Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Rabu, 27 Maret 2019

Hizbut Tahrir Scandinavia Sukses Menggelar Aksi Protes Di Depan Gedung Parlemen Denmark Setelah Sholat Jumat



Segala puja dan puji untuk Allah, dan semoga salam dan rahmat terbaik atas Rasul-Nya.

Pada Jum’at 22 Maret 2019 Hizbut Tahrir Wilayah Scandinavia menghelat event bersejarah di pusat Copenhagen, ibukota Denmark. Di depan gedung parlemen Denmark, sholat Jum’at dilaksanakan, memberi dukungan kepada saudara-saudara yang syahid di Christchurch New Zealand, dan mengkritik para politisi di Denmark dan Barat pada umumnya yang bertanggung jawab atas iklim kebencian, permusuhan terhadap Islam dan kaum Muslimin yang memicu bullying dan kejahatan seperti pembantaian brutal di New Zealand.

Di waktu yang sama, event ini menunjukkan keberpihakan yang jelas mendukung Islam, memastikan bahwa umat Islam tidak malu-malu mengekspresikan Agama mereka di hadapan publik meskipun ada usaha-usaha politik yang terus dilakukan untuk membatasi dan menghambat dakwah dan praktik Islam di Denmark. Adzan terdengar keras dan jelas menggema di jalanan central Copenhagen.

Walau ada upaya-upaya dari beberapa orang sayap-kanan yang bersikap memusuhi untuk memprovokasi dan menciptakan masalah dengan membakar al-Qur’an di sekitar acara, dengan restu pemerintah Denmark; dan walaupun ada beberapa hari propaganda media tentang risiko keamanan, juga para politisi parlemen berusaha mencegah acara berlangsung, sekumpulan besar orang hadir dan menunjukkan dukungan mereka.

Khutbah berlangsung di hadapan jama’ah antara 700 sampai 1000 umat Islam; dan setelah sholat, ceramah dilangsungkan dalam bahasa Arab dan Inggris untuk memberikan pesan khusus kepada hadirin dan publik pada umumnya.

Dengan keagungan Allah yang Maha Kuat, acara diselesaikan dengan kesuksesan di semua aspek.

Meskipun media massa berupaya mengecilkan atau mengabaikan pentingnya acara dan fokus kepada semua hal kecuali pesan inti acara itu, Hizbut Tahrir di Denmark berhasil, dengan bantuan Allah, untuk maju ke ranah agenda publik dan membeberkan peran pemerintah dan media dalam memicu kebencian terhadap Islam dan kaum Muslimin dalam perjuangan mereka melawan Islam baik di tingkat lokal maupun di dunia Muslim.

Terima kasih kepada Allah, puluhan ribu orang telah menonton video event ini di Facebook. Dan sangat banyak umat Islam yang menunjukkan dukungan hangat mereka, dan banyak non-Muslim merespon positif juga.

Hizbut Tahrir Wilayah Scandinavia sekali lagi memuji dan berterima kasih kepada Allah yang mensukseskan aksi politik ini demi Islam, sukses dengan gemilang, dan meneguhkan kembali komitmen dan tekad untuk meneruskan perjuangan untuk Islam.

Kantor Media Hizb ut Tahrir di Scandinavia
Ahad, 17 Rajab 1440 H
24/03/2019 M
No.: 1440 / 07

Selasa, 19 Maret 2019

Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh Beraksi Memprotes Pembantaian Atas Muslim Di Selandia Baru



Hizbut Tahrir di wilayah Bangladesh pada Jum’at 15 Maret 2019 setelah sholat Ashar melaksanakan aksi damai di depan masjid-masjid di Dhaka dan Chittagong menentang pembantaian atas umat Islam di Selandia Baru. Penembakan massal terhadap jama’ah Sholat Jumat di 2 masjid di Christchurch, New Zealand oleh teroris anti-Muslim telah membunuh setidaknya 49 Muslim dan melukai 48 lainnya. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kami mengutuk keras perbuatan kejam itu, dan berdo’a untuk para korban dan keluarga mereka.

Orator dalam aksi protes itu mengatakan: “Jangan kita lupakan bahwa kejahatan brutal saat ini adalah akibat langsung dari ‘kebencian dan monsterisasi’ selama puluhan tahun terhadap kaum Muslimin oleh kolonialis Barat dan media busuk mereka dengan dalih “Perang Melawan Teror” (alias Perang Melawan Islam). Ketika monsterisasi Anti-Muslim dipropagandakan secara massif oleh para politisi Barat sekular, pembantaian parah semacam ini wajar terjadi. Dalam ketiadaan pelindung sejati kaum Muslimin, kita sekarang merasa sangat lemah di hadapan barbarisme Barat. Sementara itu, Barat sekular mengacau dan merusak di tanah-tanah umat Islam sendiri dengan ‘intervensi’ militer (penjajahan) dan, di sisi lain, histeria anti-Muslim mendorong penduduk lokal untuk bersikap jahat terhadap umat Islam. Ketika berhadapan dengan urusan melindungi umat Islam yang tinggal di tanah-tanah mereka, bangsa-bangsa Barat yang memalukan bahkan tidak merasa malu atas ketidaktulusannya menawarkan perlindungan kepada umat Islam dengan menjunjung apa yang mereka sebut nilai sekular “Kebebasan Beragama.” Dan inilah yang kita saksikan –bahwa, bukannya memastikan umat Islam aman setelah tragedi Jum’at ini, kepolisian Selandia Baru malah memperingatkan mereka supaya tidak pergi ke masjid “di manapun di New Zealand”!

Pembicara juga berkata: “Selain itu, mari kita tidak lupakan bahwa para penguasa negara-bangsa pengkhianat di negeri-negeri Muslim juga menjadi ‘sekutu dalam kejahatan’ sehingga kaum Muslimin berada dalam kondisi menyedihkan. Mereka adalah pihak yang memuluskan jalan bagi berbagai ‘intervensi’ Barat atas tanah-tanah Muslim, dan juga karena membisunya para penguasa pengkhianat dan lembek itu, kebencian dan monsterisasi atas kaum Muslimin meningkat di dunia Barat. Para penguasa hina itu tidak memandang krisis yang menjangkiti Umat sebagai masalah integral, akan tetapi mereka memandangnya dari “kerangka nasionalis sempit” dan dari kepentingan hawa nafsu mereka sendiri sehingga hegemoni zhalim Barat ini dan histeria anti-Muslim terus berlanjut tanpa halangan.”

Hizbut Tahrir Wilayah Bangladesh ingin mengingatkan kaum Muslimin lagi bahwa tanpa naungan Khilafah Rasyidah, kaum Muslimin di sekeliling bumi, baik di Bangladesh ataupun di tempat lainnya di dunia Barat, akan terus berada dalam kondisi sengsara dan ketakutan. Demokrasi-sekularisme Barat telah membawa petaka ke negeri-negeri Muslim melalui ‘intervensi’ langsung maupun melalui para penguasa boneka, dan sekarang umat Islam yang tinggal di Barat menjadi korban menyedihkan propaganda anti-Muslim yang penuh prasangka dan kebencian. Jika kita tidak beraksi mencabut akar sekularisme dan demokrasi sekaligus para antek yang dicokolkan atas kita di dunia Muslim, kehormatan dan kesucian darah Umat yang dirahmati Allah ini tidak bisa dilindungi dari kolonialis Barat.
«إِنَّمَا الإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ»
“Imam (Khalifah) itu laksana perisai. Kaum Muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia." (HR. Muslim)

Kantor Media Hizbut Tahrir di Wilayah Bangladesh
Jum’at 8 Rajab 1440 H
15/03/2019 M
Ref: 1440 / 19


Selasa, 12 Maret 2019

Hanya Sistem Islam Yang Terap Dengan Khilafah Saja Penjamin Kehidupan Yang Jauh Dari Krisis Multidimensi



Dalam rangka menarik perhatian dan menawarkan solusi-solusi atas krisis keuangan yang dialami di seluruh dunia, Konferensi Ekonomi Islam Internasional diselenggarakan di Istanbul. Konferensi yang diorganisasi oleh Köklü Değişim ini dihadiri oleh para pembicara dan tamu dari berbagai negeri Islam. Konferensi ini mendiskusikan alasan-alasan dan solusi atas krisis ekonomi, politik, dan budaya yang terjadi di dunia secara umum dan khususnya di negeri-negeri Islam.

Pada 3 Maret 1924, Khilafah, yang merupakan metode syar’i menerapkan Islam secara kaffah dalam kehidupan, diruntuhkan oleh Inggris dan para kolaborator lokal yang munafik. Kaum Muslimin khususnya dan kemanusiaan pada umumnya, tidak lagi punya negara yang memerintah dengan keadilan Islam, menjaga rakyatnya dan menyediakan standar kehidupan yang terbaik. Sebaliknya, yang berlaku adalah ideologi buatan manusia dan khususnya ideologi Kapitalisme, yang menciptakan dunia yang penuh kezhaliman, air mata, rasa lapar, dan rasa sakit.

Tidak diragukan lagi, bermacam krisis yang kita saksikan di dunia saat ini dan dirasakan kulit kita adalah perwujudan dari dominasi Kapitalisme, dengan sekularisme sebagai asasnya. Sistem Kapitalisme telah memberikan dampak yang sangat merusak atas umat manusia, karena telah cacat dan rusak sejak dari asasnya.

Krisis-krisis telah mendominasi semua area kehidupan. Data kelaparan global mencengangkan sekaligus membuat kita miris. Kapitalisme adalah sistem penindasan dan eksploitasi yang membuat kaum miskin semakin miskin dan kaum kaya semakin kaya; di mana kekayaan 8 orang milyarder dollar terkaya dunia setara dengan total harta milik sekitar ½ populasi dunia. Menurut World Health Organization, lebih dari 50.000 orang mati per harinya dalam kondisi-kondisi terkait kemiskinan.

Banyak faktor penyebab yang bisa disebutkan sebagai penyebab krisis. Namun, semua faktor penyebab yang dibahas dalam kotak sekularisme hanyalah penyebab-penyebab di tingkat sekunder. Karena faktor mendasar atas bermacam krisis yang mewabahi dunia adalah tiada tegaknya sistem Islam –sebagai sistem hidup yang menyeluruh- secara nyata dan, sebaliknya, malah tegak sistem selain Islam alias sistem kufur.

Bermacam krisis yang dirasakan sampai ke tulang, dan kekacauan yang menyelimuti dunia, menjadi sinyal kuat keruntuhan Kapitalisme, pertanda akan berakhirnya sistem eksploitasi global. Dampak sistem Kapitalis pada aspek moral, ekonomi, dan sosial jelas menunjukkan fakta menyedihkan dan fakta bahwa sistem kufur tidak akan memberikan kebahagiaan kepada manusia umumnya, dan khususnya kepada umat Islam. Mengharapkan kehidupan yang adil dan mapan bisa tercipta dari sumber penindasan dan pelemahan adalah impian utopis.

Ketika sistem ekonomi, sosial dan peradilan Islam diterapkan Khilafah, yang merupakan sistem pemerintahan Islam satu-satunya, sistem kufur yang eksploitatif dan menindas akan tamat riwayatnya. Dengan kebangkitan kembali Negara Khilafah Islam, yang sesuai dengan fitrah manusia sebagai syariat yang khas, dan dengan penerapan sistem syariat Islamnya, kezhaliman akan dikalahkan oleh keadilan Islam, rasa sakit diganti kebahagiaan, dan kemiskinan diganti kehidupan yang sejahtera. Dengan kata lain, ketika Islam diterapkan dalam kehidupan seluruhnya, kaum Muslimin dan umat manusia pada umumnya akan hidup sejahtera.

Langkah yang harus dikerjakan dalam rangka mengakhiri krisis dan ketimpangan yang terus terjadi adalah kita mengenyahkan sistem kapitalisme dari kancah dunia, dan menegakkan Khilafah Rasyidah yang berjalan di atas metode Kenabian, dengan syariat Islam, yang dijanjikan Allah SWT keridhoan-Nya, rahmat dan berkah dari-Nya, kehidupan negara berasas aqidah Islam, bersistem Islam, jauh dari kemunafikan, jauh dari kesesatan sistem pembuatan hukum dengan voting, jauh dari krisis akibat perbuatan zhalim manusia.

Ketika Khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu memasuki tanah Syam yang baru saja penguasa sistem kufurnya dikalahkan dan dikuasai pemerintahan Islam, beliau berkata kepada Panglima Abu Ubaidah bin al-Jarrah Radhiyallahu ‘anhu dengan perkataan:
إِنَّا كُنَّا أَذَلَّ قَوْمٍ فَأَعَزَّنَا اللَّهُ بِالْإِسْلَامِ، فَمَهْمَا نَطْلُبُ الْعِزَّةَ بِغَيْرِ مَا أَعَزَّنَا اللَّهُ بِهِ أَذَلَّنَا اللَّهُ
“Kami tadinya adalah kaum yang hina dan telah dijadikan mulia oleh Allah dengan Islam. Jika kami mencari kemuliaan dengan selain apa yang Allah telah jadikan kami mulia dengannya, maka Allah akan menghinakan kami.” (Riwayat al-Hakim dalam al-Mustadrak)


Senin, 04 Maret 2019

Wahai Dar al-Ifta! Allah Berkehendak Mengekspos Kehinaanmu Setelah Tanganmu Berlumuran Darah Penduduk Mesir



Di website Dar al-Ifta’ dinyatakan, “Apa yang dilakukan oleh lembaga-lembaga negara, militernya dan polisinya melawan dan memerangi ‘kelompok-kelompok teroris menyimpang’ adalah salah satu jenis Jihad tertinggi untuk keridhoan Allah; karena hal itu melindungi agama dari penyimpangan oleh mereka yang sesat, melindungi negara-negara Muslim dan menjaga darahnya, kehormatan dan hartanya. Dan mereka yang dibunuh oleh para Khawarij itu adalah syuhada.”
Dar al-Ifta menjelaskan dalam video tertanggal 21 Pebruari 2019, bahwa Nabi ﷺ mengabarkan kita tentang kemunculan Khawarij dan bermacam kesesatan, yang melakukan Takfir atas umat Islam, dan menghalalkan darah umat Islam. Bahwa Rasul ﷺ menjelaskan kelompok-kelompok itu adalah pembuat kerusakan di dunia, telah murtad, dan bahwa hukum Syariah atasnya adalah mereka harus diperangi dan dibunuh. Dar al-Ifta kemudian mengutip hadits:
«لَئِنْ أَدْرَكْتُهُمْ لَأَقْتُلَنَّهُمْ قَتْلَ عَادٍ»
“Jika aku menemukan mereka, aku akan membunuh mereka seperti kaum ‘Ad.”
Dar al-Ifta juga menggarisbawahi sabda Rasul ﷺ:
«فأينَما لَقِيتُمُوهُم فَاقتُلُوهُم، فَإِنَّ فِي قَتلِهِم أَجراً لِمَن قَتَلَهُم يَومَ القِيَامَةِ»
“Jadi, di manapun kalian jumpai mereka, bunuh mereka, karena siapapun yang membunuh mereka mendapat ganjaran di Hari Berbangkit.”
Dar al-Ifta katakan bahwa para ulama sependapat bahwa kelompok-kelompok Khawarij dan zhalim harus dilawan; karena dengan melawan mereka, Islam terjaga. Lalu mereka menampilkan foto orang dari satu unit “teroris” – seorang pemuda berjenggot memakai gamis putih.

Barat menganggap Islam adalah “terorisme”, dan bahwa setiap Muslim adalah seorang “teroris” kecuali dia menolak Islam yang totalitas, dan mengikuti agama baru yang dipasarkan oleh Amerika melalui al-Azhar, Awqaf, dan Dar al-Ifta, sebuah agama yang tidak berurusan dengan politik dan tidak punya pandangan hidup lengkap, dan siapapun yang berusaha menolak persepsi ini yang Barat inginkan untuk negeri kita berarti dia adalah “teroris” menurut konsepnya Amerika.

Tidaklah aneh atau mengejutkan bahwa mereka mencitrakan “teroris” dengan model pemuda berjenggot memakai abaya putih. Menggambarkan “teroris” seperti itu adalah penghinaan atas Islam, Rasul ﷺ dan Sunnahnya, tidak berbeda dengan gambar yang dibuat si majalah Perancis.

Dar al-Ifta berpandangan sama dengan para musuh umat Islam dalam mendeskripsikan Islam sebagai “terorisme” dan memprovokasi untuk membunuh mereka yang menyerukan penerapan Islam kembali, sementara di waktu yang sama, kita tidak melihat gambar mereka soal terorisme Amerika di Irak, Libya, Yaman dan Suriah, tidak juga terorisme Cina atas Muslim Uighur, dan kita tidak lihat mereka bicara soal terorisme Yahudi di tempat Mi’raj Rasulullah ﷺ. Mereka hanya ikuti apa yang diinginkan tuan-tuannya di Gedung Putih, mungkin karena agama itu adalah agama baru yang diinspirasikan Pentagon pada rasul baru revolusi reliji dan diskursus pembaharuan keagamaan, Musailamah era sekarang!

Apa yang dilakukan oleh lembaga-lembaga negara, militernya dan polisinya itu tidak bisa disebut Jihad tapi adalah perang melawan Allah dan Rasul-Nya, perlindungan atas sistem kapitalisme yang mengatur Mesir dan Umat, dan eksploitasi zhalim atas kehormatan, darah, uang dan harta masyarakat. Mereka bergotong-royong dalam menumpahkan darah itu dan akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah di Hari Berbangkit.

Dar al-Ifta memprovokasi untuk membunuh mereka yang dia anggap Khawarij sesat, tapi siapakah yang sesat, mereka yang menyerukan penerapan Islam, atau mereka yang menyetujui hukum-hukum kufur yang memerintah negara dan menzhalimi masyarakat?!

Dan siapakah yang dilawan? Apakah mereka yang memerintah dengan hukum-hukum Barat dan membakar dan menghancurkan masjid-masjid sama dengan Ali bin Abi Thalib? Semoga Allah memerangi kalian, betapa rusaknya pikiranmu! Wali al-Amr yang mana yang mereka lawan? Dan mana di antara penguasamu yang memerintah dengan Islam sehingga yang melawan dengan dakwah bisa disebut Khawarij?!

Khawarij adalah mereka yang memberontak terhadap Khalifah kaum Muslimin, sementara rezimmu yang kamu bela tidak mengakui Khilafah sebagai sistem pemerintahan dan -dengan berdalih melawan teroris- melawan mereka yang mengupayakan kewajiban tegaknya Khilafah. Siapa yang Khawarij? Mereka yang berupaya mengembalikan Khilafah atau mereka yang melawannya?!

Pengutipanmu atas Hadits Rasulullah ﷺ itu adalah murni penipuan dan ketahuan sebagai usaha murahan demi membenarkan kejahatan-kejahatan rezim ini, yang telah memakan korban penduduk Mesir. Dengan melakukan itu, kamu telah menyingkirkan daun kecil yang menutupi kehinaanmu di hadapan penduduk Mesir dan mereka yang kamu tipu selama puluhan tahun.

Wahai kaum Muslimin! Merekalah Dar al-Ifta yang katanya berisi para ahli fatwa yang disetujui oleh negara, Allah telah menghinakan mereka di hadapanmu, mereka turut serta dalam dosa pembunuhan dan penghinaan atas agamamu dan Sunnah Nabi, maka jauhi dan jangan dengarkan mereka.

Mereka mengajakmu menuju kehinaan di dunia dan di Akhirat. Bersabarlah bersama-sama dengan orang-orang Mukhlish yang benar-benar sanggup melawan pemikiran dan sistem Barat; saudara-saudaramu di Hizbut Tahrir yang mengusahakan penerapan Islam dalam negara, Khilafah Rasyidah di atas manhaj Kenabian.

Dengan sepenuhnya mengemban aqidah dan syariah Islam dan dengan dukungan militer yang beriman, biografi kaum Anshar dapat terulang, memberikan bai’at kepada Khalifah yang menegakkan kewajiban Khilafah, dan dengan itu menyatukan negeri-negeri kita dalam satu negara yang dipimpin oleh seorang Khalifah, memerintah atas kita dengan Islam, ideologi yang telah Allah ridhoi untuk kita, dan mengembalikan apa yang telah dirampas kaum kafir imperialis, dan sungguh-sungguh melindungi agama kita, kehormatan, uang dan harta kita yang dirampas oleh anjing-anjing Barat yang kalap, para penguasa antek.

Kita berserah diri pada Allah, Allah Maha Melihat atas hamba-hamba-Nya. 
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَجِيبُواْ لِلّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُم لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan.” (QS. al-Anfal: 24)


Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam