Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Senin, 28 Januari 2019

Penyakit Nasionalisme Mendasari Penahanan Rezim Saudi Terhadap Para Pengungsi Rohingya yang Tertindas



Ratusan Muslim Rohingya, yang lari dari pembantaian massal dan pemerkosaan oleh rezim Budha di Myanmar, berlanjut ditahan tanpa batas waktu yang ditentukan di Pusat Penahanan Shumaisi Arab Saudi, setelah mereka mencari perlindungan di negara itu. Beberapa dari mereka telah ditahan selama lebih dari 5 tahun sejak mereka memasuki negara itu – dengan alasan dokumen perjalanan yang tidak valid. Telah ada berita bahwa beberapa perempuan Rohingya yang ditahan pemerintah Saudi dalam keadaan hamil, dipaksa melahirkan di dalam ruang tahanan. Menurut pernyataan dari para tahanan, mereka hidup dalam ruang sempit dan tidak layak. Ini, ditambah dengan penahanan yang lama telah menyebabkan degradasi mental atas banyak tahanan Rohingya. Sementara sebagian yang lain menderita bermacam penyakit seperti malaria, diabetes, infeksi jamur tanpa mendapat perawatan layak.
Awal bulan ini ada berita bahwa rezim Saudi mendeportasi puluhan pengungsi Rohingya ke Bangladesh dan mereka berencana akan mendeportasi puluhan lagi. Mereka akan menghadapi antara dua kemungkinan, pemenjaraan oleh pemerintahan kriminal Hasina atau menjalani hidup yang parah dalam “kamp kematian” di Cox’s Bazaar yang bahkan tidak cocok untuk binatang!

Adalah penyakit berbahaya nasionalisme yang menyuburkan sikap tidak manusiawi semacam itu dan yang menyebabkan rezim Saudi memperlakukan saudara dan saudari Muslim etnis Rohingya mereka sebagai orang asing dan kriminal, hanya karena mereka berasal dari negara lain, bukannya memberi mereka tempat layak dan memenuhi kebutuhan dasar yang diwajibkan oleh Islam.
Nabi ﷺ Bersabda:
«الْمُسْلِمُ أَخُوْ الْمُسْلِمِ، لا يَظْلِمُهُ، وَلا يَخْذُلُهُ»
Muslim adalah saudara Muslim yang lain; ia tidak menzalimi dan menyerahkan saudaranya itu (kepada musuh).” (HR. al-Bukhari)
Sangatlah di luar akal sehat bahwa rezim Saudi mau membelanjakan milyaran dollar untuk menyembelih dan menimpakan kelaparan atas umat Islam di Yaman tapi tidak mau menyediakan naungan dan standar hidup layak bagi Muslim Rohingya yang tertindas. Sesungguhnya, bukanlah Rohingya yang harus diperlakukan sebagai kriminal melainkan para penguasa Saudi, Bangladesh dan dunia Muslim yang lain atas kejahatan mereka terhadap Umat Muslim – termasuk mengabaikan kaum Muslimin yang tertindas.

Rohingya bukanlah orang asing di tanah ini, karena tanah ini adalah milik seluruh Umat Muslim, dan bukanlah milik para monarki tiran sehingga boleh menentukan Muslim kebangsaan mana yang boleh masuk dan tidak! Ini adalah tanah titik awal penyebaran Islam dan tanah mula di mana Nabi ﷺ mendirikan Negara Islam. Muslim Rohingya, dan semua Muslim harus bisa memasukinya dan bernaung tanpa takut menghadapi persekusi lagi. Yang asing di tanah ini adalah rezim antek dukungan kolonialis Barat dan pemerintahan yang diterapkan mengikuti hawa nafsu dan mewujud dalam kebijakan nasionalistis itu yang diambil dari kafir Barat.
Nabi ﷺ bersabda tentangnya:
 «دَعُوهَا فَإِنَّهَا مُنْتِنَةٌ»
“Tinggalkan itu, sebab itu busuk,” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wahai kaum Muslimin!
Umat Islam yang tertindas tidak akan punya tempat berlindung, pertahanan bagi kehidupan dan harta mereka, dan tak punya kehidupan yang bermartabat di bawah rezim-rezim nasionalistik dan para penguasa boneka yang memerintah atas tanah-tanah kita, karena mereka tidak mau peduli untuk menghentikan penumpahan darah dan melindungi kehormatan dan kesejahteraan Umat ini.
Malah, mereka menjadikan kezhaliman sebagai misi untuk memenuhi agenda para tuan baratnya untuk tetap menjaga pemecahbelahan Umat melalui garis-garis batas bathil nasionalistis rekaan penjajah dan bermacam identitas negara-bangsa yang telah menyebabkan sebagian Muslim mengabaikan, membunuh dan memenjara sebagian Muslim yang lain.
Kita harus mencerabut para rezim busuk dan hukum buatan manusia dan segera mendirikan Khilafah yang berdasarkan metode Kenabian yang akan menjadi penjaga dan pelindung sejati Umat. Ia akan menghapus garis-garis nasionalistis yang memecah kaum Muslimin dan menyatukan semua tanah kita di bawah bendera dan pemimpin yang sama.
Ia juga akan menjaga kemuliaan kaum Muslimin dan memberi mereka naungan dan memenuhi semua kebutuhannya – tanpa memandang ras, etnisitas maupun dari mana mereka berasal – karena ini adalah perintah Allah Swt.
Nabi ﷺ bersabda:
«إِنَّمَا الْإِمَامُ جُنَّةٌ يُقَاتَلُ مِنْ وَرَائِهِ وَيُتَّقَى بِهِ»
Imam (Khalifah) itu laksana perisai. Kaum Muslim akan berperang dan berlindung di belakang dia." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Bacaan: The Disease of Nationalism Underlies the Saudi Regime’s Arrest of Oppressed Rohingya Women and Children

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam