Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 24 Desember 2013

Pertempuran Melawan Syaitan

Pertempuran Melawan Syaitan




Kita Dan Musuh Dalam Pertempuran

Setiap pertempuran antar manusia akan berakhir dengan segala macam cara, kecuali dengan musuh hakiki kita, syaitan. Kita dan syaitan selalu berada dalam pertempuran, senjata kita memiliki satu mata pedang, namun senjatanya memiliki dua mata pedang. Kita akan mati di dunia ini, sedangkan dia tidak akan mati sampai hari kebangkitan. Dia selalu mengintai kita; dari generasi ke generasi. Dia memukul kita dengan senjatanya sedangkan kita tidak melihatnya. Sungguh...dia adalah musuh yang paling jahat yang selalu bertindak serampangan. Dia tidak akan pernah kompromi atau mengadakan gencatan senjata kecuali kita menurutinya dalam segala perintahnya. Jika tidak...maka perang akan terus berlangsung siang dan malam.

Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu, maka jadikanlah dia sebagai musuhmu. Hanyasanya, syaitan mengajak golongannya untuk menjadi penghuni neraka Sa’ir”.
Maksudnya, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kita dalam menjalankan ajaran agama dan taat kepada Allah. Maka, perangilah dia dan jangan sekali-kali kalian menurutinya, selama kita masih dalam jalur yang benar. Karena, dia ingin agar kalian bersamanya di dalam neraka Sa’ir. Dia adalah musuh yang sangat licik!

Sebagai perumpamaan, syaitan tidak ubahnya seperti lubang yang licin di jalan. Ia juga berjalan di dalam aliran darah manusia, dan ia juga meletakkan mulutnya di hati anak Adam, maka berzikirlah kepada Allah niscaya ia akan menjauhkan mulutnya dari hati yang berzikir kepada Allah.

Dzikir kepada Allah adalah senjata kita yang paling kuat untuk melawan musuh seperti ini. Jika kita selalu berzikir dan taat kepada Allah, pasti kita akan menang dan mendapatkan Surga-Nya, insya Allah. Namun, jika kita lupa berdzikir dan tidak taat kepada Allah, niscaya hati kita akan dimakan oleh syaitan. Itulah yang disebut godaan al-Khannas (syaitan yang selalu membisikkan rayuannya di hati manusia).

Dalam sebuah hadits dari Anas dan Shafiyah Binti Huyay ra., mereka berdua berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya syaitan berjalan di tubuh anak Adam melalui aliran darahnya, saat itulah ia menggodanya”.
Ada juga riwayat yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya tentang tipuan dan rayuannya, juga riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Syahin, Baihaqi juga Sayuti dalam kitab ad-Durr. Dari Anas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya syaitan meletakkan mulutnya pada hati anak Adam, jika anak Adam ingat kepada Allah, ia mengangkat dan menjauhkan mulutnya dan apabila anak Adam lupa, maka ia akan menelan hati anak Adam. Itulah yang dinamakan dengan godaan syaitan.”

Wahai anak Adam, lawanlah musuh kalian, kekanglah mereka dan jangan sampai kalian memberikan keluasan kepada mereka di rumah-rumah kalian, usir dia! Sesungguhnya ketika musuh diberi keleluasaan di rumah anda, ia pasti akan mendatangkan kotoran. Maha Suci Allah...syaitan adalah musuh kita, namun kenapa kita memberikan kekuatan kepadanya untuk menambah pembangkangannya, kita memberi dia makan dan memberi dia minum, kita juga membukakan untuknya pintu rumah kita sedangkan dia selalu menimbulkan rasa takut dan menikam kita dari belakang. Sungguh perbuatan yang sangat buruk dan merugikan kita di hadapan Allah dan Rasul-Nya nanti di hari perhitungan.

Dalam sebuah hadits, dari Urwah dari Aisyah dari Rasulullah Saw., beliau bersabda: “Barangsiapa yang makan dengan tangan kirinya, maka ia makan bersama syaitan. Dan barangsiapa yang minum dengan tangan kirinya, maka ia minum bersama syaitan”.

Dari Ibnu Jubair, ia pernah bertanya kepada Jubair. Jubair berkata: “Saya pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya dan ketika itu ia mengucap dzikir kepada Allah dan ia juga mengucap dzikir ketika makan, syaitan berkata: “Tidak ada tempat bermalam juga tidak ada makan malam bagiku di sini”. Dan jika ia masuk dan makan tanpa menyebut nama Allah, syaitan berkata: “kalian telah mendapatkan tempat bermalam dan makanan”.

Bagaimana mungkin kita bisa memuliakan makhluk yang jelas-jelas menjadi musuh kita?!

Wahai anak Adam, janganlah kamu makan kecuali dengan tangan kanan, janganlah kamu minum kecuali dengan tangan kanan, dan ingatlah kepada Allah ketika kamu masuk menemui keluargamu, baik di dalam atau di luar rumahmu dan ingat Allah ketika kamu makan. Dengan begitu, syaitan musuhmu akan menjauh. “Apa yang dibawa Rasul maka ambillah, dan apa yang dilarang olehnya maka jauhilah”.

Berdoalah kepada Allah agar Dia menjauhkan syaitan dari kita dan menjauhkannya dari segala apa yang Ia berikan kepada kita; baik berupa keturunan dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Jika salah seorang dari kalian ingin menggauli istrinya, hendaknya ia membaca “Ya Allah, jauhkanlah syaitan dari kami dan jauhkanlah juga dia dari apa yang Engkau berikan kepada kami”, jika seseorang itu dikaruniai anak niscaya syaitan tidak akan dapat mencelakakannya dan tidak akan bisa menguasainya.”

Usirlah musuhmu itu dari ibadahmu, nyaringkan suaramu dengan dzikir kepada Allah, sebutlah Allah dengan takbir yang nyaring pula ketika melaksanakan kewajiban shalat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila kamu dipanggil untuk melaksanakan shalat dan kamu segera mengerjakannya, maka syaitan akan berbalik lari sambil terkentut-kentut”.

Wahai hamba Allah, sesungguhnya syaitan, musuh kamu itu selalu menyuruh kamu untuk melakukan kekejian dosa. Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan menjanjikan kefakiran dan selalu menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Maksudnya adalah syaitan selalu menjanjikanmu dan menakut-nakutimu dengan kemiskinan. Ketika kamu ingin bersedekah kepada para fakir miskin, ia menggodamu dan berkata: “Apabila kamu bersedekah, nanti hartamu akan habis, dan kamu akan menjadi orang fakir”. Ini adalah sebuah tipuan dari syaitan, ia menakut-nakuti dengan kefakiran ketika orang hendak bersedekah.

“Dan ia selalu menyuruh dengan kekejian”, ketika kamu ingin mengeluarkan zakat yang menjadi salah satu rukun Islam yang lima. Syaitan menggodamu agar kamu tidak mengeluarkan zakat.
“Syaitan menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan ampunan”, yakni bagi dosa-dosamu karena kamu mengeluarkan zakat yang pasti mendapatkan pahala dan ganjaran dari Allah serta karunia berupa ganti yang baik juga pahala di akhirat kelak. “Dan Allah sangat luas karunia-Nya”, yakni dengan memberikan gantian dan ampunan.
“Dia juga Kuasa dan Maha Mengetahui atas segala sesuatu”, maksudnya, Allah maha mengetahui niat-niat dan sedekahmu baik secara terang-terangan ataupun tersembunyi. Sesungguhnya, syaitan adalah musuh kamu yang sebenarnya. Maka, berhati-hatilah serta persiapkan segala kemampuanmu dengan dzikir kepada Allah!.
“Dan jika kamu digoda oleh syaitan, maka berlindunglah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.

Pertempuran Melawan Syaitan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam