Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 28 Juni 2021

Menjadikan Hukum-Hukum Al-Qur'an Sebagai Aturan Dalam Kehidupan Kita


Tidak selayaknya Al-Qur'an sekadar menjadi hiasan di lisan kita. Hendaknya kita menjadikan hukum-hukum Al-Qur'an sebagai aturan dalam kehidupan kita. 


Sungguh kita akan dihisab di Akhirat tentang Al-Qur'an; apakah kita memberlakukan isinya dalam kehidupan ataukah kita menelantarkannya? 


Kita yakin bahwa esok akan ada hari akhirat, hari pembalasan, hari pertanggungjawaban atas amal amal kita di dunia. 

.

Maka Al-Qur'an lah yang mampu menunjukkan jalan menuju akhirat dengan selamat, Al-Qur'an bagaikan peta perjalanan yang dengan itu kita akan selamat dunia dan akhirat.

.

"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat."

(TQS. Al-Baqarah Ayat 214) 


KAMI DENGAR DAN KAMI TAAT 


Begitulah seharusnya sikap seorang muslim ketika ada seruan untuk melaksanakan syariat dan ketika ada larangan untuk meninggalkan apa-apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. 


"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) perempuan mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguh dia telah sesat, sesat yang nyata."

(TQS. al-Ahzâb [33]: 36) 


Baginda Nabi saw. dahulu mengadu kepada Allah SWT: "Tuhanku, sungguh kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sebagai sesuatu yang dicampakkan" (TQS al-Furqan [25]: 30) 


Menurut mufassir terkemuka, Ibnu Katsir, al-Qur'an dicampakkan oleh seseorang saat tidak diimani, jarang dibaca, tak direnungi maknanya, tak diamalkan isinya, tak dijalankan perintah dan larangannya dan tak dipedomani hukum-hukumnya (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’an al-'Azhim, 6/108). 


Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda, 

"Seorang hakim yang menghukumi secara tidak benar padahal ia mengetahui mana yang benar, maka ia di NERAKA.

Seorang hakim yang bodoh lalu menghancurkan hak-hak manusia, maka ia di NERAKA.

Dan seorang hakim yang menghukumi/memutuskan dengan benar, maka ia masuk SURGA."

(HR. At-Tirmidzi - Shahih) 


Hukum-hukum Al-Qur'an menjamin keberkahan dan kebaikan hidup bagi manusia dunia dan akhirat. 


HUKUM JAHILIAH ADALAH UJIAN BAGI ORANG-ORANG YANG YAKIN KEPADA HUKUM ALLAH 


"Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin?" (TQS. Al-Maidah :50) 


Al-Qur'an dan Sunnah yang merupakan sumber syariat Islam, keberadaannya adalah bentuk dari kasih sayang Allâh kepada hamba-Nya. Menerapkan dan melaksanakan syariat Islam akan melahirkan kebaikan dan keberkahan. Dan sebaliknya meninggalkan syariat Islam maka akan menuai kerusakan dan kenestapaan. 


Adalah sudah menjadi ketetapan dari Allah SWT bahwa pada masa tertentu umat Islam tidak hidup dalam dekapan syariat Islam yang mendamaikan, menentramkan dan mensejahterakan. 


Saat ini adalah masa itu, umat Islam seolah tak lagi mendapatkan kasih sayang Allâh dan pembelaan dari Allâh. Tidaklah demikian apa yang harus kita pahami. Akan tetapi Allâh hendak mempersiapkan umat Islam untuk kembali mendapatkan bukti kasih sayang dan pembelaan dari Allâh secara riil. Karena Al-Qur'an dan Sunnah adalah bukti abadi kasih sayang Allâh SWT kepada umat Islam. Namun pilihan untuk tetap dalam kasih sayang dan pembelaan dari Allâh secara riil telah terampas dengan sadis pada tragedi 1924 dihapuskan institusi Khilafah yang merupakan warisan Rasulullah Saw. 


Saat ini umat hidup di bawah hukum  "jahiliah" hampir satu abad, hidup dalam hukum jahiliyah memang tidak nyaman bagi umat Islam. Kondisi terintimidasi, persekusi, aniaya, fitnah hingga harus menerima konsekuensi terusir dan terbunuh adalah gambaran nyata umat saat ini. 


Apakah kondisi ini merupakan ketidakpedulian Allâh SWT kepada umat ini, atau kasih sayang Allâh telah dicabut atas umat ini. Tentu tidaklah demikian karena sifat kasih sayang Allâh tidak berkurang dari awal umat terbaik ini dilahirkan. 


Lantas kenapa ini terjadi? Karena ini adalah kesalahan kita telah meninggalkan Al-Qur'an dan Sunnah yang sebenarnya membuat umat ini mulia, hidup dalam kedamaian, ketentraman, kesejahteraan dan keadilan. Di situlah lantas Allâh SWT bertanya kepada kita sebagai umat, "Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hukum Allah bagi orang-orang yang yakin? "

Maknanya tentu tidak ada hukum di dunia ini yang lebih baik dari pada hukum Allâh SWT. 


Maka sesungguhnya sekali-kali Allâh SWT tidak meninggalkan kita tapi kitalah yang meninggalkan Allâh. Maka tetap ber-azzam-lah kita bahwa Islam adalah agama sempurna yang harus diterapkan dan pastikan bahwa diri kita ada di dalam barisan ini. 


Adapun kedzaliman yang terjadi terhadap umat ini, terhadap ulamanya, terhadap da'i-nya dan terhadap keturunan manusia mulia Baginda Rasulullah Saw. adalah bentuk ujian yang harus dihadapi dengan kesabaran dan kecerdasan. 


Hukum jahiliyah selamanya tak akan pernah memberikan keadilan terhadap umat ini kecuali hanya kepada penguasa yang membuatnya.

Wallahua'lam bish-showab. 

(dari berbagai sumber) 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam