Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 08 Februari 2012

Mata Uang Standar Emas Lebih Unggul dari Mata Uang Fiat

Mata Uang Standar Emas Lebih Unggul daripada Mata Uang Fiat



RINGKASAN

Di awal Agustus 2011 emas mencapai tingkat tertinggi, naik ke lebih dari $1900 per ons – dan akan mengejutkan sedikit orang jika semakin naik. Bukanlah pertama kalinya, ketakutan terhadap inflasi dan ketidakstabilan politik telah membuat para investor mencari tempat aman di emas. Perak, demikian juga, mencapai tingkat tertinggi dalam 30 tahun di hampir $50 per ons.

Seiring mata uang fiat – tanpa dasar logam emas/perak – (khususnya dollar-US) diperkirakan akan kehilangan nilai, emas dan perak telah memberikan kegunaan nilainya sekali lagi. Di masa krisis, emas secara efektif adalah mata uang pengaman dunia, karena ia bisa dipercaya untuk menjaga nilainya.

Paper ini berargumen bahwa emas tidaklah hanya untuk masa-masa krisis tapi harus menjadi dasar moneter yang digunakan untuk memastikan integritas finansial, kestabilan ekonomi dan pertumbuhan yang langgeng.

Sementara tidaklah mengejutkan bahwa pandangan Islam terhadap uang adalah penggunaan emas dan perak yang nilainya 100% dengan emas dan perak riil, paper ini menunjukkan, kemudian membantah, sepuluh argumen utama yang dituduhkan terhadap  Standar Emas dalam sejarah dan saat ini.

Beberapa poin kunci yang dibahas dalam dokumen ini adalah sebagai berikut:

  1. Tuduhan bahwa hanyalah pendekatan moneter Fiat, dengan kredit murah dan penciptaan mata uang tiada akhir, yang bisa meminimalkan gejolak siklus bisnis adalah suatu argumen buram karena sebenarnya dialah penyebabnya.

  1. Pusat kritik terhadap Standar Emas adalah ketidaksukaan dan ketakutan tak rasional terhadap deflasi (penurunan harga). Pasar tenaga kerja fleksibel adalah satu kondisi yang dibutuhkan untuk menanggulangi efek-efek negatif dari jatuhnya harga-harga produk, memungkinkan bisnis untuk tetap kompetitif dan menguntungkan dalam kondisi deflasi.

  1. Bukti mengenai inflasi, setidaknya untuk Inggris, adalah jelas-jelas tidak bersesuai dengan argumen bahwa Standar Emas menyebabkan deflasi. Antara tahun 1800-1914, harga-harga Inggris bisa dikatakan sama kecenderungannya untuk turun maupun naik, dan inflasi tahunan rata-rata hampir nol.

  1. Problemnya bukanlah bahwa terdapat terlalu sedikit Emas, tapi fakta bahwa terdapat terlalu banyak dollar.

  1. Sementara biaya produksi kertas bisa diabaikan dibandingkan dengan ekstraksi, penambangan dan penyaluran emas, problemnya ada pada biaya total uang Fiat pada masyarakat.

  1. Standar Emas tidak cocok dengan sistem Fiat, dan untuk menjadi efektif dibutuhkan perekonomian berbasis tanpa-bunga.

  1. Islam mewajibkan 100% nilai uang berdasar emas dan perak sesungguhnya, tidak ada pilihan lain. Ini berdasarkan berbagai dalil Al-Qur’an.

  1. Islam mewajibkan sistem emas/perak penuh, yang penerapannya secara disiplin memungkinkan penyesuaian neraca pembayaran tanpa intervensi bank sentral.

  1. Keuntungan Standar Emas benar-benar komprehensif: suatu sistem kestabilan tanpa efek-efek besar gejolak siklus; independen dari manipulasi pemerintah; tanpa masalah inflasi nilai, debasement mata uang (mencampur mata uang emas dengan logam lain sehingga nilai uang tidak sama dengan nilai logam riilnya), krisis internasional dan defisit neraca pembayaran jangka panjang.

  1. Berkebalikan dengan hukum Gresham, mata uang kuat akan segera menjadi media pertukaran, memungkinkan standar emas untuk dengan cepat melanjutkan posisinya di dunia.

Satu-satunya sistem pemerintahan yang dengan tegas mengharuskan penggunaan Standar Emas sebagai yang terbaik adalah perekonomian Islam, sebagaimana diterapkan oleh Negara Islam (Khilafah). Dalam Islam standar dua logam yaitu emas dan perak diterapkan. Tidak ada uang fiat yang akan diterbitkan oleh negara, dan mata uang kertas apapun harus didasarkan 100% emas/perak.

Emas dan perak adalah ideal untuk media pertukaran: mereka punya nilai intrinsik (termasuk yang untuk perhiasan dan bahan baku industri), tersedia secara luas, tidak bisa didominasi (dimonopoli), dan terdapat suplai kedua logam itu secara rutin dan bertumbuh untuk memenuhi kebutuhan perekonomian berkembang.

Krisis finansial telah membeberkan seberapa besar sistem mata uang fiat ada di bawah kendali sistem perbankan, menghasilkan profit yang fenomenal sementara mengeksploitasi masyarakat luas.

Sebaliknya, Islam menyediakan lingkungan tanpa-bunga yang didalamnya terdapat sedikit insentif untuk mengambil uang keluar dari peredaran.

Supaya harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu.” [Terjemah Makna Qur’an Surat (59) Al-Hasyr 7]

Jamal Harwood

Mata Uang Standar Emas Lebih Unggul dari Mata Uang Fiat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam