Mengatasi Kekacauan Ekonomi Hanya Bisa Dengan Negara Khilafah
Seluruh dunia merasakan dampak krisis
finansial global. Krisis yang awalnya terjadi di Amerika bisa langsung menyebar
ke Eropa lalu ke seluruh dunia. Sistem perbankan ribawi, sistem judi pasar
modal, dan sistem murahan uang kertas menjadi biang kekacauan ekonomi yang
terus berulang. Trinitas najis Kapitalisme, Liberalisme, Demokrasi tidak
diragukan lagi adalah ideologi setan yang harus dimusnahkan.
Di dunia Muslim (dan di negeri-negeri lemah
lainnya) dampak krisis ekonomi meningkat menjadi sesuatu yang mengerikan.
Penduduk negeri-negeri termiskin dunia merasakan sakit yang lebih besar dari
Mesir hingga Haiti. Harga pangan pokok seperti beras dan gandum meroket, dan di
Pakistan terjadi banyak kematian karena lapar dan putus asa. Harga bahan bakar
terus meninggi, sementara penguasa di Bangladesh sedang mendiskusikan
penghentian subsidi bensin dan diesel.
Ironi yang terjadi adalah bahwa warga
menderita padahal 70% minyak dunia terkandung di dunia Muslim. Allah سبحانه وتعالى
telah menganugerahi Umat ini dengan begitu banyak sumberdaya. Masyarakat
mungkin berpikir bahwa jika harga minyak melangit maka keuntungan yang mengalir
ke kas pemerintahan sekular mereka juga melangit. Namun faktanya adalah semua
orang, selain para elit, hidup dalam kesempitan; dan hal ini adalah bukti bobroknya
kekuasaan batil sekularisme dan demokrasi.
Selain itu, para penguasa batil di dunia
Muslim menerima tuduhan para politisi Barat yang mengatakan bahwa tingginya
harga minyak adalah karena kurang suplai. Preman Saudi, Abdullah bin Abdul
Aziz, dan para preman lainnya setuju menaikkan produksi minyak, padahal
penyebab tingginya harga minyak bukan karena kurang produksi. Bahkan mereka
juga ikut menolong bank-bank Barat daripada memberi makan yang kelaparan dan
sekarat di dunia Muslim. Ini mirip dengan mencuri dari kaum miskin untuk
memperkaya kaum super kaya.
Faktanya adalah harga pangan dan minyak naik
karena AS terus mencetak dollar, sehingga menurunkan nilai dollar dengan cepat
(lebih dari 40% selama 5 tahun). Inilah solusi mereka dalam menangani defisit
yang tetap tak kunjung usai. Tapi karena krisis ekonomi, mereka mencetak dollar
lebih cepat, demi menyelamatkan korporat rakus yang menciptakan masalahnya.
Hasilnya adalah negeri-negeri miskin sangat menderita, khususnya negeri-negeri
yang pemerintahnya mematok nilai mata uangnya mengikuti dollar. Semua ini
dengan mudah bisa terjadi dalam sistem ekonomi kebodohan tanpa petunjuk wahyu.
Wahai
Saudara-Saudari Beriman!
Tanah kita diberkahi dengan kekayaan minyak,
sumberdaya manusia, dan tanah pertanian subur. Terdapat potensi besar bagi
negeri Muslim untuk memimpin melawan kemiskinan di dunia. Namun tidak terdapat
kewajiban mulia melindungi dan menolong kaum lemah di dalam sistem buatan
manusia jauh dari Sunnah Rasul صلى الله عليه
وسلم dan Sunnah Khulafaur
Rasyidin. Para penguasa membiarkan perekonomian kita tunduk pada kepentingan
para kolonial. Banyak warga kelaparan karena para penguasa penolak Syariah itu
mengikat kita pada sistem penjajahan kapitalisme global. Mereka membuat warga
membayar mahal untuk berbagai kebutuhan pokok asalkan mereka tetap bisa
menggemukkan diri mereka sendiri, bank multinasional, dan kolonialis minyak.
Mereka menghalalkan sumberdaya besar milik Umat dijual ke swasta. Mereka tidak
melakukan apapun untuk mengembalikan kekayaan milik rakyat.
Siklus tragedi ini akan terus mendera selama
ekonomi dan politik dunia Muslim terikat sistem Barat dan mencampakkan sistem
Islam. Saat ini adalah mendesak bagi kita untuk membebaskan diri kita dari
pembangkangan terhadap Allah سبحانه وتعالى dan Rasul صلى
الله عليه وسلم dengan
meninggalkan para penguasa itu dan mendirikan sistem lengkap termasuk ekonomi
dan politik melalui pemerintahan Khilafah Islam.
Mengabaikan penerapan sistem yang diturunkan
oleh Allah سبحانه وتعالى menyebabkan Umat tertimpa situasi hina
ini. Dan hanyalah melalui pemenuhan kewajiban Islam Syariah dan Khilafah kita
bisa mengakhiri bencana ini. Ketika kita memahami bagaimana Islam mencegah dan
mengatasi masalah perekonomian, kita bisa saksikan sistem komprehensif yang
diberikan Allah سبحانه وتعالى.
1. Negara Khilafah adalah perwujudan
persatuan politik Umat ini, sehingga sumberdaya Umat bisa dikerahkan secara
terarah. Negeri-negeri Teluk punya minyak, kekayaan finansial tapi sedikit
manusia. Negeri-negeri seperti Indonesia, Pakistan dan Bangladesh punya
sumberdaya manusia besar dan keahlian tapi miskin. Di bawah kepemimpinan
Syariah, kekuatan di satu area bisa memberi solusi atas kekurangan di area
lain.
2. Nabi صلى
الله عليه وسلم
bersabda dalam hadits riwayat Abu Dawud "Manusia berserikat dalam tiga
hal: air, padang rumput dan api (energi)." Minyak adalah milik warga. Tiga
harta publik itu dilarang dikuasai para ulama, pebisnis, atau pangeran. Maka,
Negara Khilafah memastikan bahwa minyak adalah untuk memenuhi berbagai
kebutuhan warga.
3. Islam mewajibkan pencetakan uang emas dan
perak. Mata uang kita akan adil dan bebas dari dollar sehingga menghentikan
Amerika dan para anteknya dari mengobok-obok perekonomian kita.
4. Negara Khilafah akan segera
mendistribusikan kekayaan dari sumberdaya melimpah menurut prinsip Islam yang
memastikan tidak ada warga yang kekurangan kebutuhan pangan, sandang, dan
tempat tinggal; serta keamanan, kesehatan, dan pendidikan.
Umat ini mampu menjadi pemimpin dunia hanya
jika akidah Islam yang memancarkan Sistem Syariah dan Khilafah diterapkan.
“Dan demikian Kami telah menjadikan kamu, umat yang
adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar
Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” [Terjemah Makna Qur'an
Surat (2) al-Baqarah :143]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar