Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 29 Juni 2010

Penyebab Kehancuran Keluarga Masyarakat Sekular – Sebab Keruntuhan Kehidupan Keluarga Sekuler

Penyebab Kehancuran Keluarga Masyarakat Sekular – Sebab Keruntuhan Kehidupan Keluarga Sekuler


[ Penyebab Kehancuran Keluarga dan Kehidupan Masyarakat Sekular ]


Respon berbagai pemerintah Barat terhadap masalah parah “Kehancuran Keluarga” ini umumnya berdasarkan finansial – insentif pajak untuk mendorong pernikahan dan para pasangan untuk hidup bersama, perawatan anak yang terjangkau supaya para ibu-tanpa-suami bisa bekerja, bekerja dan pengurangan pajak anak bagi keluarga-keluarga miskin, dan bahkan membayar para pasangan agar mereka punya anak kedua atau ketiga seperti yang dilakukan di Perancis. Melempar uang pada berbagai masalah tampaknya menjadi reaksi refleks yang selalu berulang di banyak masyarakat kapitalis sekular dalam berusaha menyelesaikan berbagai masalah-berat masyarakat mereka.


Percaya bahwa sekedar menggunakan lebih banyak uang akan bisa memecahkan keadaan perkara parah keluarga sama saja dengan percaya bahwa segepok kertas dollar bisa menutup lubang kapal Titanic yang mulai tenggelam. Tentu saja para pemerintah Barat telah mencoba berbagai inisiatif lain dan memasyarakatkan pentingnya tanggung jawab keluarga. Itu termasuk kelas-kelas parenting atau denda bagi para orangtua abai, selain itu juga membuat hukum-hukum untuk menindak diskriminasi terkait-kehamilan di tempat kerja tapi aksi-aksi itu gagal memahami bahwa penyebab fundamental kehancuran keluarga ini adalah inti nilai-nilai sekular dan minimnya perhatian yang diberikan pada kehidupan keluarga di dalam masyarakat kapitalis.


Budaya “cinta-kebebasan” masyarakat liberal telah menyuburkan sikap hedonistik dan tak-peduli terhadap kehidupan karena didasarkan atas pemanjaan nafsu dan keinginan hewani dan individualistis bukannya menumbuhkan pola pikir tanggung jawab dan hormat terhadap orang lain. Ini telah menciptakan rasa alergi terhadap pernikahan di kepala banyak orang karena tingkat komitmen, kesetiaan dan tanggung jawab yang dibutuhkan – melihat pernikahan sebagai “mengekang kebebasan mereka” dan memilih “bebas dan bujang” dan untuk mendapatkan hubungan-hubungan seksual dengan “siapapun, kapanpun”.


Itu telah mengembang-biakkan budaya hewani serba-boleh yang menghasilkan tingkat yang semakin meninggi kehamilan remaja, aborsi, ibu tak bersuami dan perzinahan yang merupakan penyebab utama perceraian di Inggris. Itu telah menciptakan situasi di mana seorang pria punya banyak hubungan dengan banyak wanita, ayah dari anak dari berbagai ibu berbeda dan tidak mengambil tanggung-jawab fisik maupun emosional bagi anaknya ataupun si ibu selain cek di kotak pos sebulan sekali.


Situasi ini telah menciptakan krisis kepercayaan pada orang-orang yang mencari pasangan untuk menikah, tidak yakin apakah suatu hubungan yang didasarkan atas loyalitas, kesetiaan dan pemenuhan dan perhatian satu sama lain akan bisa bertahan dalam iklim masyarakat yang didasarkan atas norma perzinahan dan individualisme.


Pola pikir “kanker” individualistis “Saya, diriku, dan Aku” ini, yang terbiakkan di dalam masyarakat kapitalis yang mensakralkan perlindungan kepentingan-pribadi individu atas semua hal yang lain telah memangsa pondasi-pondasi struktur keluarga. Itu telah menyebabkan orang-orang untuk fokus pada apa yang terbaik bagi diri mereka sendiri bukannya apa yang terbaik untuk pasangan mereka atau pernikahan sehingga menghasilkan meningkatnya perceraian.


Itu telah menyebabkan para orangtua untuk mengabaikan anak-anak mereka sementara mengejar kepentingan-kepentingan pribadi mereka sendiri. Itu telah menyebabkan anak-anak mengabaikan orangtua mereka yang sudah renta, memandang mereka sebagai beban-beban atas waktu mereka dan keuangan pribadi mereka, menempatkan mereka di rumah supaya diurus orang lain. Perhatian individualistis terhadap keluarga sendiri dan pengabaian atau pembiaran anggota keluarga telah menyebabkan krisis sistem dukungan bagi keluarga besar yang menghadapi masalah-masalah fisik, finansial dan emosional, menyebabkan orang-orang menderita sendirian dalam kesunyian.


Selain itu, di dalam masyarakat sekular terjadi penurunan nilai keibuan – hidup-menjadi-ibu dan kehidupan keluarga dibandingkan dengan kehidupan ekonomi. Pertama, di tingkat historis, perjuangan Barat untuk kesetaraan jender dan peningkatan feminisme telah menempatkan kehidupan publik dan peran sebagai pekerja di atas kehidupan-sebagai-ibu dan peran asli wanita sebagai pengurus keluarga.


Banyak feminis beralasan bahwa kehormatan dan kebebasan perempuan tidak kompatibel dengan kebergantungan ekonomi pada suaminya, tidak juga pada tanggung jawab penuh domestik dan oleh karenanya ini bukan sekedar perkara wanita punya hak untuk bekerja tapi adalah perlunya untuk bekerja. Christabel Pankhurst, feminis radikal terkenal dan anggota gerakan feminis – suffragette di awal abad 20 berkomentar mengenai tanggung jawab kehidupan-rumah-tangga bahwa itu adalah beban yang tak bisa ditolerir atas seorang wanita menikah, buang-buang waktu dan energi perekonomian, dan adalah tidak dibayar dan tidak dihargai.


Hari ini, salah satu konsekuensi pandangan terhadap kehidupan-rumah-tangga dan konsep “Kesetaraan Jender” ini adalah penciptaan oleh masyarakat di mana wanita tidak sekedar punya hak untuk bekerja tapi juga diharapkan untuk bekerja bahkan jika para ibu-tanpa-suami punya tanggung jawab utama merawat dan mendidik anak-anak mereka. Konsep kesetaraan jender yang dalam teorinya adalah untuk memproduksi “para wanita yang punya segalanya” dalam kenyataannya memproduksi “para wanita yang melakukan segalanya” - yang terus menanggung tanggung jawab menjadi-ibu dan urusan rumah tangga dan sekarang juga berjuang dengan beban tambahan secara finansial untuk menghidupi keluarga.


Dengan kedua orangtua sebagai pekerja terjadi di banyak keluarga, terdapat perjuangan konstan untuk mendapatkan waktu bagi anak-anak mereka atau waktu untuk membuat pernikahan manjadi kuat. Dasar dari kesetaraan jender di mana orang melihat pada apa yang terbaik bagi wanita versus apa yang terbaik bagi pria bukannya apa yang terbaik bagi keluarga dan komunitas secara keseluruhan dapat mengabaikan apa yang terbaik bagi pernikahan yang kuat, bagi anak-anak dan masyarakat.


Selain itu, ide kesetaraan jender yang menggerus penghormatan atas perbedaan jenis kelamin di tempat kerja dan masyarakat, mengabaikan bukannya memfasilitasi perlindungan hak-hak spesifik berdasarkan perbedaan jenis kelamin seperti kehamilan atau hak-hak sebagai-ibu atau jam kerja fleksibel bagi para wanita itu yang memiliki anak-anak kecil dan membuka pintu kepada diskriminasi.


Kedua, sistem kapitalis, materialistis yang telah menempatkan pengejaran "£" or "$" sebagai tujuan ideologis yang paling utama, telah menempatkan keuntungan di atas rakyat dan keuangan di atas keluarga-keluarga. Itu telah berkonsentrasi secara konsisten atas mengamankan peti harta pemerintahan atau bisnis di atas mengamankan keluarga. Dorongan konstan profitabilitas ini telah menjatuhkan nilai hidup-sebagai-ibu dan kehidupan keluarga dan memaksa bahkan para ibu-tak-bersuami untuk bekerja, meninggalkan mereka dengan sedikit waktu untuk mendidik anak-anak mereka secara efektif.


Bahkan, sering ada insentif finansial bagi para ibu untuk kembali bekerja; sangat sedikit ada insentif bagi mereka untuk tinggal di rumah dalam rangka memastikan perkembangan efektif anak-anak mereka jika mereka merasa hal ini perlu, dan itu adalah diperlukan khususnya oleh kebanyakan para orangtua tak-bersuami /beristri. Penghargaan materialisme ini di atas hidup-sebagai-ibu telah menggiring kepada situasi di mana seorang wanita hamil atau wanita yang punya anak kecil seringkali dipandang sebagai beban bagi perusahaan bukannya sebagai satu aset bagi masyarakat.


Suatu survei 2005 terhadap 98 perusahaan oleh the Recruitment and Employment Confederation menemukan bahwa ¾ perusahaan memilih untuk melanggar hukum daripada memperkerjakan seorang wanita hamil atau seorang wanita usia mengasuh anak – suatu fakta yang sangat dikenal oleh banyak wanita yang memilih menunda punya anak atau tetap tak punya anak daripada menghadapi “penalti kesuburan” ini terhadap penghasilan atau karir mereka. Tampak bahwa menjadi “terikat ke tempat cucian piring” telah digantikan menjadi “terikat ke pasar ekonomi”.


Sayangnya, Umat Muslim yang hidup di Barat atau di dunia Muslim telah tak terlindungi dari nilai-nilai sekular atau materialistis itu. Konsekuensinya adalah bahwa konsep “pernikahan kuat” dan “unit keluarga kuat” yang selalu dipahami oleh kaum Muslimin melintasi generasi sebagai jantung atau beton bagi komunitas yang kuat, hari ini juga digerus.


Kita menghadapi problem-problem yang sama dengan yang didiskusikan karena pengadopsian nilai-nilai dan pola pikir sekular dan liberal ke dalam kehidupan kita – peningkatan perceraian, peningkatan dalam perzinahan, kehancuran keluarga, pengabaian atas anak-anak, pengabaian atas lansia, krisis hubungan dengan keluarga besar dan seterusnya. Selain itu, komunitas kita telah dibutakan oleh berbagai tradisi dan budaya Asia/Arab/Afrika non-Islam yang juga mempengaruhi pernikahan, hubungan orangtua-anak, hubungan karena-pernikahan dan struktur keluarga.


Kehancuran Keluarga Masyarakat Sekular : artikel 1 artikel 2 artikel 3


Issues Explained
Thursday, 10 April 2008
Hizb ut-Tahrir Britain
Syariah dan Khilafah


Kehancuran keluarga di Inggris di atas membuktikan bahwa trinitas sistem kafir sekularisme, liberalisme, demokrasi adalah rusak, gagal, buruk sejak lahirnya dan itulah sifat dasarnya. Dan memang semua sistem buatan manusia itu adalah HARAM. Dan juga disebarkan oleh para kafir imperialis Barat untuk menghancurkan kaum Muslimin di atas tanah Islam kita yang kaya demi keuntungan dunia agama Kapitalisme.


Ya Allah, Lindungilah umat Islam ini dari paham-paham kafir – jalan hidup kafir. Dan jadikanlah Islam menyelamatkan umat manusia sekali lagi melalui tangan-tangan kami. Aamiin.

Kehancuran Keluarga Masyarakat Sekular – Keruntuhan Kehidupan Keluarga Sekuler

Kehancuran Keluarga Masyarakat Sekular – Keruntuhan Kehidupan Keluarga Sekuler


Pada 5 April tahun ini, hakim Justice Coleridge, hakim yang menangani pengadilan keluarga di seantero South West England memberikan ceramah kepada para pengacara keluarga dari organisasi “Resolution”, di mana dia mendeskripsikan kehidupan keluarga di Inggris dalam “keruntuhan” ditandai dengan epidemik kehancuran keluarga.


Dia mengatakan, “Sejumlah besar keluarga sekarang terdiri dari anak-anak yang dilahirkan oleh para ibu yang punya anak-anak dari sejumlah bapak yang berbeda, tidak ada dari mereka yang punya andil apapun dalam kehidupan mereka atau dukungan atau pengasuhan.... Itu bukanlah suatu kasus yang terisolasi, bukan kasus yang janggal. Itu adalah bagian dari stok-hasil-dagang di pengadilan-pengadilan keluarga.” Dia berlanjut mengatakan, “Hampir semua penyakit masyarakat bisa ditelusur kembali secara langsung pada kehancuran kehidupan keluarga. Kita semua tahu itu. Memeriksa latar belakang dari hampir semua anak di sistem pengasuhan atau sistem pengadilan anak-anak dan kamu akan menemukan keluarga rusak. Ditto si pecandu narkoba. Ditto si pecandu miras. Ditto mereka anak-anak yang pecandu membolos atau yang tidak bisa berlaku baik di sekolah. Garuk permukaan kasus-kasus itu dan kamu pasti akan menemukan keluarga menyedihkan, dimandori oleh hubungan tak berfungsi dan terpecah dengan orangtua – atau tidak ada hubungan sama sekali.


Deskripsi busuk kehidupan keluarga di Inggris ini muncul seiring meningkatnya cerita-cerita berita akhir-akhir ini – jatuhnya tingkat pernikahan di England dan Wales ke tingkat paling rendah sejak pencatatan pertama dimulai di 1862 (Kantor Statistik Nasional – Office for National Statistics) dan meningkatnya tingkat perceraian ke tingkat paling tinggi sejak 1996. Para guru pada konferensi Asosiasi Guru dan Dosen – Association of Teachers and Lecturers bulan lalu juga mendeskripsikan “lingkaran racun” kehancuran keluarga mempengaruhi kemampuan anak-anak untuk belajar dan kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.


Selain dari cerita-cerita itu, orang sangatlah familiar dengan masalah-masalah lain terkait dengan kehidupan keluarga di Inggris – pengabaian terhadap para orangtua atau keluarga renta, mengecilnya “keluarga besar”, kurangnya waktu yang digunakan bersama anak-anak karena kedua orangtua punya harapan kerja tinggi, penderitaan yang dialami “Wanita Super – Superwoman” berjuang menyeimbangkan antara tanggung jawabnya dalam kehidupan rumah tangga dan karir atau pekerjaan yang sangat menuntut, dan menjatuhkan nilai kehidupan keluarga di tempat kerja.


Minggu lalu, the Fawcett society menerbitkan manifesto mereka yaitu “Sexism in the city", menegaskan fakta bahwa 30.000 wanita setiap tahun di Inggris kehilangan pekerjaan mereka karena hamil dan dari seluruh kelompok sosial, para ibu dan yang akan menjadi ibu mengalami diskriminasi terbesar di bursa kerja.


Pada Februari 2006, Institut Penelitian Kebijakan Publik – the Institute for Public Policy Research menerbitkan laporan yang merinci adanya krisis kesuburan di Inggris karena para wanita menunda untuk menjadi ibu atau tidak mau punya anak karena takut mereka nanti akan menghadapi penurunan penghasilan sepanjang hidupnya atau kehilangan posisi mereka di tangga karir karena mengambil cuti untuk melahirkan anak-anak. Laporan itu mendeskripsikan adanya “jarak bayi – baby gap” 90.000 karena penundaan menjadi ibu itu.


Dampak demografi “baby gap” ini adalah bahwa banyak negara-negara Eropa seperti Perancis, Italia dan Inggris memprediksi mereka berada dalam populasi tua, penurunan tenaga kerja nasional karena jarak antar generasi dan sedikitnya orang-orang muda untuk mengurus orang-orang tua.


[ Dampak Kehancuran Keluarga pada Kehidupan ]


Jatuhnya nilai kehidupan keluarga di Inggris dan di banyak masyarakat sekular lain adalah nyata terlihat. Ini terjadi meskipun fakta bahwa laporan demi laporan, studi demi studi telah menunjukkan bahwa pernikahan dan keluarga yang kuat adalah pondasi stabilitas kehidupan anak-anak dan masyarakat yang sehat. Konsekuensi-konsekuensi dari keluarga rusak dan hubungan orangtua-anak yang tak berfungsi atau terabaikan juga jelas bisa dilihat.


Para politisi dari semua kubu telah menghubungkan peningkatan perilaku anti-sosial, kecanduan narkotika dan mabuk berat di antara para remaja dan kehamilan remaja pada meningkatnya kuota keluarga rusak. Hakim Justice Coleridge berkomentar dalam pernyataannya, “Aku tidak mengatakan bahwa setiap keluarga hancur menghasilkan anak yang tak berfungsi tapi aku mengatakan bahwa hampir setiap anak rusak adalah produk dari keluarga rusak.”


Selain dampak emosional dari keluarga-keluarga cerai dan hancur pada pasangan, anak-anak dan para orangtua tunggal yang harus membesarkan anak mereka sendirian, seringkali adalah juga harus menggeluti 2 hingga 3 pekerjaan hingga membuat hakim itu mendeskripsikan, “.... karnaval tiada-akhir kesedihan manusia. Sungai tiada-akhir penderitaan manusia.” Peningkatan depresi anak-anak, perilaku menyakiti diri sendiri, bahkan gangguan makan harus ditanggung dalam keadaan seperti yang sekarang ini dalam kehidupan keluarga di Inggris. Harus tidak dilupakan penderitaan emosional yang dialami oleh wanita yang terpaksa menjalani terapi IVF supaya dapat subur dan hamil, karena mengalami penurunan kesuburan, keguguran dan meningkatnya komplikasi kehamilan yang disebabkan melakukan penundaan menjadi ibu.


Kehancuran Keluarga Masyarakat Sekular : artikel 1 artikel 2 artikel 3


Issues Explained
Thursday, 10 April 2008
Hizb ut-Tahrir Britain
Syariah dan Khilafah


Kehancuran keluarga di Inggris di atas membuktikan bahwa trinitas sistem kafir sekularisme, liberalisme, demokrasi adalah rusak, gagal, buruk sejak lahirnya dan itulah sifat dasarnya. Dan memang semua sistem buatan manusia itu adalah HARAM. Dan juga disebarkan oleh para kafir imperialis Barat untuk menghancurkan kaum Muslimin di atas tanah Islam kita yang kaya demi keuntungan dunia agama Kapitalisme.


Ya Allah, Lindungilah umat Islam ini dari paham-paham kafir – jalan hidup kafir. Dan jadikanlah Islam menyelamatkan umat manusia sekali lagi melalui tangan-tangan kami. Aamiin.

Minggu, 27 Juni 2010

Kutbah Jum'at Krisis Kaum Muslimin – Khutbah Tentang Krisis Umat Islam Pakistan

Kutbah Jum'at Krisis Kaum Muslimin – Khutbah Tentang Krisis Umat Islam Pakistan


Tema Krisis Kaum Muslimin Umat Islam Pakistan Kutbah Hari Jumat


[DO'A PEMBUKA KUTBAH]


إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعود بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له و اشهد إلا اله إلا الله و حده لا شريك له و اشهد أن محمد عبده و رسوله


(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
(يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا)
"يا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا"


أما بعد


[TEKS KHUTBAH PERTAMA]


Wahai orang-orang yang beriman, Allah Swt. telah memberitahu kita dalam Kitab-Nya:


وَالَّذينَ كَفَرُواْ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ إِلاَّ تَفْعَلُوهُ تَكُن فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ كَبِيرٌ


Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu (hai para muslimin) tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu, niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar. [Terjemah Makna Qur'an Surat (8) al-Anfal: 73]


Saudara-saudaraku dalam Islam, Allah Swt memberitahu kita, Ummat Muslim, bahwa orang-orang kafir adalah bersekutu, penjaga bagi satu sama lain. Mereka membantui satu sama lain. Mereka saling mendukung. Dalam hal apakah mereka saling membantu? Dalam melawan kaum Muslimin. Dan bantuan dan dukungan melawan kaum Muslimin ini bisa dalam bentuk politik, ekonomi, bisa dalam bentuk militer atau semuanya.


Dan Allah memperingatkan kita – bahwa jika kita tidak bersatu, jika kita tidak saling membantu dan saling tolong, saling memperkuat, bersatu di bawah satu kepemimpinan, maka akan tetap terdapat fitnah dan kerusakan di muka bumi.


Dan contoh tidak bersatunya kaum Islam, di belakang satu orang pemimpin, adalah ketika kita saling melawan satu sama lain dalam perseteruan / konflik. Maka ketika kaum Muslimin jatuh ke dalam memerangi satu sama lain, saling membunuh, berlawanan dengan hukum-hukum Allah, maka sungguh terjadi fitnah besar dan fasad di muka bumi.


Ini telah terjadi di sepanjang sejarah, orang-orang kafir tidak pernah bisa mengalahkan kaum Muslimin kecuali ketika kaum Muslimin telah mengalahkan diri mereka sendiri. Ketika umat Islam bersatu, di bawah bendera Allah, menolong Deen Islam maka Allah memberi mereka banyak kemenangan, dengan Islam menyebar luas ke seantero bumi dari Timur Tengah hingga Asia, Afrika Utara dan ke sebagian Eropa.


Akibatnya, ketika kaum Muslimin saling menyerang, membunuh satu sama lain, maka kekalahan datang pada mereka. Pasukan salib di satu sisi, dan bangsa Mongol dari sisi yang lain. Pasukan salib, yang tadinya saling berperang memperebutkan kerajaan-kerajaan kecil antara mereka, bersatu di bawah bendera penjajahan dan membidik Umat Muslim. Bangsa Mongol juga tadinya saling bersaing dan bertarung antar mereka sendiri, juga bersatu di bawah satu pemimpin tinggi yang memanfaatkan budaya peperangan mereka dan menjajah dengannya.


Maka orang-orang kafir saling bersekutu, melawan kaum Muslimin, dan kaum Muslimin sedang terpecah belah, saling melawan dan bersaing di antara mereka sendiri, sehingga kaum Muslimin menderita kekalahan dan kehinaan, dan pastinya segala jenis fitnah dan fasad menyebar di tanah-tanah yang tadinya di bawah naungan rahmat Allah dan Agama-Nya.


Dan kemenangan untuk kaum Muslimin, yang datang dari tangan-tangan manusia seperti Nur-ul Din, Salahudin Ayyubi, Qutuz, Baybirs, datang ketika kaum Muslimin bersatu, dipertahankan oleh Sang Imam dan berjuang di belakang Imam seperti yang disebutkan.


إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ


Sesungguhnya Imam (Khalifah) adalah perisai; orang-orang berperang di belakangnya dan berlindung kepadanya (Hadits Riwayat Muslim).


Ini adalah pelajaran yang diberikan pada kita oleh sejarah, dan ini adalah pelajaran yang telah diberitahukan pada kita oleh Nabi Muhammad Saw., dan ini adalah pelajaran yang telah diberitahukan oleh Allah Swt. kepada kita di dalam Al-Qur'an. Bahwa orang-orang kafir adalah penolong satu sama lain dalam melawan kaum Muslimin, dan kecuali kita bersatu maka akan terus terjadi bencana yang menimpa semua orang di Bumi.


Adalah dilarang, dengan jalan apapun, untuk mengambil orang-orang kafir sebagai penolong dan pelindung, karena Allah Swt. telah memberitahu kita di dalam Al-Qur'an:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى أَوْلِيَاء بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاء بَعْضٍ وَمَن يَتَوَلَّهُم مِّنكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللّهَ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Terjemah Makna Qur'an Surat (5) al-Ma'idah: 51]


Tidak diperbolehkan, untuk mengambil mereka sebagai penasihat dalam Deen kita dan dalam politik kita, membiarkan mereka mengatur urusan-urusan kita, untuk meminta petunjuk pada mereka –


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَتَّخِذُواْ بِطَانَةً مِّن دُونِكُمْ لاَ يَأْلُونَكُمْ خَبَالاً وَدُّواْ مَا عَنِتُّمْ قَدْ بَدَتِ الْبَغْضَاء مِنْ أَفْوَاهِهِمْ وَمَا تُخْفِي صُدُورُهُمْ أَكْبَرُ قَدْ بَيَّنَّا لَكُمُ الآيَاتِ إِن كُنتُمْ تَعْقِلُونَ


Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu ambil menjadi teman kepercayaanmu orang-orang yang, di luar kalanganmu (karena) mereka tidak henti-hentinya (menimbulkan) kemudharatan bagimu. Mereka menyukai apa yang menyusahkan kamu. Telah nyata kebencian dari mulut mereka, dan apa yang disembunyikan oleh hati mereka adalah lebih besar lagi. Sungguh telah Kami terangkan kepadamu ayat-ayat (Kami), jika kamu memahaminya. [Terjemah Makna Qur'an Surat (3) ali-Imran: 118]


Tidak diperbolehkan, mengadakan perdamaian, apalagi mengikuti dan menaati dan mengambil hukum – pada orang-orang yang melawan kita karena Deen kita, mereka yang telah melempar kita keluar dari rumah-rumah kita:


إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُم مِّن دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَى إِخْرَاجِكُمْ أَن تَوَلَّوْهُمْ وَمَن يَتَوَلَّهُمْ فَأُوْلَئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ


Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. [Terjemah Makna Qur'an Surat (60) ali-Imran: 9]


Tidak ada yang diperbolehkan dari itu semua bagi kita sebagai Kaum Muslimin dan hanyalah dengan persatuan di bawah Islam Umat ini bisa memiliki izza - kemuliaan dan kemenangan dari Allah Swt.


[TEKS KUTBAH KEDUA]


إن الحمد لله و اشهد إلا اله إلا الله و حده لا شريك له و اشهد أن محمد عبده و رسوله


Inilah apa yang terjadi saudara-saudaraku, seperti yang telah difirmankan oleh Allah Swt., ketika kita saling melawan bukannya melawan musuh kita. Dan lebih buruk dari itu, ketika kita mempersilahkan musuh kita mendiktekan pada kita apa yang harus kita lakukan hari ini dan esok.


Maka kita melihat sejarah terulang kembali – saat ini di negeri (Pakistan), di mana kita mendengar penguasa (Perdana Menteri Gilani) beberapa minggu yang lalu 8 Mei menyatakan “untuk kesucian tanah murni ini, untuk kehormatan nasional, untuk menekan para ekstrimis, untuk memastikan perlindungan rakyat, tentara telah diberdayakan.”, dengan kata lain, mengumumkan dimulainya perang di wilayah (SWAT).


Untuk keuntungan siapa perang ini? Untuk kepentingan siapa perang ini dimulai? Apa yang telah dan akan menjadi konsekuensi perang ini?


Klaim yang dibuat adalah bahwa perang ini untuk “kesucian tanah murni ini” - satu tanah yang tanahnya diirigasi dengan darah kaum Muslimin yang mengorbankan diri mereka sendiri dan harta mereka demi tujuan bahwa Negara Islam akan didirikan, bukan negara yang hanya menjadi tidak lebih dari sekedar cabang bagi pemerintahan antek bangsa kafir (Amerika)..


Untuk “kehormatan nasional” - yang nyata telah hilang di setiap keadaan selama pengkhianatan memimpin negeri? Di mana kehormatan nasional – ketika semua yang bisa mereka katakan adalah bahwa mereka tak bisa menghentikan serangan-serangan pesawat tak berawak (drone) negara kafir Amerika karena itu tidak sesuai dengan kepentingan musuh Islam (Amerika)? Masih adakah negara, ataukah pemerintah (Pakistan) nyata-nyata adalah cabang dari Departemen Negara Kafir Amerika Serikat?


Dalam rangka “menekan para ekstrimis” dan untuk “memastikan perlindungan rakyat” - dan meski begitu, tentara kafir Amerika, yang telah terungkap minggu ini terdapat bukti foto para tentara mereka memperkosa dan melecehkan anak-anak perempuan kita di penjara-penjara Irak, dibiarkan mengebom rakyat (Pakistan) dari pesawat tak berawak yang lepas landas dari bandara di dalam negeri (Pakistan).


Penguasa (Gilani) punya nyali untuk meng-klaim bahwa kelompok-kelompok yang diperanginya di daerah (SWAT) adalah “menantang alat hukum” pemerintah pusat. Alat hukum pemerintah pusat adalah sangat kuat sehingga mereka tidak melakukan apapun untuk menghentikan orang-orang kafir (Amerika) dari mengebom rakyat mereka sendiri. Alat hukum pemerintah pusat sangatlah kuat sehingga Menteri Dalam Negeri (Rahman Malik) membuat pengumuman minggu ini bahwa perang di daerah (SWAT) akan berlanjut hingga “akhir yang masuk akal” setelah kembali dari sowan ke Presidennya yang sebenarnya yaitu Presiden di Washington. Bagaimana bisa Menteri Urusan Dalam Negeri suatu negara menerima perintah-perintah dari ibukota negara lain kecuali adalah ini menunjukkan bahwa pemerintah (Pakistan) tidak independen. Semua ini menunjukkan bahwa “menantang ketetapan pemerintah pusat” berarti menantang ketetapan pemerintah kafir Amerika, di mana Penguasa (Gilani dan Zardari) hanyalah tidak lebih dari sekedar budak di bawah pemerintah pusat kafir.


Jangan biarkan seorangpun ragu bahwa ini adalah perangnya negara kafir Amerika, untuk menolong orang-orang kafir Amerika di ladang perang penjajahan di Afghanistan, untuk memerangi kaum Muslimin, untuk melemahkan salah satu negeri dan tentara terkuat kaum Muslimin, dan untuk membuat perpecahan di negeri (Pakistan) dan memperkuat India sebagai sekutu strategis kafir Amerika di wilayah itu.


Bahwa ini adalah perang yang dimulai atas permintaan kafir Hillary Clinton ketika dia mengatakan Pakistan ada dalam bahaya menjadi “tangan-tangan teroris” karena “berbagai kebijakan gagal pemerintah”. Propaganda menipu seperti ini sama dengan propaganda menipu yang digunakan negara kafir Amerika memerangi Irak sebelum menjajahnya di 2003. Ini adalah penyebaran ketakutan dalam rangka meneruskan kepentingan kafir Amerika dengan membuat tentara Pakistan memerangi rakyatnya sendiri bukannya melindungi rakyatnya sendiri. Ini adalah penyebaran rasa takut dalam rangka meneruskan rencana negara kafir Amerika untuk memecah belah negeri (Pakistan) dan memperkuat India sebagai sekutu regional kafir Amerika.


Dalam beberapa tahun terakhir Letnan Kolonel Kafir Amerika, Ralph Peters dalam suatu artikel berjudul “Saudara Sedarah – Blood Brothers” menulis bahwa adalah kepentingan Amerika untuk membagi negeri (Pakistan) menjadi 3 bagian, untuk mengendalikan sumberdaya di daerah (Baluchistan), untuk menghilangkan ancaman kekuatan nuklir di tangan kaum Muslimin, dan untuk membantu memperkuat India – melanjutkan apa yang dikatakan oleh kafir Condoleezza Rice tahun 2005, bahwa kafir Amerika akan “membantu” India menjadi “kekuatan besar“.


Sekarang adalah keputusan kita sebagai Kaum Muslim untuk mengerahkan usaha terbaik kita untuk mencegah ini terjadi. Itu adalah saat-saat kritis bagi saudara-saudari kita di wilayah (pakistan). Dengan dimulainya perang sipil internal ini oleh pemerintah yang dzalim, sekarang lebih dari 2 juta orang terpaksa pindah di dalam negeri (pakistan), sejumlah tak diketahui rakyat sipil telah terbunuh, dan terdapat sedikit bantuan dan dukungan hingga ada laporan bahwa anjing-anjing jalanan memakan mayat saudara-saudari kita. Perang ini, dimulai dalam rangka memuaskan pemerintah kafir Amerika, menciptakan bibit-bibit kepahitan dan konflik kesukuan di dalam wilayah (Pakistan) yang bisa mencabik-cabiknya, sebagaimana terlihat dari bom-bom di kota-kota (Lahore dan Peshawar) minggu ini – bom-bom yang tidak melayani apapun kecuali para kafir Amerika.


Bukankah sekarang ini saatnya untuk menyeru berhadapan dengan para penguasa itu yang mereka adalah para penipu dan pengkhianat Islam dan Umat Muslim? Ketika kafir Amerika ingin melemahkan dan memecah belah Irak, mereka harus masuk ke negeri itu dengan tentara mereka sendiri, dan memasang para agen mereka untuk memicu mulainya konflik sektarian, dan meski begitu di wilayah (Pakistan) para penguasa mau menjadi kaki tangan mereka, yaitu para penguasa yang sungguh sangat jahat sehingga mereka bergembira bekerja sama dalam memicu konflik sektarian dan kesukuan yang bisa menghasilkan kehancuran rakyat mereka !!!


Allah Swt. telah memberitahu kita:


لَّا تَجِدُ قَوۡمً۬ا يُؤۡمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلۡيَوۡمِ ٱلۡأَخِرِ يُوَآدُّونَ مَنۡ حَآدَّ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ ۥ وَلَوۡ ڪَانُوٓاْ ءَابَآءَهُمۡ أَوۡ أَبۡنَآءَهُمۡ أَوۡ إِخۡوَٲنَهُمۡ أَوۡ عَشِيرَتَہُمۡ


Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. ... [Terjemah Makna Qur'an Surat (58) al-Mujadilah: 22]


Saat ini di tangan kitalah, untuk melakukan apa yang kita bisa untuk berjuang melawan ini – dengan membeberkan perang kafir Amerika untuk menghancurkan wilayah (Pakistan) dengan membuat Muslim melawan Muslim, dengan menjelaskannya pada teman-teman kita, keluarga dan komunitas, dengan membeberkannya di masjid-masjid kita : bahwa bangsa kafir imperialis-lah yang berada di balik semua itu, dan mempertanyakan mereka yang di tentara nasional – bagaimana bisa mereka menerima perintah-perintah dari para pengkhianat dan para orang tak waras yang tidak punya harga diri sedikitpun! Bukankah ini saatnya bagi kaum Beriman untuk mematuhi Tuhan mereka, untuk saling mendukung dan mendirikan Khilafah?


وَٱلۡمُؤۡمِنُونَ وَٱلۡمُؤۡمِنَـٰتُ بَعۡضُهُمۡ أَوۡلِيَآءُ بَعۡضٍ۬‌ۚ يَأۡمُرُونَ بِٱلۡمَعۡرُوفِ وَيَنۡهَوۡنَ عَنِ ٱلۡمُنكَرِ وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلَوٰةَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَيُطِيعُونَ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُ


Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. ... [Terjemah Makna Qur'an Surat (9) at-Taubah: 71]


Pada hari Minggu – akan diadakan demonstrasi terorganisir di seantero wilayah (pakistan) untuk membeberkan rencana menjijikkan kafir Amerika ini dan setujunya pemerintahan kacung dalam menerapkannya, dan demonstrasi yang akan diadakan di London di waktu yang sama untuk mendukung saudara dan saudari kita di wilayah (Pakistan), yang akan dimulai jam 12 siang di depan Kedutaan Besar Kafir Amerika – para wakil dari dalang rencana ini, dan akan berjalan menuju Kedutaan Pakistan untuk meminta tanggung jawab para wakil dari para pelaksana rencana ini, Semoga Allah Swt. menerima amal ini.


بارك الله لي ولكم في القرآن والسنة، ونفعنا بما فيها من الآيات والحكمة. أقول قولي هذا وأستغفر الله تعالى لي ولكم


[DO'A PENUTUP KHUTBAH]
Khutbah: Krisis Kaum Muslimin
Hizb-ut Tahrir Britain
Jum'at, 29 May 2009


Kutbah yang diadaptasi dari umat Islam di Inggris di atas membuktikan bahwa sistem kafir demokrasi adalah rusak, gagal, buruk sejak lahirnya dan itulah sifat dasarnya. Dan digunakan oleh para kafir imperialis Barat untuk menginjak-injak kaum Muslimin di atas tanah Islam kita yang kaya.

Jumat, 25 Juni 2010

Kutbah Jum'at Korupsi – Khutbah Tentang Korupsi

Kutbah Jum'at Korupsi – Khutbah Tentang Korupsi


Tema Korupsi Kutbah Hari Jumat


[DO'A PEMBUKA KUTBAH]


إن الحمد لله نحمده و نستعينه و نستغفره و نعود بالله من شرور أنفسنا و سيئات أعمالنا من يهده الله فلا مضل له و من يضلل فلا هادي له و اشهد إلا اله إلا الله و حده لا شريك له و اشهد أن محمد عبده و رسوله


(يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ)
(يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا)
"يا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا"


أما بعد


[TEKS KHUTBAH PERTAMA]


Wahai kalian yang beriman, Allah telah memberitahu kita di dalam Kitab-Nya:




Di antara Ahli kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (3) Ali Imran: 75]


Saudara-saudaraku dalam Islam, ketika kita melihat pada apa yang telah terjadi mengenai krisis yang telah melanda arena politik di negeri ini, kita tidak perlu terkejut.


Kita tidak seharusnya kaget bahwa rakyat telah menjadi sangat tahu tentang kebohongan para politisi di sini, bahwa mereka merasa jijik dan berpaling dari apa yang disebut proses dan institusi demokratis.


Kita seharusnya tidak terkejut bahwa tidak ada yang percaya satu katapun yang diucapkan dari mulut-mulut yang mereka pilih untuk mewakili mereka, untuk mewakili kepentingan-kepentingan mereka, untuk mengurus berbagai urusan mereka, karena telah terbukti bahwa terdapat korupsi endemik dan kerakusan di antara mereka. Kita seharusnya tidak merasa terkejut terhadap terjadinya keberpalingan luas dari situasi saat ini, karena hal itu hanyalah suatu konfirmasi mengenai apa yang telah banyak diketahui semua orang, bahwa seluruh sistem di sini rusak.


Sebelumnya, kita mendengar tentang skandal 'uang fasilitas', saudara-saudaraku, di mana investigasi dilakukan setelah orang diberi keistimewaan yang dia sebelumnya membayar banyak uang untuk fasilitas itu, mengadili mereka di kapal-kapal pesiar dan istana-istana mereka.


Sebelumnya, kita mendengar tentang skandal 'uang penyelidikan', di mana telah terlihat bahwa beberapa politisi tertentu mengambil uang untuk melakukan penyelidikan di parlemen, demokrasi untuk dijual. Hal ini bukanlah suatu kejutan, karena siapapun yang mempelajari sistem Barat akan melihat bahwa sementara mereka mempromosikan politik mereka sebagai suara rakyat kenyataannya adalah dikendalikan oleh berbagai kepentingan yang mampu melobi dan mempengaruhi para politisi. Ini terbukti dengan adanya hubungan erat pemerintah dengan sektor perbankan, di mana uang para pembayar pajak digunakan untuk menghargai skema kegagalan para kolega dan rekan mereka di bank-bank.


Sebelumnya, kita melihat penyelidikan kasus suap dalam hal kontrak besar militer antara negara dan rezim negara lain, yang kemudian dibatalkan, seharusnya karena tujuan-tujuan keamanan tapi realitanya untuk melindungi berbagai kepentingan kedua rezim.


Sebelumnya, kita mendengar bahwa para pejabat menarik istri-istri mereka, anak-anak mereka, dan para selingkuhan mereka untuk dijadikan pejabat, beberapa dari mereka tidak melakukan pekerjaan apapun tapi tetap dapat gaji, semua itu untuk memaksimalkan keuntungan yang dapat mereka raup dari jabatan mereka.


Hal ini bukanlah kejutan saudara-saudaraku, karena masalahnya bukanlah para politisinya saja yang korup, atau sistem pembelanjaan di parlemen saja yang salah dan perlu diperbaiki, tapi masalahnya lebih mendasar daripada itu.


Sebagaimana Allah Swt. memberitahu kita - “dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: "tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.”


Allah telah memberi kita informasi tentang para Ahli Kitab, bahwa di antara mereka ada yang tidak bisa diberi amanah dengan sekeping uangpun karena mereka merasa bahwa mereka lebih berpangkat daripada orang-orang awam, juga daripada mereka yang buta huruf. Jika hal ini benar mengenai para Ahli Kitab, lalu bagaimana dengan “orang-orang negeri kita” sekarang ini yang menjadi para Ahli Rupiah dan Dollar?


Dan lihat bagaimana kita diberitahu bahwa satu-satunya cara kita mengambil kembali uang dari mereka – adalah dengan berhadapan dengan mereka memintanya dari mereka – bayangkan saudara-saudaraku, skandal pembelanjaan ini terungkap hanya setelah periode waktu yang lama di mana parlemen mencoba mati-matian untuk memblokir informasi dari kebocoran, di setiap langkah mereka berusaha menggunakan hukum-hukum mereka dan pengaruh mereka untuk mencegah keluarnya informasi ini dengan apa yang disebut Undang-Undang Kebebasan Informasi. Dan pada akhirnya – kasus itu terlihat setelah ada seseorang yang setuju, seseorang yang menjual CD kasus itu ke surat kabar nasional demi uang!


Mereka yang tidak percaya apapun kecuali uang, yang mereka cari dalam kehidupan ini hanyalah uang dan harta, kesuksesan bagi mereka adalah seberapa banyak kepemilikan materi yang bisa mereka kumpulkan. Mereka tidak merasakan ada pertanggung jawaban terhadap siapapun selain hawa nafsunya sendiri. Hal ini tidak hanya terjadi pada para politisi, tapi ini adalah nilai kemasyarakatan yang mereka pegang hari ini – dari pengangguran sampai bankir yang paling kaya – masing-masing berusaha meraih sebanyak-banyaknya untuk diri mereka sendiri dengan mengabaikan siapapun yang lain. Jadi para bankir tidak melakukan apapun yang ilegal, tapi mereka beraksi secara rakus dan korup berusaha memaksimalkan keuntungan mereka. Para anggota dewan secara keseluruhan tidak melakukan apapun yang ilegal menurut huruf-huruf dari hukum-hukum yang dibuat mereka sendiri, tapi telah berlaku rakus dan korup berusaha memaksimalkan keuntungan mereka. Siapa yang menderita dari kedua kasus itu? Orang biasa, orang-orang di jalanan, para pembayar pajak biasa, yang tidak bisa melakukan apapun kecuali melihat dan berharap bahwa jika dia berada di posisi yang sama akan bisa mendapatkan apapun yang dia inginkan, karena itulah apa yang diajarkan masyarakat padanya.


Apa yang kamu harapkan dari para anggota dewan saudara-saudaraku? Apakah mereka bukan bagian dari masyarakat? Bukankah keserakahan mereka hanyalah cermin dari masyarakat dan nilai-nilainya? Tentu saja mereka akan bertindak sama sebagaimana yang lainnya di masyarakat, itu adalah sesuatu yang alami dan diharapkan. Inilah mengapa kamu akan menemukan bahwa sistem Amerika bahkan lebih rusak dan lebih korup dan lebih rakus daripada di sini, di mana menjadi seorang politisi adalah suatu pilihan karir yang akan mengantarkan pada jutaan dollar, dan mereka tidak punya malu dalam mengakuinya.


Ini bukan masalah mengenai detail aturan-aturan saudara-saudaraku tercinta, ini bukanlah perkara kecil yang bisa diperbaiki dengan menggunakan plester, sebagaimana juga sistem ekonomi gagal mereka tidak bisa diperbaiki dengan sekedar mengotak-atik aturan, dan sistem ekonomi mereka dipastikan terus mengalami keruntuhan hingga terjadi perubahan yang mendasar, hingga masyarakat memeluk nilai-nilai yang lain, dan mengganti sistem mereka dengan sistem yang benar-benar berbeda yang mencerminkan nilai-nilai itu. Tanpa itu semua, berbagai masalah mereka akan terus berlanjut.


إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوۡمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُواْ مَا بِأَنفُسِہِمۡ
Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (13) Ar Ra'd: 11]


[TEKS KUTBAH KEDUA]


إن الحمد لله و اشهد إلا اله إلا الله و حده لا شريك له و اشهد أن محمد عبده و رسوله


Di masa ini saudara-saudaraku, hari demi hari kita menyaksikan kegagalan sistem Barat, tidak hanya kegagalan kepemimpinan mereka atas kemanusiaan yang telah menghancurkan banyak dari dunia sebagai akibat dari kerakusan mereka, tapi juga kegagalan mereka untuk mengurus rakyat mereka sendiri.


Namun para penguasa politik kita di dunia Muslim tetap tersihir oleh politik Barat dan para politisi Barat, dan mengikuti mereka dalam segala hal tapi dalam gaya yang lebih kasar dan kumuh.


Korupsi dan ketamakan tersembunyi di sini terbuka di negeri-negeri kita.
Kezaliman atas hak-hak dan kehormatan rakyat tersembunyi di sini dan terbuka di negeri-negeri kita,
Para poitisi di sini menyembunyikan kegagalan dan ketidak-layakan mereka untuk memimpin, sementara hal ini terbuka di negeri-negeri kita.
Para politisi di sini meminta, dan para penguasa kita menaati, bahkan permintaan untuk menyakiti dan membunuhi rakyatnya sendiri.


Nabi kita, Saw. bersabda:


إنما أخاف على أمتي الأئمة المضلين
I fear for my Umma, astray leaders (who will lead them astray) (Tirmidhi)
Aku mengkhawatirkan atas Umatku, para pemimpin sesat (yang akan menyesatkan mereka) (Hadits Riwayat Tirmidzi)


Islam adalah satu-satunya solusi bagi dunia di waktu ini dan kapanpun, hanyalah nilai-nilai Islam yang menyemaikan ke dalam para pemimpinnya rasa pertanggung jawaban dan takwa, karena kepemimpinan adalah amanah dan bukan hanya kesempatan untuk keuntungan pribadi.


Dan Nabi kita berkata kepada Abu Dzar ketika dia meminta suatu posisi kepemimpinan atas rakyat:


يَا أَبَا ذَرٍّ إِنَّكَ ضَعِيفٌ وَإِنَّهَا أَمَانَةٌ وَإِنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْىٌ وَنَدَامَةٌ إِلاَّ مَنْ أَخَذَهَا بِحَقِّهَا وَأَدَّى الَّذِى عَلَيْهِ فِيهَا
O Abu Dhar, you are weak and authority is a trust, and on the Day of Resurrection it is a cause of humiliation and sorrow except for him who fulfills its obligations and (properly) discharges the duties thereon (Muslim)
Wahai Abu Dzar, kamu adalah lemah dan kekuasaan adalah amanah, dan di Hari Kebangkitan ia akan menjadi sebab kehinaan dan kesedihan kecuali bagi mereka yang memenuhi kewajiban-kewajibannya dan memenuhi tugas-tugas atasnya. (Hadits Riwayat Muslim)


Memerintah rakyat adalah suatu posisi dengan tanggung jawab besar dan dengan akuntabilitas besar di Hari Pengadilan, sehingga Muslim manapun yang mengambil tanggung jawab itu (harus) memahami bahwa dia tidak akan mengikuti hukum buatan, atau media, atau opini publik, tapi akan menuruti Dia yang Melihat dan Mendengar segalanya, yaitu Allah. Dan mentalitas demikian itu menghasilkan individu luar biasa,


Memerintah atas kita adalah amanah dengan Allah, bukan suatu karir untuk menguntungkan diri kita sendiri. Ketika kita melihat pada contoh para pemimpin sepanjang sejarah Islam, kamu tidak menemukan yang setara dengan negara Islam dalam hal integritas umum para penguasanya, akuntabilitas dan ketegasan mereka dalam hal kekayaan ummat yang menjadi tanggung jawab mereka.


Ketika Umar menanyakan seorang gubernurnya yang lain, Said bin Amir mengenai satu keluhan dari rakyat yang dipimpinnya “Aku menanyakan keluhan-keluhan lain apa yang ada pada mereka, mereka berkata: 'Satu hari setiap bulan, dia tidak keluar kepada kami sama sekali.” Jawabannya adalah “Amirul Mukminin, aku tidak punya pembantu, dan tidak ada pakaian selain yang kupakai. Aku mencucinya sebulan sekali, dan butuh waktu sehari penuh untuk kering sehingga aku bisa memakainya dan pergi keluar lagi.”


Ini adalah rasa bertanggung jawab, akuntabilitas, dan kehati-hatian oleh generasi-generasi awal.


Tapi ini tidak hanya terjadi pada generasi awal; kita punya banyak contoh ulama yang mengoreksi para penguasa di sepanjang jaman, seperti Imam Nawawi mengkritik Sultan Baybirs yang berusaha menimpakan lebih banyak beban pajak demi jihad – karena dia tidak cukup menggunakan kekayaannya sendiri sebagai alasan untuk minta pajak pada rakyat.


Hal ini karena suatu masyarakat yang berdasarkan Islam dan diatur dengan Islam menghasilkan kepribadian Islam, sebagaimana masyarakat ini didasarkan pada kepentingan-kepentingan materialistis dan diatur dengan sistem yang melindungi kepentingan-kepentingan itu menghasilkan orang-orang yang hanya peduli pada dirinya sendiri.


Mentalitas Islam dibangun di atas akidah kita – yang memberitahu kita bahwa:


لاَ إِيمَانَ لِمَنْ لاَ أَمَانَةَ لَهُ وَلاَ دِينَ لِمَنْ لاَ عَهْدَ لَهُ
No Imaan for whoever cannot be left with a trust and no deen for whoever does not fulfil their contracts (Bayhaqi)
Tidak beriman orang yang tidak bisa mengemban amanah dan tidak ada agama bagi mereka yang tidak memenuhi perjanjian (Hadits Riwayat Baihaqi)


Di saat ini ketika rakyat mempertanyakan sistem mereka, nilai-nilai mereka di mana sistem mereka berdiri, sebagai Muslim kita harus memberikan alternatif satu-satunya yang akan menyelamatkan umat manusia tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat.


Bukankah sudah cukup kita melihat kegagalan jalan hidup mereka, saudara-saudaraku tercinta, untuk menjadikan kita yakin dan berani menolak intimidasi untuk mengikuti dan menyatu ke dalam sistem gagal mereka, dan untuk menolak diintimidasi untuk mengikuti dan mengadopsi nilai-nilai gagal mereka?


Dan bukankah ini sudah cukup gagal saudara-saudaraku tercinta sehingga kita menyeru para politisi gagal di tanah-tanah Muslim, yang terus saja mengikuti orang-orang itu bahkan masuk ke dalam lubang biawak, menyeru mereka untuk mengadopsi aqidah Islam, nilai-nilainya dan menerapkan sistemnya, dan mendukung mereka yang tulus ikhlas di dalam Umat yang berdiri untuk Islam dan agama Allah dan menjadi saksi atas umat manusia.


بارك الله لي ولكم في القرآن والسنة، ونفعنا بما فيها من الآيات والحكمة. أقول قولي هذا وأستغفر الله تعالى لي ولكم


[DO'A PENUTUP KHUTBAH]
Khutbah: Corruption
Islamic Knowledge
Friday, 15 May 2009
Hizbut-Tahrir Britain


Kutbah yang diadaptasi dari umat Islam di Inggris di atas membuktikan bahwa di manapun di dunia ini, di masyarakat Muslim maupun KAFIR, sistem demokrasi adalah rusak, gagal, buruk sejak lahirnya dan itulah sifat dasarnya. Dan demokrasi adalah HARAM.

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam