Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 14 Februari 2019

Asia Tengah: Perjuangan Hijab Sedang Berlangsung



Pengadilan Administratif Tashkent mulai mempertimbangkan sebuah gugatan, diajukan oleh seorang ayah dari putri berusia 17 tahun –seorang siswi sekolah menengah atas di International Islamic Academy, di mana pihak sekolah ini melarangnya untuk masuk sekolah memakai kerudung,- demikian diberitakan oleh Radio Liberty edisi Uzbek. Sebelum ini, media telah memberitakan bahwa beberapa mahasiswi dipaksa melepas kerudung mereka dan memakai wig atau tutup kepala untuk masuk ke kelas. Sejak awal tahun ajaran baru setidaknya 4 siswi International Islamic Academy di Tashkent telah dikeluarkan dari universitas itu karena absen karena adanya larangan hijab ini.

Pertarungan tentang pemakaian hijab tidak berhenti di Asia Tengah. Busana Muslimah terus menjadi poin konflik antara pemerintah dan masyarakat di bermacam negara, dan bisa dikatakan bahwa para diktator bersasaran untuk menghapus hijab dari identitas negeri-negeri Muslim, dan mereka berusaha keras untuk mencapainya. Di waktu yang sama, terjadi resistensi yang hebat terhadap larangan itu di masyarakat.

Soal situasi di Uzbekistan, larangan memakai hijab sudah diterapkan di negara itu sejak lama, sejak masa pemerintahan seorang musuh Islam yang terkenal, Karimov. Sejak itu, menurut hukum, memakai hijab adalah pelanggaran administratif, yang hukumannya adalah penahanan dan hukuman administratif.

Situasinya terus berlangsung sampai matinya Karimov di 2016. Setelah itu, presiden yang baru memulai reformasi populis untuk menampilkan citra sebagai “penyelamat rakyat dari penindasan rezim lama.” Penduduk Uzbekistan menerima dengan antusias penghapusan larangan sholat dan pergi ke masjid, kebolehan untuk adzan melalui pengeras suara di menara masjid, hingga masyarakat menuntut pula pembatalan larangan berhijab.

Para pengamat menduga bahwa tuntutan ini memicu Mirziyayev untuk segera mengakhiri hampir semuanya dari reformasi skala-besar di ranah relijius – dalam waktu sesingkat-singkatnya semua program TV Islami ditutup, adzan dari menara masjid dilarang lagi, anak-anak kembali dilarang pergi ke masjid, dst. Jadi, Mirziyayev menyadari bahwa memakai hijab adalah tindakan politik yang penting, dan menghapus larangannya bisa menghilangkan halangan terhadap proses kebangkitan Islam di antara masyarakat Uzbekistan hingga tak mungkin lagi kembali sebagaimana di era represif.

Di Desember 2018 pemerintah Tajikistan juga mengumumkan keinginannya untuk menerapkan undang-undang yang melarang muslimah berhijab untuk memasuki semua institusi – baik negeri maupun swasta. Sebelumnya, di 2017 pemerintah itu sudah menerapkan hukum yang melarang pemakaian hijab di tempat-tempat publik, tapi karena resistensi aktif dari masyarakat, hukum ini tidak pernah sungguh-sungguh dijalankan.

Tapi rezim Rahmon di Tajikistan “tidak bersedih” dan mengatur metode, selangkah demi selangkah, berusaha mengikuti pengalaman Uzbekistan dan untuk pada akhirnya melarang hijab. Namun, pemertimbangan hukum tersebut menyebabkan resonansi terbesar di masyarakat Tajik: aksi damai yang masif muncul di tengah masyarakat, di seantero negeri – ratusan laki-laki dan perempuan dari berbagai usia dan status sosial mempublikasi video-video di mana mereka menyatakan menolak pelarangan hijab dan tidak akan diam atas penerapan hukum ini. Fenomena ini jelas pantas diapresiasi, dan juga menjadi contoh perjuangan kaum Muslimin demi agama mereka di kondisi rezim-rezim tiran Asia Tengah.

Larangan memakai hijab -dengan berbagai perbedaan kecil, dan perbedaan tahapan penerapannya oleh para penguasa- bisa dijumpai di semua negara Asia Tengah lainnya (Turkmenistan, Kazakhstan dan Kyrgyzstan), dan bahkan di seluruh area pasca-Soviet (kawasan Volga, Ural dan Kaukasus, Azerbaijan, Georgia). Penting untuk dipahami, bahwa Hijab juga termasuk ikon penting politik dan ideologi yang semakin sering menjadi sasaran serangan rezim-rezim, dan perjuangan ini harus diekspos secara maksimal dan didukung oleh semua kaum Muslimin di dunia, yang kebanyakannya tidak mengalami penindasan semacam ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam