Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 19 Juni 2017

Felix Siauw: Dakwah Rasulullah


ilustrasi dakwah ideologi Islam

Pernahkah kita bertanya, mengapa seorang Muhammad yang sangat dicintai oleh kaumnya, tinggi nasabnya, indah perangainya, jujur lisannya dan semua mengenalnya sebagai al-amin (yang terpercaya), lantas bisa sangat dibenci oleh kaumnya sendiri setelah Beliau membawa Islam?

Apa yang sebenarnya Beliau dakwahkan sehingga perlakuan yang Beliau terima dari kaumnya sangat bertolak belakang dengan sebelum Beliau diutus menjadi Nabi dan Rasul?

Seandainya Rasulullah hanya mengajarkan berpakaian sorban dan jubah saja, apakah Beliau dibenci? Tentu tidak. Seandainya Rasulullah hanya membawa ajaran tentang janggut dan akhlak saja, apakah Beliau akan dibenci? Tentu tidak. Lalu apa yang membuat Beliau begitu dibenci?

Jawabannya sederhana, sebab Rasulullah membawa pemikiran Islam, yang pemikiran itu berbeda secara diameteral dengan apa yang diyakini oleh kaum kafir Quraisy pada saat itu. Pertarungannya adalah pertarungan pemikiran.

Pertarungannya antara pemikiran bathil yang diemban kafir Quraisy pada masa itu yang sudah melembaga dan lama, dengan Islam yang Rasulullah bawa, yang menghancurkan sendi-sendi yang paling prinsip yang selama ini dipraktekkan kaum Quraisy.

Rasul misalnya mengkritik sesembahan palsu yang saat itu diyakini, bahkan disembah di dalam Ka'bah. Tidak hanya itu, Rasulullah juga banyak memberikan koreksi terhadap struktur sosial, tentang strata masyarakat, tentang muamalah yang hanya berpihak pada yang kaya, tentang penguasa yang zalim, juga perbaikan posisi wanita.

Hal-hal inilah yang akhirnya membuat kafir Quraisy naik pitam lalu memutuskan melakukan tindakan fisik, seperti penganiayaan dan pemboikotan melengkapi propaganda yang tadinya mereka lakukan, sebab mereka merasa terancam.

Mereka terancam akan pengikut Nabi Muhammad yang semakin banyak, yang pada gilirannya akan mengubah tatanan masyarakat, yang bila itu terjadi, artinya mereka yang sudah nyaman dalam kemaksiatan dan menjadi raja dalam ketidakadilan, akan hilang pula posisinya.

Maka mereka melakukan apa saja agar Rasulullah dan para sahabatnya menghentikan dakwahnya. Sebab keberhasilan Islam sama saja kejatuhan mereka. Nilai-nilai yang selama itu ada dalam masyarakat yang menguntungkan baginya hendak diubah oleh Islam, tentu mereka tak suka.

Dan dari Al-Qur’an kita belajar, bahwa kisah Rasulullah melawan kezaliman yang melembaga itu bukan kisah yang pertam-tama, tapi kisah rutin yang terjadi pada Nabi dan Rasul yang Allah utus untuk umat manusia.

Begitulah para Nabi dan Rasul diutus untuk menghentikan kezaliman. Dan kezaliman terbesar itu adalah mengufuri Allah, enggan beriman kepada-Nya. Juga mengentikan ketidakadilan, lalu membawa manusia pada penghambaan total pada Allah dengan terikat pada syariah-Nya.

Kita lihat bagi Namrudz, ada Ibrahim yang Allah utus untuk menghentikan kezalimannya. Saat muncul Firaun, maka Allah utus Musa untuk menghentikan kesombongannya. Bagi Raja Romawi yang pongah, Allah utus Isa Almasih untuk meruntuhkan keangkuhannya.

Setiap kezaliman dan kesombongan pasti akan dihentikan, pertanyaanya jika sekarang Nabi sudah tidak lagi Allah utus, maka siapakah yang mengemban amanah dakwah ini?

Alhamdulillah, inilah beda kita dengan yang lainnya. Islam adalah satu-satunya agama yang masih Allah persilakan untuk memiliki mukjizat dari-Nya, yaitu Al-Qur’an. Maka kita adalah pewaris-pewaris Nabi, dan yang Rasul wariskan adalah dakwah di jalan Islam.

Berarti bila kita benar-benar mengikuti Rasulullah, bukankah seharusnya kita mengemban sesuatu yang menjadikan Quraisy itu murka? Pemikiran Islam yang menyeluruh? Dan bila ada yang tidak suka, bukankah memang inilah namanya perjuangan?

Yang sudah kita tahu pasti, kebenaran akan dimenangkan, dan setiap kezaliman akan ditumbangkan. []

Felix Y. Siauw: Member @YukNgajiID
---

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 186

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam