Penerapan Program Politik Islam Nyata sangat diperlukan
Bagian I: PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Tiada seorangpun yang gagal terinspirasi oleh keberanian umat Islam di Timur Tengah. Di 2011 terlihat keberanian ini tumpah ke jalanan dalam bentuk penentangan di Tunisia, Mesir, Libya, Yaman, dan Suriah. Meski beberapa tiran telah diganti dan beberapa pemilu telah dilakukan: perjuangan masih jauh dari berakhir. Penentangan rakyat ditujukan pada para penguasa tiran, manipulasi Barat dan ditujukan pada sistem-sistem memuakkan di negeri-negeri Muslim, yang terus gagal memberikan sekadar kebutuhan dasar untuk para warga.
Meski penentangan yang terus berlanjut, kita masih punya para penguasa tiran, kita masih punya manipulasi Barat dan kita masih punya berbagai sistem yang tidak hanya gagal memenuhi kebutuhan dasar tapi juga faktanya terus mendorong kediktatoran dan campur tangan Barat.
Ini semua terjadi di masa di mana kapitalisme demokrasi Barat mengalami krisis parah dalam legitimasi ekonomi dan politik. Kegoncangan utang masif ditambah dengan kesadaran rakyatnya dan penentangan pada proses politik demokratis.
Islam adalah ideologi unik yang memberikan seperangkat solusi komprehensif dan superior dari Syariah untuk mengatur berbagai perkara masyarakat modern.
Legislasi Syariah diambil dari 4 sumber utama Islam: Qur'an, Sunnah, Ijma Sahabat (konsensus para sahabat) dan Qiyas (analogi syar'i). Penerapan dan pengarahannya difokuskan pada mengatur interaksi dalam masyarakat dan mendorong keharmonisan dengan tingkat teknologi setinggi apapun.
Faktanya, hanya solusi-solusi Syariah saja yang secara unik selaras dengan agama, nilai, budaya dan tradisi umat Islam, tanpa pandang kebangsaan.
Hizb-ut-Tahrir selama puluhan tahun bersabar menjelaskan bagaimana Syariah Islam memiliki seperangkat solusi politik, ekonomi dan sosial yang lengkap dan kuat yang pernah diterapkan. Syariah membebaskan dan memobilisasi berbagai sumberdaya, uang dan orang dengan cara yang tak tertandingi oleh perangkat aturan lain, yang kuno maupun modern.
Dalam dokumen ini, kami bertujuan untuk menunjukkan seperti apa program politik Islam nyata dan bagaimana kita bisa menerapkannya jika kita diamanahi kekuasaan.
Penerapan model Barat gagal tidak bisa memecahkan masalah kita dan tidak bisa memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat kita. Sungguh, bagi umat Islam akan menjadi kerusakan jika mengkombinasikan antara sikap mengabaikan superioritas model politik, sosial dan ekonomi Islam dengan sikap tidak taat pada Allah Swt., Sang Pencipta. Jika itu dilakukan, bagaimana mungkin umat Islam tidak berakhir dalam kerugian dan kehinaan?
Struktur politik Islam mengamankan prinsip-prinsip politik, ekonomi dan sosial yang tidak bisa diruntuhkan oleh penguasa yang jahat atau fasik. Hukum-hukum Islam meneguhkan jaminan untuk kemajuan karena arsitek hukum-hukum itu adalah Allah Swt. sendiri. Bandingkan ini dengan jaminan-jaminan kosong yang kita lihat ditawarkan oleh mereka yang mengklaim akan membangun masa depan bagi negeri-negeri Muslim.
Struktur Syariah memastikan seburuk apapun penguasa, terdapat batasan absolut bagi kerusakan yang bisa mereka timbulkan, karena para pemimpin tidak bisa mengubah atau mengabaikan Syariah tanpa dijatuhkan oleh umat Islam, sebagai pemenuhan kewajiban umat Islam. Keburukan manusia dan tindakannya diminimalkan oleh sistem Islam dan kebaikan manusia dimaksimalkan.
Sistem Barat menjamin bahwa tidak peduli sebaik atau se-soleh apapun manusia, sistem itu memaksa pembuatan keputusan untuk memihak kepentingan egois, jangka pendek, dan indivdual melebihi kepentingan masyarakat dan negara. Kemaksiatan manusia dihargai oleh sistem Barat dan kebaikan manusia disalahgunakan.
Ketaatan yang disiplin pada hukum-hukum Syariah dalam masyarakat akan menghasilkan perlindungan atau perbaikan sejumlah ideal penting: kehidupan manusia, akal sehat, harta, keturunan, agama, keamanan dan Negara. Inilah saatnya bagi kita untuk berhenti mengabaikan, mengganggu dan kurang percaya diri pada Syariah Allah Swt. dan menjadi saatnya bagi kita untuk mendayagunakan kekuatan besarnya dan memobilisasi negeri-negeri kita.
Maka, mari kita mengingat salah satu alasan bahwa solusi-solusi Islam didesain untuk mencapai negara yang kuat, makmur dan bersatu, adalah terhubung pada tujuan dasar Umat Muslim. Karena hanyalah negara yang kuat, makmur dan bersatu yang bisa mengemban misi Dakwah, pada seluruh manusia, yang telah Allah Swt. amanahkan pada umat Islam; suatu misi yang secara indah dinyatakan dalam ayat al-Qur'an berikut ini:
Struktur Syariah memastikan seburuk apapun penguasa, terdapat batasan absolut bagi kerusakan yang bisa mereka timbulkan, karena para pemimpin tidak bisa mengubah atau mengabaikan Syariah tanpa dijatuhkan oleh umat Islam, sebagai pemenuhan kewajiban umat Islam. Keburukan manusia dan tindakannya diminimalkan oleh sistem Islam dan kebaikan manusia dimaksimalkan.
Sistem Barat menjamin bahwa tidak peduli sebaik atau se-soleh apapun manusia, sistem itu memaksa pembuatan keputusan untuk memihak kepentingan egois, jangka pendek, dan indivdual melebihi kepentingan masyarakat dan negara. Kemaksiatan manusia dihargai oleh sistem Barat dan kebaikan manusia disalahgunakan.
Ketaatan yang disiplin pada hukum-hukum Syariah dalam masyarakat akan menghasilkan perlindungan atau perbaikan sejumlah ideal penting: kehidupan manusia, akal sehat, harta, keturunan, agama, keamanan dan Negara. Inilah saatnya bagi kita untuk berhenti mengabaikan, mengganggu dan kurang percaya diri pada Syariah Allah Swt. dan menjadi saatnya bagi kita untuk mendayagunakan kekuatan besarnya dan memobilisasi negeri-negeri kita.
Maka, mari kita mengingat salah satu alasan bahwa solusi-solusi Islam didesain untuk mencapai negara yang kuat, makmur dan bersatu, adalah terhubung pada tujuan dasar Umat Muslim. Karena hanyalah negara yang kuat, makmur dan bersatu yang bisa mengemban misi Dakwah, pada seluruh manusia, yang telah Allah Swt. amanahkan pada umat Islam; suatu misi yang secara indah dinyatakan dalam ayat al-Qur'an berikut ini:
"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma´ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik." [Terjemah Makna Qur'an Surat (3):110]
After The Arab Spring
The Islamic Khilafah
Hizb ut-Tahrir
Britain
First Edition June 2012