Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 29 Agustus 2018

Mengetahui Kesesatan Dan Kezhaliman Penguasa



Dalam kitab Al-Musnad oleh Imam Ahmad disebutkan : 

عن جابر بن عبد الله : أن النبي صلى الله عليه وسلم قال لكعب بن عجرة أعاذك الله من إمارة السفهاء قال وما إمارة السفهاء قال أمراء يكونون بعدي لا يقتدون بهديي ولا يستنون بسنتي فمن صدقهم بكذبهم وأعانهم على ظلمهم فأولئك ليسوا مني ولست منهم ولا يردوا على حوضي ومن لم يصدقهم بكذبهم ولم يعنهم على ظلمهم فأولئك مني وأنا منهم وسيردوا على حوضي

Dari Jabir bin Abdillah ra., bahwa Rasulullah telah bersabda, “Hai Ka’ab bin ‘Ujrah, semoga Allah melindungi kamu dari imaarat al-sufahaa` (kepemimpinan orang-orang bodoh).” Ka’ab bin Ujrah bertanya, ”Apa itu imaarat al-sufahaa` wahai Rasulullah ?” Rasulullah menjawab, ”[Imaarat al-sufahaa` itu] adalah para pemimpin yang akan datang setelah aku. Mereka itu tidak berteladan dengan petunjukku dan tidak bersunnah dengan sunnahku. Maka barangsiapa yang membenarkan perkataan mereka [Imaarat al-sufahaa`], dan membantu kezhaliman mereka, maka dia tidak termasuk golonganku dan aku pun bukan termasuk golongannya, dan dia tidak akan mendatangi aku di telagaku (di Akhirat). Namun barangsiapa yang tidak membenarkan kebohongan mereka [Imaarat al-sufahaa`], dan tidak membantu kezhaliman mereka, maka dia termasuk golonganku dan aku pun termasuk golongannya, dan dia akan mendatangi aku di telagaku (di Akhirat).” (HR. Ahmad, Al-Musnad, Juz III, hlm. 111, nomor 14.481. Lihat: KH. M. Shiddiq Al Jawi, Pemimpin Diktator (Al-Mulk Al-Jabriy): Ciri-Cirinya Dan Bagaimana Menyikapinya Menurut Sunnah Nabi Saw.)

Untuk mengamalkan hadits ini, umat Islam harus mengetahui kesesatan dan kezhaliman penguasa yang tampak; apa saja kesesatannya dan penyimpangannya dari akidah dan syariah Islam; apa saja kebijakan mereka yang zhalim, apa saja hukum-hukum mereka yang bathil.

Sehingga umat Islam tidak terjerumus membenarkan penyesatan yang dilakukan oleh penguasa, tidak menganggap benar dan baik kesalahan mereka, tidak membantu penguasa menjalankan berbagai kezhaliman.

Orang yang telah mengetahui berbagai kesesatan dan kezhaliman penguasa yang ada harus memberitahukannya kepada yang belum mengetahui. Sehingga umat Islam dapat selamat dari fitnah Imaarat al-sufahaa` yang ada, dan umat Islam terus melakukan perbaikan atas aqidah dan syariah Islam yang dirusak oleh orang-orang.

Nabi bersabda,  

إِنَّ الدِّينَ بَدَأَ غَرِيبًا وَيَرْجِعُ غَرِيبًافَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ الَّذِينَ يُصْلِحُونَ مَا أَفْسَدَ النَّاسُ مِنْ بَعْدِي مِنْ سُنَّتِي

“Sungguh agama bermula asing dan kembali asing. Karena itu kegembiraanlah untuk al-ghurabaa’. [Yakni] orang-orang yang memperbaiki sunnahku yang dirusak oleh orang-orang.” (HR. at-Tirmidzi no.2554, ath-Thabarani, Ibnu ‘Adi dan Abu Nu’aim al-Ashbahani. Lihat: Yahya Abdurrahman, Berbahagialah Orang-Orang ‘Terasing, Media Politik Dan Dakwah al-Wa’ie edisi Agustus 2018)

Wallâhu a'lam bi ash-shawâb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam