Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 18 November 2013

RAHMAT DAN BERKAH PENERAPAN SYARIAH ISLAM



RAHMAT DAN BERKAH PENERAPAN SYARIAH ISLAM SEMPURNA

Para musuh Islam berupaya menyelewengkan sikap Umat Islam mengenai Syariah. Mereka menghembuskan pandangan kepada orang-orang bahwa merujuk kepada Islam berarti merujuk kepada masa keterbelakangan dan kesuraman kehidupan.

Peradaban Islam yang terwujud dengan kekuasaan Negara Khilafah Islamiyah (Negara wajib penerap Syariah lengkap) telah mengantarkan kehidupan manusia kepada kondisi yang lebih baik, dan memunculkan para pakar dan guru dalam berbagai disiplin ilmu. Kaum Muslimin Arab adalah orang pertama yang menggunakan “Bushlah” (kompas) dengan bentuk yang menawan yang digunakan bersama peta. Hal itu dilakukan dalam perjalanan kaum Muslimin ketika mengarungi lautan luas dan samudera. Kaum Muslimin juga mempunyai jasa besar dalam pengembangan industri kertas. Yahya Albarmaki, seorang pejabat Khilafah Bani Abbasiyah di bawah Khalifah Harun Ar-Rasyid telah mendirikan pabrik kertas pertama di Baghdad kira-kira pada tahun 800 M. Kaum Muslimin juga dianggap sebagai pendiri ilmu matematika, dan peletak dasar ilmu teknik terapan dan ilmu segitiga.
Abu Zakariya Ar-razi pakar dalam ilmu kedokteran. Abu Bakar Al-khawarizmi dalam ilmu pasti atau matematika dan imu astronomi. Ibnul Haytsam dalam ilmu alam dan ilmu optik. Abu Zakariyya Al-awwam dalam ilmu botani atau tumbuhan. Abul Qasim Az-zahrawi dalam ilmu bedah (forensik). Dan masih banyak ahli lain yang nama-nama mereka diabadikan sejarah. Para pakar dan cendekiawan. [disarikan dari Amir syakib arsalan, limadza ta’akhkhra alMuslimun walimadza taqaddama ghairuhum hal.605] Mereka juga menciptakan bubuk mesiu yang mempunyai kekuatan besar. [Fathi ridlwan, alIslam walMuslimun hal.485] Para ahli dan pakar serta bermacam keberkahan dan rahmat lainnya tercurah deras selama sistem Syariah keseluruhan diterapkan termasuk Syariat mengenai Khilafah. Tidak boleh ada bidang kehidupan manusia yang luput dari ketundukan terhadap Syariah Islam.

Berikut ini persaksian para ilmuwan dan cendekiawan Eropa tentang kemajuan ilmu pengetahuan Daulah Islam:
Privolt dalam bukunya “membangun manusia” menyatakan: Ilmu pengetahuan merupakan andalan peradaban Arab bagi dunia modern saat ini. Bukan ilmu saja yang mengembalikan kehidupan negeri Eropa, namun pengaruh dan beragam faktor lainnya yaitu dampak peradaban Islam yang berpengaruh dan pancarannya menyinari kehidupan bangsa Eropa.
Tidak ada satu segi kemakmuran Eropa kecuali memang pantas untuk dikembalikan asalnya kepada faktor-faktor kebudayaan Islam. [Mohammad Quthub: Hal nahnu Muslimun hal.61-62]

Richard Coul berkata: Eropa banyak mengikuti negeri Spanyol yang waktu itu merupakan kedaulatan arab (Andalusia) Pada saat itu Cordova membawa pancaran sinar ilmu pengetahuan di saat mana ilmu pengetahuan di negeri Eropa lainnya masih surut seperti sinar yang redup.
Peradaban agung Islam yang mampu mendirikan bangunan megah seperti istana Hamra’, dan membangun masjid untuk ibadah seperti masjid Cordova, memberikan kita contoh akan perbedaan besar antara kaum Muslimin Spanyol dengan kebodohan yang besar yang melanda negeri Eropa dan negeri lainnya saat itu.
Charles Singer berkata: Penuntut ilmu yang menggeluti ilmu pengetahuan dan berusaha mendapatkan faedah pengetahuan, tidak direstui oleh sekolah di Eropa. Demikian juga orang yang ingin mendapatkan informasi seputar ilmu pengetahuan dan hikmah Arab. Oleh karena itulah para pencari ilmu banyak yang pergi dan menuju ke Toledo dan Cordova.
Sarton berkata: Kaum Muslimin yang merupakan cendekiawan timur telah merealisasikan pengaruh besar dalam abad pertengahan. Berbagai buku besar dikarang, dan bahan pelajaran terbanyak menggunakan bahasa Arab.
Bahasa Arab ini pada pertengahan abad ke-8 M sampai akhir abad ke-11 M merupakan bahasa ilmu pengetahuan dan simbol kemajuan bagi komunitas manusia. Merupakan kebutuhan mendesak untuk belajar bahasa Arab jika seseorang ingin mengetahui kebudayaan pada masanya dan kondisi pada zamannya. [Fathi Ridlwan, AlIslam WalMuslimun hal.485, menukil dari kitab Ma’atsirul Arab Alal Hadlarah alerubiyyah karya Jalal Mudzhar]

“Pada awal abad ke-13 M, negeri Islam telah mencapai puncak kemajuan yang agung dalam ilmu dan kebudayaan. Hal tersebut menjadikan George, raja Inggris pada saat itu menghubungi khalifah kaum Muslimin agar dapat mengutus utusan dari puteri-puteri bangsawan Inggris untuk belajar ilmu pengetahuan di sekolah-sekolah Andalusia.
Raja Inggris tersebut menuliskan pesan kepada khalifah yang isinya:
“Dari George, raja Inggris kepada khalifah kaum Muslimin di wilayah Andalusia, pemilik kebesaran, Hisyam ketiga yang mulia yang ditempatkan dengan pengagungan dan penghormatan:
Kami telah mendengar tentang kemajuan besar yang dicapai beberapa sekolah ilmu pengetahuan dan industri di negara kalian yang makmur.
Maka kami bermaksud untuk mengutus puteri-puteri kami guna mengambil pelajaran dari ilmu pengetahuan yang besar itu. Hal itu agar menjadi permulaan yang baik ketika kami mengambil kemajuan kalian itu. Semuanya itu untuk menyebarkan cahaya ilmu pengetahuan di negara kami yang masih diliputi kebodohan dalam empat aspeknya.
Kami telah mengutus keponakan kami, yaitu puteri Dubant dengan membawa utusan banyak puteri bangsawan Inggris. Kami mengharapkan agar anda dapat menyambut mereka di kerajaan anda dan memberikan mereka kelembutan dan agar puteri dan kawan-kawannya mendapatkan perhatian di sisi kalian dan mendapatkan perlindungan yang mulia.
Saya telah menyertakan puteri kami yang masih muda tersebut dengan sebuah hadiah yang pantas untuk anda yang mulia. Saya berharap anda dapat menerimanya dengan kebesaran dan kecintaan yang murni dan tulus.
Pelayan kalian, George.
Maka khalifah mengabulkan permintaan raja Inggris tersebut dan mengabulkan permintaannya. Khalifah menyuruh untuk mengajari puteri-puteri tersebut dengan nafkah baitul mal kaum Muslimin.” [Mahmud Imarah, Nhwa Usluubun Amtsal lidda’wah Al-Islamiyyah, hal.177]

Demikian itu keadaan umat Islam ketika mereka memegang teguh kitab Allah dan Sunnah Nabi mereka. Keterbelakangan bukanlah produk ideologi Islam.

Bagi dunia Islam untuk kembali kepada kegemilangan, dan kejayaannya yang agung; memulai hidup baru; memimpin dan menguasai dunia; merealisasikan kejayaan yang dijanjikan Allah, maka dunia Islam harus membuang seluruh sistem kufur dan menerapakan Syariah lengkap termasuk Khilafah sebagai institusi wajib penerap Syariah lengkap. Wajib membuang sistem negara sekular, sistem ekonomi kapitalisme, sistem peradilan thoghut, sistem sosial liberalisme, sistem pemerintahan demokrasi, sistem pemerintahan kerajaan, sistem keuangan ribawi, sistem pendidikan sekular, dsb.

Proyek ini adalah tugas semua pihak kaum Muslimin, termasuk yang pokok adalah pihak yang mempunyai kekuatan riil semacam militer. Maka semua pihak harus saling bekerjasama untuk kebangkitan mengikuti perjuangan dakwah Rasul Saw. menegakkan Islam keseluruhan. Dan tugas inilah yang harus diemban dan dilaksanakan setiap Muslim dari umat ini. Dalam kekuasaan ideologi Islam itulah terdapat segala apa yang dibutuhkan generasi Umat untuk mengurus kehidupan mereka dan menjaga eksistensi mereka.

RAHMAT DAN BERKAH PENERAPAN SYARIAH ISLAM

DOWNLOAD BUKU: MEMENUHI KEWAJIBAN UMAT MERAIH KEJAYAAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam