Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 27 Agustus 2015

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover





"Syariah harga mati dan tidak bisa ditawar!", ... "Khilafah wajib diperjuangankan, tidak mungkin tegak tanpa diperjuangkan dan harus sesuai dengan sunnah Nabi, saya tidak pernah setuju Syariah diperjuangkan melalui DPR (parlemen), itu tidak ada sunnahnya!"

"Kenapa saya jadi takut. Kalau saya jadi (anggota legislatif), justru akan banyak umat yang kecewa dan akan banyak umat yang mencaci maki saya. Karena yang ada ini bukan kepentingan rakyat, bukan kebenaran yang diperjuangkan tapi adalah toleransi, lobi-lobi yang ujung-ujungnya mengecewakan rakyat", ... "Dalam demokrasi keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak, jelas itu berbahaya", ... "Jadi mestinya satu kyai dalam sebuah musyawarah, yang bisa berargumen dengan dalil-dalil yang kuat dan bisa membuktikan argumentasinya dalam kehidupan, harusnya itu yang dimenangkan meskipun suara mayoritas berseberangan", ... "Oleh karena itu, harus dibangun sistem yang baru dengan Syariah, tidak lain tidak bukan harus di dalam bingkai Khilafah tentunya"

“Menerapkan Syariat Allah tidak dengan demokrasi, karena itu mustahil, bohong. Dengan apa kita membebaskan bumi dengan penjajahan kafir? Dengan Khilafah, dan tidak ada yang intensif memperjuangkan Khilafah kecuali Hizbut Tahrir,”

“Apa yang dimuat HTI dalam buku (Manifesto Hizbut Tahrir) ini, merupakan platform perjuangan yang saya amati konsisten diusung oleh HTI. Di tengah gagap gempita demokrasi dan semua orang ingin mendapat kue kekuasaan, sehingga bahkan partai-partai Islam tidak lagi konsisten dengan prinsip-prinsip Islam, HTI tetap tegak lurus membawa Program Syariah dan Khilafah. Harapan saya ide Syariah dan Khilafah ini disebarluaskan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga masyarakat ikut memperjuangkannya"

"Kalau topeng demokrasi dapat kita runtuhkan maka besok Khilafah dapat ditegakkan serta jangan lagi kita robah jalan hidup kita ihdinasirotol mustaqim"

"Demokrasi adalah sistem terbaik dari sistem yang terburuk. Pengusung utama demokrasi seperti Amerika terpuruk dan bangkrut. Mengapa sistem seperti ini masih dipertahankan?"

"Saya sangat setuju dengan perjuangan HTI. Demokrasi tak bisa lagi diharapkan untuk memperbaiki umat. Sistem Khilafah satu-satunya harapan umat"

"Kami umat Islam sudah sangat merindukan perubahan yang hakiki. Demokrasi sudah saatnya ditinggalkan. Kami sangat menginginkan perubahan besar dengan Islam. Dengan acara KIP (Konferensi Islam Dan Peradaban) ini, kami semakin mantap, dan masyarakat Indonesia sudah menginginkan perubahan dengan Syariah Islam dalam sistem negara Islam"

"Sistem demokrasi membuat kondisi kehidupan di Indonesia sangat bobrok dan sangat merusak. Kalau tidak kembali pada Syariah Islam atau hukum Allah, hancur negara ini!"

"Insya Allah, saya siap memperjuangkan Khilafah. Itu sudah kewajiban kita sebagai seorang Muslim. Kalau tak siap, mau jadi apa negeri kita ini? Kita ini harus takut kepada Allah. Jangan takut kepada hukum buatan manusia. Tujuan saya menggabungkan diri dengan HTI juga agar kita bisa berjuang bersama menegakkan hukum Allah SWT hingga demokrasi bisa digantikan dengan sistem yang haq, yakni Khilafah ar-Rasyidah"

"Lewat konferensi ini, HT telah memberikan solusi Islam untuk menjawab segala krisis yang terjadi di Indonesia khususnya dan dunia Islam pada umumnya. Bahwa penyebab keterbelakangan, kemiskinan, yang terjadi di umat Islam adalah karena diterapkannya sistem kapitalis dan demokrasi di segala bidang. Oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh kaum Muslim untuk segera kembali kepada Khilafah Islam untuk menerapkan Syariah Islam di segala aspek kehidupan"

"Sistem Khilafah adalah keniscayaan. Pilihan atas sistem demokrasi oleh bangsa-bangsa adalah kekeliruan besar dan terbukti tidak dapat mensejahterakan umat manusia. Negara jadi kacau dan gagal", "Kini saatnya kembali ke sistem Khilafah. Muktamar Khilafah Ahad, 2 Juni 2013 yang dihadiri lebih dari 110.000 orang dan disambut oleh jutaan lainnya di seluruh pelosok negeri adalah modal kuat untuk menerapkan sistem Khilafah. Rakyat telah lelah dan tidak percaya dengan sistem yang sekarang diterapkan. Partisipasi rakyat dalam proses demokrasi rendah dan terus merosot"

"kalau saya lihat dari jamaah itu sesungguhnya haus akan Syariah Islam. Karena sudah benci dengan kezaliman yang begini lama. Sudah benci dengan demokrasi yang semakin parah. Jadi sebenarnya orang haus dengan kebenaran."

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Testimoni Ulama Terhadap Dakwah HTI



"Kalau dalam konteks negara, kami melihat piagam Madinah (Negara di Madinah yang didirikan Rasulullah) merupakan bentuk negara ideal dengan figur utamanya adalah Rasulullah. Jadi kalau ada yang bercita-cita mewujudkan negara ideal, kepemimpinan ideal, harus merujuk kepada kepemimpinan Rasulullah. Dalam konteks apapun, baik undang-undang negaranya, juga pengaturan masyarakatnya termasuk penghargaan dan perlindungan terhadap pemeluk agama lain. Begitulah gambaran yang ada dalam benak saya saat ini" (KH Mudrik Qori, Mudir Ponpes Ittifaqiyah Indralaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan)

"Syariah adalah wajib bagi setiap Muslim untuk menjalankan dan menerapkannya karena Islam telah mengatur dari perkara Syariah yang sangat kecil hingga perkara Syariah yang berhubungan dengan pemerintahan. Sebagai gambaran bagaimana Islam dijalankan ya, lihatlah Khalifah yang empat (Khulafaurrasyidin), Islam diterapkan dijalankan secara kaffah. Adapun Khilafah saat ini adalah merupakan mutiara yang hilang, hilang entah ke mana hingga kaum Muslimin sendiri tidak memahaminya. Untuk itu kalaupun ada upaya kaum Muslimin yang memperjuangkan Syariah Islam, tentu harus mengikuti metode Rasulullah SAW dan para khulafaur rasyidin bukan seperti zaman kerajaan yang sesudahnya, dan itu membutuhkan jamaah yang kuat dan solid." "Kalau dengan partai-partai Islam kami tidak percaya lagi untuk perjuangan Syariah ini, dan sejak jaman Nabi Adam AS yang namanya perjuangan akidah itu ya ekstra parlemen. Daaruttaqwa ini adalah pondok pesantren yang tidak pernah berafiliasi ke partai politik manapun, banyak partai memang yang menawarkan janji-janjinya namun semua saya tolak." "Saya melihat Hizbut Tahrir sampai saat ini masih istiqamah di dalam perjuangannya dan saya berdoa mudah-mudahan tetap istiqamah, pertolongan Allah SWT akan segera datang. Aamiin." (KH Ahmad Tajuddin Pimpinan Pondok Pesantren Daaruttaqwa, Cibinong, Bogor, Jawa Barat)

"Sejak beberapa tahun lalu Umi membantu Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia sampai sekarang. Karena Muslimah HTI bagus sekali, mau memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah. Umi sangat setuju sekali bila Syariah Islam diterapkan, Umi sampai meninggalpun ridha lillahi ta’ala membantu menegakkannya. Umi sangat bangga dan bagja melihat anak-anak muda, mahasiswa dan yang usianya jauh-jauh di bawah Umi begitu semangatnya memperjuangkan tegakknya Syariah Islam. Masa umi yang sudah tua begini yang umurnya tidak berapa lama lagi tidak bisa membantu? Maka sampai Umi meninggal dunia pun Umi siap membantu untuk menegakkan Syariah Islam bersama-sama. Insya Allah, bersama-sama melanjutkan dakwah yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW." "Mudah-mudahan dengan begitu, di Indonesia segera berdiri Khilafah walaupun saat ini banyak sekali godaan, rintangan, dan hambatan. Tapi Umi yakin, insya Allah, Khilafah akan segera tegak, dan terwujudlah baldatun tayyibatun wa rabbun ghafur. Karena Umi melihat terjadinya banyak kehancuran di negeri ini disebabkan tidak tegaknya Syariah dan Khilafah." "Bahkan Umi kepada para santri dan kepada para jamaah istighasah dari lima kecamatan sedikit demi sedikit selalu menyampaikan ide-ide Hizbut Tahrir. Meskipun jamaah Umi kebanyakan orang-orang kampung, orang-orang yang kuper, kebanyakan hanya tamatan SD, Umi bagikan Al-Islam, Media Umat, Al Waie, tapi Alhamdulillah ngerti, walaupun memang masih banyak yang awam. Sakali deui Umi yakin, Khilafah bakal segera terwujud, dipimpinan Khalifah yang cinta Allah SWT, cinta Rasul, cinta Islam. Aamiin.” (Ustadzah Hj Aisyah Maelasari Pimpinan Ponpes Miftahul Jannah, Jatisari, Karawang, Jawa Barat)

"Jika kita tidak menggunakan hukum Allah maka kita kufur nikmat dan bakal kuwalat!", ... "Saya sangat merindukan tegaknya Khilafah" (KH Wahid Ansory Pimpinan Ponpes Darussalam, Sewukan, Magelang, Jawa Tengah, Ketua Syuriah NU Kec. Dukun, Kab. Magelang)

"Saya harap opini Syariah dan Khilafah ini bisa beredar di masjid-masjid jami', minimal ada buletin yang masuk beredar sehingga akan terbentuk opini yang sama di antara para ulama dan kaum Muslim", ... "Ghirah saya terasa naik seperti ini setelah ada dari ikhwan HTI yang senantiasa ziarah ke sini" (KH Afif Pimpinan Ponpes Istiqomatul Huda, Majalaya, Jawa Barat)

"Fenomena kenakalana remaja, termasuk di dalamnya pelajar sudah memprihatinkan di negeri ini. Lihat saja, munculnya kasus narkoba, seks bebas, dan kebebasan bergaul lainnya, seperti pacaran para pelajar sudah menodai perilaku remaja yang mayoritas muslim", ... "Mereka harus diajarkan dengan mata pelajaran yang lengkap. Mereka harus menguasai pengetahuan umum sekaligus memiliki kepribadian Islam. Mereka sebaiknya disiapkan dengan seperangkat mata pelajaran yang memadai. Sehingga, pola pikir para pelajarnya dilandasi nilai-nilai Islam, dan kecenderungan mereka berperilaku juga akan mengikuti nilai Islam. Anak-anak, dalam hal ini pelajar, jangan sampai tidak mengetahui hukum-hukum Islam. Akibat anak-anak tidak diberikan gizi Islam yang cukup, mereka tidak sehat saat bergaul, banyak yang menyimpang." "Oleh karena itu, kami menyiapkan para pelajar ini sebagai hamlud dakwah (pengemban dakwah) yang handal yang nantinya akan berjuang berdasarkan Syariah. Para generasi mendatang wajib dikenalkan dengan kewajiban menerapkan Syariah dan Khilafah karena itu menjadi kebutuhan umat di masa mendatang. Jangan sampai anak-anak kita tidak mengenal Syariah dan Khilafah sebagai solusi masa depan umat. Kami sendiri prihatin karena sebagian dari umat Islam sendiri tidak mengetahui bagaimana menerapkan ajaran Islam secara kaffah. Ada sebagian di antara mereka yang tidak mengetahui apa itu Khilafah, ini yang menurut saya perlu dicermati karena Khilafah itu merupakan solusi bagi umat Islam sekaligus menunjukkan Islam itu Rahmatan Lil Alamin." "Kewajiban Islam wajib dikenalkan kepada pelajar, sebab merekalah yang nantinya akan menjadi penerus generasi mendatang. Untuk itu, kami juga akan membina secara khusus para pelajar itu dalam bentuk halaqah-halaqah (kajian terpadu, red) yang dilakukan di luar jam sekolah, atau istilahnya ada paket halaqah kid." "Tentu saja, mereka diberikan waktu khusus untuk mengkaji Islam dalam bentuk halaqah dengan metode pengajaran yang efektif dan strategis. Sehingga, anak-anak diharapkan akan mampu mengenal Syariah Islam secara utuh dan mengetahui bagaimana menerapkannya dalam kehidupan." "Kami membuka diri untuk menerima pendaftaran dari seluruh tanah air. Mereka yang ada di Indonesia kami persilakan untuk mendaftar ke sekolah kami dan kami siap untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Syariah ini harus dipahami oleh semua umat Islam, sehingga SMP Islam Terpadu Al Amri yang kami siapkan adalah untuk memberikan bekal yang cukup agar para pelajar kita mengetahui dan nantinya bergerak bersama-sama dalam rangka mengemban dakwah Islam." (Kyai Abdullah Amroni Pimpinan Islamic Boarding School SMPIT Al Amri, Probolinggo, Jatim)
"Kaum Muslimin harus memandang dan merasakan bahwa satu-satunya perjuangan dalam hidup di dunia saat ini adalah diterapkannya Syariah Islam. Sedangkan satu-satunya jalan yang harus ditempuh untuk penerapan Syariat Islam adalah dengan menegakkan Khilafah." "Dan ini butuh energi besar dan perjuangan panjang. Sementara profesi yang dipunyai oleh masing-masing kaum Muslimin hanyalah sebagai energi untuk menyambung hidup, dan pada saat kehidupan berlanjut maka kembali terjun dalam kancah perjuangan tanpa menyia-nyiakan waktu sedetikpun  sehingga poros kehidupan kaum Muslimin adalah berjuang untuk tegaknya Khilafah." "Namun begitu, mengingat perjuangan ini panjang, maka kaum Muslimin jangan sampai lalai untuk menyiapkan generasi selanjutnya yang harus lebih berkualitas dibanding generasi saat ini, baik pola sikap mau pun pola pikirnya." (Kyai Abdullah Amroni)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Testimoni Ulama Terhadap Dakwah Hizbut Tahrir



"Maka, harus ada upaya terus-menerus untuk membangun kesadaran umat akan pentingnya penerapan Syariat Islam dalam naungan Khilafah Rasidah," ... "Hingga kini saya bercita-cita ngaji atau halqoh di Hizbut Tahrir" ... "Maka, apa yang HTI perjuangkan harus didukung oleh seluruh umat Islam. Percayalah lambat laun, jika umat tidak kembali kepada Syariah dan Khilafah, pasti akan semakin tergerus oleh sistem kapitalisme sekuler" ... "Bukan kesulitan yang membuat kita takut, tapi ketakutan yang membuat kita sulit" ... "Maka, tidak ada pilihan lain bagi para ulama dan kaum Muslimin lainnya, kecuali berjuang bersama Hizbut Tahrir, Allahu Akbar!" (Ustadz Syahbudin Ahmad, Pondok Pesantren Al-Muhajirin, Koba, Kabupaten Bangka Tengah, Babel, Wakil Sekretaris MUI Bangka Tengah, Sekretaris PCNU Bangka Tengah)

"Dan agar Syariat Islam itu dapat diterapkan secara sempurna, tidak ada jalan lain kecuali dengan menegakkan Khilafah" ... "Jangan takut dan jangan pernah ragu, intansurullaha yansurukum" (Kyai Husain Gisi Pimpinan Ponpes Putra Muhammadiyah Nunu, Tatanga, Palu, Sulteng, Ketua Majelis Tarjih Muhammadiyah Kota Palu, Pengurus MUI Sulteng, Penasihat Forum Kemitraan Polri dan Masyarakat Ulama Sulteng)

"Kita berharap umat ini bersatu dalam Khilafah sehingga Islam dapat bangkit kembali" ... "Saya tidak yakin gerakan lain berhasil dalam perjuangan ini karena dakwah mereka tidak murni lagi. Harapan itu saya lihat hanya pada Hizbut Tahrir" (Buya Husni Musthofa Siregar, Pimpinan Ponpes Darul Azhar, Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara)

"Saya mengenal Hizbut Tahrir, bahkan saya mengikuti pembinaan yang diselenggarakan oleh Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Semarang. Sebagian guru dan murid juga mengikuti pembinaannya. Kami senantiasa mendorong agar guru dan murid mengikuti kegiatan yang sangat positif ini. Kegiatan yang akan membawa kita pada satu titik keridhaan Allah, membela agama Allah. "Harapan kami, HTI lebih aktif untuk menangani guru dan siswa dalam kegiatan seperti pembianaan. Kami juga berharap lebih banyak ustadz dari HTI yang dapat mengajar di sini agar dapat lebih mewarnai sekolah ini dengan sikap yang cerdas serta Islami." "Karena, siswa inilah yang akan menjadi generasi penerus kita. Oleh karenanya perlu pembinaan yang intensif, terstruktur dan mendalam dalam pemikiran Islam, sehingga dapat berperan serta dalam dakwah Islam" (Ihsan Mudzakkir Ketua Yayasan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Pesantren Robbi Rodliyya, Semarang)

"Saat ini kita masih tertidur dalam waktu yang lama" ... "Otomatis semua kaum Muslimin harus mendukung perjuangan Syariah dan Khilafah yang telah dimulai oleh Hizbut Tahrir" (KH Yusuf Ahmad Pimpinan Ponpes Teknologi Pekanbaru Riau, Anggota Komisi Fatwa MUI Riau)

"Bila Allah telah berjanji, tidak mungkin Allah mengingkari janji itu. Bila sampai saat ini Khilafah belum juga tegak, ini hanya masalah waktu. Jangan sampai kemudian menjadi ragu, apalagi menghalang-halangi perjuangan penegakan Khilafah. Dakwah menegakkan Khilafah adalah sebagai bentuk ikhtiyar kita, menjemput janji Allah. Mengupayakan agar pertolongan Allah segera datang" (Nyai Hj Faridah Hasba Pimpinan Ponpes Putri Al Hasan, Panti, Jember, Jawa Timur)

"Saya mengamati Hizbut Tahrir sejak 2000-an di televisi. Setiap kali demo-demo, bagus, rapi tidak anarkis dan kooperatif. Menurut saya itu merupakan ciri-ciri Islam. Lama-lama saya mencari jalan untuk bisa bertemu dengan aktivisnya. Alhamdulillah, dua tahun lalu Ustadz Nur Iman, aktivis HTI Depok, datang ke sini bawa Media Umat." "Sejak itu kami sering diskusi hingga sekarang saya ingin menjadi penghuni rumah Hizbut Tahrir. Karena menurut saya Hizbut Tahrir adalah rumah yang ideal bagi orang yang mempunyai nurani, yang punya selera tinggi, yang ingin hidup antara hati dan mulutnya sama. Yang berjuang menegakkan Syariah bukan hanya dalam level individu dan jamaah tetapi juga negara." "Karena saya berpikir, tiap hari orang baca Al Qur'an. Kemudian hanya dibaca doang tanpa diamalkan, dosanya sangat besar. Yang menurut istilah saya, the big munafik! Kalau baca Al Qur'an kemudian tidak direalisasikan, hukum Islam diinjak-injak, kemudian kita tidak ada reaksi, tidak berontak, untuk apa? Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an Surat Al Kahfi ayat 57 (artinya):
"Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Rabbnya lalu dia berpaling daripadanya dan melupakan apa yang dikerjakan oleh kedua tangannya? Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka, (sehingga mereka tidak) memahaminya, dan (Kami letakkan pula) sumbatan di telinga mereka; dan kendatipun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya."
"Karena sudah terbenam dalam hatinya (masyarakat) menerapkan Syariah Islam, dan suatu hari Syariah Islam pasti berdiri. Hizbut Tahrir Berjuang untuk menegakkan Khilafah jadi tidak ada alasan untuk tidak berjuang bersama Hizbut Tahrir”
"Saya tidak takut ditinggalkan jamaah karena mau bergabung dengan Hizbut Tahrir yang memperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah. Seandainya ada orang yang takut dengan Syariah Islam, dengan Khilafah kemudian mereka mundur, Alhamdulillah, seleksi alam terjadi." "Tetapi enggaklah, kalau saya lihat dari jamaah itu sesungguhnya haus akan Syariah Islam. Karena sudah benci dengan kezaliman yang begini lama. Sudah benci dengan demokrasi yang semakin parah. Jadi sebenarnya orang haus dengan kebenaran." (KH MD Sirajuddin Pimpinan Yayasan  Ponpes Ahsanu ‘Amala, Beji, Depok, Jawa Barat)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Testimoni Para Ulama Terhadap Hizbut Tahrir



"Pada saatnya Khilafah pasti datang. Kini yang terpenting, sudahkah kita memenuhi Syarat untuk menjadi pelaksana aparatnya? Sudahkah bangsa ini mempunyai kekuatan inti yang mensyukuri petunjuk-petunjuk al-Quran; sabar menerima hukum Allah SWT dan tidak mengikuti orang-orang yang berdosa dan kafir; kuat berzikir pagi dan petang; sujud dan bertasbih di waktu malam yang panjang", "Mohonlah rahmat Allah SWT. Jangan lupa orang-orang yang menderita yang memerlukan pembelaan inti kekuatan bangsa ini. Maukah kita menjadi penolong agama Allah, penegak Syariah dan Khilafah yang memenuhi Syarat serta mendapat ridha Allah?" (Muhammad Mufti Ketua DP Syarikat Islam)

"Sistem Khilafah adalah keniscayaan. Pilihan atas sistem demokrasi oleh bangsa-bangsa adalah kekeliruan besar dan terbukti tidak dapat mensejahterakan umat manusia. Negara jadi kacau dan gagal", "Kini saatnya kembali ke sistem Khilafah. Muktamar Khilafah Ahad, 2 Juni 2013 yang dihadiri lebih dari 110.000 orang dan disambut oleh jutaan lainnya di seluruh pelosok negeri adalah modal kuat untuk menerapkan sistem Khilafah. Rakyat telah lelah dan tidak percaya dengan sistem yang sekarang diterapkan. Partisipasi rakyat dalam proses demokrasi rendah dan terus merosot" (Iing Solichin Ketua DPP PUI dan Ketua ICMI)

"Perjuangan menegakkan Syariah adalah sikap hidup setiap ‘ibadurrahman yang merindukan Khilafah berdiri di muka bumi ini. Insya Allah, kita menjadi bagian dari perjuangan itu! Amin, ya Rabbal ‘alamin" (Sabil Raun Ketua DPD Al-Ittihadiyah DKI)

"Muktamar Khilafah 2013 sangat luar biasa. Acara tersebut harus ditindak lanjuti secara terencana, sistematis dan tuntas, sampai acara Muktamar Khilafah 2018, yang dipuncaki dengan proklamasi Khilafah Islamiyah 2020" (Alfian Tanjung Pimpinan Taruna Muslim)

"Akan datang Khalifah akhir zaman yang akan menegakkan keadilan di muka bumi serta menghancurkan segala kerusakan dan kesesatan. Memang, salah satu nubuwat Sayidina Muhammad Saw. yang pasti akan terjadi, tanda-tandanya pun satu persatu bermunculan. Kita semua sekarang berada pada fase akhir zaman. Seluruh kelompok umat Islam di segala penjuru dunia sedang bangkit dalam proses menyongsong datangnya seorang Khalifah yang ditunggu-tunggu. Mari kita bersatu saling menghargai dan tenggang rasa mengeyampingkan perbedaan yang tidak prinsip untuk sama-sama menyongsong tahun-tahun kebangkitan umat Islam menuju Khilafah ‘ala minhaj an-Nubuwwah. Allahu Akbar!" (Habib Muhsin Ahmad Alattas Dewan Syuro’ FPI)

"Acara Muktamar Khilafah harus diniatkan untuk mencari keridhaan Allah dan memotivasi umat untuk segera meninggalkan kebatilan dan menyambut kemenangan Islam. Khilafah adalah janji Allah SWT dan Rasulullah Saw. Janji manusia bisa saja palsu, tetapi Janji Allah dan Rasul-Nya tidak pernah salah. Ditambah lagi dengan niat ikhlas dan kejelasan tujuan, maka janji itu akan dapat segera tercapai", "Saya  sangat mendukung perjuangan Hizbut Tahrir. Secara bertahap saya juga berkeinginan untuk terus mendukung dan membantu perjuangan Hizbut Tahrir selama apa yang diperjuangkan masih berpegang pada al-Quran dan al-Hadis" (Sholecha Bawazier, MM Pembina Wanita Al-Irsyad Al-Islamiyah)

"SubhanalLah, saya bisa merasakan persatuan umat yang luar biasa pada hari ini. Hizbut Tahrir mampu menyatukan beragam elemen umat untuk bisa sama-sama mewujudkan cita-cita penegakan Khilafah. Menurut saya, Khilafah memang harus tegak untuk bisa memerdekakan umat dari ketidakadilan", ... "Untuk mencerdaskan umat dibutuhkan peran penting seorang ibu, sebagai madrasatul-ûla di dalam keluarganya. Dengan itu bisa terbentuk keluarga yang taat beribadah dan memahami agamanya. Kemudian, peran masyarakat atau pengemban dakwah yang lebih gencar lagi terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat, seperti di majelis-majelis taklim, agar bisa membantu umat memahami Islam secara utuh. Dari situ, insyaAllah harapan tegaknya Khilafah akan mudah diraih" (Ustadzah Umi Tina Mubalighah Aisyiah, Papua)

"Saya sangat mendukung perjuangan HTI dalam memperjuangkan penegakkan  Syariah dan Khilafah. Kami banyak mendapatkan ujian dalam dunia pendidikan yang selalu berusaha menjauhkan peran agama Islam dalam dunia pendidikan. Saya sangat merindukan tegaknya penerapan Islam secara menyeluruh", "Kami selalu membina majelis taklim, anak-anak dan masyarakat umum akan kewajiban memperjuangkan Syariah dan Khilafah yang akan mengembalikan penerapan hukum-hukum Allah yang sudah dicontohkan oleh Rasul Saw.", "Syariah dan Khilafah dapat menyatukan umat Islam di dunia dan akan menjadi rahmat bagi seluruh alam, tidak hanya bagi kaum Muslim, tetapi juga umat manusia di seluruh dunia" (Hj. Nafsiah Pengawas Pendidikan Agama Islam Tingkat Menengah Atas, Kota Makassar)

"Secara umum acara seperti ini (Konferensi Tokoh Umat) ya sangat bagus. Pertama, kan, ingin memberikan opini umum, supaya yang hadir di sini ya bersama-sama Hizbut Tahrir memperjuangkan Syari’ah dan Khilafah. Karena ini solusi satu-satunya, sebab hukum saat ini terbukti gagal. Jadi mau tidak mau kita mencari solusi lain yakni Syari’at Islam. Apalagi menerapkan hukum Allah saat ini merupakan suatu kewajiban kita, bukan kewajiban Hizbut Tahrir, tetapi kewajiban kaum muslimin" (Abdul Hafidz Pimpinan Pesantren Darul Maad Banjarbaru)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Download Buklet Testimoni Ulama Terhadap Hizbut Tahrir



"Saya terpanggil menghadiri Muktamar Mubalighah Indonesia karena ingin bersilaturahmi dan berkenalan dengan mubalighah seluruh Indonesia, selain ingin juga menimba ilmu yang akan saya sampaikan kepada umat. Sangat terharu dengan acara Mukamar Mubalighah ini karena di situ terwujud persatuan dan kesatuan umat dalam satunya langkah para mubalighah memperjuangkan Syariah dan Khilafah." "Tidak bisa tidak, Syariah dan Khilafah harus ditegakkan karena selain sebagai kewajiban, umat ini dipenuhi berbagai masalah semisal ekonomi rumah tangga, suami menganggur karena sulitnya lowongan pekerjaan, mahalnya pendidikan anak, dan sebagainya seperti yang dicurhatkan ibu-ibu majelis taklim tempat saya mengisi. Semua itu akibat penerapan sistem kehidupan Kapitalisme di kehidupan kita. Karena hidup susah, banyak ibu-ibu yang sering tidak datang pengajian disebabkan ia harus menanggung nafkah keluarga. Hal itu membuat saya sangat sedih. Memang banyak hambatan, tetapi tidak saya anggap sebagai hambatan dalam berdakwah dan berjuang di tengah umat. Jadi meskipun hujan dan banjir, dengan naik perahu melewati danau yang luas sepanjang satu kilometer saya jalani saja dengan ikhlas" (Ustdzh. Hj. Nurhalizah An-Najwa, Majelis Taklim Langgar Al-Hasanah, Amuntai-Kalsel)

"Indonesia sangat layak sebagai tempat berdirinya Khilafah. Tugas kitalah untuk bersama-sama memperjuang-kannya secara terus-menerus. Insya Allah, Allah SWT menolong hidup dan perjuangan kita. Untuk para mubalighah, selain menyampaikan masalah akidah dan ibadah, seharusnya juga menyampaikan penyebaran Islam dan penerapannya oleh Rasulullah saw. dalam Daulah Islam waktu itu; tentang sistem pendidikan Islam, kesehatan dalam Islam, budaya dalam Islam dan aspek-aspek kehidupan lainnya yang semuanya ada aturannya dalam Islam.
Menurut saya Hizbut Tahrir itu sangat baik, sangat cantik cara dakwahnya, sesuai langkah dakwah Rasulullah saw. Oleh karena itu, saya mendukung Hizbut Tahrir dunia-akhirat. Kalau ada yang berani menjelek-jelekkan citra Hizbut Tahrir akan saya gebrak dan akan saya jelaskan kalau Hizbut Tahrir itu tidak seperti yang mereka sangka. Terima kasih Hizbut Tahrir. Banyak sekali ilmu untuk umat yang saya peroleh dari Hizbut Tahrir” (Ustdzh. Hj. Sholihatul Farhah, Majelis Taklim asy-Syuhada, Leuwiliang-Bogor)

"Sepanjang saya bersilaturahmi dan bersaudara dengan teman-teman Hizbut Tahrir, saya mendapati Hizbut Tahrir adalah sebuah ekspansi dakwah yang luar biasa. Hizbut Tahrir telah mampu membangun paradigma berpikir umat, membangun budaya berpikir, membangun sikap kritis umat dengan info-info maupun fakta yang dibuka oleh Hizbut Tahrir. Luar biasa juga bahwa Hizbut Tahrir mampu menguak akar masalah dari setiap problem umat. Sudah tentu saya sangat mendukung dan tingkat dukungan saya terhadap Hizbut Tahrir seratus persen. Kenapa? Karena jika saya tidak mendukung perjuangan Hizbut Tahrir, harus ditanyakan dan diragukan keIslaman saya, kok sesuatu yang berbau Islam ditolak, bagaimana bisa?
Nah, untuk mubalighah, jika ingin membangun keIslaman melalui dakwahnya maka harus berhenti bersikap eksklusif. Coba buka mindset, terbukalah terhadap ide-ide yang mungkin dirasa “baru”. Juga, karena kedepannya info itu akan sangat begitu luasnya, dunia akan hanya seperti layar datar, maka sudah saatnya mubalighah melakukan percepatan diri sehingga semakin banyak info yang teraup. Dengan demikian, para mubalighah memiliki data faktual dan informasi tambahan untuk lebih mengutuhkan apa yang sebenarnya menjadi tujuan dakwah ke depannya dan apa yang urgen dilakukan detik ini, tanpa ditunda lagi" (Ustdzh. Dra. Suryawati Ningsih, Ketua PP ICMI Orsad, Cibinong-Bogor)

"Kalau mau melaksanakan al-Quran dan as-Sunnah dengan kâffah, ya harus dengan penerapan Syariah dan penegakan Khilafah. Itu juga yang menjadi kunci negeri kita menjadi baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur.
Saya merasakan banyak hal yang diberikan Hizbut Tahrir kepada saya untuk bekal penyampaian kepada umat. Harapan saya semoga ke depannya semakin banyak ormas yang mendukung dan mengikuti perjuangan Hizbut Tahrir dalam menegakkan Syariah dan Khilafah. Saya harap juga kader-kader Hizbut Tahrir semakin rajin silaturahmi dan mengisi majelis taklim-majelis taklim. Saya sendiri alhamdulillah sudah bertahun-tahun kenal dengan Hizbut Tahrir dan mengikuti acara-acaranya, termasuk masirah atau aksi damai. Biarpun sudah nenek-nenek, saya semangat ikut dan mengerahkan jamaah majelis taklim saya sampai satu kopaja" (Hj. Muhiyah, Ketua Wanita Islam Kodya Jakarta Selatan)

"Sejak pertama saya setuju dengan Syariah dan Khilafah", ... "Saya insyaAllah akan berjuang menegakkan Khilafah, akan melakukan yang seperti HTI, berdakwah. Saya juga ada majelis taklim. Insya Allah, saya akan berdakwah" (Suryatnah Mubalighah Jati Padang, Jakarta)

"Ketika bertemu dengan kader-kader Hizbut Tahrir, terasa menemukan jalan yang nikmat sekali. Rasanya jadi ingin muda lagi! Saya merasa selama berhubungan dan mengikuti acara-acara Hizbut Tahrir, bertambah pengetahuan dan semangat saya. Memang, para mubalighah wajib untuk terus bersemangat memahamkan Syariah dan Khilafah kepada umat. Umat sudah waktunya harus tahu tentang Syariah dan Khilafah, bahwa itu haq, itu dari Allah SWT. Dengan begitu akan muncul kecintaan umat pada Syariah dan Khilafah.
Pesan saya kepada para mubalighah, kita ini harus insyaf sepenuhnya bahwa kita adalah tombak umat, dan sudah seharusnyalah kita menyerahkan hidup kita ini untuk menolong agama Allah SWT. Kalau saya memang sangat ingin berjuang terus bersama Hizbut Tahrir karena saya ingin mati syahid berjuang bersama Hizbut Tahrir" (Hj. Siti Khadijah, Majelis Taklim Al-Muflihun Jakarta Selatan)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Unduh Buku Kumpulan Testimoni Ulama Terhadap Hizbut Tahrir

 

“Khilafah bukanlah cita-cita HTI saja, tapi juga para kyai di Pesantren”, ... “Marilah kita sebarkan ide itu sesuai dengan daya jangkau pengaruh kita. Misalnya kepada keluarga atau pesantren kita. Saya, misalnya, saya sampaikan ide Khilafah kepada keluarga saya, maka tidak ada satupun keluarga saya yang anti Khilafah.” (KH Ali Badri dari Cirebon)

“Saya sangat merindukan hidup dalam naungan Khilafah walaupun hanya sedetik saja.” (KH Zainal Abbas Ulama Jabar)

“Kita membutuhkan Khilafah. Sejarah telah membuktikannya. Kenapa kita harus ragu dan takut dalam menegakkannya?” (Drs. Muh. Nur Ahmad Ulama Tokoh Muhammadiyah Sultra)

“Saya mendukung 100% perjuangan Hizbut Tahrir dalam menegakkan Syari’ah dan Khilafah” (H. Shoheh Ulama Sukabumi)

“Kaum Muslim harus bersatu, tidak boleh bercerai-berai, harus menyatukan visi dan misi untuk menegakkan kembali Syariat Islam” (Dra.Hj. Saidah MUI Kota Cirebon)

"Saya sangat setuju dengan perjuangan HTI. Demokrasi tak bisa lagi diharapkan untuk memperbaiki umat. Sistem Khilafah satu-satunya harapan umat" (Drs. Amal Hamzah, Mantan Ketua MMI Sulsel)

"Acara ini sungguh luar biasa! Walaupun kita tertatih-tatih dalam perjuangannya, tetap harus kita tegakkan Syariah Islam. Saya sangat salut dan mendukung perjuangan Hizbut Tahrir. Imamah untuk umat Islam harus ada" (Gus Shiddiq Komando GPK Tepi Barat Temanggung)

"Kami umat Islam sudah sangat merindukan perubahan yang hakiki. Demokrasi sudah saatnya ditinggalkan. Kami sangat menginginkan perubahan besar dengan Islam. Dengan acara KIP (Konferensi Islam Dan Peradaban) ini, kami semakin mantap, dan masyarakat Indonesia sudah menginginkan perubahan dengan Syariah Islam dalam sistem negara Islam" (Suryati Mubalighah Wonosobo)

"Saya sangat mengapresiasi acara ini. Acara ini memberikan pencerahan bagi umat Islam bahwa hukum yang paling baik adalah hukum Allah. Jadi, memang selama ini masyarakat awam menolak Syariah adalah karena tidak paham. Begitu juga dengan para pemimpinnya. Harapan saya, acara ini bisa menjadikan pemahaman tentang Khilafah menyebar ke mana-mana karena Khilafah adalah model pemerintahan yang terbaik" (KH M. Ismudiyono MUI Kota Magelang)

"Inilah (tegaknya Syariah dan Khilafah) keinginan umat Islam. Inilah cita-cita kita semua. Kebangkitan Islam adalah kepastian" (HO Komarudin Ketua Persatuan Islam/Persis Sulawesi Tengah)

"Sistem demokrasi membuat kondisi kehidupan di Indonesia sangat bobrok dan sangat merusak. Kalau tidak kembali pada Syariah Islam atau hukum Allah, hancur negara ini!" (Drs. Haidir Sangaji Pimpinan Pondok Pesantren Babbul Sadda Bajo Kabupaten Luwu Sulsel)

"Saya lihat ini banyak sekali remajanya. Anak-anak muda. Saya optimis sekali semua akan menjadi kader-kader Islam. Luar biasa sekali bisa mengumpulkan sebanyak itu. Apa yang disampaikan oleh para narasumber itu semua benar adanya. Semua itu harus berdasar Syariah Islam" (Drs. H. KRT Ahmad Muhsin Kamaludiningrat Penghulu Keraton Yogyakarta, Sekretaris Umum MUI DIY)

"Konferensi ini mempunyai dampak positif terhadap perubahan tatanan kehidupan berbangsa untuk lebih baik. Saya melihat (perjuangan menegakkan Khilafah) ini berasal dari aturan Islam. Jadi, tidak ada kata lain, ini wajib diikuti" (KH Abdul Rohman Qoharudin Ketua Bidang Fatwa MUI Riau, Ketua Dewan Syura NU Riau)

"Insya Allah, saya siap memperjuangkan Khilafah. Itu sudah kewajiban kita sebagai seorang Muslim. Kalau tak siap, mau jadi apa negeri kita ini? Kita ini harus takut kepada Allah. Jangan takut kepada hukum buatan manusia. Tujuan saya menggabungkan diri dengan HTI juga agar kita bisa berjuang bersama menegakkan hukum Allah SWT hingga demokrasi bisa digantikan dengan sistem yang haq, yakni Khilafah ar-Rasyidah" (KH Jauhari Pimpinan Ponpes Subul El Salam, Jayanti, Kabupaten Tangerang)

"Kalau diibaratkan emas, Hizbut Tahrir itu 24 karat. Kalau menolak Hizbut Tahrir itu sama dengan menolak (perintah) Allah SWT karena Hizbut Tahrir itu memperjuangkan tegaknya hukum-hukum Allah SWT, hukum al-Quran dan as-Sunnah" (KH Muhammad Muneif, Mubaligh Ahlus Sunah Wal Jamaah Kota Malang)

"KIP (Konferensi Islam Dan Peradaban) ini dahsyat! Bahkan nuansa religinya begitu terasa. Kita benar-benar merasakan seakan-akan Rasulullah Saw. hadir di tengah-tengah kita. Meski kita sudah jauh dari Sunnah Rasulullah, di antara umat beliau pasti ada mujaddid. Semoga Hizbut Tahrir menjadi sang mujaddid itu" (KH Mahmudi Syukri Pengasuh Pondok Pesantren Darul Muttaqin Petungsewu Dau Kab. Malang)

"Kita bersama Hizbut Tahrir harus terus berjuang sampai titik darah penghabisan, hingga Khilafah ini berdiri. Khilafah adalah solusi dunia, bukan hanya Indonesia. Dunia saat ini dikuasai peradaban Barat yang disebut oleh banyak profesor sebagai peradaban terburuk sepanjang sejarah" (Abdurrahman Malik, Wakil Ketua Al-Irsyad Al-Islamiyah Kalimantan Selatan)

"Setuju dengan yang pembicara paparkan. Itulah yang sebetulnya masyarakat bahkan para ustadz dan para kiai perlu mengkaji lebih lanjut dan menyampaikannya kepada umat. Memang selama ini hal-hal itu telah menjadi kajian di  ponpes-ponpes dalam kitab-kitab fikih namun belum menjadi konsep yang praktis yang bisa dipahami oleh masyarakat dalam menghadapi problem hidup yang nyata saat ini. Sejauh yang saya tahu dan baca dari sebagian kitab HT sudah memberikan gambaran tentang solusi Islam terhadap berbagai persoalan yang dihadapi saat ini dan saya setuju" (KH Shoffar Mawardi Pimpinan Ma’had Daarul Muwahhid, Srengseng, Jakarta Barat)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Buku Kumpulan Testimoni Ulama Terhadap Hizbut Tahrir



“Kami menyatakan bahwa memperjuangkan Islam dengan menegakkan Khilafah tidak bisa ditawar-tawar lagi terutama para ulama sebagai warasatul ambiya atau pewaris para nabi,” (Ust H. Aceng Ibrahim ulama dari Jatiwangi)

“Ulama harus menyambut seruan Hizbut Tahrir dalam memperjuangkan Syariah dan Khilafah”, ... “Karena Hizbut Tahrir selama ini tampak istiqomah dalam perjuangannya” (Kiai Mahmudi Pengasuh Ponpes Subulussalaam, Malang)

"Untuk menghilangkan hukum-hukum kufur dengan cara menegakkan Khilafah” (KH Abdul Hamid pengasuh Ponpes Putri Bangsalsari Jember)

"Ulama yang mendzolimi diri adalah Ulama yang menolak tegaknya Syariah dan Khilafah” (KH. Syahrir Nuhung Lc. M.Thi Ulama Sulsel)

“Umat Islam harus merespon secara positif penerapan sistem Syariah dan Khilafah yang diperjuangkan oleh Hizbut Tahrir!”, ... “Dengan Islam melalui institusi Khilafahlah penyakit masyarakat seperti seks bebas, korupsi akan dapat dihilangkan dan hanya dengan Khilafah pula umat akan selamat”, ... “Apa yang dibawa HT itu Syariah. Jadi, saya yakin siapa pun orangnya, kalau mengaku Islam, pasti tidak ada yang menolak agenda-agenda HT”, ... “Karena saat ini masih ada masyarakat yang menganggap HT itu aliran keras dan sebagainya”, ... “Yang dibutuhkan di sini hanya sosialisasi agar umat memahami apa yang kita perjuangkan dengan cara yang mudah dimengerti dan menggembirakan, dengan hikmah, pelajaran yang baik,” (Tgk. H. Teuku Azhari Abbas Ketua MUI Kepri)

“Apa yang harus kita lakukan sekarang adalah memperjuangkannya dengan mengikuti perjuangan Rasulullah Saw. Kita tidak boleh takut kepada Amerika. Kita hanya takut kepada Allah SWT dalam perjuangan ini” (KH Abdul Wahab Syahrani, pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Mas’ud Putra Jarau Kab. Hulu Sungai Selatan Banjarmasin)

“Mari kita bersatu dalam barisan untuk mewujudkan impian tersebut bersama Hizbut Tahrir” (Drs. H Syamsuddin H Khalid Ketua Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sulteng)

"Saya sangat terharu. Ternyata konferensi yang diadakan dari tahun ke tahun membawa pengaruh besar. Masyarakat jadi tahu apa itu HTI. Akhirnya, mereka bisa mengetahui opini Syariah dan Khilafah", ... "Saya sangat terkesan dengan apa yang diperjuangkan HTI dan kami Ponpes Miftahul Huda siap kapanpun memfasilitasi HTI untuk mengadakan acara lebih besar dan mengumpulkan kembali ulama di Ponpes ini", ... “Percuma mendirikan pesantren kalau tidak setuju Khilafah!” (Kyai Endang Ahmad Arif Pimpinan Ponpes Miftahul Huda 606 Kalianda yang juga Ketua Forum Komunikasi Ponpes/FKPP se-Lampung Selatan)

“Mari kita berjuang bersama Hizbut Tahrir, karena Hizbut Tahrir-lah yang sungguh-sungguh berjuang untuk menegakkan Syariah dan Khilafah. Jangan takut berjuang dengan Hizbut Tahrir. Hizbut Tahrir tidak melakukan aktivitas yang lain, kecuali dakwah menyampaikan kebenaran” (Buya Dr. H Sudirman ulama Sumbar)

“Kami dari Majelis Ulama, telah lama mengikuti dan menyaksikan sepak terjang kawan-kawan dari Hizbut Tahrir. Berbagai acara kami hadir, baik di Pekanbaru maupun di Jakarta. Perjuangan dakwah HTI adalah perjuangan yang mulia. Sudah saatnya secara terbuka kita menyatakan dukungan pada gerakan ini. Hizbut Tahrir berdakwah secara damai, tidak anarkis, tanpa kekerasan. Hizbut Tahrir meneladani manhaj dakwah Rasulullah Saw. Maka kami dari Majelis Ulama menyeru kepada seluruh kaum Muslim untuk mendukung perjuangan Hizbut Tahrir menegakkan kembali Khilafah Islamiyah” (KH. Abdurrahman Qoharuddin Ketua Komisi Fatwa MUI Riau, Ketua Dewan Syura NU Riau)

“Kami dari pengurus NU Bangka Tengah mendukung sepenuh perjuangan yang dilakukan oleh HTI” (KH Syiran Rois Am Syuriah NU Bangka Tengah)

“Hanya Hizbut Tahrir saja yang bisa diharapkan dalam perjuangan menegakkan Khilafah!” (Dra. Hj. Rosniawati Muballighoh Lampung)

“Bagaimana bisa mewujudkan negeri baldatun thoyyibatun warobbun ghofur bila hukum-hukum Allah tidak diterapkan?” (Al-Mukarom Ustadz Djedje Djaelani dari ponpes Miftahul Huda 529 Lampung)

“Bagaimana mungkin Syariah dapat kita jalankan secara menyeluruh, jika tanpa wadah sistem Khilafah!" ... "Kami mengajak kepada semua tokoh yang hadir di sini untuk bersama sama memperjuangkan penegakan Khilafah yang kita rindukan!” (Ust. KH Nashrudin Ulama Semarang)

“Tidak ada solusi lain untuk mengatasi persoalan umat Islam, selain dengan Khilafah. Umat Islam harus bersama-sama HTI memperjuangkan Syariah dan Khilafah!” (Ustadzah Sri Mulyaningsih Muballighoh Surabaya)

"Setiap ulama harus tegas dan berani memperperjuangkan tegaknya Syariah dan Khilafah" (KH. Khotib Rosyid MUI wilayah Purwasari Cikampek Karawang)

“Perintah Rasulullah itu Syariat, karenanya apa saja yang diperintah Rasul kerjakan jika menolak yang terjadi adalah persis seperti pada perang uhud, umat Islam mengalami kekalahan karena pasukan pemanah turun dari bukit berebut ghonimah“ (KH. Lukman Hakim Hannan PP. Kyai Solhah Warungdowo Pasuruan)

"Kita ini tidak punya Khilafah sejak 1924, saya tahu itu karena bapak dan ibu saya adalah orang asli Turki, jadi tahu bagaimana dulu kejayaan Islam terakhir di Turki" (Bang Jamil Turkey Tokoh Masyarakat Bangil)

Molai sak niki, monggo NU, Muhammadiyah, Persis, Al-Irsyad wes macem-macem wes (sudahlah semuanya) harus mendukung HT untuk mewujudkan Syariah dan Khilafah, karena ini untuk kepentingan umat Islam bukan untuk HT” (Ust. Sukirno PP Al Furqon Sukorejo Pasuruan)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Testimoni Ulama Terhadap Hizbut Tahrir


 

“Kita tidak boleh berleha-leha, diam, tidur, kita semua harus segera bangkit kalau tidak ingin Indonesia akan semakin rusak moral, ekonomi dan politik, HT Perlu diapresiasi dan semoga Allah bersama kita dan menjadikan negeri ini baldatun thayibah wa rabbun ghofur(K.H. Shodik Ketua MUI Kabupaten Madiun)

“Perjuangan menegakkan Khilafah ini bukanlah kewajiban Hizbut Tahrir saja, tapi kewajiban umat Islam, termasuk Ulama” (KH Dadang Ahmad Fauzy Pimpinan Ponpes Nurul Ikhlas Malangbong Garut)

“Opini tentang Syariah dan Khilafah harus terus digelorakan di 42 kecamatan yang ada di Kabupaten Garut” (KH Mahrojan Ketua MUI Tarogong Kidul Garut)

“Mari kita bersatu padu dan dengan tekad kita bersama, semoga Allah selalu meridloi tegaknya Khilafah di negeri ini," (Hj. Romlah Djumali Ibu Nyai Ponpes Nurul Huda, Tempel, Sleman, DIY)

“Bagaimana penyakit umat ini bisa disembuhkan apabila Syariah dan Khilafah tidak ditegakkan. Untuk itu kami secara pribadi dan organisasi akan berjuang bersama HTI untuk memperjuangkan Syariah dan Khilafah. Bagaimanapun dengan sistem Islam adalah obat yang ampuh untuk menyelesaikan persoalan umat sekarang ini,” (Bang Faizal Ketua MUI Bangka Barat)

“Semakin terpuruknya umat Islam sekarang ini akibat diterapkan sistem di luar sistem Islam yang telah diridhoi oleh Alllah SWT. Untuk itu mari kita bersama-sama HTI untuk meperjuangkan penegakan Khilafah yang menerapkan Syariah Islam secara kaffah atau totalitas,” (Syahbudin Ahmad Pengasuh Ponpes Muhajirin Koba, Bangka Tengah juga selaku Sekretaris NU Bateng)

"Walaupun saya pribadi kurang dekat secara fisik dengan para aktivis HTI, tapi saya sangat mendukung perjuangannya dalam rangka menegakkan Syariah dan Khilafah. Karena memang Syariat Islam tak akan tegak tanpa adanya negara” ... “Sebenarnya, ajengan dan para ulama yang lain, yang saya ketahui, walaupun tak dekat dengan HTI, mereka juga sebenarnya sangat rindu dengan tegaknya Syariat Islam. Justru kalau ada ulama atau ustadz yang menolak gagasan tersebut, maka patut dipertanyakan, predikat ustadz yang melekat padanya” (KH Sayyidina Ali, Ketua Majlis Ta’lim wa Dakwah Manbaul Ulum, Rancaekek Kulon)

“Ya, Buku ini (Manifesto Hizbut Tahrir) adalah satu bukti tentang kesungguhan dan konsistensi perjuangan HTI. Jika buku ini terus diperkaya dengan hasil bahasan kritis, maka dia akan menjadi platform perjuangan HTI yang mampu membuka mata hati kaum muslimin dan non muslim tentang betapa luhurnya sasaran juang HTI. Selamat berjuang!!, Insya Allah tujuan perjuangan segera tercapai” (Prof. DR. Ir. H. Fachrurrozie Sjarkowie, M.Sc, Ph.D. Ketua Dewan Pakar ICMI Sumsel, Guru Besar UNSRI Palembang)

“Tawaran HTI dalam manifesto (Hizbut Tahrir) ini yakni menyodorkan Syariah dan Khilafah sebagai solusi bagi keterpurukan Indonesia, merupakan hal yang seharusnya tidak asing bagi Rakyat dan Pemimpin Indonesia. Sangat jelas kesepakatan para pendiri negara ini tentang penerapan Syariah sebagaimana yang tercantum dalam sila pertama ‘Ketuhanan yang Maha Esa, dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi para pemeluknya”, walaupun kemudian dihapus sepihak. Juga ditegaskan dalam pasal 29 tentang dasar negara: “Negara berdasarkan atas Ketuhanan yang Maha Esa”, yang tuhan nya Esa kan cuma Islam, dan kalau bicara pengamalan Islam ya penerapan Syariat, nah agar penerapan Syariat itu sempurna dibutuhkan Sulthan dan itulah Khilafah. Jadi tidak ada alasan bagi bangsa indonesia untuk menolak Syariah dan Khilafah” (Buya Drs KH Thohlon Abdur Rauf PW Muhammadiyah Sumsel / Penasehat MUI Sumsel)

“Menerapkan Syariat Allah tidak dengan demokrasi, karena itu mustahil, bohong. Dengan apa kita membebaskan bumi dengan penjajahan kafir? Dengan Khilafah, dan tidak ada yang intensif memperjuangkan Khilafah kecuali Hizbut Tahrir,” (Kyai Habiburrahman Basnur Pimpinan Yayasan Bait Quraniy Tangerang)

"Saya cukup kenal dengan adik-adik HTI, mereka bersemangat dan tulus mendakwahkan Syariah dan Khilafah, sehingga saya yang sepuh tetap semangat berdakwah. Ketika saya membaca buku manifesto (Hizbut Tahrir) ini, menurut saya inilah program praktis yang harus diambil oleh rakyat Indonesia terutama pemimpinnya. Dengan manifesto ini insya Allah apa yang kita idam-idamkan akan segera tercapai. Pesan saya perkuat dan perbanyak doa, karena kemenangan dan pertolongan Allah bukanlah karena keringat dan pikiran kita saja, tetapi karena pertolongan Allah SWT." (KH. Yani Hamid Ketua MUI Kab. Musi Rawas Sumsel)

“Apa yang dimuat HTI dalam buku (Manifesto Hizbut Tahrir) ini, merupakan platform perjuangan yang saya amati konsisten diusung oleh HTI. Di tengah gagap gempita demokrasi dan semua orang ingin mendapat kue kekuasaan, sehingga bahkan partai-partai Islam tidak lagi konsisten dengan prinsip-prinsip Islam, HTI tetap tegak lurus membawa Program Syariah dan Khilafah. Harapan saya ide Syariah dan Khilafah ini disebarluaskan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dimengerti sehingga masyarakat ikut memperjuangkannya" (Drs. Habibullah M.Ag Direktur STIA Al Azhar Lubuk Linggau Sumsel)

“Wahai penguasa! Kalian tidak mempunyai hujjah di hadapan Allah jika kalian tidak menyambut seruan penegakan Khilafah!”, ... “Inilah jalan yang akan membawa kebaikan, pada kebahagiaanku, kemudian aku berjuang bersama Hizbut Tahrir,” (Guru Besar Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir, Syaikh Hasan Al-Janayani)

Download BUKLET Ulama Dan Hizbut Tahrir KUMPULAN TESTIMONI plus cover juga tersedia di sini

Kamis, 20 Agustus 2015

Hizb ut Tahrir Wilayah Sudan Activates the Muslims to Re-establish the Rightly Guided Khilafah on the Method of Prophethood


In Remembrance of the Commemoration of the Devastation of the Khilafah


Today, Sunday, 21 Rajab 1436 AH comparing to 10 May 2015 CE, marks the dispatch of a week of occasions to celebrate the annihilation of the Khilafah composed by Hizb ut Tahrir/Wilayah Sudan, in the capital of Sudan, Khartoum, including different urban communities. It serves as a suggestion to the Ummah that since the 28th of Rajab 1342 AH i.e. ninety-four Hijri years back and until today it is living without a head, without the "shield", and the pennant of the Messenger of Allah صلى الله عليه وسلم is dropped, and the pioneer banners of the darkness states are raised, the formation of Sykes – Picot.

Ninety-four years of embarrassment, disgrace, decay and debauchery

Ninety-four years without grandness and pride

Ninety-four years without the Khilafah that ensures Islam and its territories

Ninety-four years without a Khaleefah to safeguard Muslim ladies and thrashing the criminal adversaries of Islam.

The week incorporates:

Setting flags (publications) out in the open places, scaffolds and markets that incorporate thoughts, for example,

Ninety-four years of living without the systems of Islam. Is it not the time for the populace of power and assurance to give the triumph to the transporters of the flag of the Khilafah?

In the Khilafah, power is to the Shariah not to the individuals.

The Khilafah is the commitment from our Lord and the wellspring of our Magnificence.

Delegating one Khaleefah is an obligation on the Muslims.

Khilafah will cut the hands of the Kaffir West meddling in Muslim nations.

Dialogs will be held in transport stations, markets, and colleges during the time to rally the Muslims' inspiration to work to restore the second rightly guided Khilafah on the method of Prophethood, which incorporates dissemination of pamphlets, booklets, and different distributions to the general population.

Conveying addresses, talks in mosques, and the appropriation of pamphlets and articulations issued by the Hizb. More articles on Hizb ut Tahrir The Liberation Party

The Ladies' Segment of Hizb ut Tahrir/Wilayah Sudan will hold a lecture for ladies in the Ladies' Segment Media Office on Saturday, 27 Rajab 1436 AH comparing to 16/05/2015 CE.

The week will proceed until Sunday 28 Rajab 1436 AH corresponding to 17 May 2015 CE.

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam