Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam
Jumat, 30 Agustus 2013
Siklus Krisis Moneter Kapitalisme
Selasa, 27 Agustus 2013
Koalisi Oposisi Suriah Antek Amerika Memerangi Islam
Ketua Koalisi Oposisi Suriah, Ahmed Jarba mengungkapkan tentang pembentukan tentara nasional dengan kekuatan enam ribu serdadu pada tahap pertama. Ia menegaskan bahwa situasi di lapangan di Suriah sudah lebih baik dari sebelumnya. Dan persenjataan akan menjadi lebih baik, serta kemungkinan akan berkembang.
Jarba mengatakan pada saat menghadiri pesta makan malam yang digelar oleh Kantor Bantuan dan Pengungsi di bawah Koalisi Nasional untuk kekuatan revolusi dan oposisi Suriah di ibukota Yordania, Amman bahwa koalisi telah memulai aksi strategis dengan pimpinan Staf Tentara Pembebasan untuk pembentukan tentara nasional, yang akan membuka pintu untuk menjadi sukarelawan di selatan dan utara agar menjadi inti, dan untuk menyingkirkan berbagai masalah dan kesulitan perang.
Ia menjanjikan bahwa beberapa minggu mendatang akan menyaksikan perkembangan militer yang nyata dan realistis di lapangan. Dikatakan bahwa ada maksud sebenarnya yang telah dimulai secara praktis, nyata dan realistis untuk mengubah aturan permainan.
---
Pernyataan ini menegaskan fakta Koalisi Oposisi Suriah—boneka Amerika dan Barat—bahwa ia diciptakan untuk menjadi alternatif bagi tiran Basyar dan para pembisiknya agar tetap menggenggam mereka dengan rezim sekuler mereka di Suriah, menjaga kepentingan dan pengaruhnya, serta keamanan anak tirinya, entitas Yahudi. Mereka juga digunakan untuk menghalangi antara Islam yang dibawa oleh mereka yang mukhlis di Syam dengan sampainya mereka pada kekuasaan untuk mendirikan negara Islam, dimana dengannya Syam akan menjadi inti Khilafah Islam, dan akan menjadi pusat negara Islam. Dengan demikian pembentukan “tentara nasional” sebagaimana dinyatakan Jarba tidak lain hanyalah untuk melenyapkan situasi Islam yang tengah menang dan mendidih di Suriah. Dan itu dilakukan dengan memerangi brigade dan batalyon Islam yang berusaha untuk mendirikan pemerintahan Islam. Inilah apa yang dimaksud dengan pernyataannya “untuk menyingkirkan berbagai masalah dan kesulitan perang”.
Akan tetapi, kami katakan pada mereka bahwa prediksi Anda salah dan meleset. Sebab rakyat Syam sudah menyadari hakikat dari koalisi, bahwa ia adalah wajah kedua dari rezim tiran, dan keduanya sama-sama antek Amerika, serta alat dari alat-alat makar dan kekejiannya. Sehingga ia akan jatuh dengan jatuhnya rezim bejat sekuler di Syam. Ingat, Syam adalah bumi yang diberkati, di mana Allah telah menjaminnya dan juga warganya. Allah akan membersihkan kotorannya agar yang baik semakin cemerlang, dan Allah akan merealisaikan kabar gembira yang disampaikan melalui Rasulullah Muhammad saw, pemimpin kita selamanya, bahwa “Pusat negara Islam ada di Syam”.
Sumber: www.facebook.com/AnsarHTSyriaKH, 9/8/2013.
Senin, 12 Agustus 2013
Demokrasi Sistem Thoghut Kufur
Penetapan tersangka kepada semua anggota DPRD kembali terjadi di negeri ini.
Di Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim), Sulawesi Utara, semua
anggota DPRD yang berjumlah 20 orang, ditetapkan sebagai tersangka
penyelewengan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011.
"Itu
dugaan korupsi anggaran makan, minum dan reses," kata Kapolres Bolaang
Mongondow AKBP Hisar Sialagan seperti dilansir merdeka.com, Senin
(29/7/2103). Penetapan tersangka dilakukan Sabtu 26 Juli lalu setelah gelar perkara.
Hisar memaparkan, pos anggaran makan, minum dan reses yang berjumlah Rp 200 juta itu tidak digunakan. "Anggaran tidak dilaksanakan, tapi laporannya diserap. Jadi laporannya fiktif," ujar Hisar.
Hisar
melanjutkan, anggaran kemudian dibagi-bagikan kepada semua anggota DPRD
Boltim, dengan jumlah bervariasi mulai dari Rp 8 juta - 15 juta.
"Uang itu diberikan secara tunai, jadi memang tidak dikelola Sekwan (Sekretariat Dewan)," ujar Hisar.
Penetapan tersangka terhadap semua anggota DPRD sebelumnya pernah terjadi di Kabupaten Kutai Kartanegara periode 2004-2009. Terakhir, semua anggota DPRD Provinsi Papua Barat periode 2009-2013 juga dijerat sebagai tersangka. Kasusnya sama, yakni penyelewengan APBD.[merdeka/globalmuslim/www.al-khilafah.org]
Democrazy, Semua Anggota DPRD Bolaang Mongondow Timur Tersangka Korupsi
Rezim Turki Erdogan Memusuhi Perjuangan Muslim Suriah
Keberadaan mujahidin dari berbagai
negara di Suriah untuk melawan rezim bengis Assad, mengkhawatirkan
Amerika Serikat. Untuk itu Obama secara serius membicarakan masalah ini
dengan mitra sejatinya PM Turki Erdogan.
Sebagaimana yang diberitakan oleh www.english.alarabiya.net
(8/8) Presiden AS Barack Obama dan Perdana Menteri Turki Recep Tayyip
Erdogan berbicara melalui telepon hari Rabu untuk membahas perkembangan
di Suriah dan Mesir, kata Gedung Putih.
Selama percakapan telepon itu, yang diminta oleh Erdogan, kedua
kepala negara itu “membahas bahaya mujahidin dari datang dari berbagai
kawasan dunia yang oleh Barat sering dituding sebagai ekstrimis asing di
Suriah.
Untuk menghentikan pengaruh Mujahidin yang semakin menguat, Obama
dan mitra setianya Erdogan sepakat mengenai pentingnya mendukung suatu
oposisi yang satu dan inklusif.
Julukan inklusif seringkali dimaksudkan adalah kelompok oposisi yang
menerima tawaran demokrasi Barat dan mau bekerjasama dengan Barat.
Sementera itu , kelompok mujahidin sering dicap ekslusif karena mereka
menolak demokrasi dan memperjuangkan Islam di Suriah.
Lebih dari 100.000 orang telah terbunuh akibat kekejaman rezim Assad
sejak pertempuran pecah 28 bulan lalu. Sebanyak 1,8 juta orang telah
melarikan diri dan mencari perlindungan ke negara-negara tetangga.
Obama dan Erdogan juga menyatakan keprihatinannya tentang situasi di
Mesir, di mana tidak ada kemajuan dalam upaya-upaya negosiasi diplomatik
untuk menengahi penyelesaian setelah penggulingan presiden Muhammad
Mursi.
Pemerintah Mesir telah berjanji untuk membersihkan kamp-kamp protes
kelompok Islam, yang memicu kekhawatiran terjadinya tindak kekerasan.
“Presiden dan perdana menteri menyatakan keprihatinan mereka tentang
situasi di Mesir dan komitmen bersama untuk mendukung suatu jalan yang
demokratis dan inklusif ke depan,” kata pernyataan itu.
“Kedua pemimpin sepakat agar tim-tim yang mereka miliki terus
berkoordinasi secara erat untuk mempromosikan kepentingan bersama.”
Kontak Obama dan Erdogan tentang berbagai permasalah di Timur Tengah,
semakin menegaskan posisi Erdogan sebagai alat kepentingan Amerika di
kawasan ini. Hal ini diperkuat dengan persetujuan Erdogan terhadap
solusi-solusi yang ditawarkan Barat seperti negara demokrasi untuk ,
dukungan terhadap kelompok inklusif dan membendung pengaruh kelompok
mujahidin yang dituding ekslusif.
Erdogan seharusnya tahu bahwa Amerika Serikat adalah negara
muhariban fi’lan.
Negara kafir yang nyata-nyata memerangi umat Islam. Termasuk mendukung
rezim Assad yang melakukan pembantaian umat Islam di Suriah. Amerika
juga merupakan sutradara utama di balik kudeta militer Mesir yang telah
mengorbankan umat Islam.
Dalam Islam negara
muhariban fi’lan
statusnya adalah negara musuh yang harus diperangi, tidak boleh ada
hubungan apapun dengan negara seperti ini, sampai negera ini
menghentikan permusuhan, pembunuhan dan penjajahannya terhadap negeri
Islam. (af/rz) [htipress/www.al-khilafah.org]