Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 18 September 2017

Survei: Syariah Disetujui 67 Persen Penduduk Pakistan Sebagai Hukum Satu-Satunya yang Diterapkan



Survei di tahun 2017 ini dilakukan secara kerjasama oleh Gallup Pakistan dan Gilani Research Foundation. Dari total yang disurvei, berjumlah 1.846 laki-laki dan perempuan, hanya 5% yang menolak Syariah sebagai hukum yang berlaku. 24% responden setuju Syariah menjadi hukum yang berlaku tapi bukan satu-satunya. Sementara 4 persen mengatakan mereka tak punya pendapat dalam hal itu.

Sebelumnya, pada tahun 2010 Gallup Pakistan-Gilani Research Foundation telah melakukan survei yang sama di mana 51% setuju bahwa Syariah harus menjadi hukum satu-satunya, 8% mengatakan Syariah tidak boleh menjadi hukum yang berlaku, dan 11 persen menyatakan tidak punya pendapat atau pandangan mengenai hal itu.

Jika dilakukan perbandingan, maka survei itu menunjukkan adanya 16% peningkatan jumlah penduduk di Pakistan yang meyakini Syariah dan mendukung diterapkannya hukum Syariah semata, sebagai konsekuensi akidah Islam yang mereka imani.

Seperti biasanya, media massa Barat sekular menstigma negatif ketakwaan kaum Muslimin kepada Allah Swt. Demikian pula financialexpress.com menyebut keinginan umat Islam untuk tegaknya Syariah Islam secara totalitas, termasuk dalam mengatur negara, sebagai keinginan untuk meradikalisasi negara. Mereka membuat judul mengenai hasil survei Syariah itu, “Pakistanis want a radicalised Pakistan: Poll”. Tentu saja kaum penganut aqidah sekularisme meyakini bahwa Syariat dari Allah Swt. adalah hukum kuno yang berbahaya bagi peradaban umat manusia, mereka tentu akan mencari-cari dalih untuk menghina Syariah Islam dan memaklumi rusaknya peradaban sekularisme-kapitalisme-demokrasi di depan mata mereka sendiri.

Kepedulian kaum muslimin terhadap politik dan kewajibannya untuk melakukan aktivitas politik sudah dimulai sejak pertama kali diutusnya Rasulullah Saw., yaitu pada saat Beliau Saw. mulai membentuk partai politik di kota Mekah. Lalu beliau tampil bersama-sama dengan kelompoknya, yaitu para sahabat, menyerang sistem pemerintahan jahiliyyah. Beliau membongkar kezaliman dan menyerang kesesatan penguasa-penguasa kota Mekah dengan serangan politik yang amat keras. Dilihat dari sisi Shira' al-fikri (serangan pemikiran) terhadap aqidah kufur di Mekah, kaum muslimin yang ada di Mekah saat itu telah mencurahkan kemampuan maksimalnya untuk merubah sistem yang rusak itu.

Rasulullah Saw. memberikan predikat kapada seseorang yang menyampaikan kalimat haq (Islam) di hadapan penguasa yang dzalim sebagai jihad yang paling utama. Mendakwahkan kalimat haq merupakan refleksi dari kepedulian terhadap urusan kaum muslimin. Dalam hadits dinyatakan: “Barangsiapa menyaksikan penguasa yang dzalim yang suka melanggar perintah Allah, menghalalkan apa yang diharamkan Allah, serta bergelimang dengan dosa dan kelaliman, tidak (berusaha andil) merubahnya dengan perkataan atau perbuatan, maka Allah pasti memasukkannya kepada golongan mereka (penguasa dzalim itu).” (HR. Thabrani)

Tatkala kaum muslimin menjauhi politik dan aktivitas politik Islam untuk melawan penyelewengan dan penyimpangan para penguasa, maka pada saat itu penguasa akan tetap leluasa mempermainkan rakyat seenak perutnya dengan hukum jahiliyah. Ini adalah akibat umat berpaling dari aktivitas politik Islam melawan para penguasa, umat tidak lagi peduli terhadap sepak terjang sistem bukan-Islam atas segala aspek kehidupan mereka.

Dengan bantuan dan makar jahat negara-negara kafir, dahulu para penguasa semacam itu merobohkan negara mereka sendiri, yakni Daulah Khilafah Islamiyyah pada tahun 1924, mengerat-ngeratnya menjadi lebih dari 50 negara, dilanjutkan dengan mengeksploitasi kekayaan negeri-negeri umat Islam, lalu menyembelih dan merobek kehormatan kaum muslimin.

Mereka berhasil menerapkan sistem politik tidak-Islam dengan bertuankan Yahudi dan negara-negara Barat kafir. Bagaimana tidak! Sejak diruntuhkannya Khilafah dan diterapkannya sistem politik kufur di negeri-negeri Islam, keberadaan Islam sebagai institusi politik telah berakhir. Kedudukannya digantikan oleh pemikiran-pemikiran politik barat yang terpancar dari ideologi Kapitalisme, yaitu berakidah sekulerisme, beristem politik demokrasi, bersistem ekonomi kapitalisme, bersistem sosial liberalisme.

Umat harus memahami bahwa pengaturan urusan mereka dengan sistem Islam tidak akan pernah terwujud tanpa keberadaan Daulah Khilafah. Pemisahan Islam dari kehidupan bernegara adalah liang lahat bagi Islam, sistem dan aturannya, serta menjadi penghancur umat, nilai-nilai, peradaban dan pengembanan risalah Islam yang kaffah.
Keberadaan Daulah Khilafah Islamiyah akan melahirkan eksistensi dan kejayaan umat, penyebaran rahmat Allah Swt. kepada umat manusia dengan tegaknya syariah Islam. Sebaliknya, ketiadaannya dapat pula meniadakan eksistensi umat Islam.

Umat Islam meyakini aqidah Islam sebagai sebuah pemikiran yang menyeluruh tentang alam semesta, manusia dan kehidupan, Islam sebagai aqidah siyasah (aqidah politis), qa'idah fikriyyah, qiyadah fikriyyah (kepemimpinan berpikir), memiliki sudut pandang yang khas.

Meskipun dunia tengah berada di bawah dominasi politik dan ekonomi ala yahudi, tunduk kepada kekuatan lalim, mengerang-erang di bawah penderitaan, perbudakan, dan kehinaan; umat Islam tetap harus berupaya membebaskan dunia dan mengentaskannya dari kesesatan dan penyesatan menuju petunjuk, cahaya (Islam), dan kebahagiaan hakiki. Upaya memenuhi kewajiban umat Islam ini niscaya mendapatkan pertolongan Allah Swt.

Contoh Multi Akad: Mendapat Utang Dengan Harus Mengutangi


Ditulis oleh Annas I. Wibowo, SE

Dalil haramnya melakukan transaksi multi-akad:

نَهَى عَنْ بَيْعَتَيْنِ فِي بَيْعَةٍ

“Nabi Saw. telah melarang adanya dua jual-beli dalam satu jual-beli.” (HR. at-Tirmidzi, hadits shahih).
(pembahasan mengenai multi akad lihat: Majalah al-Wa’ie edisi 144)

Dari Ibnu Mas’ud ra.:

نَهَى عَنْ صَفْقَتَيْنِ فِي صَفْقَةٍ واَحِدَةٍ

“Rasulullah Saw. melarang dua akad dalam satu akad (transaksi).” (HR. Ahmad: 2/174, hadits shahih)

Maksud hadits ini adalah adanya dua akad dalam satu akad, seperti seseorang yang mengatakan, “Saya jual rumah ini kepada anda dengan harga sekian, dengan catatan lima tahun kemudian saya jual kepada anda rumah yang lain dengan harga sekian,” atau, “dengan  catatan kamu menjual rumah anda pada saya,” atau, “dengan syarat anda mau mengawinkan aku dengan putrimu.” Model seperti ini tidak diperbolehkan, karena ucapan “saya menjual rumahku kepada anda” adalah satu transaksi, dan ucapan “dengan syarat saya juga menjual rumah yang lainnya kepada anda” adalah transaksi yang berbeda. Dan keduanya dikumpulkan dalam satu transaksi. (lihat: Taqiyuddin an-Nabhani, As-Syakhshiyah al-Islamiyah, juz 2 (terjemahan)

Contoh multiakad:

Sekelompok orang, yaitu si E, D, C, B, dan si A melakukan kesepakatan hutang (qardh) dengan cara sebagai berikut:
1.  Mereka sepakat mengumpulkan uang iuran sebesar Rp1.000.000/orang setiap bulan untuk dihutangkan kepada masing-masing dari mereka sendiri.
2.  Orang yang akan mendapat utangan pertama kali, yaitu di bulan Januari, dari kumpulan uang itu sebesar Rp5.000.000 belum diketahui, dan baru dapat diketahui setelah diadakan undian di antara mereka.
3.  Lalu ternyata, dari hasil undian, yang pertama mendapat utangan adalah si A.
4.  Maka diserahkanlah Rp5.000.000 kepada si A, yang artinya bahwa si E, D, C, dan si B memberi utang kepada si A sebesar masing-masing Rp1.000.000.
5.  Di awal ketika mereka mengumpulkan uang sebelum mengundi, mereka juga telah bersepakat untuk terus melakukan iuran bulanan yang akan digunakan dalam utang-piutang itu selama 5 bulan ke depan.
6.  Siapa yang akan diberi utang pada masing-masing bulan Februari hingga Mei oleh masing-masing mereka, baru akan diketahui dengan melakukan undian pada bulan yang bersangkutan.

Sampai di sini tampak bahwa apa yang mereka lakukan tidak sesuai syariat Islam, (salah satunya) yaitu bahwa kesepakatan mereka di awal belumlah merupakan akad utang yang lengkap rukunnya, di mana tidak diketahui siapa memberi utang kepada siapa, meskipun jumlah uang dan jatuh temponya sudah diketahui. Bahkan si A menjadi memberi utang kepada dirinya sendiri sebesar Rp1.000.000?

Demikian pula, kesepakatan mereka untuk terus saling mengadakan utang-piutang pada bulan-bulan berikutnya hingga bulan Mei, juga tidak jelas siapa yang akan diberi utang oleh siapa.

Menyadari hal ini, mereka lalu melakukan utang-piutang sebagai berikut:
1)    Mereka melakukan undian untuk menentukan siapa yang mendapat utangan.
2)    Ternyata si A adalah yang pertama mendapat utangan.
3)    Mereka terus mengundi untuk menentukan siapa orang yang akan mendapat utangan pada bulan-bulan berikutnya yang hasilnya secara urut adalah si B, C, D.
4)    Mereka menuliskan:
a.  Pada bulan Januari si B, C, D, E masing-masing memberi utang Rp1.000.000 kepada si A, total Rp4.000.000.
b.  Pada bulan Februari si A melunasi utang Rp1.000.000 kepada si B terlebih dahulu. Dan si C, D, E masing-masing memberi utang Rp1.000.000 kepada si B. (Rp1 juta dari si A adalah uangnya si B sendiri yang sebelumnya telah diutangkan kepada si A, bukan mendapat utangan dari si A. Jadi total utangan yang diterima si B adalah Rp3.000.000)
c.   Pada bulan Maret si A melunasi utang kepada si C. Dan si B melunasi utang kepada si C terlebih dahulu. Dan D, E masing-masing memberi utang Rp1.000.000 kepada si C. (Rp1 juta dari si A adalah uangnya si C sendiri yang sebelumnya telah diutangkan kepada si A, bukan mendapat utangan dari si A. Demikian pula Rp1 juta yang dari si B. Jadi total utangan yang diterima si C adalah Rp2.000.000)
d.  Pada bulan April si A, B, C melunasi utang kepada si D. Dan E memberi utang Rp1.000.000 kepada si D. (Rp1 juta dari si A adalah uangnya si D sendiri yang sebelumnya telah diutangkan kepada si A, bukan mendapat utangan dari si A. Demikian pula Rp2 juta yang dari si B dan C. Jadi total utangan yang diterima si C adalah Rp1.000.000 dari si E)
e.  Pada bulan Mei si A, B, C, D melunasi utang kepada si E.
5)  Berarti si A mendapat utang totalnya Rp4 juta dan tidak memberi utang kepada siapapun. Sementara si E memberi utang yang totalnya Rp4 juta dan tidak mendapat utang dari siapapun.
6)  Mereka semua menandatangani kesepakatan utang-piutang di atas.

Dengan demikian maka menjadi jelas siapa memberi utang kepada siapa dalam 5 bulan itu. Namun, akad utang mereka ini masih juga menyalahi syariah yaitu jelas merupakan multi-akad yaitu si B, C, D harus memberi utang untuk mendapatkan utang sebagaimana skema yang mereka sepakati di atas. Maka haram hukumnya bagi si A, B, C, D, maupun si E melakukan undian, menentukan dan melangsungkan transaksi multiakad.

Menyadari hal ini, mereka lalu saling bertanya, siapakah di antara mereka yang memang memerlukan utang, berapa besarnya dan kapan, apakah yang memerlukan utangan itu sanggup melunasi, perlukah agunan, berapa lama temponya, kemudian siapa di antara mereka yang sanggup memberi utang kepada yang memerlukan itu. Wallahu a’lam. []

Rabu, 13 September 2017

Doa Perjuangan Pengemban Dakwah

 Disusun oleh:
AIDA

PUJI-PUJIAN DAN SHALAWAT

اَعُوْذُ بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللّهِ الرَحْمنِ الَّحِيْمِ.
اَلْفَا تِحَةُ
اَسْتَغْفِرُاللّهَ العَظِيْمِ اَلّذِي لَااِلهَ اِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
اللَّهُمَّ أَنْتَ الأَوَّلُ فَلَيْسَ قَبْلَكَ شَيْءٌ وَلَكَ الْحَمْدُ ، وَأَنْتَ الآخِرُ فَلَيْسَ بَعْدَكَ شَيْءٌ وَلَكَ الْحَمْدُ ، وَأَنْتَ الظَّاهِرُ فَلَيْسَ فَوْقَكَ شَيْءٌ وَلَكَ الْحَمْدُ ، وَأَنْتَ الْبَاطِنُ فَلَيْسَ دُونَكَ شَيْءٌ وَلَكَ الْحَمْدُ .
Ya Allah, Engkau MahaAwal tidak ada suatu apapun sebelum-Mu dan bagi-MU segala puji; Engkau MahaAkhir dan tidak ada suatu apapun setelah-Mu dan bagi-Mu segala puji; Engkau MahaTampak dan tidak ada suatu apapun yang mengungguli-Mu dan bagi-Mu segala puji; dan Engkau MahaTersembunyi dan tidak ada suatu apapun di bawah-Mu (lebih tersembunyi) dan bagi-Mu segala puji.

اللَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، أَنْتَ الحَقُّ، وَوَعْدُكَ الحَقُّ، وَقَوْلُكَ الحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الحَقُّ، وَالجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَعَوْدَةُ الْخِلَافَةِ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْنَا، وَبِكَ آمَنَّا، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْنَا، وَإِلَيْكَ أَنَبْنَا، وَبِكَ خَاصَمْنَا، وَإِلَيْكَ حَاكَمْنَا، فَاغْفِرْ لَنَا مَا قَدَّمْنَا وَمَا أَخَّرْنَا، وَمَا أَسْرَرْنَا وَمَا أَعْلَنَّا، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنَّا، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ .
Ya Allah, bagi-Mu segala puji Engkaulah cahaya langit dan bumi dan siapa-siapa yang ada di dalamnya, bagimu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi dan siapa-siapa yang ada di dalamnya; bagi-Mu segala puji, Engkaulah Rabb langit dan bumi dan siapa-siapa yang ada di dalamnya; Engkau adalah Benar; janji-Mu adalah benar; firman-Mu adalah benar; perjumpaan dengan-Mu adalah benar; Surga adalah benar; Neraka adalah benar; para nabi-nabi adalah benar; hari kiamat adalah benar; kembalinya khilafah adalah benar. Ya Allah, untuk-Mu lah kami berserah diri; terhadap-Mu kami beriman; atas-Mu kami bertawakkal; kepada-Mu kami mendekat; dengan-Mu kami memusuhi musuh; kepada-Mu kami berhukum; maka ampunilah kami apa-apa yang telah kami lakukan dan apa-apa yang telah kami tinggalkan; apa-apa yang telah kami sembunyikan dan apa-apa yang telah kami tampakkan; dan apa-apa yang Engkau lebih tahu daripada kami; Engkau Dzat yang memajukan dan mengakhirkan; tidak ada Ilah yang patut disembah selain Engkau.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ، وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ، كَماَ صَلَيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ.
وَ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَ أَشْغِلِ الظَّالِمِيْنَ بِالظَّالِمِيْنَ
وَ أَخْرِجْنَا مِنْ بَيْنِهِمْ سَالِمِيْنَ
وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
Ya Allah curahkanlah sholawat untuk baginda Nabiyallah Muhammad sholla 'alaih.
Dan sibukkanlah orang-orang zholim dengan keburukan orang-orang zholim lainnya. Adu orang zholim dengan orang zholim lainnya. Sibukkan mereka dengan diri mereka sendiri dan dengan yang sejenis mereka.
Dan keluarkanlah kami dari tengah-tengah mereka dengan selamat. Dan (berikan pula sholawat) kepada keluarga Nabi, juga para Sahabatnya seluruhnya.

حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ
يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ
"Dengan pujian yang sesuai dengan nikmat-nikmat-Nya dan memadai dengan penambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, hanya bagi-Mu segala puji, sebagaimana pujian itu patut terhadap kemuliaan-Mu dan keagungan- Mu."

MOHON AMPUNAN

اللَّهُمَّ اغْفِرْ ذُنُوْبَنَا، وَذُنُوْبَ آبَائِنَا، وَذُنُوْبَ أُمَّهَاتِنَا، وَذُنُوْبَ أَسَاتِذَتِنَا، وَذُنُوْبَ مَشَايِخِنَا، وَذُنُوْبَ أَحْبَابِنَا، وَذُنُوْبَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الْحَاضِرِيْنَ وَالْحَاضِرَاتِ، وَالْغَائِبِيْنَ وَالْغَائِبَاتِ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِجَمِيْعِ مَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ وَارْحَمْهُمْ، الَّذِيْنَ شَهِدُوْا لَكَ بِالْوَحْدَانِيَّةِ، وَلِنَبِيِّكَ بِالرِّسَالَةِ، وَمَاتُوْا عَلَى ذَلِكَ.
  
DOA MENGHADAPI MUSUH DAKWAH SERTA MAKAR ORANG KAFIR, FASIK, DAN ZALIM

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dengan menyebut asma Allah, Dzat yang tidak ada satupun yang celaka bersama nama-Nya, baik di bumi maupun di langit. Dialah Dzat yang MahaMendengar lagi Mahatahu

اللَّهُمَّ بِسَطْوَةِ جَبَرُوْتِ قَهْرِكَ، وَبِسُرْعَةِ إِغَاثَةِ نَصْرِكَ، وَبِغَيْرَتِكَ لِانْتِهَاكِ حُرُمَاتِكَ، وَبِحِمَايَتِكَ لِمَنِ احْتَمَى بِآيَاتِكَ، نَسْأَلُكَ يَا اللهُ يَا قَرِيْبُ يَا مُجِيْبُ يَا سَرِيْعُ يَا جَبَّارُ يَا مُنْتَقِمُ يَا قَهَّارُ يَا شَدِيْدَ الْبَطْشِ يَا مَنْ لَا يُعْجِزُهُ قَهْرُ الْجَبَابِرَةِ، وَلَا يُعْظِمُ عَلَيْهِ هَلَاكُ الْمُتَمَرِّدَةِ مِنَ الْمُلُوْكِ وَالأَكَاسِرَةِ، أَنْ تَجْعَلَ كَيْدَ مَنْ كَادَنَا فِي نَحْرِهِ، وَمَكْرَ مَنْ مَكَرَ بِنَا عَائِداً عَلَيْهِ، وَمَنْ حَفَرَ لَنَا حُفْرَةً وَاقِعاً فِيْهَا.
اللَّهُمَّ بَدِّدْ شَمْلَ أَعْدَائِنَا وَأَعْدَاءِ الْمُسْلِمِيْنَ ، وَفَرِّقْ جَمْعَهُمْ، وَقَلِّلْ عَدَدَهُمْ، وَفُلَّ حَدَّهُمْ، وَاجْعَلِ الدَّائِرَةَ عَلَيْهِمْ، وَأَرْسِلِ الْعَذَابَ إِلَيْهِمْ ، وَأَخْرِجْهُمْ عَنْ دَائِرَةِ الْحِلْمِ، وَاسْلُبْهُمْ مَدَدَ الْإِمْهَالِ، وَغُلَّ أَيْدِيْهِمْ، وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ، وَلَا تُبَلِّغْهُمُ الْآمَالَ.
اللَّهُمَّ مَزِّقْهُمْ كُلَّ مُمَزَّقٍ، وَانْتَصِرْ لَنَا اِنْتِصَارَكَ لِأَحْبَابِكَ عَلَى أَعْدَائِكَ .اللَّهُمَّ لَا تُمَكِّنِ الْأَعْدَاءَ فِيْنَا، وَلَا تُسَلِّطْهُمْ عَلَيْنَا بِذُنُوْبِنَا. اَللَّهُمَّ عَذِّبِ الْكَفَرَةَ الذِّيْنَ يَصُدُّوْنَ عَنْ سَبِيْلِكَ، وَيُكَذِّبُوْنَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُوْنَ أَوْلِيَاءَكَ.اَللَّهُمَّ اَهْزِمْهُمْ وَدَمِّرْهُمْ، وَمَزِّقْ جَمْعَهُمْ وَشَتِّتْ شَمْلَهُمْ، وَاجْعَلْ تَدْمِيْرَهُمْ فِيْ تَدْبِيْرِهِمْ. اَللَّهُمَّ اهْزِمْ جُيُوْشَ الْكُفَّارَ الْمُسْتَعْمِرِيْنَ، أَمْرِيْكَا وَ رُوْسِيَا وَحُلَفَاءِهَا الْمَلْعُوْنِيْنَ.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَجْعَلُكَ فِيْ نُحُوْرِهِمْ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شُرُوْرِهِمْ
Ya Allah, sesungguhnya kami menjadikan Engkau di leher mereka (agar kekuatan mereka tidak berdaya dalam berhadapan dengan kami). Dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan mereka. HR. Abu Dawud 2/89. 

اَللَّهُمَّ أَنْتَ عَضُدِيْ، وَأَنْتَ نَصِيْرِيْ، بِكَ أَجُوْلُ، وَبِكَ أَصُوْلُ، وَبِكَ أُقَاتِلُ
Ya Allah, Engkau adalah lenganku (pertolongan-Mu yang kuandalkan dalam menghadapi lawanku). Engkau adalah pembelaku. Dengan pertolongan-Mu aku bergerak, dengan pertolongan-Mu aku menyergap dan dengan pertolongan-Mu aku berperang. HR. Abu Dawud 3/42, At-Tirmidzi 5/572, dan lihat Shahih At-Tirmidzi 3/183.

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ، وَرَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ فُلاَنٍ بْنِ فُلاَنٍ، وَأَحْزَابِهِ مِنْ خَلاَئِقِكَ، أَنْ يَفْرُطَ عَلَيَّ أَحَدٌ مِنْهُمْ أَوْ يَطْغَى، عَزَّ جَارُكَ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ، وَلاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Ya Allah, Tuhan Penguasa tujuh langit, Tuhan Penguasa 'Arsy yang agung. Jadilah Engkau pelindung bagiku dari Fulan bin Fulan, dan para kelompoknya dari makhluk-Mu. Jangan ada seorangpun dari mereka menyakitiku atau melampaui batas terhadapku. Sungguh kuat perlindungan-Mu, dan agunglah puji-Mu. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 707.

اَللَّهُ أَكْبَرُ، اَللَّهُ أَعَزُّ مِنْ خَلْقِهِ جَمِيْعًا، اَللَّهُ أَعَزُّ مِمَّا أَخَافُ وَأَحْذَرُ، وَأَعُوْذُ بِاللَّهِ الَّذِيْ لاَ إِلَـٰهَ إِلاَّ هُوَ، اَلْمُمْسِكِ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ أَنْ يَقَعْنَ عَلَى اْلأَرْضِ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، مِنْ شَرِّ عَبْدِكَ فُلاَنٍ، وَجُنُوْدِهِ وَأَتْبَاعِهِ وَأَشْيَاعِهِ، مِنَ الْجِنِّ وَاْلإِنْسِ، اَللَّهُمَّ كُنْ لِيْ جَارًا مِنْ شَرِّهِمْ، وَجَلَّ ثَنَاؤُكَ وَعَزَّ جَارُكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَلاَ إِلَـٰهَ غَيْرُكَ
Allah Maha Besar. Allah Maha Perkasa dari segala makhluk-Nya. Allah Maha Perkasa dari apa yang aku takutkan dan khawatirkan. Aku berlindung kepada Allah, yang tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Dia, yang menahan tujuh langit agar tidak menjatuhi bumi kecuali dengan izin-Nya, dari kejahatan hamba-Mu Fulan, serta para pembantunya, pengikutnya dan pendukungnya, dari jenis jin dan manusia. Ya Allah, jadilah Engkau pelindungku dari kejahatan mereka. Agunglah puji-Mu, kuatlah perlindungan-Mu dan Maha Suci asma-Mu. Tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau (3x). HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad no. 708.

اَللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ، سَرِيْعَ الْحِسَابِ، اِهْزِمِ اْلأَحْزَابَ، اَللَّهُمَّ اهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ
Ya Allah, yang menurunkan Kitab Suci, yang menghisab perbuatan manusia dengan cepat. Ya Allah, cerai-beraikanlah golongan musuh dan goncangkan mereka. HR. Muslim 3/1362.

اَللَّهُمَّ اكْفِنِيْهِمْ بِمَا شِئْتَ
Ya Allah, cukupilah aku dalam menghadapi mereka dengan apa yang Engkau kehendaki. HR. Muslim 4/2300.

MOHON KETETAPAN DALAM DAKWAH

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ، وَاهْدِنَا إِلَى طَاعَتِكَ، وَثَبِّتْنَا عَلَيْهَا، وَأَحْيِنَا عَلَيْهَا، وَأَمِتْنَا عَلَيْهَا، وَابْعَثْنَا عَلَيْهَا، وَلاَ تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ.
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.

DOA UNTUK KAUM MUSLIMIN

اللَّهُمَّ انْصُرْ إِخْوَانَنَا الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِي فِلِسْطِيْنَ، وَفِي سُوْرِيَّة ، وَفِي .... ، وَفِي كُلِّ مَكَانٍ.
اللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ وَسَدِّدْ رَمْيَهُمْ، وَالدُّعَاةَ الْمُسْلِمِيْنَ وَسَدِّدْ رَأْيَهُمْ، اللَّهُمَّ سَهِّلْ أُمُوْرَهُمْ كُلَّهَا، دِقَّهَا وَجِلَّهَا، فَإِنَّهُ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا، وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا .
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الأَمْوَاتِ إِنّكَ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ، يَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
“Ya Allah, ampunilah dosa kaum muslimin laki-laki dan perempuan, mukmin laki-laki dan perempuan, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya Engkau MahaMendengar, dekat dan mengabulkan doa-doa, wahai Dzat yang memenuhi segala kebutuhan.”

“Ya Allah, siapa yang engkau beri pemerintahan untuk mengurus urusan kaum muslimin lalu dia mempersulit  urusan kami, maka persulitlah dia. Dan siapa yang engkau beri pemerintahan untuk mengurus urusan kaum muslimin lalu dia berusaha menolong kami, maka tolong pulalah dia.”


MOHON PERLINDUNGAN

بِسمِ اللَّهِ الْخَالِقِ الأْكْبَرِ
لاَ قُدْرَةَ لمِخَلْوُقٍ وَعَنَتِ الْوُجُوهُ لِلْحَيِّ الْقَيُّومِ ۖ
وَقَدْ خَابَ مَنْ حَمَلَ ظُلْمًا
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلىٰ وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
ولاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْم

                  MOHON PERTOLONGAN, KEBAIKAN, DAN DIMUDAHKAN URUSAN

اللهم انا نَشْكُوْ إليك ضَعْفَ قُوَّتِنَا، وَقِلَّةَ حِيْلَتِنا، وَهَوَانَنَا عَلى النَّاسِ. يا أرحم الراحمين
أَنْتَ رَبُّ الْمُسْتَضْعَفِينَ وأنت ربُّنا. إِلَى مَنْ تَكِلُنا؟ إِلَى عَدُوٍّ مَلَكْتَهُ أُمُوْرَنا، أَمْ إلى بَعِيْدٍ يَتَجَهَّمُنَا؟ إِنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ غَضَبٌ عَلَيْنَا فَلاَ نُبَالِيْ. وَلكِنْ عَافِيَتُكَ أَوْسَعُ لَنَا. نَعُوْذُ بِنُوْرِ وَجْهِكَ الَّذِيْ أَشْرَقَتْ بِهِ الظُّلُمَاتُ، وَصَلُحَ عَلَيْهِ أَمْرُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، أَنْ تُنْزِلَ بِنَا غَضَبَكَ، أَوْ تُحِلَّ عَلَيْنَا سُخْطَكَ. لَكَ الْعُتبْىَ حَتَّى تَرْضَى، وَلاَ حَولَ ولا قوة إلّا بك
Ya Allah sungguh hanya kepada-Mu, kami mengadukan lemahnya kekuatan kami, sedikitnya upaya kami dan hinanya kami di hadapan manusia. Wahai Yang Paling Penyayang di antara para penyayang. Engkau adalah Tuhan pelindung orang-orang yang lemah, Engkau adalah Tuhan Pelindung kami. Kepada siapa Engkau akan menyerahkan kami,  kepada musuh yang Engkau berikan kekuasaan  terhadap urusan-urusan kami? atau kepada orang dari jauh yang bermuka masam terhadap kami, jika engkau tidak murka kepada kami, maka kami tidak peduli dengan itu semua.  Namun keselamatan dari-Mu lebih luas bagi kami. Kami berlindung dengan cahaya wajah-Mu yang karenanya segala yang gelap menjadi terang benderang, yang karenanya urusan dunia dan akhirat menjadi beres, kami berlindung kepada-Mu dari Engkau turunkan kemarahan-Mu kepada kami atau Engkau timpakan murka-Mu kepada kami. Hanya milik-Mu lah segala akibat yang baik hingga Engkau Ridho kepada kami. Tidak ada peralihan kondisi dan kekuatan kecuali karena Engkau Ya Rabb.[]

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لَنَا دِيْنَنَا الَّذِي هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِنا، وَأَصْلِحْ لنا دُنْيَانا الَّتِي فِيهَا مَعَاشُنَا، وَأَصْلِحْ لنا آخِرَتَنَا الَّتِي فِيهَا مَعَادُنا، وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لَنَا فِي كُلِّ خَيْرٍ، وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لَنَا مِنْ كُلِّ شَرٍّ
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَعِيْنُكَ وَنَسْتَغْفِرُكَ وَلاَ نَكْفُرُكَ، وَنُؤْمِنُ بِكَ وَنَخْلَعُ مَنْ يَفْجُرُكَ.
رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
“Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami karena kelupaan dan kesalahan kami. Rabb kami janganlah Engkau beri kami beban sebagaimana beban yang Engkau beri kepada para pendahulu kami. Rabb kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa-apa yang tidak kami sanggupi. Maafkanlah kami, ampunilah kami, sayangilah kami. Engkaulah penolong kami, maka tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

اَللَّهُمَّ يَا مُسَهِّلَ الشَّدِيْدِ، وَيَا مُلَيِّنَ الْحَدِيْدِ، وَيَا مُنْجِزَ الْوَعِيْدِ، وَيَا مَنْ كُلَّ يَوْمٍ بِأَمْرٍ جَدِيْدٍ، أَخْرِجْنَا مِنَ الْحَلْقِ الضَّيِّقِ إِلَى أَوْسَعِ الطَّرِيْقِ، بِكَ نَدْفَعُ مَا نُطِيْقُ وَمَا لاَ نُطِيْقُ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَزِيْزِ الْحَمِيْدِ
“Ya Allah, Zat yang Maha Memudahkan kesulitan, Zat yang Maha melembutkan besi, Zat yang Maha Mewujudkan apa yang dijanjikan, Zat yang Maha Mewujudkan perkara baru tiap hari, keluarkanlah kami dari kerongkongan yang sempit menuju jalan yang lebih luas. Dengan-Mu, kami menolak apa yang mampu Kami tolak, dan apa yang tidak mampu kami tolak. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali pada Allah, Zat yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.”


MOHON TEGAKNYA KHILAFAH DAN KEMENANGAN DAKWAH

اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ، وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ، وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ، وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ 
اَللَّهُمَّ ارْحَمْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ اصْلِحْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ احْفَظْ أُمَّةَ مُحَمَّدٍ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ اَلَّذِيْنَ يُقْرَأُوْنَ الْقُرْآنَ وَ يُقِيْمُوْنَ الصَّلاَةَ وَ يُؤْتُوْنَ الزَّكَاةَ وَيَصُوْمُوْنَ صَوْمَ رَمَضَانَ، وَيَحُجُّوْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ وَيُجَاهِدُوْنَ فِي سَبِيْلِكَ بِأَمْوَالِنَا وَأَنْفُسِنَا وَيحْمِلُوْنَ الدَّعْوَةَ الإِسْلاَمِيَّةَ لاِسْتِئْنَافِ الْحَيَاةِ الإِسْلاَمِيَّة.
اَللَّهُمَّ اجْعَلْ لَنَا دَوْلَةً إِسَلاَمِيَّةً خِلاَفَةً رَاشِدَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ، اَلَّتِي تُطَّبِّقُ شَرِيْعَتَكَ الْعُظْمَى وَتَحْمِي دِيْنَكَ وَالأُمَّةَ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَيا مُجِيْبَ السَّائِلِيْنَ.
أللَّهُمَّ إنَّا نَسْألُكَ خِلآفَةً رَاشِدَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، تُعِزُّ بِهَا الإسْلآمَ وَ أهْلَهُ وَ تُذِلُّ بِهَا الْكُفْرَوَأهْلَهُ،إنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Ya Allah, sungguh kami memohon kepada-Mu Negara Al-Khilafah Al-Raasyidah yang mengikuti Manhaj Kenabian, yang dengannya mulialah Islam beserta umatnya dan dengannya pula hinalah kekufuran beserta penganutnya. Sesungguhnya, Engkau MahaKuasa atas segala sesuatu.
 

 
اللَّهُمَّ اجْعَلْ بَلْدَتَنَا هَذِهِ وَسَائِرَ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ دَوْلَةً إِسْلَامِيَّةً خِلَافَةً رَاشِدَةً ، تَجْرِيْ فِيْهَا أَحْكَامُكَ وَسُنَّةُ رَسُوْلِكَ يَا حّيُّ يَا قَيُّوْمُ
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَن تُكْرِمَنَا بِدَوْلَةِ الْخِلَافَةِ ، وَأَنْ تُحَقِّقَ أَمَلَنَا بِمُبَايَعَةِ أَمِيْرِ الْمُؤْمِنِيْنَ ، عَلَى كِتَابِ اللهِ وَسُنَّةِ رَسُوْلِهِ ، وَأَنْ تُعَجِّلَ لَنَا بِنَصْرٍ مُؤَزَّرٍ مُبِيْنٍ ، وَيَوْمَئِذٍ يَفْرَحُ الْمُؤْمِنُوْنَ بِنَصْرِ اللهِ وَبِعِزَّةِ الاِسْلَامِ ، وَبِخُسْرَانِ الْكُفَّارِ وَالْمُنَافِقِيْنَ وَمَنْ وَالَاهُمْ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْ ذَلِكَ قَرِيْبًا، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، وَبِالْاِجَابَةِ جَدِيْرٌ .
اللَّهُمَّ أَنْجِزْ لَنَا مَا وَعَدْتَكَ عَلَى رَسُوْلِكَ بِعَوْدَةِ الْخِلَافَةِ الرَّاشِدَةِ عَلَى مِنْهَاجِ نَبِيِّكَ ، اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِمَّنْ أَقَامَهَا بِأَيْدِيْنَا ، اللَّهُمَّ ثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا فِي طَاعَتِكَ .
رَبَّنَا افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِينَ .
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau MahaKuasa atas segala sesuatu. [QS. Ali Imran: 26]

اَللَّهُمَّ أَعِـزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ
وَدَمِّـرْ أَعْـدَاءَ الدِّيْنِ وَاخْذَلْ من خَـذَلَ الدِّيْنَ
Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum Muslimin, binasakanlah musuh-musuh dien ini, hinakanlah orang-orang yang telah menghina dien-Mu.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِينَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِينَ وَدَمِّرْ أَعْدَائَكَ أَعْدَاءَ الدِّينَ وَجْمَعْ كَلِمَةَ الْمُسْلِمِينَ عَلَى الْحَقِّ يَا رَبَّ الْعَلَمِينَ
Ya Allah, muliakanlah Islam dan Kaum Muslimin, hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrikin, hancurkanlah musuh-Mu, musuh agama, himpunkanlah kalimat kaum muslimin di atas kebenaran, wahai Rabb semesta alam.

اَللَّهُمَّ أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
Ya Allah, limpahkanlah atas kami kesabaran, kokohkanlah pijakan kami, dan menangkanlah kami atas kaum kafirin.

اَللَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا كَمَا أَلَّفْتَ بَيْنَ الْمُهَاجِرِينَ وَاْلأَنْصَارِ
Ya Allah, satukanlah hati-hati antar kami sebagaimana Engkau satukan antara kaum Muhajirin dan Anshar. 

اَللَّهُمَّ افْتَحْ جِهَادًا فِى بِلاَدِنَا وَفِى كُلِّ مَكَانٍ
Ya Allah, menangkanlah jihad di negeri kami dan di segala penjuru muka bumi.

اللَّهُمَّ مُنْزِلَ الْكِتَابِ مُجْرِيَّ السَّحَابِ هَازِمَ اْلأَحْزَابِ سَرِيعَ الْحِسَابِ اِهْزِمْهُمْ وَزَلْزِلْهُمْ يَا قَوِيُّ يَا عَزِيزٌ
Ya Allah, Yang menurunkan Kitab, Yang menggerakkan awan, Yang menghancurkan sekutu-sekutu, Yang cepat perhitungan-Nya, hancurkan dan guncanglah mereka, wahai Yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمِ
Ya Rabb kami, kabulkanlah kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُبِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوبَتِكَ وَبِكَ مِنْكَ لاَ نُحْصِى ثَنَاءًا عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung dengan keridhoan-Mu dari murka-Mu, dan dengan kemaafan-Mu dari hukuman-Mu, dan dengan-Mu dari-Mu. Tidaklah kami bisa menghitung pujian atas-Mu, Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji Diri-Mu sendiri.
 

PUJIAN TERAKHIR DAN SHALAWAT PENUTUP

يَا مَنْ أَجَابَ نُوْحاً فِيْ قَوْمِه، يَا مَنْ نَصَرَ إِبْرَاهِيْمَ عَلَى أَعْدَائِه ، يَا مَنْ رَدَّ يُوْسُفَ عَلَى يَعْقُوْب، يَا مَنْ كَشَفَ الضُّرَّ عَنْ أَيُّوْبَ، يَا مَنْ أَجَابَ دَعْوَةَ زَكَرِيَّا، يَا مَنْ قَبِلَ تَسْبِيْحَ يُوْنُسَ بِنِ مَتَّى .
حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ . وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ .
اِسْتَجِبْ لَنَا يَا مَنْ لَيْسَ سِوَاكَ رَبٌّ يُدْعَى، وَاقْطَعْ دَابِرَ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا .
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأَمِينِ وَالرَّسُولِ الْكَرِيمِ، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِينَ الطَّاهِرِينَ، وَأَصْحَابِهِ الَّذِينَ نَصَرُوا الدِّينَ، وَسَلِّمْ تَسْلِيماً كَثِيراً .
اَللّٰهُمَّ اِنَّانَسْئَلُكَ سَلَامَةًفِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةًفِى الْجَسَدِوَزِيَادَةًفِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةًفِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَقَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةًعِنْدَالْمَوْتِ وَمَغْفِرَةًبَعْدَالْمَوْتِ،اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةًمِنَ النَّارِوَالْعَفْوَعِنْدَالْحِسَابِ
Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada engkau akan keselamatan Agama dan sehat badan, dan tambahnya ilmu pengetahuan, dan keberkahan dalam rizki dan diampuni sebelum mati, dan mendapat rahmat waktu mati dan mendapat pengampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkan bagi kami waktu (sekarat) menghadapi mati, dan selamatkan dari siksa Neraka, dan pengampunan waktu hisab.

رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api Neraka.

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ .
Maha Suci Engkau ya Allah dengan memuji-Mu, aku bersaksi tidak ada tuhan selain Engkau, dan aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.
---

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam