Pengantar
Segala puja dan puji bagi Allah SWT. Shalawat beriringkan salam kami
haturkan untuk hamba sekaligus Rasul-Nya, Muhammad bin Abdullah SAW. Seorang penutup
para nabi dan Rasul. Semoga keselamatan juga Allah berikan kepada keluarga,
sahabat dan orang-orang yang mengajak manusia menuju agama Allah dan mengikuti
semua ajarannya sampai hari akhir nanti.
Demikianlah,
Yang dimaksud dengan generasi muda Islam adalah sebuah generasi yang telah
melewati masa kecil, remaja dan kemudian beranjak dewasa. Sebenarnya, dalam
beberapa buku yang mengetengahkan tentang ilmu bahasa dikatakan bahwa sinonim
generasi muda (الناشئ) adalah
generasi remaja (الشاب) yang belum mencapai
fase dewasa (الرجولة). Generasi ini
akan tumbuh dalam sebuah benturan peradaban (clash of Civilization) yang sangat akut. Dan sebelum menguasai sebuah lingkungan
sosial, sebuah peradaban terlebih dahulu akan menguasai individu-individu
masyarakat yang tinggal di lingkungan tersebut.
Generasi muda muslim yang hidup pada zaman sekarang benar-benar telah
terperangkap dari berbagai sudut. Dimulai dari benturan budaya, penyimpangan
ajaran, permusuhan peradaban, tersebarnya berbagai penyakit dan kesesatan, juga
berbagai pertentangan yang tidak terhitung jumlahnya. Semuanya itu telah
menenggelamkan generasi muda yang polos dan tidak tahu apa-apa ke dasar laut
yang sangat dalam dan berombak besar.
Akhirnya, pemuda tidak berdaya ini terombang-ambing terbawa arus ombak.
Setiap kali tangannya menggapai-gapai meminta pertolongan, tidak ada satupun
orang yang dapat melihatnya. Dan setiap kali ada uluran tangan yang mencoba
meraih dan menolongnya, tiba-tiba tangan yang lebih kuat menarik, mencengkram
dan membawanya tenggelam lebih dalam ke dasar lautan!
Pemuda ini akan dikelilingi oleh ide pemikiran yang akan menggoda dan
menipunya. Sehingga, yang ada di hadapannya hanyalah kebohongan, kepalsuan,
cerita fiktif dan berbagai semboyan bohong yang dibelakangnya tidak lain
hanyalah ular berbisa. Mereka dikelilingi oleh berbagai hal yang menyimpang
dari Islam, hukum-hukum Allah, dan kebenaran wahyu. Ironisnya, mereka akan terperangkap masuk begitu saja ke dalam sebuah
kubangan syaitan, hanya untuk meraih kenikmatan dan permainan yang memabukkan.
Sehingga, pada akhirnya mereka akan terkena cakar sang pemburu dan masuk ke
moncong musuh-musuhnya!
Kebohongan dan kebohongan terus bergulir, memasuki kehidupannya. Mulai dari
lingkungan di mana ia tinggal, masyarakat di mana
ia hidup, bahkan berbagai pelajaran yang sangat penting dan ia butuhkan dalam
menjalani hari-harinya. Semua penulis telah membohongi dan mendorong pemuda
untuk berbohong. Bahkan, menjauhkan pemuda tersebut dari ajaran Islam. Sebuah ajaran yang membahas tentang alam raya, kondisi sebuah masyarakat
dan individu-individu yang tinggal di dalamnya. Padahal, hukum-hukum Allah adalah sebuah ajaran yang sangat berharga. Karena terkait dengan kesadaran
rasionalitas. Dan unsur tersebut akan membawa manusia pada puncak ilmu
pengetahuan.
Apa tujuan di balik kebohongan tersebut? Mengapa mereka berusaha menyeret
generasi muda menjauh dari ajaran Islam? Jawabannya hanya
satu! Untuk mempertemukan mereka dengan ajaran materialis murahan! Ajaran
inilah yang selalu dipergunakan oleh para pembantu syaitan sebagai sarana untuk
menciptakan dunia gemerlap dan pendorong hawa nafsu hewani. Sehingga, manusia
akan melupakan sisi kemuliaannya dan kehormatannya. Mereka akan terjebak dalam dunia bebas sebagai manusia yang
tidak terhormat!
Sayangnya, setiap kali orang-orang beriman mengajak generasi muda menuju
jalan kebenaran, sekaligus menjelaskan bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang
benar. Maka, orang-orang materialis dan
menyesatkan akan mencoba untuk memerangi kalangan beriman dan menyeret generasi
muda Islam untuk semakin jauh dari ajaran Islam dan tujuan
hidupnya. Padahal, kalangan beriman telah menjelaskan kepada para pemuda
tersebut bahwa ajaran Islam adalah sebuah ajaran yang menggambarkan tentang
tatanan hukum alam raya, sistem masyarakat dan individu
manusia. Sebuah ajaran yang berasal dari
wahyu Allah dan dibenarkan oleh logika manusia.
Peperangan yang dikobarkan oleh kaum materialis ini —sebagaimana diketahui
oleh para pengikutnya— dilakukan dengan cara mengklaim diri mereka sebagai kaum
reformis. Mereka selalu berusaha untuk memutarbalikkan nilai kebenaran dan
menuduh para ulama sebagai orang yang terlalu berlebih-lebihan, terbelakang,
tidak dapat mengikuti laju kehidupan yang terus bergulir, orang-orang yang
hidup dalam dunia kemunduran dan masa lalu. Sehingga, mereka menilai bahwa kaum
beriman tidak dapat menatap kondisi zaman yang tengah dijalani dan masa depan
yang akan dihadapinya. Ironisnya, tidak jarang pertempuran sengit ini
memojokkan dan melemparkan mereka sendiri ke dalam jurang kekalahan.
Dari pergolakan ini, akhirnya generasi muda muslim pada zaman sekarang tercemari akidah sekularisme, liberalisme, kapitalisme dan hedonisme. Karena, kecemerlangan
berpikir mereka telah dirampas oleh
orang-orang yang menyesatkan tersebut dengan berbagai cara. Sehingga, tidak
jarang mereka telah dibawa dan dipaksa untuk mengenal sebuah keyakinan baru dan
pondasi ajaran yang asing, juga bertentangan dengan keyakinan yang selama ini
mereka pegang. Di samping itu, mereka juga akan dicekoki
oleh nilai-nilai yang akan membahayakan kehidupan yang tengah dan akan
dijalaninya. Maka, di manakah manusia yang lepas dari belenggu penghambaan kepada
sesama manusia di tengah berbagai gempuran media
massa yang menyesatkan?
Berbagai media informasi dan jaringannya yang berada di seluruh dunia, kini
berada dalam kekuasaan musuh-musuh Islam. Mereka memerangi agama ini dengan
berbagai ide pemikirannya. Mereka terus menyebarkan racun sekularisme,
menghancurkan agama dan orang-orang yang bernaung di bawahnya. Menuduh
orang-orang yang memegang agamanya secara kuat dengan tuduhan sinis bahwa
mereka adalah orang-orang terbelakang dan mundur. Dan tak lupa, itu semua mungkin
terjadi karena kekuasaan para penguasa batil, para penguasa hukum thoghut di
negeri-negeri muslim. Maka, di manakah generasi muda
Islam yang
memperjuangkan berkuasanya sistem Islam?
Pada umumnya, berbagai media informasi di seluruh dunia memiliki misi yang
bertentangan dengan ajaran Islam. Misi yang secara sengaja mereka lancarkan
untuk memusuhi Islam ini bertujuan untuk mematikan gerak manusia untuk menerapkan petunjuk-petunjuk Allah. Sehingga, mereka tidak dapat mengambil keputusan kecuali aturan kufur dan ajaran sesat yang telah disodorkan ke hadapan
mereka. Akhirnya, para pemuda Islam tidak dapat berkata tidak. Karena, mereka terlanjur terkena
racun yang membutakan mata mereka dari kebenaran. Hingga mereka menjadi mangsa
iblis! Dan para pemuda yang berusaha untuk menolak
perintah mereka, harus rela untuk diklaim sebagai orang yang terbelakang dan
tidak dapat menatap masa depan, pintu kemajuan dan perkembangan! Namun itu
hanyalah tuduhan dari para pengikut setan.
Kita akan mencukupkan kisah media informasi dan seluruh jaringannya di
seluruh dunia sampai di sini. Karena, tidak ada manfaatnya kita memperpanjang
permasalahan ini. Di samping, terlalu banyak peristiwa, tokoh dan jaringan yang
harus dibahas. Sehingga, kita tidak dapat menyajikannya dalam tulisan pengantar
ini. Bahkan, tema ini tidak akan cukup untuk ditulis dalam buku ini secara
keseluruhan.
Berbicara tentang Zionisme global, bagaimana orang-orang yang memimpin
organisasi tersebut, tentara salib dalam wajah baru, atheisme dan semua produk sempalan yang lahir dari tiga serangkai yang menebar
nilai negatif ini. Berarti, kita berbicara mengenai tiga organisasi besar yang
telah menguasai berbagai media informasi dan jaringan di seluruh penjuru dunia.
Dan sebenarnya, semuanya bertujuan untuk menghambat laju perjalanan manusia ke
arah masa depan. Mereka telah memasukkan kita ke dalam sebuah dunia yang
disebut dengan imperialisme global. Maka, di manakah generasi muda muslim yang
memperjuangkan masa depannya sendiri? Menyelamatkan
diri dan umat dari kebobrokan sistem kufur? Menyelamatkan diri dan umat dari
api neraka?
Dewasa ini, ada sebuah kekuatan yang telah menguasai alam global. Kekuatan
ini telah menguasai dunia pemikiran, kebudayaan, sosial, politik dan ekonomi.
Dan misi mereka adalah mengajak seluruh manusia pada umumnya dan generasi muda
pada khususnya untuk meninggalkan rahmat Allah yaitu ideologi (akidah dan
syariah) Islam. Tidak hanya itu, kekuatan ini juga
mendorong mereka untuk menolak terbentuknya struktur keluarga, undang-undang Islam, kedudukan kedua orang tua dan pendidikan Islam dalam mendidik
anaknya. Dan yang terakhir, mereka juga akan merampas akal sehat yang
merindukan rahmat syariah Allah!
Unsur utama yang mendorong penolakan ini selalu bersembunyi di balik
semboyan-semboyan yang berisikan kebohongan, seperti: kebebasan pribadi dan
memerdekakan diri dari ikatan-ikatan agama dan sosial. Sehingga, penganut
semboyan ini akan memiliki kecenderungan untuk menolak keyakinan dan
hukum dari Allah. Tidak hanya itu, mereka juga tidak
mempercayai pertanggungjawaban atas perbuatan dan membuang
keimanan pada hari Akhirat. Bahkan, mereka akan mengedepankan nilai-nilai materialis dan segala
sesuatu yang bersifat sementara dan khayalan belaka!
Begitulah, pada akhirnya seorang pemuda harus tetap hidup dan berjalan
dalam corak kehidupan yang menghimpit tersebut. Sehingga, mereka seolah tidak memiliki pilihan lain kecuali menerima dan menjalani segala sesuatu
yang telah disodorkan. Seandainya mereka berusaha untuk menolak, maka mereka
akan segera dibuang dan disingkirkan bersama berbagai pendapat yang dianggap
oleh orang-orang sesat sebagai sampah dan peninggalan masa kemunduran.
Generasi muslim sekarang, adalah generasi miskin. Dalam artian, sekalipun
mereka memiliki cita-cita mulia dan
mengagungkan nilai-nilai kebaikan, mereka tidak memiliki keimanan yang cukup untuk memperjuangkan Akhirat
mereka dengan menerapkan seluruh syariah Allah. Atau, mereka lupa dengan kondisi lingkungan yang carut marut ini. Sehingga,
tanpa disadari mereka telah tersesat dan terlempar jauh dari ajaran dan hukum Islam. Mereka memilih-milih mana di antara ayat-ayat Allah yang mereka sukai. Padahal, sikap dan keyakinan seperti itu memecah belah persaudaraan Islam.
Buku ini akan mencoba untuk menunjukkan kepada generasi muda Islam,
keluarga dan masyarakat muslim untuk memfungsikan berbagai media dan metode
yang dapat mereka jadikan sarana dakwah. Sehingga, mereka dapat membentengi
diri dari berbagai ajaran yang menyesatkan. Memberikan masukan-masukan
pengetahuan dan ajaran yang benar untuk menyehatkan kembali hati dan akal
mereka. Di samping itu, mereka juga harus
mampu menggambarkan strategi hidup yang akan dijalaninya. Yaitu, dengan
mempergunakan metodologi keislaman yang lengkap, sempurna dan termaktub dalam
kitab Allah (al Qur’an), Sunnah Rasul-Nya dan berbagai
pengalaman berharga yang mewarnai perjalanan hidup beliau.
Itulah media dan metode yang seharusnya dipergunakan oleh setiap generasi
muda muslim. Bahkan, masyarakat muslim secara keseluruhan. Agar mereka dapat
menerangi jalan yang akan dilaluinya di dunia dan merealisasikan berbagai
tuntutan Sang Pencipta yang akan memberikan keselamatan abadi.