Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 31 Desember 2012

Pengusaha Perjuangkan Syariah Dan Khilafah


 MEF Jawa Timur : Sistem Khilafah Menyelamatkan Pengusaha Dari Bisnis Haram

...tidaklah menyulitkan pengusaha bahkan pengusaha akan mudah mencari keuntungan dengan cara yang halal karena yang haram seperti riba, leasing, judi dan lainnya dilarang oleh khilafah.“Maka sudah semestinya pengusaha menjadi orang pertama yang memperjuangkan tegaknya khilafah karena khilafah yang menyelamatkan mereka dari bisnis yang diharamkan ol...
from Islam Will Dominate - 

LIVE NOW: Lebih dari 1000 Pengusaha Muslim Jawa Timur Berkumpul Perjuangkan Tegaknya Syariah dan Khilafah

...lebih 1000 pengusaha muslim hari ini, Kamis, 27/12/2012, berkumpul di kota Surabaya di acara Muslim Entrepreneur Forum (MEF) Jawa Timur 2012. Para pengusaha muslim ini akan memenuhi Gramedia Expo Jl. Basuki Rahmat 93 Surabaya dalam acara yang dilaksanakan Lajnah Khusus Pengusaha Dewan Pimpinan Daerah Hizbut Tahrir Indonesia (DPD HTI) Jawa Timur.
from SYABAB.COM - membuka cakrawala dunia - 

HTI Ajak Tokoh Umat Lampung Untuk Bergandengan Tangan Perjuangkan Syariah dan Khilafah

...pengusaha, dihibur dengan alunan musik akapela yang dibawakan oleh tim Nasyid Neo Shalawat Nada (NSN). Sinar pelangi dari lampu sorot membias cakrawala langit langit ruangan, “Khilafah Islamiyah, segera tegak kembali, Khilafah Islamiyah hadir memimpin dunia…!” begitu lirik yang syahdu bersemangat dinyanyikan tim nasyid mengiringi pembukaan acara...
from Hizbut Tahrir Indonesia - 

HTI: Pengusaha Muslim pun Wajib Perjuangkan Tegaknya Syariah!

...menyatakan bahwa pengusaha Muslim pun wajib berjuang untuk menegakan syariah. “Pengusaha Muslim juga adalah seorang Muslim yang akan dimintai pertanggungjawabannya di akhirat kelak. Apa jadinya ketika kita menghadap Allah SWT, kita absen dalam memperjuangkan tegaknya syariah di dunia!” pekik Ismail di depan sekitar 1500 pengusaha Muslim, Kamis (...
from Hizbut Tahrir Indonesia - 

Pengusaha Muslim Bersatu Perjuangkan Syariah & Khilafah (Catatan Menyongsong Muslim Entrepreneur Forum 2012)

...Lajnah Khusus Pengusaha (LKP) sebagai bagian fungsional dari Hizbut Tahrir Indonesia yang fokus melakukan jalinan ‘ukhuwah Islamiyyah’ kepada para Pengusaha akan menggelar sebuah muktamar akbar. Muktamar yang akan dihadiri oleh para Pengusaha Muslim di Indonesia yang memiliki kepeduliaan yang sama terhadap berbagai persoalan penting umat.
from SYABAB.COM - membuka cakrawala dunia - 

Kamis, 20 Desember 2012

Download Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia

Download Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia



Buku Format DOC - Ukuran File 3.02MB


Klik Gambar Sampul Untuk Download


atau Klik Link Di Bawah Ini Untuk Unduh Buku


Unduh Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia

Format PDF [7,11 MB]: https://www.mediafire.com/file/sflvtnd237lnp5p/Buku_Seruan_Perjuangan_Umat_Islam_Untuk_Memimpin_Dunia_PDF.pdf/file



Politik Adu Domba

...ditakuti dari Islam oleh Barat? Khilafah. Tak percaya? Lihatlah bagaimana sikap pemimpin Barat terhadap ide Khilafah. Presiden George W. Bush, misalnya,  dalam pidatonya pada Konvensi Tentara AS ke-89 pada tahun 2007 menegaskan akan menyerang siapapun yang menginginkan pendirian kembali Kekhilafahan Islam di Timur Tengah, sebagai bagian dari “pe...


Melawan Konspirasi Para Kafir Kolonialis dan Anteknya

...yang menyatukan Umat Muslim, dan keruntuhannya menjadi peristiwa tersuram sejak Rasulullah Saw. meninggal dunia. Sejak itu kita tidak menyaksikan kecuali penghancuran dan pemecahbelahan tanah-tanah Muslim, dikerat-kerat menjadi lebih dari 50 negara lemah yang ilegal menurut hukum Islam dengan para penguasa, bendera dan konstitusi yang juga tidak...
from insidewinme - 

Kekuatan Imperialis Telah Gagal Menekan Seruan Khilafah; Maka Demikian Pula Para Anteknya

...Gagal Menekan Seruan Khilafah; Maka Demikian Pula Para Anteknya "Wahai Umat Islam, Hizbut Tahrir menyerumu untuk menolak sistem kufur pemerintah dan untuk memenuhi kewajiban Syariah mendirikan kembali Khilafah." (Mohiuddin Ahmad - Hizbut Tahrir Bangladesh)Bahwa di bawah kepemimpinan Khilafah, Eropa dan Amerika dahulu ditundukkan lagi dan lagi o...
from insidewinme - 

Pengumuman Hasil Pencarian Hilal: 1 Syawal 1433 H Jatuh Pada Hari Ahad (19 Agustus 2012)

...menjadikan akidah islamiyah sebagai asas pemikirannya dan menjadikan hukum-hukum syara’ sebagai standar perbuatannya dan sebagai sumber hukum-hukumnya. Amma ba’du. Al-Bukhari telah mengeluarkan di dalam Shahihnya dari jalur Muhammad bin Ziyad, ia berkata: aku mendengar Abu Hurarirah ra mengatakan: Rasulullah saw atau Abu al-Qasim saw bersabda: ص...

Revolusi Syam dan Ketakutan Kaum Kafir Akan Kemenangan Islam

...penyebaran ekstremisme Islam.” *** *** *** Sesungguhnya maksud dari ekstremisme, sebagaimana yang ditafsirkan oleh para pemimpin kebijakan Barat dalam beberapa kesempatan, sebenarnya adalah untuk para aktivis Islam yang tengah berjuang melanjutkan kekuasaan Islam dan penerapan syariah, serta menuntut penghapusan pengaruh Barat di negeri negeri ...

Setelah Musim Semi Arab, Apa Yang Berikutnya Untuk Dunia Muslim?

...partai Islam memperoleh kemenangan secara signifikan, sedangkan kaum sekularis menderita kekalahan. Perdebatan dan diskusi tentang konstitusi baru dan peran Islam terus mendominasi Musim Semi Arab. Apakah sekarang Musim Semi Arab mencapai kesudahannya ketika berhasil menggantikan diktator-diktator  yang didukung Barat dengan pemerintahan Islam? ...




Jumat, 14 Desember 2012

Bahaya Ide HAM Bagi Generasi

para ibu fasik demonstrasi
di Bekasi menentang Syariah Islam

Bahaya Ide HAM Bagi Generasi


Kondisi generasi muda di negeri ini sangat buruk. Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak/Komnas Anak, sepanjang enam bulan pertama tahun 2012 ada 139 kasus tawuran pelajar, 12 di antaranya menyebabkan kematian. Remaja kita saat ini adalah generasi pemuja berhala kebebasan. Kebebasan perilaku telah menjadi gaya hidup. Remaja kita larut dalam pelukan kapitalisme-liberalisme yang menjanjikan mimpi-mimpi kenikmatan duniawi. Aksi geng motor, tawuran, seks bebas, hamil di luar nikah, aborsi,  pelaku pelacuran remaja, narkoba, HIV/AIDS, gaya hidup konsumtif dan individualis menjadi identik dengan remaja negeri ini. Sangat sedikit kita temukan remaja yang berkepribadian mulia sebagaimana diharapkan Umat Islam.

Selama ini berbagai pihak kesulitan mengatasi permasalahan semacam ini. Karena yang diupayakan adalah solusi yang tidak komprehensif, cenderung saling kontradiktif dan pragmatis. Masalah tawuran, misalnya, diatasi dengan mendorong orangtua lebih perhatian pada anak, menguatkan ikatan cinta, dan semisalnya. Namun, lingkungan dan media massa secara legal menghancurkan apa yang dibangun orangtua yang saleh ini. Sebagian orangtua lainnya kesulitan mendidik karena minim pemahaman. Sebagian lagi ada para ibu yang tidak mendampingi pendidikan anak-anaknya karena sibuk mengembangkan usaha atau mengejar karir, kadang alasannya ‘demi anak’ juga.

Demikian pula ketika disuarakan perubahan kurikulum. Pendidikan karakter, misalnya. Karakter yang bersumber dari mana jika bukan Islam dan syariatnya? Siapa teladannya jika bukan Rasul dan para sahabatnya? Di mana-mana yang mereka lihat adalah perilaku curang, kekerasan, hedonis, pelacuran dan pornografi. Bagaimana bisa terbangun karakter mulia bagi seluruh generasi? Upaya-upaya semacam ini hanya pragmatis, tidak bertahan lama, dan hanya menghentikan sementara masalah yang ada karena tidak menyentuh akar masalah.

Akar dari persoalan-persoalan masyarakat semacam itu adalah kapitalisme dan sekularisme yang mendasari seluruh aspek kehidupan bangsa ini! Sistem sekularisme kapitalisme yang diadopsi sebagai ideologi negara ini telah melahirkan kebebasan berkeyakinan, berperilaku, berpendapat dan menguasai harta. Inilah yang mendasari penerapan konsep hak asasi manusia (HAM). Akibatnya, semua orang termasuk remaja merasa berhak berbuat apapun. Perbuatan-perbuatan asusila dan kriminal jadi dianggap biasa. Bahaya HAM juga tampak di AS di mana ada 2 negara bagian setujui pernikahan gay dan 2 lainnya setujui legalisasi ganja untuk merokok (kompas.com, 7/11/2012).

Sekularisme yang mewarnai sistem pendidikan menjadikan pendidikan agama hanya formalitas belaka, tidak ada prinsip untuk menjadikan tuntunan agama dipahami dan diamalkan oleh anak didik sehingga membentuk kepribadiannya. Karena itu, sistem pendidikan telah gagal menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, yang memiliki iman dan takwa yang kuat dalam kehidupan.

Perhatian terhadap pendidikan keluarga Islam bertolak belakang dengan kebijakan-kebijakan pendidikan dan prinsip-prinsip ekonomi yang dibangun di negeri ini. Orientasi yang ditanamkan kepada siswa adalah orientasi materialistik. Bagaimana menyumbangkan potensi diri guna menghasilkan materi semata. Kampanye kesetaraan jender pun marak. Perempuan didorong untuk meninggalkan rumahnya untuk berpartisipasi materi. Berikutnya muncul masalah dalam rumah tangga dan pendidikan anak.

Inilah yang kita lihat sebagai masalah kompleks yang tidak menyelesaikan persoalan generasi. Masalahnya sistemik, bermuara pada kebijakan pemerintah yang tidak berdasar Islam. Padahal Islam menyediakan solusi tuntas segala macam perkara. Paradigma negara yang bertanggung jawab penuh terhadap seluruh urusan rakyat saat ini tidak ada. Semua urusan rakyat dikerjasamakan dengan swasta. Ketika melihat ada 'potensi pajak', maka semua ide, lembaga dan aktivitas apa pun akan difasilitasi di tengah masyarakat. Apa sulitnya melarang semua tayangan porno, vulgar dan kekerasan? Mengapa tidak melarang media yang mengkampanyekan liberalisme, gaya hidup bebas dan hedonis? Itu hanya karena alasan HAM dan materi.

Dalam pandangan Islam, negara adalah penanggung jawab semua pemenuhan kebutuhan rakyat. Dengan semua kebijakan sesuai Islam, negara berparadigma melayani semua urusan rakyat dan tidak berkompromi terhadap hal-hal yang buruk bagi masyarakat dengan alasan apa pun. Negara yang beriman dan bertakwa memerankan diri sebagai pelindung/perisai agar umat terlindungi dari ide-ide yang merusak.

Lalu apa yang bisa dilakukan bagi pembinaan generasi, sekaligus menjadi kekuatan luar biasa untuk melakukan perubahan mendasar? Umat yang terdidik baik dan terbina kepribadiannya bisa menjadi orangtua bagi lahirnya generasi berkualitas. Mereka juga bisa mewujudkan sikap hidup mencegah kemunkaran dan mengajak pada kebaikan terhadap lingkungan yang rusak. Bila sistem saat ini telah nyata melahirkan potret buram generasi, maka harus ada perubahan sistem. Sistem ideal itu adalah Khilafah Islamiyah. Untuk melakukan itu, kita bisa bersama-sama ikut dalam pembinaan Islam. Bersama-sama menyadarkan umat akan kekeliruan sistem saat ini, juga menunjukkan berbagai bahaya yang deras menyerang masyarakat beserta solusinya.

Annas I. Wibowo, SE
Simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia
Daerah Bontang

Senin, 10 Desember 2012

Waspadai Korupsi Legal

Waspadai Korupsi Legal




Realita kasus-kasus korupsi di negeri ini sudah jamak diketahui. Dampak korupsi yang telah sistemik itu salah satunya adalah terjadinya pemiskinan rakyat. Angka kemiskinan di negeri ini menurut Global Wealth Report 2012 adalah 82% dengan kekayaan kurang dari Rp95 juta. Laporan Bank Dunia menyebutkan 100 juta penduduk negeri ini miskin, dengan standar penghasilan kurang dari US$2/hari atau kurang dari Rp18 ribu/hari (Media Indonesia, 11/12/2006). Angka-angka itu tentu tidak kecil, sangat besar, karena mencakup setengah dari 220 juta penduduk. Jika kemiskinan seperti itu terjadi di negeri yang tandus, gersang, dan tanpa sumberdaya alam yang berarti, tentu bisa dimengerti. Namun itu terjadi di negeri ini; negeri yang kaya dan subur. Ini tentu sangat ironis.

Di balik kasus korupsi yang biasa dianggap sebagai kasus korupsi, ada juga korupsi yang dampaknya tidak kalah luar biasa. Dan korupsi semacam ini legal menurut undang-undang. Korupsi ini memberikan harta yang seharusnya milik umum menjadi harta yang boleh dikuasai oleh swasta. Sehingga rakyat hanya mendapat sebagian dari miliknya sendiri. Lalu ke mana harta yang tidak diserahkan pada rakyat? Harta itu justru masuk ke kantong swasta baik asing maupun nasional.

Contoh korupsi legal yang terjadi adalah dilakukannya kontrak karya terhadap berbagai tambang yang memberikan bagi hasil pada swasta. Contohnya kasus blok Minahasa (saham Newmont 80%), blok Nusa Tenggara (saham Newmont 45%), Papua (saham Freeport 81,28%), Blok Cepu (saham Exxon Mobil 45%), Arun (saham Exxon Mobil 30%), Papua Barat (saham Chevron 51%) (mediaumat.com, 25/9/2012). Dengan korupsi legal semacam ini, lalu darimana rakyat bisa sejahtera tanpa sumberdaya yang dimilikinya? Sementara pihak swasta yang mendapat hasil besar dari sumberdaya milik umum itu bisa terus menikmati keuntungan.

Undang-undang yang memungkinkan dilangsungkannya korupsi legal di antaranya adalah UU Migas, UU Sumberdaya Air, UU Kelistrikan, UU Penanaman Modal. Berbagai undang-undang korup itu mengindikasikan keberpihakan pemerintah dan DPR terhadap para pemilik modal. Terbukti USAID juga terlibat dalam penyusunan UU Migas. USAID secara terbuka menyatakan soal itu, "ADB dan USAID bekerja bersama dan merancang undang-undang minyak dan gas yang baru pada tahun 2000." (usaid.gov)

Alasan bahwa putra-putri negeri ini tidak mampu memanfaatkan berbagai sumberdaya besar merupakan sebuah pembelokan opini. Dalam sebuah diskusi oleh IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia) saat soal Blok Cepu mulai menghangat, disimpulkan bahwa tidak ada satupun alasan baik secara historis, teknis maupun ekonomis untuk menyerahkan blok kaya minyak ini kepada swasta yaitu Exxon. Para ahli negeri ini sudah sekian lama mengoperasikan Blok Sukowati, yang bersebelahan dengan Blok Cepu, yang secara geologis tidak jauh berbeda. Secara ekonomis, potensi cadangan minyak dan gasnya demikian besar, sehingga tidak ada masalah  modal untuk eksplorasi dan eksploitasi. Maka penyerahan sumberdaya milik Umat pada swasta ini tentu sangat aneh. Sehingga bisa disimpulkan bahwa memang kasus-kasus itu termasuk kasus korupsi.

Bagaimana solusi mengatasi korupsi ini? Pertama, negara di dalam Islam sangat jelas idealismenya. Negara memiliki ideologi Islam yang jelas sebagai pemikiran dan metode penerapan. Sehingga para pemimpin dan rakyat wajib taat pada syariah termasuk dalam pengelolaan tambang yang hasilnya melimpah 100% adalah milik dan untuk warga negara. Sedangkan dalam sistem demokrasi, sumberdaya milik umum bisa berubah menjadi kepentingan bisnis. Kedua, syariat Islam membentengi kebijakan. Visi sebagai negara pengayom rakyat dan penegak keadilan sangat ditunjang oleh berbagai hukum dalam syariat Islam. Pemimpin yang menyimpang bisa langsung dikoreksi, bahkan bisa langsung diadili dan diganti tanpa menunggu pemilu. Ketegasan hukum Islam dan penerapannya membuat orang jahat berpikir seribu kali untuk melakukan korupsi. Hal ini tidak seperti dalam demokrasi di mana pengaruh swasta dan asing bisa ikut bermain menentukan berbagai kebijakan.

Keempat, rakyat dan partai politik mendapat tugas untuk mengawal pelaksanaan syariah. Meraka wajib mengontrol para pemimpin jika ada penyimpangan. Ini menjadikan segala kemungkinan terjadinya korupsi senantiasa terpantau. Budaya ikut mengawasi ini membuat korupsi benar-benar bisa dicegah dan ditangani. Campur tangan asing bukan hanya mendapat pengawasan pemerintah, tetapi juga rakyat. Demikianlah, dengan berbagai hal di atas, negara Khilafah dulu berhasil membentengi diri dari kriminalitas dan campur tangan asing. Karenanya, solusi total ini tentunya menjadi harapan kita semua.

Simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia Bontang
Artikel ini telah diterbitkan di Bontang Post (9/12/2012)

Sabtu, 08 Desember 2012

Mendirikan Kembali Khilafah Adalah Kewajiban Terpenting Umat Islam


Islam adalah agama yang diwahyukan oleh Allah سبحانه وتعالى pada Rasul Muhammad صلى الله عليه وسلم untuk mengatur kehidupan semua manusia di bumi - Muslim maupun non-Muslim - dengan cara yang benar. Pemikiran dan peraturan yang dibawa oleh Islam untuk mengatur urusan spiritual, sosial, ekonomi dan politik manusia adalah Syariah Islam.

Adalah jelas bahwa sistem pemerintahan negara memainkan peran paling penting dalam menerapkan aturan dan jalan hidup suatu ideologi. Tanpa negara, peraturan tidak akan diterapkan dalam urusan-urusan kehidupan. Maka kita lihat bahwa Muhammad صلى الله عليه وسلم dan para Sahabatnya berjuang 13 tahun di Mekah dan kemudian hijrah ke Madinah untuk mendirikan negara Islam pertama. Setelah pendirian negara di Madinah, pemikiran dan peraturan Islam mulai diterapkan dalam berbagai urusan kehidupan. Hasilnya, suku-suku yang terpisah-pisah di Madinah dan kemudian keseluruhan Arabia menjadi tersatukan sebagai satu Umat yaitu Umat Islam. Muhammad صلى الله عليه وسلم sendiri adalah kepala negara pertama Negara Islam dan setelah wafatnya, Abu Bakar ditunjuk oleh kaum Muslimin sebagai Khalifah. Sejak itu Negara Islam dikenal sebagai Negara Khilafah.

Negara Khilafah adalah kepemimpinan atas kaum Muslimin yang melaluinya Syariah Islam diterapkan dalam masyarakat dan dakwah Islam dijalankan kepada umat manusia. Dalam Negara Khilafah, kaum Muslimin menunjuk seorang Khalifah dan memberinya bai'at untuk memerintah Umat dengan Kitabullah dan Sunnah Rasulullah صلى الله عليه وسلم. Tanggung jawab Khalifah adalah untuk menerapkan Syari'ah Islam dan mengemban dakwah Islam ke seluruh dunia. Khilafah bukan negara teokrasi; Khilafah adalah negara berdasarkan ideologi Islam yang wajib memberikan keamanan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan pokok semua warganya tanpa memandang ras atau agama.

Selama keberadaannya, Negara Khilafah adalah bunga dunia, matahari yang terbit di antara berbagai bangsa, dan mercusuar harapan bagi kaum tertindas di dunia. Umat manusia menjadi maju di bawah kepemimpinannya dan menemukan kedamaian, keamanan dan kesejahteraan yang sebenarnya di bawah naungannya. Adalah fakta sejarah tak terbantahkan bahwa selama lebih dari 1300 tahun Negara Khilafah memimpin dunia secara politik, militer, ekonomi, spiritual dan intelektual. Tidak ada negara di muka bumi yang bisa bersaing dengan Umat Islam selama Umat ada di bawah kepemimpinan Khilafah. Negara Khilafah berdiri di dunia sejak masa Muhammad صلى الله عليه وسلم hingga penghancurannya pada 28 Rajab 1342H (3 Maret 1924) di tangan kolonialis Inggris dan jongosnya Mustafa Kamal Ataturk, semoga Allah سبحانه وتعالى melaknatnya.

Akibat dari penghancuran Khilafah, Umat Islam hari ini terpecah-belah lebih dari 50 negara dan telah kehilangan perisainya untuk melindungi nyawa, kehormatan dan harta. Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,

"Seorang Imam (Khalifah) adalah perisai, di belakangnya kalian berperang dan berlindung." (Hadits Riwayat Muslim)

Penghancuran Khilafah membuat kita kehilangan pengurus kita yang akan mengurus berbagai urusan kita dan mengatasi berbagai masalah kita. Kita sekarang hidup di bawah sistem kufur yang menerapkan ideologi kufur atas kita. Selain itu, para kekuatan kafir imperialis telah menancapkan para jongosnya untuk memerintah atas kita semacam Suharto, Musharraf, Karimov, Bashar, Mubarak, Karzai, Abdullah, Abbas dan Fakhruddin. Musuh-musuh kita menganggap kita lemah dan tak punya pemimpin dan melancarkan serangan atas kita di berbagai bidang seperti predator. Palestina, Kashmir, Bosnia, Kosovo, Chechnya, Afghanistan dan Irak - daftarnya sangat panjang. Hari ini senapan-senapan menarget Muslim. Umat Islam hari ini terpecah-belah dan lemah hingga ketika Amerika dan sekutunya menjajah secara militer dari satu negeri ke negeri yang lain, tidak ada satupun penguasa di dunia Muslim yang membela Islam dan kaum Muslimin. Di waktu yang sama, ideologi Kapitalisme dengan slogannya kebebasan dan demokrasi, yang ditimpakan atas Umat Islam hari ini, telah gagal memberi kebaikan apapun bagi Umat. Faktanya, ideologi kolonial ini telah menggiring umat manusia ke jurang kehancuran.

Wahai Umat Islam!

Negara Khilafah adalah kewajiban yang sangat penting dari Penciptamu. Khilafah adalah kemuliaan; yang akan mengalahkan musuhmu dan membebaskan tanah-tanah Umat Islam. Khilafah akan menjadi penyebar kebaikan dan keadilan di dunia. Khilafah berarti pembebasan kaum Muslimin dari kubangan sistem kufur yang bisa menjerumuskan Umat ke dalam kemusyrikan.

Kami menyerumu untuk memenuhi kewajiban memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah dengan sekuat tenaga hingga menghapus hukum kufur dan mengembalikan terapnya hukum yang diturunkan Allah سبحانه وتعالى. Selama kita hidup dengan sistem kufur buatan manusia dan mengabaikan kewajiban menerapkan kekuasaan Islam, kita akan terus menumpuk dosa di leher kita. Setelah meyakini akidah Islam, bekerja menerapkan hukum Allah سبحانه وتعالى adalah kewajiban sangat penting di pundak seorang Muslim.

Selain itu, memenuhi kewajiban ini bukanlah tanggung jawab partai atau kelompok tertentu saja; namun Syariah dan Khilafah adalah kewajiban dari Allah سبحانه وتعالى atas Umat secara keseluruhan. Allah سبحانه وتعالى berfirman,

"... maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu ..." [Terjemah Makna Qur'an Surah (5) Al-Ma’idah:48]

"Dahulu Bani Israil selalu dipelihara urusannya oleh para Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, digantikan oleh Nabi yang lain. Dan sesungguhnya tidak akan ada Nabi lagi sesudahku. (Tetapi) akan ada banyak Khalifah." Para Sahabat bertanya, "Apa yang engkau perintahkan kepada kami?" Beliau menjawab, "Penuhilah bai'at yang pertama, dan yang pertama itu saja. Berikanlah kepada mereka haknya, karena Allah nanti akan menuntut pertanggungjawaban mereka terhadap rakyat yang dibebankan urusannya kepada mereka." (Hadits Riwayat Bukhari)


Jumat, 07 Desember 2012

Hanya Tegaknya Kembali Khilafah yang Mampu Membungkam Para Penyerang Islam





Arogansi Barat melawan Islam terlihat juga dalam kasus penghinaan terhadap ajaran Islam dan pemeluknya. Geert Wilders membuat film yang menyerang Islam, khususnya menyerang al-Qur'an yang mulia. Politisi kafir ini menyerukan pelarangan terhadap al-Qur'an atas nama paham kebebasan. Adalah paham kebebasan ini yang dia dan orang semacam dia gunakan untuk menyerang ajaran Islam. Kasus kartun Denmark juga menunjukkan kekufuran yang didesain untuk menyerang, memprovokasi, dan memicu kebencian terhadap Islam dan kaum Muslim. Paham kebebasan inilah yang ingin mereka sebarkan di negeri-negeri Muslim sebagai sistem nilai meskipun paham kufur ini jelas bertentangan dengan Islam dan Syariahnya. Ide setan Barat ini membolehkan penghinaan dan pencacian yang nyata-nyata tak akan bisa membawa keharmonisan pada masyarakat manapun. Sedangkan Islam justru telah berhasil mewujudkan negara super luas yang harmonis dan sejahtera selama berabad-abad.


Selain berakidah kufur, para pelawan Islam juga hipokrit terhadap paham setan kebebasan itu sendiri. Mereka menyerukan pelarangan hijab, cadar, partai politik yang menentang imperialisme Barat, dan al-Qur'an yang mulia. Penerapan paham kebebasan yang selektif itu membuktikan bahwa mereka sedang melancarkan perang melawan Islam.

Klaim yang mereka lontarkan bahwa Eropa yang sekular adalah benteng penjaga toleransi, jelas merupakan lelucon bocah kecil, sementara mereka secara ekstrim menyerang jutaan Muslim. Faktanya, Eropa masih menderita penyakit menindas minoritas. Umat Islam sering dibilang melakukan respon yang terlalu emosional, sedangkan serangan-serangan mereka atas Islam dibilang hanyalah perkara kecil. Ketika menyerang Islam, mereka menyebarkan kebencian dan kebohongan. Hal itu jelas berlawanan dengan perlakuan Khilafah terhadap warga non-Muslim.

Sementara itu, para penguasa di Eropa yang mendukung perang melawan Islam, penjajahan di Irak dan Afghanistan dan di Palestina, serta mendukung para tiran di dunia Muslim, menyambut propaganda itu untuk memantapkan imperialisme mereka. Tidak hanya media massa yang terlibat dalam propaganda ini. Ketika 17 koran Denmark mencetak lagi kartun penghinaan, Menteri Dalam Negeri Jerman menyeru koran-koran Eropa lainnya untuk ikut mencetak penghinaan itu.

Umat Islam menentang kejahatan itu, tapi para politisi dan media Barat melestarikan kejahatan itu tanpa takut hukuman politik, ekonomi, atau militer. Para politisi Barat sebagian diam saja dan banyak pula yang ikut menyerang Islam. Meski demikian, tidak ada penguasa di negeri Muslim yang bertindak memutus hubungan diplomatik. Para penguasa negeri Muslim memang berkuasa secara tidak sah menurut hukum Allah سبحانه وتعالى. Kekuasaan mereka memang batil, batal demi hukum Islam. Maka pantaslah jika para penguasa negeri Muslim menjadi para penolak Syariah dan Khilafah. Mereka menjadi para penolak Sunnah Rasul صلى الله عليه وسلم dan Sunnah Khulafaur Rasyidin. Kedutaan Besar para penjajah dihormati dan tidak ada yang diprotes oleh para penguasa jongos di negeri Muslim. Minyak hasil rampokan dari tanah Muslim terus memberi energi bagi perekonomian Barat dan untuk mencetak penghinaan terhadap Islam. Para jongos pemegang kekuasaan di negeri Muslim tidak memberi perlawanan pada tuan-tuan mereka, yaitu para kafir penjajah.

Dengan kondisi seperti ini, bisakah para imperialis Barat takut pada para jongosnya di tanah-tanah Muslim yang telah meninggalkan hukum Islam, mendukung paham kufur sekular, dan membantu perampokan sumberdaya Umat? Bisakah mereka juga takut pada partai yang katanya partai Islam di sistem kufur demokrasi yang terus bermain-main mengikuti aturan kufur dari kafir penjajah? Gerombolan rezim di negeri Muslim terus mencegah kembalinya Khilafah, dan menghambat mukhlisin yang memperjuangkan tegaknya kembali Khilafah secara non-kekerasan. Para penguasa itu memenjarakan, menyiksa, dan bahkan men-syahid-kan para pejuang Syariah. Para penguasa batil itu hanya mempedulikan jabatan, kekuasaan, kekayaan, dan usaha korupsi mereka. Mereka tidak mendakwahkan dan menyadarkan Umat atas kewajiban Syariah dan Khilafah.

Badut-badut demokrasi: "Pilihlah aku dan partaiku. Aku berpaham sekular. Aku tidak mau tahu sistem Islam dan aku tidak akan menyadarkan Umat atas kewajiban penerapan sistem Syariah dalam segala bidang. Aku suka dukungan masyarakat yang tidak sadar akan Sistem Islam meski sistem itu mampu menyejahterakan dan sudah terbukti. Yang penting bagiku adalah jabatan dan uang dan dipilih lagi di periode berikutnya. Aku akan berkoalisi dengan pihak manapun yang menguntungkan. Aku akan melayani para kapitalis dalam negeri maupun asing, kalau perlu korupsi juga yang banyak, karena aku butuh banyak dana kampanye untuk menang di sistem mahal hawa nafsu demokrasi. Aku sudah merasa banyak berjasa dan merasa tidak menjerumuskan Umat ke dalam keharaman sistem kehidupan kufur yang menyengsarakan. Yang penting kan orang tetap bisa sholat, puasa, zakat, haji, sedekah, dzikir, silaturahmi. Meski ada berjuta-juta orang miskin dan negeri ini dijajah di segala bidang, aku tidak peduli. Aku takut pada berbagai kekuatan Barat penjajah dan takut ditolak masyarakat sekular. Aku orang bermental budak dan suka ikut arus yang dominan."

Wahai Saudara-Saudari Beriman!

Hanyalah kembalinya Khilafah yang akan menghentikan mulut busuk para pelawan Islam; karena Khilafah berdiri tidak demi kepentingan hawa nafsu, tapi demi Islam semata. Melanggar kesucian Islam adalah penyerangan melawan Islam yang untuk menanganinya Khilafah akan memobilisasi semua kekuatannya, hingga para musuh Islam tidak lagi bisa berpikir buruk terhadap Islam. Di masa lalu, negara-negara kolonialis gentar terhadap Khilafah dan jarang sekali menghina Islam terang-terangan. Mereka takut pada respon yang akan diberikan oleh Khilafah atas sedikit saja tindakan penghinaan atas Islam dan Umatnya.

George Bernard Shaw menulis di buku catatannya di 1913, di masa Khilafah berada pada kondisi terlemah, bahwa dia dilarang oleh Lord Chamberlain menulis apapun yang merendahkan Rasulullah صلى الله عليه وسلم karena takut atas reaksi Duta Besar Khilafah Utsmani di London!

Wahai Saudara-Saudari Beriman!

Siapapun yang benar-benar mencintai Rasulullah صلى الله عليه وسلم dan al-Qur'an al-Karim harus bangkit dan bekerja dengan tulus untuk mendirikan Khilafah bersama partai Islam yang sahih. Siapapun yang benci atas penghinaan terhadap Islam harus berjuang mendirikan kembali Khilafah. Siapapun yang mengikuti firman Allah سبحانه وتعالى harus bekerja mendirikan kembali Khilafah karena Allah سبحانه وتعالى berfirman dalam al-Qur'an:

"Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kamu (Umat Muhammad صلى الله عليه وسلم dan umat-umat sebelumnya) Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu." [Terjemah Makna Qur'an Surah (5) al-Maidah :48]

Wahai Saudara-Saudari Beriman!

Perjuangan mendirikan kembali Khilafah memerlukan partai Islam yang kuat tanpa mengikuti sistem kufur demokrasi, namun hanya mengikuti metode Rasul صلى الله عليه وسلم sejak berjuang bersama para Sahabat di periode Mekah hingga tegaknya Daulah Islam di Madinah. Maka, kita perlu menyeru Umat secara luas untuk membongkar fitnah dan propaganda negatif terhadap Islam dan menunjukkan bahwa Islam adalah solusi wajib atas kekacauan dan kerusakan di dunia hari ini.

Berjuanglah bersama gerakan global Hizbut Tahrir untuk melanjutkan kehidupan Islam melalui tegaknya Khilafah yang akan memimpin Umat dengan al-Qur'an dan as-Sunnah.

"Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (al-Qur'an) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah (Allah)." [Terjemah Makna al-Qur'an Surah (21) al-Anbiya :106]


 

Selasa, 04 Desember 2012

Mengatasi Kekacauan Ekonomi Hanya Bisa Dengan Negara Khilafah

Mengatasi Kekacauan Ekonomi Hanya Bisa Dengan Negara Khilafah
Seluruh dunia merasakan dampak krisis finansial global. Krisis yang awalnya terjadi di Amerika bisa langsung menyebar ke Eropa lalu ke seluruh dunia. Sistem perbankan ribawi, sistem judi pasar modal, dan sistem murahan uang kertas menjadi biang kekacauan ekonomi yang terus berulang. Trinitas najis Kapitalisme, Liberalisme, Demokrasi tidak diragukan lagi adalah ideologi setan yang harus dimusnahkan.

Di dunia Muslim (dan di negeri-negeri lemah lainnya) dampak krisis ekonomi meningkat menjadi sesuatu yang mengerikan. Penduduk negeri-negeri termiskin dunia merasakan sakit yang lebih besar dari Mesir hingga Haiti. Harga pangan pokok seperti beras dan gandum meroket, dan di Pakistan terjadi banyak kematian karena lapar dan putus asa. Harga bahan bakar terus meninggi, sementara penguasa di Bangladesh sedang mendiskusikan penghentian subsidi bensin dan diesel.

Ironi yang terjadi adalah bahwa warga menderita padahal 70% minyak dunia terkandung di dunia Muslim. Allah سبحانه وتعالى telah menganugerahi Umat ini dengan begitu banyak sumberdaya. Masyarakat mungkin berpikir bahwa jika harga minyak melangit maka keuntungan yang mengalir ke kas pemerintahan sekular mereka juga melangit. Namun faktanya adalah semua orang, selain para elit, hidup dalam kesempitan; dan hal ini adalah bukti bobroknya kekuasaan batil sekularisme dan demokrasi.

Selain itu, para penguasa batil di dunia Muslim menerima tuduhan para politisi Barat yang mengatakan bahwa tingginya harga minyak adalah karena kurang suplai. Preman Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz, dan para preman lainnya setuju menaikkan produksi minyak, padahal penyebab tingginya harga minyak bukan karena kurang produksi. Bahkan mereka juga ikut menolong bank-bank Barat daripada memberi makan yang kelaparan dan sekarat di dunia Muslim. Ini mirip dengan mencuri dari kaum miskin untuk memperkaya kaum super kaya.

Faktanya adalah harga pangan dan minyak naik karena AS terus mencetak dollar, sehingga menurunkan nilai dollar dengan cepat (lebih dari 40% selama 5 tahun). Inilah solusi mereka dalam menangani defisit yang tetap tak kunjung usai. Tapi karena krisis ekonomi, mereka mencetak dollar lebih cepat, demi menyelamatkan korporat rakus yang menciptakan masalahnya. Hasilnya adalah negeri-negeri miskin sangat menderita, khususnya negeri-negeri yang pemerintahnya mematok nilai mata uangnya mengikuti dollar. Semua ini dengan mudah bisa terjadi dalam sistem ekonomi kebodohan tanpa petunjuk wahyu.

Wahai Saudara-Saudari Beriman!

Tanah kita diberkahi dengan kekayaan minyak, sumberdaya manusia, dan tanah pertanian subur. Terdapat potensi besar bagi negeri Muslim untuk memimpin melawan kemiskinan di dunia. Namun tidak terdapat kewajiban mulia melindungi dan menolong kaum lemah di dalam sistem buatan manusia jauh dari Sunnah Rasul صلى الله عليه وسلم dan Sunnah Khulafaur Rasyidin. Para penguasa membiarkan perekonomian kita tunduk pada kepentingan para kolonial. Banyak warga kelaparan karena para penguasa penolak Syariah itu mengikat kita pada sistem penjajahan kapitalisme global. Mereka membuat warga membayar mahal untuk berbagai kebutuhan pokok asalkan mereka tetap bisa menggemukkan diri mereka sendiri, bank multinasional, dan kolonialis minyak. Mereka menghalalkan sumberdaya besar milik Umat dijual ke swasta. Mereka tidak melakukan apapun untuk mengembalikan kekayaan milik rakyat.

Siklus tragedi ini akan terus mendera selama ekonomi dan politik dunia Muslim terikat sistem Barat dan mencampakkan sistem Islam. Saat ini adalah mendesak bagi kita untuk membebaskan diri kita dari pembangkangan terhadap Allah سبحانه وتعالى dan Rasul صلى الله عليه وسلم dengan meninggalkan para penguasa itu dan mendirikan sistem lengkap termasuk ekonomi dan politik melalui pemerintahan Khilafah Islam.

Mengabaikan penerapan sistem yang diturunkan oleh Allah سبحانه وتعالى menyebabkan Umat tertimpa situasi hina ini. Dan hanyalah melalui pemenuhan kewajiban Islam Syariah dan Khilafah kita bisa mengakhiri bencana ini. Ketika kita memahami bagaimana Islam mencegah dan mengatasi masalah perekonomian, kita bisa saksikan sistem komprehensif yang diberikan Allah سبحانه وتعالى.

1. Negara Khilafah adalah perwujudan persatuan politik Umat ini, sehingga sumberdaya Umat bisa dikerahkan secara terarah. Negeri-negeri Teluk punya minyak, kekayaan finansial tapi sedikit manusia. Negeri-negeri seperti Indonesia, Pakistan dan Bangladesh punya sumberdaya manusia besar dan keahlian tapi miskin. Di bawah kepemimpinan Syariah, kekuatan di satu area bisa memberi solusi atas kekurangan di area lain.

2. Nabi صلى الله عليه وسلم bersabda dalam hadits riwayat Abu Dawud "Manusia berserikat dalam tiga hal: air, padang rumput dan api (energi)." Minyak adalah milik warga. Tiga harta publik itu dilarang dikuasai para ulama, pebisnis, atau pangeran. Maka, Negara Khilafah memastikan bahwa minyak adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan warga.

3. Islam mewajibkan pencetakan uang emas dan perak. Mata uang kita akan adil dan bebas dari dollar sehingga menghentikan Amerika dan para anteknya dari mengobok-obok perekonomian kita.

4. Negara Khilafah akan segera mendistribusikan kekayaan dari sumberdaya melimpah menurut prinsip Islam yang memastikan tidak ada warga yang kekurangan kebutuhan pangan, sandang, dan tempat tinggal; serta keamanan, kesehatan, dan pendidikan.

Umat ini mampu menjadi pemimpin dunia hanya jika akidah Islam yang memancarkan Sistem Syariah dan Khilafah diterapkan.

“Dan demikian Kami telah menjadikan kamu, umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (2) al-Baqarah :143]

Minggu, 02 Desember 2012

PERANG SEMESTA MELAWAN AIDS

PERANG SEMESTA MELAWAN AIDS


Satu Desember biasa diperingati sebagai hari AIDS sedunia. Anda tentu pernah  mendengar penyakit yang bernama AIDS  ini, juga virusnya yang bernama HIV. Penyakit dan virus ini memang sangat terkenal. Bagaimana tidak, virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh ini terkenal sebagai pembunuh, semua maklum bahwa orang yang sudah mengidap HIV tak pernah bisa disembuhkan bahkan panjang usianya bisa dipastikan tidak lama lagi. Belum lagi cara penularannya yang cukup unik yakni melalui hubungan seks.

Pertama kali virus mengerikan ini ditemukan tahun 1978 di San Fransisco Amerika Serikat pada kalangan homoseksual. 3 tahun kemudian telah menyebar di 150 negara, termasuk Indonesia. Setiap menit terdapat 4 orang di seluruh dunia dengan usia 15-24 tahun terinfesi HIV, ini adalah penularan yang sangat cepat. Tahun 2006, tercatat sekitar hampir 40 juta penderita di seluruh dunia, lebih dari 90% adalah remaja. Jika setiap menit 4 orang terinfeksi, bisa anda bayangkan berapa jumlah ODHA (orang dengan HIV/AIDS) sekarang. Rata-rata 4 orang permenit pun bisa jadi sudah meningkat tiap menitnya.

Bagaimana dengan Indonesia? Di Indonesia kasus AIDS ini pertama kali ditemukan pada turis asing di Bali tahun 1981. Berdasarkan data resmi Kementerian Kesehatan, sudah 26.400 orang mengidap AIDS dan 66.600 orang terinfeksi HIV positif (BKKBN, 2011). Namun, sebagaimana kita ketahui bahwa kasus ini seperti fenomena gunung es. Yang terdata hanya 10 % dari penderita sebenarnya di lapangan.

Gubernur Kaltim Farid Wadjdy menyebutkan, sebanyak 2.288 warga di provinsi Kaltim menderita HIV/AIDS, jumlah ini berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Provinsi Kaltim. Jumlah tersebut merupakan data kumulatif sejak 1993 hingga 2012. Dari jumlah itu, 662 orang di antaranya telah menjadi penderita AIDS, dan 401 orang lainnya meninggal dunia (antara news.com, 2012). Jumlah ini menujukkan peningkatan jumlah penderita yang sangat cepat. Pasalnya, 3 tahun sebelumnya, Oktober 2008 penderita HIV baru berjumlah 839 orang dan 53 orang meninggal karena AIDS (Kompas.Com, 2008). Sementara itu, Jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Bontang kini mencapai 67 orang (antara news kaltim, februari 2012)

Solusi Tak Menyentuh Akar Masalah

Sudah bermacam-macam upaya yang dilakukan oleh banyak pihak untuk mengatasi masalah HIV/AIDS. Beberapa individu menaruh perhatian besar terhadap epidemi ini, mereka berupaya untuk memberikan kontribusinya sebesar mungkin untuk menanggulangi penyakit tersebut. Tak hanya individu, beberapa orgnisasi pun turut ambil bagian dalam menyelamatkan masyarakat dari penyakit mematikan ini. Negara pun demikian, bahkan lembaga-lembaga internasional cukup sibuk dan serius memperhatikan masalah ini. Mereka memberikan pandangan serta program-program sebagai solusi atas hal ini. Tapi realitanya belum memberikan hasil yang menggembirakan. Bahkan jumlah pengidap HIV kian bertambah tiap tahunnya.

Tak sedikit waktu, tenaga, dan fikiran yang telah terkuras disebabkan oleh virus ini. Bahkan dana yang sangat besar pun digelontorkan. Seperti diberitakan kebutuhan dana nasional untuk rencana aksi penanggulangan HIV/AIDS pada tahun 2010 - 2014 diperkirakan mencapai Rp10,3 triliun atau setara dengan 1,1 miliar Dollar Amerika. Dana sebesar itu diperkirakan belum bisa sepenuhnya memberantas kasus HIV/AIDS di tanah air yang terus meningkat (KRjogja.com, 08 Pebruari 2011).

Kampanye penanggulangan AIDS oleh pemerintah kita kenal dengan istilah ABCDE+M. yaitu Abstinence (putus hubungan total dengan HIV), Be Care with Couple (setia dengan pasangan), Condom (pemakaian kondom), Don’t Inject (jangan memakai jarum suntik), Education (penyuluhan, seminar) dan Masturbation.

Nyatanya, sederet judul berita mengerikan masih mewarnai dunia pemberitaan kita. Cobalah anda perhatikan judul berita ini, “Indonesia Negara Urutan Tiga Penularan HIV/AIDS Tertinggi” (KRjogja.com, 08 Pebruari 2011), “Indonesia Menjadi Negara Pendorong Epidemi HIV/AIDS” (Galamedia, 22 November 2011),Penularan HIV/AIDS 'Ganas' di Indonesia” (inilah.com, 20 November 2011), Penularan HIV Indonesia Tercepat di Asia Tenggara” (Pos Kota, 20 November 2011), “Indonesia Epidemi HIV/AIDS Yang Terkonsentrasi” (Berita Sore, 07 Agustus 2012), “Potensi Penularan HIV-AIDS di Indonesia Meluas (ke masyarakat umum) Berita Satu, 23 Oktober 2012), “KPAID: Hampir Tak Ada Daerah Bebas HIV/AIDS di Indonesia” (Surya Online, 30 Nopember 2009).

Ini membuktikan bahwa program penanggulangan HIV/AIDS selama ini belum sampai pada solusi yang bisa benar-benar menuntaskan masalah ini, karenanya kita masih terus terancam penyakit ganas ini.

Jika kita mau jujur, solusi ABCDE+M justru mempercepat penyebaran HIV/AIDS. Sudah kita maklumi bersama bahwa ketika kita ingin menyelesaikan sebuah masalah, maka kita harus membuang akar masalahnya. Sementara itu, solusi yang selama ini diberikan kepada masyarakat hanya sebatas ingin menghilangkan akibat tanpa mau membuang sebab.

Penyebab utama penyebaran HIV/AIDS adalah seks bebas, namun ternyata negara sama sekali tak berdaya menyelesaikan masalah seks bebas ini. Oleh karena itu, amat wajar jika penyebaran AIDS tak pernah berhenti melaju. Bisa disimpulkan bahwa selama masalah seks bebas belum bisa diatasi, selama itu juga AIDS tak akan pernah teratasi. Maka benarlah Allah berfirman : Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk (Q.S. 17:32).

Islam Solusi Tuntas
    
     Sebagai sebuah agama yang sempurna, Islam mempunyai solusi atas semua masalah yang dihadapi manusia, temasuk AIDS. Solusi pertama adalah pencegahan (preventif). Diantaranya Islam melarang berdua-duaan (pacaran) sebagai pintu gerbang menuju zina, Islam mengharamkan perzinaan, Islam mengharamkan prilaku seks menyimpang, Islam melarang masyarakat menyebarkan pornografi-pornoaksi, Islam mewajibkan saling mengingatkan, Islam memfasilitasi seks melalui hubungan legal (baca: nikah).

     Dengan solusi preventif ini, sangat sulit AIDS akan menyebar di masyarakat. Wajarlah jika penyakit ini tak dikenal selama Islam memimpin dunia lebih dari 14 abad lamanya. Wajar pula penyakit ini muncul ketika Islam sudah tidak memainkan peranan sebagai pengendali dunia.

     Selain solusi preventif, Islam juga mempunyai solusi kuratif. Orang yang terlanjur terinfeksi HIV, maka akan ditangani oleh negara. Bagi orang yang tertular karena zina, maka akan dikenai sanksi zina. Bagi orang yang tertular karena homoseks akan dikenai sanksi pembunuhan. Sedangkan orang yang terinfeksi karena efek spiral misalnya melalui transfusi darah, ASI, kelahiran; maka dikarantina. Selama masa karantina, kebutuhan mereka dipenuhi, diberi pengobatan gratis, berinteraksi di bawah pengawasan orang-orang tertentu, direhabilitasi mental, ketaqwaan dan kesabaran.

     Selain itu, Islam mewajibkan negara mensupport, memfasilitasi, menggerakkan, dan mendanai para peneliti, ahli kesehatan, ilmuan untuk bersungguh-sungguh secepatnya menemukan obat.
    
     Semua semua solusi in hanya bisa diterapkan dalam sistem Islam yang dengan izin Allah akan kembali memainkan peranan di dunia. Allah berfirman: “Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik” (Q.S An-Nur: 55).

Biodata penulis:
Nama : Aida (aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia daerah Bontang, pemerhati masalah keummatan)

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam