Cara Meraih Cinta Allah Swt.
HAKEKAT CINTA KEPADA ALLAH
Alangkah bahagianya jika seseorang berhasil meraih dan menggapai cinta
Allah swt. Sebab, bila seseorang berhasil mendapatkan cinta Allah, maka
hidupnya akan dituntun dan dibimbing oleh Allah swt. Allah akan
membimbing penglihatannya tatkala dirinya melihat; Allah akan membimbing
pendengarannya, manakala ia mendengarkan. Sebaliknya, betapa
menyakitkan bila kita merasa mencintai dan dicintai oleh Allah, akan
tetapi cinta kita hanya bertepuk sebelah tangan. Kita merasa mendapatkan
kecintaan Allah, akan tetapi sebenarnya kita tidak pernah mendapatkan
kecintaan dari Allah swt.
Betapa
banyak orang sibuk mengerjakan perbuatan-perbuatan tertentu untuk
mendapatkan kecintaan dari Allah swt. Ada di antara manusia yang
menyendiri di tengah hutan, jarang makan-minum, bahkan mandi; menjauhi
anak-isterinya dan sanak keluarganya. Ia beranggapan bahwa dengan cara
ini ia akan mendapatkan kecintaan dari Allah swt.
Kita
juga menyaksikan ada di antara manusia yang melakukan ritual-ritual
tertentu untuk mendapatkan kecintaan dari Allah swt. Ada yang berpuasa
tiga hari tiga malam tanpa putus-putus; bahkan ada yang sampai 40 hari
40 malam. Ada pula yang sibuk membaca kalimat-kalimat dzikir,
mengunjungi kuburan para nabi dan wali, membaca riwayat hidup Rasulullah
saw, dan sebagainya.
Akan
tetapi, apakah dengan cara-cara seperti itu mereka akan mendapatkan
kecintaan dari Allah swt? Lalu, bagaimana cara kita meraih dan menggapai
kecintaan dari Allah swt; agar cinta kita tidak bertepuk sebelah tangan
dan tidak hanya sebatas merasa mencintai Allah swt, namun Allah sama
sekali tidak mencintai kita.
Allah swt telah memberikan petunjuk yang sangat jelas, bagaimana cara
mendapatkan kecintaanNya. Allah swt telah berfirman, artinya:
“Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [Ali Imron:31]
Imam Ibnu Katsir dalam tafsir Ibnu Katsir menyatakan,
“Ayat ini merupakan pembukti, “Siapa saja yang mengaku mencintai Allah
swt, namun ia tidak berjalan sesuai dengan jalan yang telah ditetapkan
oleh Nabi Mohammad saw, maka orang tersebut hanya berdusta saja. Dirinya
diakui benar-benar mencintai Allah, tatkala ia mengikuti ajaran yang
dibawa oleh Mohammad saw, baik dalam perkataan, perbuatan, dan
persetujuan beliau saw.” Jika teruji bahwa ia benar-benar mencintai
Allah, yakni dengan cara menjalankan seluruh ajaran Mohammad saw, maka
Allah akan balas mencintai orang tersebut. Rasul saw bersabda:
“Barangsiapa mengerjakan suatu perbuatan yang tidak kami perintahkan maka perbuatan itu tertolak.” [Muttafaq ‘alaihi]
Para
ahli hikmah telah menyatakan,”Perkara yang hebat bukanlah kamu [merasa]
mencintai Allah, akan tetapi, kalian benar-benar dicintai [oleh Allah
swt].
Imam Hasan al-Bashriy pernah berkata, ”Ada suatu kaum merasa bahwa mereka telah mencintai Allah swt, lalu, Allah swt menguji mereka dengan firmanNya, ”Katakanlah:
"Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah
mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [Ali Imron:31]
Imam Ibnu Abi Hatim meriwayatkan sebuah hadits dari ‘Aisyah ra, bahwa Rasulullah saw pernah bersabda,”Bukankah agama ini adalah cinta dan benci karena Allah swt?
Imam Ibnu Katsir juga menjelaskan, “Jika kalian mengikuti sunnah Rasulullah saw, maka kalian akan mendapatkan keberkahan hidup”.
Atas
dasar itu, jika kita hidup sesuai dengan sunnah Rasulullah saw, maka
kita pasti akan mendapatkan kecintaan dari Allah swt, dan kita juga
pasti akan mendapatkan ampunan dari Allah swt.
Dari uraian Imam Ibnu Katsir di atas jelaslah bagi kita, jika seseorang
ingin meraih dan mendapatkan kecintaan dari Allah swt, kita mesti
berbuat dan berperilaku sesuai tuntunan Islam. Jika kita berjalan sesuai
dengan ajaran yang dibawa Mohammad saw, tentu kita akan dicintai oleh
Allah swt. Sebaliknya, meskipun kita merasa mencintai dan dicintai Allah
swt, kita tidak akan mendapatkan kecintaan dari Allah swt, selama tidak
berjalan sesuai dengan ajaran Mohammad saw.
Atas
dasar itu, kita tidak boleh membuat tatacara atau ritual tersendiri
untuk mendekatkan diri kepada Allah. Ajaran ataupun ritual apapun yang
tidak dicontohkan oleh Rasulullah saw tidak mungkin mengantarkan kita
untuk meraih cinta Allah swt. Hanya dengan menjalankan ajaran Islam
secara konsisten dan konsekuen. Kita akan mendapat kecintaan dari Allah
swt.
Jelaslah kini, hanya ada satu cara untuk mendapatkan kecintaan dari
Allah swt; yaitu, selalu menjaga keimanan dan berperilaku sesuai dengan
ajaran yang dibawa oleh Mohammad saw. Seorang yang mencintai Allah swt
akan berusaha dengan segenap tenaga untuk menerapkan aturan-aturan Allah
swt, baik yang berhubungan dengan masalah ekonomi, politik, dan sosial
budaya.
Sayangnya,
saat ini kita tidak mampu lagi menerapkan aturan-aturan Allah swt
dikarenakan tidak ada institusi yang menjaminnya. Penerapan syari’at
Islam dalam bingkai negara masih jauh di atas kenyataan. Padahal,
penerapan syariat Islam secara utuh dan menyeluruh merupakan bukti
kecintaan kita kepada Allah, sekaligus jalan pembuka untuk meraih cinta
Allah. Bagaimana kita bisa merasa dicintai Allah swt sementara itu kita
mencampakkan aturan-aturannya dan menerapkan pranata-pranata kufur?
Pastinya, bukan kecintaan yang kita dapat, akan tetapi laknat dan
kebencian yang akan kita sandang. Na’udzu billahi min dzaalik.
Cara Meraih Cinta Allah Swt. - Dari buku Bunga Rampai Pemikiran Islam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar