Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Jumat, 17 Juni 2022

Khalifah yang Sah Secara Syar’i

 



๐Ÿ’Ž "... Sebagian ulama pada masa sekarang bahwa mereka tidak berjalan pada jalan yang shahih dalam mengambil hukum syara' dari dalil-dalilnya. Hal itu karena mereka ketika membahas hukum syara' memperhatikan untuk menyesuaikan dengan zaman dan mencapai pandangan yang sesuai dengan hukum dan pandangan yang mendominasi dunia yang dipaksakan oleh peradaban barat kepada manusia dengan nama hukum internasional, piagam HAM dan lainnya.  Dan perkara ini tidak benar. Sebab yang dituntut adalah hukum Allah bukan sembarang hukum. Juga bukan hukum yang sesuai dengan hukum, undang-undang, piagam dan pandangan yang memimpin dunia.  Dan yang wajib adalah mengambil hukum syara' sebagaimana adanya dari dalil-dalilnya dan menjadikannya diterapkan dan diimplementasikan dan didakwahkan serta diserukan di seluruh dunia. Hukum itu adalah hukum yang layak untuk umat manusia seluruhnya. Sebab hukum itu berasal dari Pencipta manusia yang Mahatahu keadaan mereka. 


﴿ุฃَู„َุง ูŠَุนْู„َู…ُ ู…َู†ْ ุฎَู„َู‚َ ูˆَู‡ُูˆَ ุงู„ู„َّุทِูŠูُ ุงู„ْุฎَุจِูŠุฑُ﴾ 


“Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui (yang kamu lahirkan atau rahasiakan); dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?” (TQS al-Mulk [67]: 14). 


﴿ุฃَู„َุง ู„َู‡ُ ุงู„ْุฎَู„ْู‚ُ ูˆَุงู„ْุฃَู…ْุฑُ ุชَุจَุงุฑَูƒَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุฑَุจُّ ุงู„ْุนَุงู„َู…ِูŠู†َ﴾ 


“Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam” (TQS al-A’raf [7]: 54). 


Oleh karena itu, tidak seharusnya memperhatikan pendapat mereka yang di dalam istinbath, mereka memperhatikan untuk menyesuaikan zaman dan menyelaraskan dengan peradaban barat, baik mereka melakukan hal itu di bawah tekanan fakta atau untuk mendapatkan keridhaan orang-orang kafir barat."

(Syaikh 'Atha' bin Khalil Abu ar-Rasytah, Amir Hizbut Tahrir) 

(https://al-waie.id/fikih/hukuman-pezina-muhshan-di-dalam-islam/


๐Ÿ’Ž Sayyidina Ali bin Abi Thalib -karrama-Llahu wajhah- menjelaskan, bahwa seorang imam/kepala negara wajib memerintah berdasarkan hukum yang diturunkan oleh Allah, serta menunaikan amanah. Jika dia melakukan itu maka rakyat wajib untuk mendengarkan dan menaatinya. [Al-Baghawi, Tafsir al-Qur’an, Dar al-Kutub al-’Ilmiyyah, Beirut, t.t, surat an-Nisa’ [04]: 59]. 


Juga di dalam kitab Fathul Qadir 1/556, Imam Syaukani Rahimahullah pun mengatakan: 


ูˆุงู„ุฃูˆู„ู‰ ุงู„ุฃู…ุฑ : ู‡ู… ุงู„ุฃุฆู…ุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงุทูŠู†، ูˆุงู„ู‚ุถุงุฉ ูˆูƒู„ ู…ู† ูƒุงู†ุช ู„ู‡ ูˆู„ุงูŠุฉ ุดุฑุนูŠุฉ ู„ุง ูˆู„ุงูŠุฉ ุทุงุบูˆุชูŠุฉ 


“Ulil Amri adalah para imam, penguasa, hakim, dan semua orang yang memiliki kekuasaan yang Syar'i (yakni sesuai syariat) bukan kekuasaan Thoghut." [Asy-Syaukani, Fathul Qadir, 1/556]. 


Baginda Rasulullah 'Alaihi Shalawatu Wa Salam bersabda : 


ุฅู† ุฃُู…ِّุฑ ุนู„ูŠูƒู… ุนุจุฏٌ ู…ُุฌุฏَّุนٌ ุฃุณูˆุฏُ ، ูŠู‚ูˆุฏُูƒู… ุจูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ِ ุชุนุงู„ู‰ ، ูุงุณู…َุนูˆุง ู„ู‡ ูˆุฃَุทูŠุนูˆุง " . 


“Jika kalian dipimpin oleh seorang hamba sahaya yang hitam berambut keriting, yang memimpin kalian DENGAN KITAB ALLAH, maka taatlah kepadanya".

(Ini hadits shahih riwayat Imam Muslim) 


Nabi saw. bersabda: 


ู„ุงَ ุทَุงุนَุฉَ ู„ِู…َุฎْู„ُูˆْู‚ٍ ูِูŠْ ู…َุนْุตِูŠَุฉِ ุงู„ْุฎَุงู„ِู‚ِ 


Tidak boleh ada ketaatan kepada makhluk dalam melakukan maksiat kepada Khaliq (Allah SWT) (HR Ahmad). 


๐Ÿ’Ž Imam as-Sa’di menyatakan: “Jika ulil amri memerintahkan kemaksiatan kepada Allah SWT, tentu tidak ada ketaatan kepada mereka. Sebabnya, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam rangka bermaksiat kepada Al-Khaliq (Allah SWT)…” (As-Sa’di, Taysir al-Karim ar-Rahman fi Tafsir Kalam al-Manan, 1/183). 


๐Ÿ’Ž Penguasa yang resmi memberlakukan hukum jahiliyah tidak sah. 


๐Ÿ’Ž Khalifah yang sah adalah yang berkonstitusi Islam. UUD nya syariat Islam, Undang-undang yang resmi diterapkan yang syar'i, itu khalifah yang sah. 


Jika khalifah yang syar'i ini melanggar sendiri UU syariat Islam yang diterapkan maka dia zhalim. Tidak boleh ditaati hanya dalam hal di mana dia melanggar/ zhalim. Tapi kekuasaannya masih sah, syar'i. Sebab masih resmi memberlakukan / menerapkan syariat Islam.

Jadi dia harus didakwahi supaya tidak melanggar syariat. Tapi umat tidak boleh melepaskan bai'at padanya, sebab dia masih sah. 


๐Ÿ’Ž UUD 45 dan UU maupun peraturan lainnya yang resmi diperintahkan dan dipaksakan kepada rakyat untuk ditaati itu tidak syar'i maka penguasa semacam ini bukan Khalifah yang sah. 


๐Ÿ’Ž Bai'at itu apa? Bai'at itu akad umat mewakilkan penegakan syariat Islam totalitas kepada seorang khalifah/imam di mana itu memang menjadi kewajiban seorang Imam menegakkannya, dan umat wajib membantunya dalam urusan itu. 


๐Ÿ’Ž Tidak sah penguasa tanpa bai'at untuk resmi menerapkan syariat Islam. 


๐Ÿ’Ž Ini jelas sesuai dengan semua dalil. 



๐Ÿ’Ž ุฃَู„َู…ْ ุชَุฑَ ุฅِู„َู‰ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَุฒْุนُู…ُูˆู†َ ุฃَู†َّู‡ُู…ْ ุขู…َู†ُูˆุง ุจِู…َุง ุฃُู†ْุฒِู„َ ุฅِู„َูŠْูƒَ ูˆَู…َุง ุฃُู†ْุฒِู„َ ู…ِู†ْ ู‚َุจْู„ِูƒَ ูŠُุฑِูŠุฏُูˆู†َ ุฃَู†ْ ูŠَุชَุญَุงูƒَู…ُูˆุง ุฅِู„َู‰ ุงู„ุทَّุงุบُูˆุชِ ูˆَู‚َุฏْ ุฃُู…ِุฑُูˆุง ุฃَู†ْ ูŠَูƒْูُุฑُูˆุง ุจِู‡ِ ูˆَูŠُุฑِูŠุฏُ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†ُ ุฃَู†ْ ูŠُุถِู„َّู‡ُู…ْ ุถَู„َุงู„ًุง ุจَุนِูŠุฏًุง 


"Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada thรขghรปt. Padahal mereka telah diperintah mengingkari thaghut itu. Setan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya" (QS an-Nisa’ [4]: 60). 


๐Ÿ’Ž ู„َุงٓ ุงِูƒْุฑَุงู‡َ ูِู‰ ุงู„ุฏِّูŠْู†ِۗ ู‚َุฏْ ุชَّุจَูŠَّู†َ ุงู„ุฑُّุดْุฏُ ู…ِู†َ ุงู„ْุบَูŠِّ ۚ ูَู…َู†ْ ูŠَّูƒْูُุฑْ ุจِุงู„ุทَّุงุบُูˆْุชِ ูˆَูŠُุคْู…ِู†ْۢ ุจِุงู„ู„ّٰู‡ِ ูَู‚َุฏِ ุงุณْุชَู…ْุณَูƒَ ุจِุงู„ْุนُุฑْูˆَุฉِ ุงู„ْูˆُุซْู‚ٰู‰ ู„َุง ุงู†ْูِุตَุงู…َ ู„َู‡َุง ูۗˆَุงู„ู„ّٰู‡ُ ุณَู…ِูŠْุนٌ ุนَู„ِูŠْู…ٌ 

"Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS Al-Baqarah: 256) 


(Dari berbagai sumber) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam