Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 06 Mei 2017

Negara Republik Sistem Kerusakan



Sistem Republik tegak di atas dasar sekularisme, dengan ilusi pemerintahan rakyat, dan kedaulatan di dalamnya menjadi milik rakyat. Jadi rakyat lah yang menentukan dengan hukum apa mereka diperintah. Rakyat memiliki hak pemerintahan dan legislasi. Jadi rakyat memiliki hak mendatangkan hukum dan undang-undang apa saja yang diinginkan. Rakyat berhak mendatangkan penguasa siapapun sekaligus berhak mencopotnya. Rakyat berhak membuat konstitusi dan undang-undang meski konstitusi dan undang-undang itu kufur.

Di dalam sistem khilafah, seorang Khalifah bertanggung jawab atas urusan umat dan ia akan dikoreksi oleh umat. Akan tetapi umat tidak memiliki hak untuk mencopot khalifah. Yang memiliki hak mencopot khalifah adalah syara’. Yaitu jika khalifah menyalahi hukum syara’ yang mengharuskan ia dicopot. Pihak yang memutuskan pencopotan khalifah itu adalah Mahkamah Mazhalim. Mahkamah ini tidak ada di dalam sistem kapitalisme dan Republik

Sistem Republik, baik presidensiil maupun parlementer, masa jabatan pemimpin dibatasi selama jangka waktu tertentu. Selama masa jabatan itu, penguasa membuat banyak kerusakan dan tidak seorangpun bisa mencopotnya. Akan tetapi di dalam Islam dan di dalam sistem khilafah, masa jabatan khalifah tidak dibatasi dengan masa jabatan tertentu. Masa jabatan khalifah dibatasi dengan sejauh mana ia menerapkan syariah. Jika ia menyalahi syariah, meski baru sehari, seminggu, atau sebulan, ia bisa dicopot dengan keputusan dari Mahkamah Mazhalim. Setelah itu ia tidak boleh bertahan di kekuasaan meski sehari pun.
Dengan demikian tidak boleh dikatakan bahwa sistem Islam adalah sistem Republik. Juga tidak boleh dikatakan Republik Islam, karena adanya pertentangan besar di antara sistem Islam dengan sistem Republik pada asas, pilar-pilar, bentuk, dan rinciannya.

Sesungguhnya Hizbut Tahrir berjuang untuk membebaskan umat Islam dari ide-ide batil yang dipasarkan oleh kaum kafir penjajah di negeri-negeri Islam seperti ide kapitalisme, sistem republik dan sekulerisme yang bau busuknya menusuk hidup masyarakat dan yang menyebabkan, membangkitkan berbagai masalah atas penduduk negeri ini dan umat manusia pada umumnya. 
Hizbut Tahrir berjuang untuk menerapkan sistem Islam yang telah diturunkan oleh Allah SWT untuk seluruh umat manusia, yang memuaskan akal dan menenteramkan jiwa. Hal itu melalui penerapan ideologi Islam -yang mampu mengembalikan umat kepada kemuliaan seperti sediakala- yang diembannya dan ide-ide Islami yang terpancar darinya, yang berkaitan dengan seluruh urusan kehidupan seperti sistem pemerintahan, sistem ekonomi, tata pergaulan, politik dalam negeri dan luar negeri, kesehatan dan pendidikan.

Tentu saja manusia diciptakan oleh Allah SWT itu bukan sekadar kenyang seperti ayam tetapi untuk beribadah kepadanya. Sehingga dalam setiap perbuatannya harus selalu dalam koridor syariah alias halal dan haram sehingga mendapat pahala dari Allah SWT. Sebagai kaum Muslim yang anti penjajahan asing sudah seharusnya menolak sistem republik maupun sosialisme. Memperbaiki sistem kufur justru malah melanggengkan penjajahan!

sistem republik menjadikan rakyat sebagai Tuhan bagi dirinya sendiri. sistem republik sudah memiliki kecacatan sejak lahir: secara konsep dan implementasi sudah salah dari awal!
Pada hakikatnya sistem republik adalah pesta pemilik modal untuk mengangkat orang-orangnya dan diperuntukan bagi kepentingan para pemilik modal serta sudah pasti akan mengalahkan kepentingan rakyat. sistem republik tidak identik dengan keadilan, kesejahteraan, kesetaraan, serta berbagai stabilitas dari berbagai sisi yang dijanjikannya.

Fakta pemilu yang kesekian kali digelar hanya menjadikan nasib rakyat sebagai komoditas untuk suara, ataupun sebatas janji-janji perubahan yang hanya meggantung di bibir para elit. Pemilu juga menjadi pengokoh makin tegaknya sistem republik yang terbukti tidak mampu membawa kesejahteraan bahkan memperkokoh berlangsungnya kolonialisme/imperialisme di Indonesia.

pilar sistem republik, yaitu ide tentang kedaulatan "rakyat" yang menjadi inti sistem republik, adanya kebebasan dan pluralisme, dan suara mayoritas sebagai penentu keputusan secara diametral sangat bertolak belakang dengan aqidah Islam. Sistem republik digunakan untuk menjauhkan kaum Muslim dari sistem Islam yang bersumber dari Allah Swt. Sebab, sistem republik menyerahkan kedaulatan ke tangan manusia. Sementara dalam Islam kedaulatan ada di Tangan Allah Swt.
Untuk menyebarkan sistem republik itu, negara-negara kapitalis melakukan berbagai penipuan dan kebohongan, ide sistem republik pun dikemas sedemikian rupa sehingga tampak bagus dan memberikan harapan kepada kaum Muslim.
Aktivitas politik muslim seharusnya diarahkan pada pembentukan kader Islam ideologis, membangun kesadaran masyarakat, dan dukungan kelompok dan tokoh-tokoh terkemuka yang memiliki kekuatan di masyarakat untuk terwujudnya perubahan fundamental dengan tegaknya syariah dan khilafah.

Prinsip kebebasan yang merupakan hal mendasar dalam sistem republik akhirnya membuat pandangan terhadap Islam pun harus ditundukkan dalam perspektif kebebasan manusia; manusia bebas memberikan pandangan apapun terhadap apapun, bahkan agama sekalipun. Kedaulatan di tangan manusia memberikan ruang bagi akal untuk menetapkan penilaian dan aturan. Apa yang baik bagi manusia menurut pandangan manusia, harus didukung oleh agama. Cara pandang sistem republik telah jelas menolak kebenaran dan kemuliaan wahyu Allah Swt.
Dalam sistem republik pun menguat usulan untuk tidak mengatur urusan pornografi dan pornoaksi, melegalkan aborsi tanpa alasan apapun, melokalisasi prostitusi, membiarkan hubungan sejenis seperti homoseksual dan lesbian, dll.

Jika sistem republik tidak mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat, bagaimana dengan negara-negara maju yang telah menerapkan sistem republik? Apakah mereka berhasil menjadikan masyarakatnya makmur karena menerapkan sistem republik atau ada faktor lainnya?
Faktanya, beberapa negara mengandalkan kemajuannya itu dari ekploitasi (neoimperialisme) atas negara lain, baik dari sisi sumberdaya alam, finansial, SDM maupun tempat pembuangan limbah. Sebagian besar energi yang menjalankan roda industri di Eropa, Amerika Serikat, atau Jepang didatangkan dari Timur Tengah. Demikian juga bahan tambang, kayu, sebagian besar produk pertanian, bahkan pasir! Singapura mengeruk pasir dari Riau untuk reklamasi pantainya. Konon, jumlah pasir yang telah dikeruk itu cukup untuk menambal seluruh pantai utara pulau Jawa selebar 60 meter.
Pemberian utang adalah sebuah proses agar negara peminjam tetap miskin, tergantung dan terjerat utang yang makin bertumpuk-tumpuk dari waktu ke waktu. 
Pada akhir pemerintahan Presiden Soekarno tahun 1966, utang luar negeri Indonesia 2,437 miliar dolar AS. Itu hanya utang pemerintah. Jumlah ini meningkat 27 kali lipat pada akhir pemerintahan Presiden Soeharto Mei 1998, dengan nilai 67,329 miliar dolar. Pada akhir tahun 2003 utang itu menjadi 77,930 miliar dolar AS. 
Swasta baru mulai mengutang pada tahun 1981. Pada tahun 1998 jumlah utang swasta sudah mencapai 83,557 miliar dolar. Menjelang akhir tahun 2008 sudah mencapai US$ 2.335,8 miliar dengan tingkat bunga sekitar 5%, jumlah riba bunganya saja yang harus dibayarkan berkisar 116,7 miliar dolar (asumsi 1$=Rp 12.000, riba bunga setara dengan Rp1400 triliun). 
Seandainya kita mengasumsikan tiap hari seorang penduduk Indonesia untuk makan tiap hari mengeluarkan biaya Rp15 ribu rupiah sekali makan dan 3 kali makan dalam sehari (Rp45,000), maka untuk bunganya saja dari utang kita dalam setahun sangat mencukupi untuk makan penduduk Indonesia sebanyak 71 juta jiwa selama setahun!
Ketika dihadapkan pada skala global ini, tampak bahwa negara-negara maju itu hanya peduli jika itu berkaitan dengan kepentingannya. Sebuah reportase dari Children-Right Watch (Komisi Pengawasan Hak Anak-anak), misalnya, melaporkan bahwa di Mexico dan Columbia, puluhan anak-anak diculik setiap harinya untuk diambil organ tubuhnya. Organ tubuh itu seperti hati, mata, bahkan jantung, diambil untuk memenuhi kebutuhan transplantasi organ bagi anak-anak di Amerika Serikat.
Sistem republik yang kelihatannya berhasil di negara maju, sejatinya menyimpan bom waktu (problem sosial, dll) yang akan meledak pada masa depan di negeri mereka sendiri. Pasalnya, mereka tampak makmur bukan karena menerapkan sistem republik, namun porsi besar faktor penunjang kemakmuran mereka adalah karena neo-imperialisme atas negara lainnya. 
Saat inipun dampak negatifnya sudah sangat banyak dirasakan di negara-negara berkembang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam