Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 16 Oktober 2018

Menyalahi Janji Kampanye, Penguasa Mengincar Banyak Utang Dari IMF



Menurut Bloomberg:

“Setelah berkonsultasi dengan “para ekonom terkemuka”, Pakistan akan secara resmi meminta bantuan IMF, dan Menteri Keuangan Asad Umar akan bicara dengan para pejabat [IMF] selama pertemuan tahunan lembaga pemberi utang itu di Bali minggu ini, Kementerian Keuangan mengatakannya dalam sebuah pernyataan kemarin Senin. Umar memberitahu Bloomberg di bulan Agustus bahwa pemerintah mungkin perlu lebih dari $12 milyar.”

“Perdana Menteri Imran Khan, yang berkuasa setelah pemilu Juli, berada dalam tekanan untuk menghasilkan pendanaan eksternal karena negara itu menghadapi akhir dari serangkaian financial blowouts (di mana penjualan surat berharga negara telah laku keras). IMF mengatakan di minggu lalu bahwa upaya pemerintah belum cukup untuk menghentikan munculnya krisis.”

Menteri Keuangan mengatakan, “Tantangan bagi pemerintah sekarang adalah memastikan bahwa reformasi fundamental struktur ekonomi dijalankan untuk memastikan bahwa spiral (bolak-balik) masuk dalam program IMF tiap beberapa tahun bisa diakhiri untuk selamanya.” “Untuk membenahi ketidakseimbangan fundamental, maka aksi-aksi fiskal dan keuangan perlu dilaksanakan tanpa penundaan.”

Komentar:

Perdana Menteri Pakistan sekarang, Imran Khan, menghabiskan lebih dari dua dekade menjadi politisi oposisi, seringnya mengkritik pemerintah yang mengambil utang luar negeri, khususnya dari IMF. Namun, sebelum sampai 100 hari pertamanya, dia mengirim menteri keuangannya, dengan tangan mengacungkan wadah, untuk mengemis dan mengais uang dari IMF. Selain itu, telah tampak jelas bahwa tindakan-tindakan semacam devaluasi ekstrim mata uang sesuai saran IMF dimaksudkan untuk menunjukkan kepatuhan menerapkan syarat-syarat IMF bahkan sebelum ada perjanjian yang diteken.

IMF adalah institusi penjamin tatanan Kapitalis internasional, yang tujuannya adalah untuk menjaga superioritas Barat atas seluruh dunia, kelanjutan imperium dengan cara yang lain. Tapi para ekonom Pakistan yang dididik dengan buku ekonomi Kapitalis sepenuhnya terbujuk untuk menerima resep-resep IMF dan, malah aktif menyeru pemerintah mereka untuk kembali lagi kepada institusi penghisap itu.

Barat mengajarkan Kapitalisme ke seluruh dunia tapi dia sendiri selektif dalam mempraktikkan ekonomi Kapitalis karena para politisinya sadar betul bahayanya resep-resep Kapitalisme: Perancis memilih untuk terus membiayai sektor publik yang memberatkan anggaran, Skandinavia tetap menerapkan kebijakan-kebijakan sosial yang cenderung komunis, dan Amerika, khususnya di bawah Trump, menerapkan kebijakan proteksionisme ketat.

Inggris mengusung ide-ide Adam Smith -yang menulis buku The Wealth of Nations di 1776- pada awalnya hanya untuk menyebarkan pemikiran pasar bebas atas United States of America yang baru terbentuk, yang kebetulan merdeka dari Inggris di tahun yang sama.

Sementara hari ini, para politisi dan ahli ekonomi dunia ketiga, tragisnya, berlanjut memandang bahwa penerapan penuh Kapitalisme adalah solusi bagi semua sakit mereka, padahal hasil sesungguhnya dari penerapan ekonomi Kapitalisme adalah pemiskinan yang menyeluruh atas penduduk melalui pelucutan kendali negara dan pembukaan perekonomian sepenuhnya untuk semua kepentingan swasta dan asing. Kekayaan dan sumberdaya negeri diekspor sebanyak-banyaknya untuk mendapat uang fiat sementara populasi terjebak mengkonsumsi barang-barang jadi imporan.

Pakistan, meski telah merdeka dari Inggris lebih dari 70 tahun lalu, berlanjut taklid buta menerapkan sistem ekonomi Kapitalisme yang telah diterapkan oleh Inggris atas India (yang mana tanah Pakistan tadinya bagian dari India) setelah Inggris menghapus kekuasaan Muslim Mughal dan yang sebelum mereka. Dan cukup disayangkan, Imran Khan tidak lebih dari satu politisi dangkal dan naif yang berpikir bahwa karakter pribadi sudah cukup untuk memecahkan berbagai krisis sistemik tanpa perlu menginvestigasi sebab-sebab krisis yang sesungguhnya. Hasilnya, puluhan juta orang Pakistan yang polos tertipu untuk memilih dia, berpikir bahwa dia bisa membawa perubahan riil atas situasi Pakistan.

Pakistan tidak akan pernah bisa lepas dari trauma ekonomi sampai ekonomi Kapitalis ditinggalkan dan kembali kepada penerapan Islam, yang membawa kemakmuran pada India selama lebih dari 800 tahun penerapannya, bahwa negeri ini menjadi kawasan industri terdepan dunia, konsentrasi kekayaan dan kemakmuran yang menarik para penjelajah dari negara-negara terbelakang di Eropa Barat untuk mengambil risiko mengarungi samudra berbahaya dalam rangka mencari jalur perdagangan yang lain untuk mencapai permata India.

Allah Swt. berfirman dalam al-Qur’anul Karim:

“Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. Dan ikutilah apa yang diwahyukan Tuhan kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dan bertawakkallah kepada Allah. Dan cukuplah Allah sebagai Pemelihara.” (TQS. al-Ahzab: 1-3)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam