Ratusan Muslim Rohingya, yang lari dari
pembantaian massal dan pemerkosaan oleh rezim Budha di Myanmar, berlanjut
ditahan tanpa batas waktu yang ditentukan di Pusat Penahanan Shumaisi Arab
Saudi, setelah mereka mencari perlindungan di negara itu. Beberapa dari mereka
telah ditahan selama lebih dari 5 tahun sejak mereka memasuki negara itu – dengan
alasan dokumen perjalanan yang tidak valid. Telah ada berita bahwa beberapa
perempuan Rohingya yang ditahan pemerintah Saudi dalam keadaan hamil, dipaksa
melahirkan di dalam ruang tahanan. Menurut pernyataan dari para tahanan, mereka
hidup dalam ruang sempit dan tidak layak. Ini, ditambah dengan penahanan yang
lama telah menyebabkan degradasi mental atas banyak tahanan Rohingya. Sementara
sebagian yang lain menderita bermacam penyakit seperti malaria, diabetes,
infeksi jamur tanpa mendapat perawatan layak.
Awal bulan ini ada berita bahwa rezim
Saudi mendeportasi puluhan pengungsi Rohingya ke Bangladesh dan mereka
berencana akan mendeportasi puluhan lagi. Mereka akan menghadapi antara dua
kemungkinan, pemenjaraan oleh pemerintahan kriminal Hasina atau menjalani hidup
yang parah dalam “kamp kematian” di Cox’s
Bazaar yang bahkan tidak cocok untuk binatang!
Adalah penyakit berbahaya nasionalisme
yang menyuburkan sikap tidak manusiawi semacam itu dan yang menyebabkan rezim
Saudi memperlakukan saudara dan saudari Muslim etnis Rohingya mereka sebagai
orang asing dan kriminal, hanya karena mereka berasal dari negara lain,
bukannya memberi mereka tempat layak dan memenuhi kebutuhan dasar yang
diwajibkan oleh Islam.
Nabi ﷺ Bersabda:
«الْمُسْلِمُ
أَخُوْ
الْمُسْلِمِ،
لا يَظْلِمُهُ،
وَلا
يَخْذُلُهُ»
“Muslim adalah saudara Muslim yang lain; ia
tidak menzalimi dan menyerahkan saudaranya itu (kepada musuh).” (HR.
al-Bukhari)
Sangatlah di luar akal sehat bahwa rezim Saudi mau membelanjakan
milyaran dollar untuk menyembelih dan menimpakan kelaparan atas umat Islam di
Yaman tapi tidak mau menyediakan naungan dan standar hidup layak bagi
Muslim Rohingya yang tertindas. Sesungguhnya, bukanlah Rohingya yang harus
diperlakukan sebagai kriminal melainkan para penguasa Saudi, Bangladesh dan
dunia Muslim yang lain atas kejahatan mereka terhadap Umat Muslim – termasuk mengabaikan
kaum Muslimin yang tertindas.
Rohingya bukanlah orang asing di tanah ini,
karena tanah ini adalah milik seluruh Umat Muslim, dan bukanlah milik para
monarki tiran sehingga boleh menentukan Muslim kebangsaan mana yang boleh masuk
dan tidak! Ini adalah tanah titik awal penyebaran Islam dan tanah mula di mana
Nabi ﷺ mendirikan Negara
Islam. Muslim Rohingya, dan semua Muslim harus bisa memasukinya dan bernaung
tanpa takut menghadapi persekusi lagi. Yang asing di tanah ini adalah rezim
antek dukungan kolonialis Barat dan pemerintahan yang diterapkan mengikuti hawa
nafsu dan mewujud dalam kebijakan nasionalistis itu yang diambil dari kafir
Barat.
Nabi ﷺ bersabda tentangnya:
«دَعُوهَا
فَإِنَّهَا
مُنْتِنَةٌ»
“Tinggalkan itu, sebab itu busuk,” (HR. Bukhari dan Muslim)
Wahai kaum Muslimin!
Umat Islam yang tertindas tidak akan
punya tempat berlindung, pertahanan bagi kehidupan dan harta mereka, dan tak
punya kehidupan yang bermartabat di bawah rezim-rezim nasionalistik dan para
penguasa boneka yang memerintah atas tanah-tanah kita, karena mereka tidak mau
peduli untuk menghentikan penumpahan darah dan melindungi kehormatan dan
kesejahteraan Umat ini.
Malah, mereka menjadikan kezhaliman sebagai misi untuk memenuhi
agenda para tuan baratnya untuk tetap menjaga pemecahbelahan Umat
melalui garis-garis batas bathil nasionalistis rekaan penjajah dan bermacam
identitas negara-bangsa yang telah menyebabkan sebagian Muslim mengabaikan,
membunuh dan memenjara sebagian Muslim yang lain.
Kita harus mencerabut para rezim busuk dan
hukum buatan manusia dan segera mendirikan Khilafah yang berdasarkan metode Kenabian
yang akan menjadi penjaga dan pelindung sejati Umat. Ia akan menghapus
garis-garis nasionalistis yang memecah kaum Muslimin dan menyatukan semua tanah
kita di bawah bendera dan pemimpin yang sama.
Ia juga akan menjaga kemuliaan kaum
Muslimin dan memberi mereka naungan dan memenuhi semua kebutuhannya – tanpa memandang
ras, etnisitas maupun dari mana mereka berasal – karena ini adalah perintah
Allah Swt.
Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّمَا
الْإِمَامُ
جُنَّةٌ
يُقَاتَلُ مِنْ
وَرَائِهِ
وَيُتَّقَى
بِهِ»
“Imam (Khalifah) itu laksana perisai. Kaum
Muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia." (HR. al-Bukhari
dan Muslim)
Bacaan: The
Disease of Nationalism Underlies the Saudi Regime’s Arrest of Oppressed
Rohingya Women and Children