Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 22 Juni 2013

DO’A YANG LENGKAP

DO’A YANG LENGKAP




Do’a-Do’a Terlengkap

Syadad bin Aus ra. berkata,
Rasulullah Saw. berkata kepadaku, ‘Wahai, Syadad! Jika engkau melihat manusia menghimpun emas dan perak, maka himpunlah kalimat-kalimat ini: “Ya, Allah! Aku memohon kepada-Mu keteguhan dalam agama-Mu, kemauan yang keras dalam mengikuti jalan yang lurus. Ya, Allah! Aku mohon kepada-Mu diberi kemampuan untuk menyukuri nikmat-Mu dan beribadah dengan bagus kepada-Mu. Ya, Allah! Aku meminta kepada-Mu hati yang lurus dan lisan yang jujur. Ya, Allah! Aku memohon kepada-Mu kebaikan yang Engkau tahu dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang Engkau ketahui. Ya, Allah! Aku memohon pengampunan atas dosa yang Engkau ketahui, sesungguhnya Engkau Maha mengetahui yang ghaib.’” [HR. Al Hakim (1/499). Imam Adz Dzahabi menshahihkan hadits ini]

Anas bin Malik berkata,
Rasulullah Saw. bersabda, ‘Tidak ada seorang muslim yang diberi nikmat oleh Allah, dalam keluarga, harta atau anak, kemudian dia mengucapkan: “Maasya Allah, laa haula wa laa quwwata illa billah”, (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah), apabila dia melihat musibah pada mereka selain kematian, maka ia akan menerima musibah itu, seakan menerima kenikmatan.’” [HR. Al Hakim (1/499)]

Ali ra. berkata,
Rasulullah Saw. bersabda, ‘Maukah engkau, aku ajari do’a-do’a, seandainya engkau memiliki dosa sebanyak dosa penduduk kampung, niscaya Allah mengampuni dosamu?’ Aku berkata, ‘Ya, aku mau, wahai Rasulullah!’ Rasulullah Saw. berkata, ‘Ucapkanlah: “Ya, Allah! kepada-Mu aku meminta, tiada Tuhan selain Engkau Yang Maha Penyantun lagi Maha Mulia. Maha Suci Allah. Tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Maha Suci Allah, Tuhan Pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.’” [HR. Imam Ahmad (1/158), Al Hakim (3/138). Al Hakim berkata, “Hadits ini shahih, sesuai dengan syarat Bukhari-Muslim.” An Nasa`i (637) dan Ath Thabrani (350)]

Aisyah ra. berkata,
Suatu saat Rasulullah Saw. mendatangiku, ketika aku sedang berdo’a. Tampaknya beliau memiliki keperluan yang ingin dikatakan kepadaku. Aku memperlambat do’aku. Maka Rasulullah Saw berkata, ‘Wahai, Aisyah! Pergunakanlah do’a yang ringkas dan lengkap.’ Ketika aku selesai dari do’aku, aku bertanya kepada beliau, ‘Wahai, Rasulullah! Apakah yang dimaksud dengan do’a yang ringkas dan lengkap?’ Beliau berkata, ‘Ucapkanlah: ‘Ya, Allah! Aku meminta semua kebaikan, baik yang cepat maupun lambat, baik yang aku ketahui maupun tidak. Ya, Allah! Aku memohon surga-Mu dan segala hal yang bisa mendekatkan kepadanya, baik perkataan maupun perbuatan. Ya, Allah! Aku meminta kepada-Mu, apa yang diminta oleh Nabi Muhammad Saw. dan Aku berlindung kepada-Mu, seperti perlindungan yang diminta oleh beliau. Ya, Allah! Keputusan apapun yang Engkau tetapkan kepadaku, jadikanlah hasilnya kebaikan untukku.” [HR. Bukhari (639), Ibnu Hibban (2413), Imam Ahmad (14/295), Al Hakim (1/522) dan Ibnu Majah dalam kitab Ad Du’a (3846)]

Thariq bin Al Asyim berkata,
Nabi Saw. selalu mengajarkan kepada orang yang baru masuk Islam: ‘Ya, Allah! Ampunilah aku, rahmatilah aku, berilah aku petunjuk dan tambahkan rezeki kepadaku. Kemudian beliau berkata, ‘Kalimat itu mengumpulkan kebaikan dunia dan akhirat.’” [HR. Muslim (2697), Ibnu Majah (3845), Imam Ahmad (14/296) dan Al Baihaqi menyebutkan hadits ini dalam As Sunan (2/381)]

Abu Musa ra. berkata,
Aku mendatangi Rasulullah Saw., ketika beliau sedang wudlu. Kemudian beliau shalat dua raka’at. Di antara do’a yang beliau baca adalah: “Ya, Allah! Ampunilah dosaku, lapangkanlah tempat tinggalku, tambahkanlah keberkahan dalam rezekiku.” Aku mengingatkan do’a tersebut kepada beliau, ‘Ya, Nabiyallah! Anda mengucapkan do’a-do’a itu?’ Beliau menjawab, ‘Apakah aku meninggalkan sesuatu dalam do’aku.’” [HR. An Nasa`i (80) ini adalah hadits hasan. Ibnu Sunni (28), Imam Ahmad (4/399), Ath Thabrani dan At Tirmidzi menyebutkan hadits ini dalam As Sunan]

Zaid bin Tsabit ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah Saw. mengajarkan sebuah do’a kepadanya dan beliau memerintahkan agar dia dan keluarganya membaca do’a ini setiap hari. Ketika pagi membaca do’a berikut: “Aku penuhi panggilan-Mu, Ya Allah! Aku penuhi panggilan dan kebahagiaan-Mu, Ya, Allah! Kebaikan ada dalam genggaman-Mu, bersama-Mu, berasal dari-Mu dan kembali kepada-Mu. Ya, Allah! Semua perkataan yang aku ucapkan, semua nadzar yang aku janjikan dan semua sumpah yang aku ucapkan, sesungguhnya kehendak-Mu sajalah yang ada dihadapannya. Jika Engkau kehendaki, maka terlaksana, namun jika tidak Engkau kehendaki, tidak akan terlaksana. Tidak ada daya untuk menghindari kemaksiatan dan tidak pula kekuatan untuk menjalankan ketaatan, kecuali berasal dari pertolongan-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa terhadap segala sesuatu. Ya, Allah! [HR. Imam Ahmad (5/191), Al Hakim (1/516), dia berkata, “Hadits hasan.” Ath Thabrani dalam Ad Du’a (321), Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (47) dan Ath Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir (5/174)]

Engkau pelindungku di dunia dan di akhirat. Matikanlah aku dalam keadaan Islam dan sertakanlah aku dalam rombongan orang-orang yang shalih. Ya, Allah! Aku memohon keridlaan setelah turunnya keputusan, kehidupan yang tenang setelah kematian, kenikmatan memandang wajah-Mu yang mulia dan kerinduan untuk bertemu kepada-Mu dengan tanpa kemudharatan yang menyusahkan atau fitnah yang menyesatkan. Ya, Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan dzalim atau didzalimi, melanggar hak orang lain atau dilanggar hakku serta melakukan kesalahan yang fatal atau dosa yang tak terampuni. Ya, Allah! Pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang tampak, Pemilik keagungan dan kemuliaan, aku berjanji kepada-Mu dalam kehidupan ini dan menjadikan-Mu sebagai saksi, dan cukuplah Engkau sebagai saksi. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau, Yang Tunggal, tiada sekutu bagi-Mu dan kepunyaan-Mu segala kerajaan dan pujian. Engkau Maha Kuasa terhadap segala sesuatu; dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. Aku bersaksi bahwa janji-Mu adalah pasti, pertemuan dengan-Mu pasti, surga-Mu pasti ada, hari Kiamat pasti terjadi, tiada keraguan padanya dan sungguh Engkau akan membangkitkan orang-orang yang telah dikubur. Aku bersaksi, bahwa jika engkau membiarkan diriku kepada selain-Mu, sesungguhnya Engkau membiarkan diriku dalam kehilangan, aib, dosa dan kesalahan. Karena aku tidak percaya, kecuali dengan rahmat-Mu. Ya, Allah! Ampunilah dosaku, sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa, selain Engkau. Ya, Allah! Terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” [HR. Imam Ahmad (5/191), Al Hakim (1/516), dia berkata, “Hadits hasan.” Ath Thabrani dalam Ad Du’a (321), Ibnu Sunni dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (47) dan Ath Thabrani dalam Al Mu’jam Al Kabir (5/174)]

Barra` bin Azib ra. berkata,
Nabi Saw. bersabda, ‘Apabila Engkau hendak tidur, maka berwudlu dahulu, seperti wudlumu ketika shalat, kemudian berbaringlah pada sisi kanan tubuhmu dan ucapkanlah: “Ya, Allah! Aku pasrahkan diriku kepada-Mu, aku serahkan segala urusanku kepada-Mu, aku sandarkan punggungku kepada-Mu, dengan penuh harapan dan kecemasan. Tidak ada tempat bergantung dan berlindung dari siksaan-Mu, kecuali kepada-Mu. Aku beriman kepada Kitab suci-Mu yang Engkau turunkan dan kepada Nabi-Mu yang telah Engkau utus.”
Jika engkau mati pada malam itu, niscaya engkau berada dalam keadaan fitrah (Islam). Jadikanlah kalimat-kalimat tersebut sebagai ucapan terakhirmu.’” Maka aku mengulanginya di hadapan Nabi Saw., ketika aku sampai pada perkataan, “Aku beriman kepada Kitab suci-Mu yang telah Engkau turunkan,” aku mengucapkan, “Dan Rasul-Mu,” maka beliau berkata, “Bukan Rasul, akan tetapi Nabi-Mu yang telah Engkau utus.’” [HR. Bukhari (6313) dan (6315), Muslim (210), Abu Dawud (5046), (5047), (5049), At Tirmidzi (3391) dan Ibnu Majah (386)]

Diriwayatkan dari Ummu Salamah dari Nabi Saw.,
Inilah yang diminta oleh Muhammad kepada Tuhan: ‘Ya, Allah! Aku meminta kebaikan permohonan, do’a, keberhasilan, amal, pahala, kehidupan dan kematian. Teguhkanlah diriku, beratkanlah timbangan kebaikanku, kokohkanlah keimananku, angkatlah derajatku, terimalah kebaikan dan penutupnya, permulaannya dan akhirnya, dhahirnya dan bathinnya dan aku memohon kepada-Mu, derajat tertinggi di surga, semoga Allah mengabulkan. Ya, Allah! aku memohon kebaikan yang aku datangi dan kebaikan yang aku kerjakan. Kebaikan yang tersembunyi dan yang tampak. Ya, Allah! Aku memohon kepada-Mu agar Engkau mengangkat derajatku, menghapus dosaku, memperbaiki urusanku, membersihkan hatiku, menjaga kemaluanku, menerangi hatiku dan mengampuni kesalahanku. Ya, Allah! Aku memohon kepada-Mu, semoga menambahkan keberkahan kepadaku dalam jiwaku, pendengaranku, penglihatanku, ruhku, akhlakku, keluargaku, hidup dan matiku, perbuatanku serta terimalah kebaikan-kebaikanku. Ya, Allah! aku memohon kepada-Mu tempat yang tertinggi di surga. Semoga Allah mengabulkan. [Shahih Al Hakim]


DO’A YANG LENGKAP

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam