Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 16 April 2018

Mengatasi Halangan-Halangan Di Jalan Menuju Kembalinya Khilafah yang Dipasang Oleh Para Kolonialis



Bagi para kekuatan kolonial, menghancurkan Khilafah saja tidaklah cukup. Mereka ingin memastikan bahwa Khilafah tidak akan pernah bisa bangkit lagi di antara kaum Muslimin.

Di saat Umat mengingat kehilangan besar atas Khilafah di bulan Rajab ini, perlu kiranya menilik kembali situasi historis dan melihat hari-hari kelam tanggal 26, 27, dan 28 Rajab.

Umat ingat bagaimana musuh-musuhnya, Inggris dan Perancis, memainkan peran utama dalam penghancuran Khilafah dan membagi-bagi negeri-negeri Muslim di antara mereka. Inggris telah mendapatkan keberhasilan besar untuk agenda politiknya menghapus Khilafah melalui agennya, Mustafa Kamal. Pada 3 Maret 1924 (28 Rajab 1342 H), Mustafa Kamal, menggunakan paksaan dan teror terhadap lawan-lawan politiknya, berhasil menggolkan rancangan penghapusan Khilafah, yang dengannya berhasil diraih penghapusan total Khilafah, pengusiran Khalifah ke luar batas negara, perampasan aset-aset dan pendeklarasian Turki sebagai negara sekular.

Bagi para kekuatan kolonial, menghancurkan Khilafah saja tidaklah cukup. Mereka ingin memastikan bahwa Khilafah tidak akan pernah bisa bangkit lagi di antara kaum Muslimin.

Lord Curzon mengatakan, “Kita harus mengakhiri apapun yang bisa menghasilkan persatuan apapun di antara putra-putra Muslim. Karena kita telah berhasil mengakhiri Khilafah, maka kita harus memastikan bahwa persatuan bagi kaum Muslimin tidak akan pernah bangkit lagi, apakah itu persatuan intelektual maupun budaya.”

Sejak menghancurkan Negara Islam, para kolonialis telah berjuang dalam rangka memasang halangan-halangan di jalan menuju penegakan-kembali Negara Islam. Mereka telah mengkonsentrasikan upayanya untuk menghambat perwujudannya kembali setelah dihapuskan dari muka bumi. Mereka memasang sejumlah halangan di jalan pendirian-kembali Khilafah seperti:
1.            Penyebaran konsep-konsep non-Islami di dunia Islam semacam patriotisme, nasionalisme, sosialisme dan sekularisme; dan para kolonialis mendorong gerakan-gerakan politik berdasarkan ide-ide itu.
2.            Kehadiran kurikulum pendidikan yang dirancang oleh para kekuatan kolonial, yang terus saja terap selama 80 tahun, dan telah membuat mayoritas pemuda lulusannya dan mereka yang ada di dalam institusi pendidikan berjalan ke arah yang bertentangan dengan Islam.
3.            Lahirnya pemerintahan-pemerintahan di negeri-negeri Muslim yang berasas sekular, menerapkan ideologi Kapitalis dan sistem demokrasi atas masyarakat, punya ikatan politik kuat dengan negara-negara Barat, dan didirikan atas nasionalisme.
4.            Pencekikan ekonomi atas dunia Muslim oleh para pemerintah dan perusahaan Barat sehingga masyarakat dipaksa fokus semata pada memberi makan dirinya sendiri dan keluarganya sementara tidak melihat peran sesungguhnya yang dimainkan para kolonialis.
5.            Pemecah-belahan Umat secara sengaja dengan mewariskan garis-garis batas dan wilayah sehingga kaum Muslimin akan selalu terjangkiti banyak masalah kecil.
6.            Penciptaan berbagai organisasi, semacam Liga Arab yang kemudian menjadi Organisation of Islamic Countries (OIC), yang melunturkan ikatan Islam dan melanggengkan keterpecah-belahan dunia Muslim, sementara terus menerus gagal memecahkan masalah atau kasus apapun.
7.            Penancapan negara asing, “Israel”, ke dalam jantung Muslim yang menjadi ujung tombak bagi serangan para kekuatan Barat melawan kaum Muslimin yang tak punya tameng, sementara terus melanggengkan mitos bahwa Muslim itu lemah.
8.            Kehadiran para penguasa tiran di negeri-negeri Muslim, yang loyalitasnya adalah untuk para tuan Barat mereka, dan yang menindas serta menyiksa Umat; mereka tidaklah termasuk golongan Umat dan mereka membenci Umat sebagaimana Umat membenci mereka.

Namun demikian, meski ada rintangan-rintangan, tipudaya dan rencana para kolonialis itu, tegaknya-kembali Khilafah, sekali lagi adalah sebuah realitas bagi dunia Muslim. Kita harus mengambil kesempatan ini, di saat berulangnya tahun setelah Khilafah diruntuhkan, untuk memikirkan situasi kaum Muslimin saat ini dan memastikan bahwa hanya dengan berusaha mengembalikan Khilafah (yang akan mengakhiri sistem bukan-Islam dan menegakkan seluruh sistem Islam) kita bisa sungguh-sungguh meraih kesuksesan di dunia dan di akhirat.

“Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih di antara kalian, bahwa Dia benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia benar-benar akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka; dan Dia benar-benar akan menukar keadaan mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman sentosa...” (TQS. an-Nur [24]: 55)

Wahai Putra-Putra Umat Muslim yang Mukhlis,

yang sedang di dalam barak-barak militer, saudara dan saudarimu di Kashmir, Palestina, Suriah, Somalia, dll sedang menyerumu untuk memberikan Nushrah (dukungan kekuatan) kepada Hizbut Tahrir untuk mendirikan Khilafah yang akan membebaskan mereka dari penindasan, dan dengannya menyatukan Umat, militer dan wilayahnya dan mulai mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia.
Tidakkah kamu ingin dicatat sebagaimana Saad bin Muadz (ra.) yang ketika meninggal Arsy-nya Allah (Swt.) bergetar dan untuknya pintu-pintu Surga dibuka dan yang pemakamannya disaksikan para malaikat yang belum pernah turun ke bumi sebelumnya dan mereka saling berebut tempat untuk menyaksikan pemakamannya dan untuk mengusung kerandanya sebagai penghormatan dan pemuliaan atasnya?
Atau kamu memilih untuk digunakan sebagai pion-pion dalam perang proxy yang hasil akhirnya adalah kehinaan di Bumi dan Jahannam di Akhirat? 
Fajar masih terus hadir, setelah 97 tahun, Allah (Swt.) telah memberimu kesempatan untuk dicatat dalam sejarah sebagaimana Khalid bin Walid (ra.). Lepaskanlah dirimu sendiri dari ketundukan pada para penguasa antek dan ambillah seruan Allah (Swt.) dan Rasul-Nya (Saw.).

“Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (menolong) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang zhalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!” (TQS. an-Nisaa’: 75)

“…Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman.” (TQS. at-Taubah: 13)

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu…” (TQS. al-Anfal: 24)

Bacaan:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam