Selama 92 tahun, sejak
runtuhnya Khilafah pada 1924 di tangan para kolonialis, dunia Muslim dari
Maroko sampai Indonesia telah benar-benar didominasi oleh Barat. Meski dunia
Muslim memiliki sumberdaya melimpah, populasi yang besar dan muda, dan budaya
[Islam] yang sebelumnya telah mendominasi dunia, hari ini Barat mengendalikan
pembangunan ekonomi, kemampuan militer dan kedaulatan tanah-tanah Muslim.
100 tahun yang lalu
orang-orang Perancis, Inggris dan Rusia membagi-bagi Timur Tengah dengan
perjanjian Sykes-Picot, dan bangsa-bangsa dibuat-buat untuk memisah-misah dunia
Muslim. Hanya beberapa tahun setelah perjanjian ini, mereka menghapus Khilafah
dan menyingkirkan kekuasaan Islam yang menyatukan Umat.
Namun, berbagai
strategi dan rencana mereka tidak menghasilkan apapun selain kegagalan – itu
semua justru menampakkan kontradiksi yang jelas antara para penguasa antek di
dunia Muslim dan masyarakat. Para penguasa tetap tulus kepada Barat, menjunjung
garis-garis batas palsu yang didiktekan para kolonialis. Mereka itu tidak
seperti Umat, yang justru telah yakin bahwa garis-garis batas itu adalah
pemecahbelahan. Sudah jelas dari urusan Suriah hingga Palestina dan di manapun
kaum Muslimin menderita, bahwa kaum Muslimin dari negara-negara yang berbeda
bergerak untuk menolong mereka. Mereka tidak lagi melihat garis-garis batas
paksaan itu sebagai sebuah identitas tapi mereka bergerak murni karena motivasi
keimanan Islam untuk menolak penindasan apapun yang dihadapi kaum Muslimin.
Di dunia Muslim, (Neo)
Kolonialisme tidak menghasilkan apapun selain kesengsaraan. Kebanyakan dari
dunia Muslim menderita berbagai kejahatan para penguasa yang tidak kompeten
yang lebih loyal kepada Washington, London, atau Paris daripada kepada masyarakatnya
sendiri. Kekayaan luas dunia Muslim berada di pasar-pasar keuangan dan
perusahaan Barat bukannya berada di dalam pembangunan ekonomi ataupun
pemutakhiran infrastruktur. Para ulama, pemikir dan politisi yang aktif dunia
Muslim banyak tersimpan di penjara-penjara para penguasa.
Nilai-nilai Barat
tidak hanya gagal di dunia Muslim tapi juga telah menciptakan kesengsaraan di
dunia luas. Belum lama ini, Oxfam dalam laporan tahunannya mengenai kekayaan
menunjukkan bahwa 86 orang memiliki lebih dari setengah kekayaan dunia, itu
berarti lebih dari gabungan kekayaan 3 milyar orang termiskin dunia. Jurang
kemiskinan makin lebar, ketidakadilan ekonomi menjadi dominan dan para politisi
hanya melayani kepentingan kaum kaya dan kuat.
Keinginan Umat untuk
perubahan, dari subbenua India, hingga Timur Tengah, Afrika dan Asia telah
menjadi momok bagi para kapitalis, dan inilah yang membuat para pemerintah
Barat tidak tidur pulas malam hari. Upaya terbaik mereka adalah mencoba
mencitraburukkan (ajaran Islam) Khilafah dengan mengaitkannya dengan sebuah
milisi yang melayani kepentingan mereka. Mereka juga berharap bahwa
serangan-serangan terhadap jalan hidup kita, kezhaliman hukum dan larangan
masuk ke negara tertentu akan mengintimidasi umat Islam sehingga bisa bungkam.
Khilafah Rasyidah
adalah rahmat bagi umat manusia secara keseluruhan, bukan hanya umat Islam.
Khilafah membawa sistem pemerintahan, keadilan ekonomi, dan pemenuhan spiritual
bagi dunia untuk menggantikan ideologi materialistis dan individualistis yang
ada sekarang. Khilafah akan punya perekonomian yang dibangun atas prinsip
pemenuhan kebutuhan masyarakat dan pendistribusian kekayaan, bukannya sekedar
menaikkan GDP dan membiarkan distribusi (semua jenis) kekayaan ditentukan
pasar. Khilafah punya sejarah panjang dan rekam jejak kesuksesan dalam
menyatukan beragam orang dan mengatur urusan-urusan mereka, jauh lebih lama
daripada model negara bangsa, yang justru memperkuat kelompok-kelompok etnis
tertentu dan menstigmatisasi kelompok minoritas. Khilafah memuliakan keluarga
dan menempatkannya sebagai kepentingan sentral masyarakat, bukannya menjungjung
tinggi individualisme seperti yang ditemukan di Barat yang telah menghancurkan
keluarga.
Kami berdo’a kepada
Allah Swt. untuk merahmati kita dengan naungannya dan dengan Khilafah rasyidah,
dan memohon supaya kita menjadi orang-orang yang menunjukkan pada dunia bahwa
ada pengganti (wajib) bagi kesengsaraan yang telah dihasilkan Kapitalisme. Bukanlah
Khilafah yang akan menyebabkan kekacauan melainkan berlanjutnya penerapan
kapitalisme global, yang telah menggiring umat manusia pada kemunduran,
ketidakadilan, dan kemerosotan dalam semua segi kehidupan manusia.
“Allah telah berjanji
kepada orang-orang yang beriman dan beramal salih di antara kalian, bahwa Dia
benar-benar akan menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah
menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa; Dia benar-benar akan meneguhkan
bagi mereka agama yang telah Dia ridhai untuk mereka; dan Dia benar-benar akan
menukar keadaan mereka sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi aman
sentosa. Mereka tetap menyembah Aku tanpa mempersekutukan Aku dengan
sesuatupun. Siapa saja yang kafir sesudah janji itu, mereka itulah orang-orang
yang fasiq.” (TQS. an-Nur [24]: 55)
Hizb ut-Tahrir Britain
Tidak ada komentar:
Posting Komentar