orang yang menggengamnya dengan jujur, tetapi mereka adalah para pembohong yang pandai memutar lidahnya. Bagi orang yang mempunyai kepekaan dan akal sehat, tentu tidak sulit mengetahui kondisi mereka. Meski mereka mengklaim membela dan menolong kebenaran.
Mereka adalah dedengkot kesesatan, pengikut hawa nafsu dan syahwat. Mereka didukung orang-orang Munafik, ekstrim, jahil tentang Islam dan lalai. Kadang mereka tampak berilmu dan benar, namun mereka menjual agama mereka untuk secuil dunia. Mereka menggunakan ilmunya untuk menjustifikasi kerusakan, dan sistem Kufur. Mencampuradukkan kebenaran dengan kebatilan. Akibatnya, halal dan haram, makruf dan munkar menjadi kabur di mata umat.

Hadits yang kedua menyatakan bahwa ada golongan dari umat yang kuat dan menang. Mereka memenuhi kewajiban amar makruf nahi mungkar kepada semua yang berhak mendapatkannya, bukan dakwah yang tebang pilih. Mereka berani berhadapan dengan kemunkaran yang besar. Mereka tiada henti terus istiqomah berjuang meruntuhkan sistem kufur diganti dengan sistem Islam. Mereka tidak mengikuti metode perjuangan melainkan itu metode perjuangan Rasul Saw. yang dengannya dahulu Rasul Saw. berhasil menegakkan sistem Islam tanpa Beliau berkompromi dengan sistem kufur. Maka, atas izin dan pertolongan Allah Swt. golongan yang teguh atas ideologi (akidah dan syariah) Islam ini akan mendapatkan keberhasilan.

Rasulul­lah Saw. bersabda:
Seutama-utama jihad adalah menyampaikan kalimat yang adil (haq) kepada penguasa (sulthan) yang zalim.” (HR. Abu Dawud 4346, Tirmidzi no.2265, dan Ibnu Majah no.4011)
سَيِّدَ الشُّهَدَاءِ حَمْزةُ بن عَبْدِ المُطَلِّبْ وَرَجُلٌ قَامَ إلَى إمامٍ جَائِرٍ فَأمره وَ نَهَاه فَقتَلهُ
"Penghulu para syuhada' ialah Hamzah bin Abdul Muthalib dan seseorang yang berdiri di hadapan penguasa zhalim, lalu orang itu memerintahkannya berbuat ma'ruf (menjalankan apa yang diwajibkan oleh syara') dan melarangnya berbuat mungkar (kekufuran/ kezhaliman/ kemaksiatan), kemudian penguasa itu membu­nuhnya." (HR. Al Hakim)

Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.” (QS. An-Nur :55)
        Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang-orang yang menang.

Download Buku Membereskan Fitnah Kerusakan Umat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam