Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 30 Juni 2017

dr. Zakir Naik: Khilafah Akan (Tegak) Kembali

dr. Zakir Naik bersama MUI

Di tengah gempuran opini negatif oleh musuh-musuh Islam terhadap ide khilafah, dr Zakir Naik menguatkan perjuangan menegakkan khilafah. Ia menyatakan, khilafah adalah representasi sistem terbaik dari Al-Qur’an dan hadits. Menurutnya, itulah yang dicontohkan oleh Rasulullah Muhammad SAW dan para khalifah setelahnya.

Oleh karena itu, ia berkeyakinan khilafah mesti ditegakkan. Bahkan, di daerah asalnya, India, tidak sedikit masyarakat yang tergabung dalam pergerakan untuk mengembalikan khilafah. "Saya yakin khilafah akan tegak sebelum kiamat. Itu sudah merupakan janji Allah. Artinya, diinginkan atau tidak diinginkan oleh kita, khilafah akan (tegak) kembali," ujarnya di GH Universal, Bandung.

Namun demikian, ia menekankan pentingnya persatuan umat Islam. Sebab, umat Islam mesti belajar dari sejarah kelam runtuhnya khilafah terakhir di Turki pada 1924. Mengapa umat Islam mesti belajar, karena justru yang meruntuhkan khilafah adalah sebagian umat Islam sendiri. Musuh Islam tidak dapat menghancurkan Islam ketika umat Islam bersatu dalam naungan khilafah.

"Oleh karena itu, musuh Islam memecah-belah persatuan umat Islam sehingga mereka dapat meruntuhkan khilafah dengan bantuan sebagian umat Islam yang sudah terpecah-belah. Umat Islam saling memusuhi dan saling menyerang sampai akhirnya mereka tidak memiliki pemersatu lagi," tutur Zakir.

Ia menekankan perlunya kesadaran umat Islam untuk kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah, dan untuk memperkuat persatuan.

“Jangan sampai masyarakat terhasut oleh apa yang disampaikan oleh pihak yang memusuhi Islam. Mereka (musuh Islam) melabeli sekelompok orang bersenjata yang gemar membunuhi orang dengan sebutan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Padahal mestinya, sekelompok orang bersenjata tersebut bukan dinamakan ISIS, tapi Anti Islamic State (Anti Negara Islam). Karena yang mereka lakukan tidak mencerminkan Islam,” ujarnya.

Menurut pandangannya, khilafah berasal dari Islam dan khilafah mesti ditegakan dan pasti akan tegak. Akan tetapi, ISIS bukanlah representasi dari Islam dan ISIS bahkan bukan berasal dari Islam. Khilafah yang benar adalah khilafah yang berdasarkan manhaj atau jalan kenabian. Yang dicontohkan oleh khulafaurrasyidin. Dirinya juga meyakini, apa yang berasal dari Islam akan dapat diterapkan baik dulu, saat ini, dan di masa yang akan datang.

“Indonesia sebagai negeri Muslim terbesar sudah selayaknya menjadi contoh bagi negeri Muslim lainnya, termasuk negara lain di dunia. Akan tetapi, masyarakat di Indonesia mesti lebih dekat kepada Al-Qur’an dan hadits. Dengan demikian, Indonesia dapat menjadi contoh masyarakat Islam yang baik yang dapat memberikan inspirasi bagi negara lain," ujarnya.

Demokrasi Berbeda dengan Islam

Adapun dalam melihat fenomena saat ini, Zakir merasa prihatin atas aplikasi demokrasi yang diterapkan terhadap sejumlah negeri-negeri Muslim. Ia menuturkan, pada 1970 dan 1980an, homoseksual dilarang di hampir seluruh negara di dunia. Akan tetapi, ia sangat terkejut ketika pada 1996 mendapati gambar sebuah pria berciuman dengan pria di halaman depan sebuah surat kabar.

"Mengapa hal itu bisa terjadi, tentu saja karena demokrasi. Ketika suara mayoritas menyatakan homoseksual boleh, maka homoseksual menjadi dipersilakan. Bahkan, mereka yang menentang homoseksual justru yang akan dipenjara,” ujarnya.

Oleh karena itu, secara prinsip, demokrasi berbeda dengan Islam. Prinsip demokrasi adalah suara terbanyak menang. Adapun prinsip Islam, kebenaranlah yang menang, yakni yang berasal dari Al-Qur’an dan Sunnah.

Kedatangan Zakir Naik ke Indonesia yakni untuk menyampaikan pesan kedamaian. Kedua, untuk menghilangkan citra negatif Islam yang disebarkan oleh media massa yang anti terhadap Islam. Sebab, propaganda oleh media massa anti Islam tersebut dipercayai oleh masyarakat dan memengaruhi pola pikir masyarakat. Ketiga, untuk meyakinkan para intelektual sains bahwa Islam aplikatif baik itu ketika berada di zaman Rasulullah, saat ini, dan hingga di masa yang akan datang. []tachta rizqi yuandri

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 194
---

video terkait:
"Pemerintahan Islam, itu adalah khilafah, bukan demokrasi"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam