Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 05 Juli 2018

Hizbut Tahrir Seluruh Dunia Ingatkan Pentingnya Khilafah Islam



Hizbut Tahrir di seluruh dunia pada bulan Rajab yang mulia melakukan kampanye masif tentang kewajiban menegakkan khilafah bagi umat Islam. Hizbut Tahrir mengingatkan, pada 28 Rajab 1342 H, khilafah yang berpusat di Istanbul diruntuhkan oleh penjajah Inggris yang bekerja sama dengan antek setianya Kamal Attaturk. Sejak saat itu umat Islam tidak lagi memiliki khilafah yang diwajibkan Allah SWT.

Kampanye tentang keruntuhan khilafah dan kewajiban menegakkannya kembali ini dilakukan di berbagai kawasan di seluruh dunia. Di Palestina, tanah yang diberkati, Hizbut Tahrir mengadakan konferensi di Gaza pada Sabtu (27 Rajab 1439/ 14 April 2018) dengan tema ‘Khilafah akan Mengembalikan Kemuliaan Umat Islam dan Palestina'. Dalam acara ini para orator menegaskan tentang pentingnya khilafah untuk membebaskan negeri-negeri Islam dari dominasi kolonialisme.

Hizbut Tahrir Palestina kembali menyadarkan umat tentang pentingnya persatuan umat di bawah naungan khilafah untuk membebaskan tanah Palestina. Hizbut Tahrir mengecam penguasa-penguasa Arab yang secara terbuka telah menunjukkan belangnya sebagai antek Amerika dengan tunduk kepada tawaran Donald Trump yang mendukung Yerusalem sebagai ibukota entitas penjajah Zionis Yahudi.

Aksi pada hari yang sama dilakakukan Hizbut Tahrir Palestina di Khalil ar Rahman. Peserta aksi dalam jumlah yang besar meneriakkan slogan-slogan menyerukan mengembalikan khilafah Islam di tengah-tengah umat Islam. Sebelumnya pada akhir Maret, aktivis Hizbut Tahrir Palestina, Dr. Musab Abu Arqoub menyerukan mobilisasi tentara dari negeri-negeri Islam untuk membebaskan Palestina.

"Yerusalem adalah jantung dari kaum Mukminin yang percaya pada hadits Rasulullah SAW yang menegaskan Syam (termasuk Palestina) akan menjadi bagian dari Darul Islam, negara Khilafah Rasyidah,” ujarnya.

Sementara itu di hadapan ribuan massa, di halaman Masjid Al-Aqsha, Palestina, Syeikh Issam Amira, imam masjid di al-Quds, pada Jumat 27 Rajab 1439 (13/4/2018) menyerukan umat Islam agar segera bersatu untuk menegakkan khilafah. Satu-satunya, yang bisa membebaskan Palestina dari cengkeraman Yahudi, ujarnya, adalah Khilafah Islam yang menyatukan umat.

”Dari sini, Masjid al-Aqsha, tempat Isra'-nya Rasulullah SAW, tanah yang diberkati, kami menyerukan kepada umat dan tentara-tentaranya, orang-orang yang memiliki kekuasaan, untuk mendukung Islam dan kaum Muslimin untuk menegakkan khilafah. Bersegeralah untuk membebaskan Masjid al-Aqsha yang diduduki Zionis Israel, bersegeralah membebaskan umat Islam yang tertindas di Suriah, Palestina, Yaman, Burma, dan negeri-negeri Islam lainnya,” ujarnya.

Syeikh Issam Amira juga menyoroti penderitaan apa yang terjadi di tengah umat setelah umat tidak lagi memiliki Khilafah Islam selama lebih kurang 97 tahun. Ketiadaan khilafah sebagai pelindung telah membuat umat Islam kehilangan 'kehormatan' dan kehilangan Al-Quds.

”Sembilan puluh tujuh tahun umat Islam hidup tanpa khilafah, umat Islam mengalami penderitaan yang luar biasa, terjadi pembunuhan terhadap umat Islam, yang korbannya tak terhitung lagi, penguasa-penguasa iblis negeri Islam telah menghalangi penerapan syariah Islam. Di sisi lain, mereka dengan setia melayani penjajah dengan menindas rakyatnya sendiri, membiarkan penjajah merampaskan kekayaan alam negeri-negeri Islam," paparnya.

Kegiatan yang sama juga dilakukan Hizbut Tahrir di seluruh dunia seperti Tunisia, Lebanon, Pakistan, Turki, Inggris, Amerika, Australia termasuk Indonesia.
Di Tunisia pada Jumat Rajab 1439 H (13/4/2018) Hizbut Tahrir membagi selebaran setelah shalat Jumat di beberapa masjid di Tunisia. bersamaan dengan itu juga diadakan pidato-pidato yang mengingatkan umat Islam berbagai tragedi yang menimpa umat Islam akibat ketiadaan khilafah.

Hizbut Tahrir di Tunisia menyerukan umat untuk bekerja bersama-sama Hizbut Tahrir menegakkan khilafah. “Ini bukanlah proyek Hizbut Tahrir saja, karena menegakkan kembali khilafah adalah kewajiban dari Allah SWT bagi seluruh umat Islam,” ujar seorang orator.

Di Inggris, peringatan runtuhnya khilafah diadakan di depan kantor Kedubes Turki di London. Mereka mengecam sikap penguasa-penguasa Muslim termasuk Turki yang membiarkan penderitaan umat Islam di Palestina. Penguasa negeri Islam dikecam karena tetap mempertahankan hubungan dengan Zionis Yahudi, meskipun mereka menjajah Palestina.
”Satu-satunya solusi untuk membebaskan Palestina adalah seperti yang dilakukan oleh Salahuddin al-Ayyubi, dengan menggerakkan tentara-tentara negeri Islam, Khilafah Islam yang akan segera tegak akan melakukan hal yang sama," tegas seorang orator.

Di Indonesia, bersamaan dengan peringatan peristiwa Isra'-mi'raj di bulan Rajab 1439 H, Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan umat tentang peristiwa penting runtuhnya Khilafah di bulan Rajab 1432 H. Sejak saat itu umat Islam kehilangan institusi politik penting yang menyatukan dan melindungi umat serta menerapkan syariah Islam secara totalitas.

Dalam acara yang digelar di Masjid al-Munawar, Jakarta dan di 35 kota seluruh Indonesia secara serentak pada Sabtu (14/4/2018), Hizbut Tahrir Indonesia mengingatkan kewajiban umat Islam untuk menegakkan khilafah rasyidah ‘ala minhajin nubuwwah. Hizbut Tahrir juga menyerukan umat untuk membela perjuangan ini dan bersama-sama Hizbut Tahrir berjuang sungguh-sungguh mengembalikan Khilafah yang menjadi solusi bagi seluruh persoalan umat Islam saat ini.[]af

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 219


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam