Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 25 Mei 2022

Materi Kultum: Celaan Keras Bagi Orang yang Keliru Menyikapi Syariat Jihad


Pada bulan Ramadhan tahun ke-2 Hijriah, Nabi ๏ทบ dan para Sahabat untuk pertama kalinya melaksanakan kewajiban puasa fardhu pada bulan suci Ramadhan.

 

Tanggal 17 Ramadhan 2 H, Nabi ๏ทบ dan para Sahabat juga melakukan ibadah yang berat selain berpuasa Ramadhan, yaitu berjihad melawan pasukan musyrik Quraisy di Badar (Perang Badar al-Kubra). Peperangan ini berhasil dimenangkan secara gemilang oleh kaum Muslim.

 

Di bulan Ramadhan pula pada tanggal 10 Ramadhan 8 H, Nabi ๏ทบ dan para Sahabat menaklukkan Makkah.

(https://www.muslimahnews.com/2021/04/20/ramadan-pada-masa-rasulullah-saw-dan-khilafah/)

 

Aqidah dan keimanan yang kuat tentu menjadi dasar bagi Rasulullah SAW dan para Sahabat dalam menjalankan kewajiban meskipun itu terasa berat menurut hawa nafsu.

 

Allah SWT di dalam banyak ayat al-Qur'an, sungguh-sungguh menegaskan betapa syariat Islam mengenai jihad adalah sangat penting. Sehingga Allah SWT pun menunjukkan celaan yang tegas atas sikap yang keliru sebagian orang terhadap syariat jihad.

 

Beberapa di antara ayat yang menunjukkannya adalah,

  

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 24

 


"Katakanlah: "Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq."

 

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 38

 


"Hai orang-orang yang beriman, apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: "Berangkatlah (yaitu untuk berperang) pada jalan Allah," kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini (dibandingkan dengan kehidupan) di akhirat hanyalah sedikit."

 

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 39

 


"Jika kamu tidak berangkat untuk berperang, niscaya Allah menyiksa kamu dengan siksa yang pedih dan digantinya dengan kaum yang lain, dan kamu tidak akan dapat memberi kemudharatan kepada-Nya sedikitpun. Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

 

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 81

 


"Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut perang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini." Katakanlah: "Api neraka jahannam itu lebih sangat panas(nya)" jika mereka

mengetahui."

 

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 86

 

 


"Dan apabila diturunkan suatu surat (yaitu yang memerintahkan kepada orang munafik): "Berimanlah kamu kepada Allah dan berjihadlah beserta Rasul-Nya", niscaya orang-orang yang sanggup di antara mereka meminta izin kepadamu (untuk tidak berjihad) dan mereka berkata: "Biarkanlah kami berada bersama orang-orang yang duduk."

 

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 87

 

 


"Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak berperang, dan hati mereka telah dikunci mati maka mereka tidak mengetahui (kebahagiaan beriman dan berjihad)."

 

·        QS at-Taubah: 90

 

 


"Dan datang (kepada Nabi) orang-orang yang mengemukakan 'uzur, yaitu orang-orang Arab Badwi agar diberi izin bagi mereka (untuk tidak berjihad), sedang orang-orang yang mendustakan Allah dan Rasul-Nya, duduk berdiam diri saja. Kelak orang-orang yang kafir di antara mereka itu akan ditimpa azab yang pedih." 

 

๐ŸŸ  QS at-Taubah: 93

 

 


"Sesungguhnya jalan (untuk menyalahkan) hanyalah terhadap orang-orang yang meminta izin kepadamu, padahal mereka itu orang-orang kaya. Mereka rela berada bersama orang-orang yang tidak ikut berperang dan Allah telah mengunci mati hati mereka, maka mereka tidak mengetahui (akibat perbuatan mereka)." 

 

๐ŸŸ  QS Ali 'Imran: 156

 

 


"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu seperti orang-orang kafir (orang-orang munafik) itu, yang mengatakan kepada saudara-saudara mereka apabila mereka mengadakan perjalanan di muka bumi atau mereka berperang: "Kalau mereka tetap bersama-sama kita tentulah mereka tidak mati dan tidak dibunuh." Akibat (dari perkataan dan keyakinan mereka) yang demikian itu, Allah menimbulkan rasa penyesalan yang sangat di dalam hati mereka. Allah menghidupkan dan mematikan. Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan."

 

·        QS Ali 'Imran: 168

 

 


"Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh." Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar."

 

๐ŸŸ  QS An-Nisaa': 77

 

 


"Tidakkah kamu perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka: "Tahanlah tanganmu (dari berperang), dirikanlah sembahyang dan tunaikanlah zakat!" Setelah diwajibkan kepada mereka berperang, tiba-tiba sebahagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan lebih sangat dari itu takutnya. Mereka berkata: "Ya Tuhan kami, mengapa Engkau wajibkan berperang kepada kami? Mengapa tidak Engkau tangguhkan (kewajiban berperang) kepada kami sampai kepada beberapa waktu lagi?" Katakanlah: "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertakwa, dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun."

 

๐ŸŸ  QS al-Anfaal: 16

 

 


"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya."

 

 

๐ŸŸ  Aqidah dan keimanan yang kuat itu jelas sesuai dengan firman Allah SWT di dalam QS. at-Taubah: 111

 

 


"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al-Qur’an. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka bergembiralah dengan jual-beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar."

 

 

Materi Ceramah: Muhasabah dalam Menjaga Allah


‘Menjaga’ Allah SWT (Al-Arba’รปn an-Nawawiyah hadits ke-19)

 

 

Alhamdulillah... Alhamdulillah 'ala kulli hal. Selama kita berbuat benar sesuai tuntunan syariat, sesuai Islam dalam apapun urusan kita, dalam keadaan seperti apapun, maka itu adalah kebaikan bagi kita.

 

Kita pastinya sebagai orang yang beriman, ingin kualitas keislaman kita hari ini lebih baik daripada hari kemarin, ingin hari esok lebih baik daripada hari ini.

 

Kalau kita membandingkan kondisi keislaman kita hari ini dengan setahun yang lalu bisa jadi tidak terasa banyak berbeda, meski bisa juga dalam 1 tahun sudah ada banyak peningkatan pada diri kita, tiap-tiap orang berbeda-beda potensinya. Namun, jika kita bandingkan kondisi diri kita hari ini dengan diri kita 3 tahun, atau 5 tahun yang lalu, mestinya kita telah merasakan banyak peningkatan kita dalam berIslam. Jika belum merasa, maka harus menjadi motivasi lebih untuk meningkatkan iman dan taqwa.

 

Yang sudah mengalami banyak peningkatan pun mesti terus bercita-cita untuk berlanjut lebih meningkat di masa yang akan datang.

 

Sebagai bahan muhasabah kita, berikut ini hadits yang tercantum di dalam Al-Arba’รปn an-Nawawiyah hadits ke-19. Mengenai "Menjaga Allah."

 

Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim:

Ibn Abbas (sepupu Nabi SAW) berkata: Suatu hari aku ada di belakang Rasulullah saw. Beliau bersabda,

 

 « ูŠَุง ุบُู„ุงَู…ُ ุฅِู†ِّู‰ ุฃُุนَู„ِّู…ُูƒَ ูƒَู„ِู…َุงุชٍ ุงุญْูَุธِ ุงู„ู„َّู‡َ ูŠَุญْูَุธْูƒَ ุงุญْูَุธِ ุงู„ู„َّู‡َ ุชَุฌِุฏْู‡ُ ุชُุฌَุงู‡َูƒَ ุฅِุฐَุง ุณَุฃَู„ْุชَ ูَุงุณْุฃَู„ِ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฅِุฐَุง ุงุณْุชَุนَู†ْุชَ ูَุงุณْุชَุนِู†ْ ุจِุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَุงุนْู„َู…ْ ุฃَู†َّ ุงู„ุฃُู…َّุฉَ ู„َูˆِ ุงุฌْุชَู…َุนَุชْ ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْ ูŠَู†ْูَุนُูˆูƒَ ุจِุดَู‰ْุกٍ ู„َู…ْ ูŠَู†ْูَุนُูˆูƒَ ุฅِู„ุงَّ ุจِุดَู‰ْุกٍ ู‚َุฏْ ูƒَุชَุจَู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َูƒَ ูˆَู„َูˆِ ุงุฌْุชَู…َุนُูˆุง ุนَู„َู‰ ุฃَู†ْ ูŠَุถُุฑُّูˆูƒَ ุจِุดَู‰ْุกٍ ู„َู…ْ ูŠَุถُุฑُّูˆูƒَ ุฅِู„ุงَّ ุจِุดَู‰ْุกٍ ู‚َุฏْ ูƒَุชَุจَู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْูƒَ ุฑُูِุนَุชِ ุงู„ุฃَู‚ْู„ุงَู…ُ ูˆَุฌَูَّุชِ ุงู„ุตُّุญُูُ »

 

 “Nak, aku ajari kamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu.  Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati Allah di hadapanmu.  Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta tolong maka mintalah tolong kepada Allah.  Ketahuilah, sesungguhnya jika umat bersatu untuk memberi kamu manfaat dengan sesuatu, tiadalah mereka dapat memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan untuk kamu.  Andai mereka bersatu untuk mencelakakan kamu dengan sesuatu, tiadalah mereka dapat mencelakakan kamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan atas kamu.  Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR at-Tirmidzi, dan al-Hakim). (http://hizb-indonesia.info/2011/08/10/%e2%80%98menjaga-allah-swt-al-arbaun-an-nawawiyah-hadits-ke-19/ )

 

Dan di dalam riwayat Ahmad,

"Jagalah Allah, kamu pasti mendapatkan-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di saat senang, niscaya Dia mengenalmu di saat susah. Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang ditentukan menimpamu, niscaya tidak akan meleset darimu. Dan apa saja yang ditentukan meleset darimu niscaya tidak akan menimpamu. Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan ada bersama kesabaran, kelapangan bersama kesusahan, dan sesungguhnya bersama kesusahan ada kemudahan." (HR. Ahmad dan Abu Ya'la) (Abdurrahman bin Abdullah as-Sanad, Himpunan Materi Kultum, 2010, Darul Haq)

 

Apa yang dimaksud dengan "menjaga Allah?" Maksudnya adalah menjaga hukum hudud, hak-hak, perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT. (http://hizb-indonesia.info/2011/08/10/%e2%80%98menjaga-allah-swt-al-arbaun-an-nawawiyah-hadits-ke-19/ )

Menaati syariat Islam. Jadi, "menjaga Allah" memiliki makna yang sangat luas mencakup semua ajaran Islam.

 

Seluruh ajaran Islam bisa dibagi menjadi 3 kategori atau 3 dimensi besar...


Bagaimana kita "menjaga Allah" dalam hal aqidah: meyakini, mengimani apa-apa yang harus diimani di dalam Islam, terkandung di dalam wahyu Allah, nash-nash al-Qur'an dan as-Sunnah.

 

Di masa kita hidup saat ini, yaitu bukan di dalam sistem Islam, bukan pemerintahan yang menegakkan al-Qur'an dan as-Sunnah, menjaga aqidah menjadi hal yang sangat berat. Karena bergantung pada individu kita masing-masing, keluarga kita, dan kelompok-kelompok saja.

> Banyak terjadi pemurtadan, banyak Muslim yang murtad.

> Banyak aliran sesat. Data MUI 2016 lebih 300 aliran sesat.

> Banyak pemikiran liberalisme atau paham kebebasan.

 

Sebagai contoh, Kristenisasi...

 

Ada yang menganggap ajaran Islam tidak lengkap, syariat Islam tidak bisa menjadi solusi...

 

ุงู„ْูŠَูˆْู…َ ุฃَูƒْู…َู„ْุชُ ู„َูƒُู…ْ ุฏِูŠู†َูƒُู…ْ ูˆَุฃَุชْู…َู…ْุชُ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ู†ِุนْู…َุชِูŠ ูˆَุฑَุถِูŠุชُ ู„َูƒُู…ُ ุงู„ْุฅِุณْู„َุงู…َ ุฏِูŠู†ุงً﴾

 

“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (TQS. AL-Maidah [5] : 3)

 

Dalam hal ibadah, ada yang menganggap shalat 5 waktu itu tidak wajib, yang penting kita ingat kepada Allah. Zakat, zakat fithri. Haji.

 

Pada dimensi 2:

 

Dalam hal makan dan minum: pergi ke Korea Selatan kemudian tidak menjaga makan yang halal. Bahkan ada yang berpendapat kalau ke negeri kafir boleh makan apa saja, semuanya boleh.

 

Hadits 10 pihak yang dilaknat Allah SWT terkait khamr...

 

Dalam hal pakaian, masih banyak yang tidak syar'i...

 

Mengenai akhlak, banyak kita jumpai sifat tidak amanah, berbohong - penipuan, memfitnah - radikal radikul, ghibah, apalagi jika menuruti akhlak Islam itu bertentangan dengan kepentingan duniawi atau hawa nafsu.

 

Pada dimensi 3:

 

1) Sistem pemerintahan. Misalnya, kewajiban menegakkan Kitabullah.

 

Rasul saw. bersabda:

 

ูŠَุง ุฃَูŠُّู‡َุง ุงู„ู†َّุงุณُ ุงِุชَّู‚ُูˆْุง ุงู„ู„ู‡َ، ูˆَุฅِู†ْ ุฃُู…ِّุฑَ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุนَุจْุฏٌ ุญَุจَุดِูŠٌّ ู…ُุฌَุฏَّุนٌ، ูَุงุณْู…َุนُูˆْุง ูˆุฃَุทِูŠْุนُูˆْุง ู…َุง ุฃَู‚َุงู…َ ูِูŠْูƒُู…ْ ูƒِุชَุงุจَ ุงู„ู„ู‡ِ

 

"Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah. Jika diangkat amir atas kalian seorang hamba sahaya Habasyi yang hitam legam maka dengar dan taatilah dia selama dia menegakkan di tengah kalian Kitabullah."  (HR at-Tirmidzi)

 

Anas bin Malik ra. juga meriwayatkan hadits yang maknanya senada. Rasul saw. bersabda:

 

ุงِุณْู…َุนُูˆุง ูˆَุฃَุทِูŠุนُูˆุง ูˆَุฅِู†ْ ุงُุณْุชُุนْู…ِู„َ ุนَู„َูŠْูƒُู…ْ ุนَุจْุฏٌ ุญَุจَุดِูŠٌّ ูƒَุฃَู†َّู‡ُ ุฑَุฃْุณَู‡ُ ุฒَุจِูŠุจَุฉٌ

 

"Dengar dan taatlah kalian meski seandainya diangkat sebagai pemimpin atas kalian seorang hamba sahaya Habasyiy seolah-olah kepalanya seperti kismis."  (HR al-Bukhari, an-Nasai dan Ahmad)

(http://hizb-indonesia.info/2015/06/03/wajib-menaati-pemimpin/ )

 

 

Haramnya perempuan menjadi penguasa.

 

Hadits dari Abi Bakrah ra. yang berkata, ketika sampai kepada Rasulullah saw. bahwa rakyat Persia menjadikan putri Kisra sebagai penguasa mereka, maka Beliau bersabda:

 

ู„َู†ْ ูŠُูْู„ِุญَ ู‚َูˆْู…ٌ ูˆَู„َّูˆْุง ุฃَู…ْุฑَู‡ُู… ุงู…ْุฑَุฃَุฉً

 

"Sekali-kali tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (pemerintahan) mereka kepada seorang perempuan." (HR al-Bukhari).

(http://hizb-indonesia.info/2016/08/24/syarat-syarat-qadhi/ )

 

2) Sistem Ekonomi. Haramnya riba...

Penguasaan oleh individu atau perusahaan swasta terhadap apa-apa yang di dalam Islam merupakan harta milik umum...

 

3) Sistem Sosial. Banyak maksiat pacaran, gaul bebas....

Pernikahan beda agama...

 

4) Sistem Pidana.

 

5) Pendidikan. Dalam Islam membentuk manusia dengan Kepribadian Islam. Aqliyah dan nafsiyah Islam...

 

Putus sekolah. Dalam rentang tahun 2018-2020 angka putus sekolah SMA/SMK di Jateng yakni 31.479 siswa.

(https://jateng.inews.id/berita/angka-putus-sekolah-di-jateng-tinggi-dewan-ingatkan-ppdb-wajib-perhatikan-3-hal-ini )

 

Jumlah sekolah rusak.

Data 2019 ada 251.316 ruang kelas SD hingga SMA rusak parah. (https://nasional.okezone.com/read/2019/12/06/337/2138942/251-316-ruangan-kelas-sd-hingga-sma-di-indonesia-rusak-parah )

 

6) Politik Luar Negeri. Dakwah dan jihad.

Palestina...

 

 

Siapa saja yang "menjaga Allah," balasannya adalah Allah akan menjaga dirinya. 

 

Menurut Ibn Rajab, penjagaan Allah untuk hamba itu ada dua jenis. 

Pertama: penjagaan Allah SWT dalam berbagai kemaslahatan dunia, seperti menjaga hamba dalam hal badannya, anaknya, keluarganya dan hartanya; atau menjaga dia dari bahaya. 

 

Kedua: ini lebih mulia, yaitu penjagaan Allah SWT dalam agama dan keimanan hamba itu sehingga Allah menjaga dia dari syubhat yang menyesatkan, dari syahwat yang haram, dan pada saat kematiannya sehingga Allah mewafatkan dia di atas iman. (http://hizb-indonesia.info/2011/08/10/%e2%80%98menjaga-allah-swt-al-arbaun-an-nawawiyah-hadits-ke-19/ )

 



Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam