Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 19 September 2013

Angka Kemiskinan Amerika 2012 2011




JUMLAH penduduk AS yang hidup dalam kemiskinan dilaporkan tetap tetap stabil dari tahun lalu sebesar 15 persen. Jumlah ini sempat naik selama beberapa tahun setelah resesi terakhir, berdasarkan data yang dirilis pemerintah AS pada hari Selasa (17/9).

Biro Sensus dalam laporan tahunannya merilis data sekira 46,5 juta penduduk AS yang hidup dalam kemiskinan tahun lalu, sedikit berubah dari 46.2 juta orang pada tahun 2011.

Data Sensus juga menunjukkan median pendapatan AS sekira 51.017 USD, statistik ini juga tidak berbeda dari tahun sebelumnya.

Jumlah penduduk AS tanpa asuransi kesehatan – indikator kunci lain ekonomi kesejahteraan – adalah 15,4 persen pada 2012, menurun dibandingkan dengan 15,7 persen pada tahun 2011. Perubahan ini dianggap tidak signifikan secara statistik menurut Biro Sensus. [sm/islampos/wb]

Jumlah Penduduk Miskin di AS Masih Tinggi

Oleh Sodikin Maulana — Rabu 13 Zulkaedah 1434 / 18 September 2013 12:42

Minggu, 15 September 2013

Kewajiban berhukum dengan hukum Allah atas segala permasalahan

Peduli Akan Wajibnya Berhukum Dengan Syariat Islam Kyai Muchlash Zain Undang Para Ulama dan Tokoh Ummat

HTI Press, Malang. 

Kyai Muchlash Zain bersama panitia Liqo Syawal Ulama HTI Malang undang Sesepuh Hizbut Tahrir, Ulama dan Tokoh Ummat pada Ahad, 8/9, di kediamannya jl. Adi Utomo 11 Ardirejo Kepanjen Malang. Silaturachim tahunan itu memperbincangkan wajibnya berhukum dengan syariat Islam. Mengangkat peran ulama dalam memperjuangkan perubahan besar dunia menuju era khilafah.

Hadir di acara KH. Muhyidin, KH. Bahron Kamal, Gus Junaedi dari DPP HTI, ustadz Harun Musa, Ketua DPD II HTI kota Malang, Ustadz Hasby Harokan, KH. Qomaruddin Latif, Kyai Lukman Hakim, Abah Qoyyum, KH. Mahmudi Syukri dan tokoh ummat lainnya.

Dalam petikan testimoninya KH. Muhyidin merasa tersentuh dengan keikhlasan Arif Umar Latif, syabab hizbut tahrir kota Bogor, ketika menziarohinya akhir tahun 2002. KH. Muhyidin juga terheran dengan keberanian Arif Umar Latif yang masih menjadi mahasiswa IPB itu. Umar Latif berani dengan lugas menawarinya untuk menjadi santri mempelajari kitab putih Nizamul Islam sementara usianya jauh lebih muda darinya. Ngaji face to face. Setelah face to face selama enam bulan KH. Muhyidin mengikrarkan diri untuk senantiasa berjuang bersama hizbut tahrir memperjuangkan syariah dan khilafah.

KH. Muhyidin merasa terharu dengan keseriusan Umar Latif yang on time hadir lima belas menit di rumahnya sebelum acara ngaji dimulai, itupun setelah Umar Latif menempuh dua belas km perjalanan naik angkot dengan beaya sendiri. Terkait keseriusan Umar Latif KH. Muhyidin mengatakan, “Saya berpendapat masyaAllah ini anak, pasti ada mutiara dibalik ini. Keikhlasan seorang mahasiswa mengalahkan keikhlasan seorang kyai. Ya Allah ini anak ikhlas bener”.  Itulah yang menjadikannya tidak ragu sedikitpun akan kebenaran perjuangan penegakkan khilafah selain ia mendapati juga bahwa secara dalil apa yang disampaikan Umar Latif valid kebenarannya. Beberapa hadirin juga terlihat terharu menyimak penuturan KH. Muhyidin ini.

Selain itu KH. Muhyidin menyuguhkan ayat al Qur’an surat Al Maidah ayat 48 – 49 yang berisi tentang perintah menghukumi segala permasalahan dengan hukum Allah SWT. “Dan hendaklah kamu mengadili perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu turuti hawa nafsu mereka. Dan waspadalah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak menyesatkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu”, QS. Al maidah: 49. Perintah Allah SWT dalam QS al Maidah ayat 48 di ulang dalam ayat 49 menunjukkan penegasan kembali akan wajibnya atas kaum muslimin untuk berhukum dengan hukum yang telah ditetapkan Allah SWT.

Kewajiban berhukum dengan hukum Allah atas segala permasalahan disadari betul oleh para hadirin liqo’ syawal ulama hanya saja terkendala dengan tidak adanya Hakim yang akan melaksanakan hukum Islam tadi. Apalagi dengan sistem demokrasi yang diberlakukan saat ini yang nyata-nyata tidak memberi ruang bagi penerapan syariah. Hadirin pun serempak mengucapkan sistem demokrasi saat ini adalah sistem setan. Memang benar hanya dengan khilafahlah kewajiban berhukum dengan hukum Allah SWT dapat dilaksanakan. [] MI HTI Malang http://m.hizbut-tahrir.or.id/2013/09/13/peduli-akan-wajibnya-berhukum-dengan-syariat-islam-kyai-muchlash-zain-undang-para-ulama-dan-tokoh-ummat/

Senin, 09 September 2013

Misionaris Kristen Masuk Islam


Selama bertahun-tahun melakukan perjalanan di benua hitam untuk menyebarkan ajaran Kristen kepada orang Afrika, seorang misionaris Kristen di Sierra Leone justru menemukan Islam, ia berubah menjadi seorang da'i Muslim yang membantu ribuan warga Afrika menemukan Islam.

"Selama bertahun-tahun, Saya berusaha mengajak orang-orang Muslim di negara saya untuk menerima agama Kristen, kemudian Saya bermimpi yang mana Saya diajak untuk menerima Islam," ujar Musa Bangura (45) , kepada kantor berita Turki Anadolu pada Ahad (8/9/2013).

Pertemuan Bangura dengan Islam dimulai pada 21 tahun lalu ketika ia bermimpi diajak untuk memeluk Islam selama tiga kali berturut-turut.

Bangura memeluk Islam pada 1993, ia kemudian menjadi salah satu da'i terkemuka di Afrika dan Sierra Leone.

Tak hanya mengajak warga Afrika kepada Islam, Bangura juga mengajak para pendeta untuk memeluk agama yang lurus ini.

"Saya mengungkapkan kontradiksi-kontradiksi dalam ajaran Kristen yang dihasilkan dalam diskusi saya dengan para pendeta Kristen," kata Bangura.

"Saya membuktikan kepada mereka bahwa Islam adalah agama yang benar," tambahnya.

Bangura ditinggalkan oleh istri dan keluarganya setelah ia menjadi Muslim. Namun ia tidak berputus asa, ia justru membangun keluarga yang lebih besar dengan membantu saudara-saudara Muslim yang membutuhkan di Sierra Leone.

Kemudian, Bangura membuat sebuah situs bernama "Why Islam" untuk menyebarkan informasi yang benar mengenai Islam serta menjadi pengarah organisasi Why Islam In Action (WIIA), yang disponsori oleh sebuah organisasi Turki, IHH Insani Yardim Vakfi.

WIIA adalah organisasi kemanusiaan non-pemerintah. Organisasi ini dibentuk pada 1995, di bawah naungan Bangura.

Situsnya mencapai kesuksesan, melalui itu ia membantu lebih dari 8.000 non-Muslim untuk memeluk Islam.

"Sekarang saya bekerja untuk orang-orang Kristen (mendakwahi mereka, red) di negara saya dan berusaha untuk membantu mereka menyadari kebenaran dan memilih Islam," kata Bangura.

Diambil dari Anadolu Agency dan OnIslam

Kamis, 05 September 2013

MP3 Keindahan Peradaban Islam


 
Peradaban Islam adalah peradaban yang indah. Ibarat seorang bidadari yang mengenakan cadar. Karena wajahnya terselubung oleh tabir, anda hanya bisa melihat keindahannya hanya jika anda membuka tabir tersebut, dengan cara menikahinya. Ia indah tapi tertutup tabir peradaban manusia saat ini, yang kebetuan manusia yg hidup dalam peradaban sekarang, nomor dua terbesarnya adalah dunia Islam. Namun yang terlihat dari umat Islam sekarang adalah kegelapan. Karena itu, kita hanya bisa melihat indahnya Islam, pada masa yang lalu saat umat Islam masih “memperistri” Islam dengan benar. Bagaimana gambarannya pada masa lalu?
Carly Fiorina, seorang penulis dan mantan CEO Hewlett Packard, 10 hari setelah peristiwa 911, ia menyampaiakan sebuah pidato di tengah para pemimpin bisnis dunia. Ia berkata:
Saya akan mengakhirinya dengan menyampaiakan sebuah cerita: Dulu pernah ada sebuah peradaban yang terbesar di dunia yang mampu menciptakan sebuah negara super antear benua yang terbentang dari laut ke laut, dari iklim utara, tropis hingga padang pasir. Ia dihuni oleh ratusan juta manusia dari berbagai keyakinan dan asal usul etnis. Salah satu dari bahasanya menjadi bahasa universal bagi banyak dunia, dan mampu menjembatani manusia dari ratusan pulau. Dan tentaranya disusun dari orang-orang yang berasal dari banyak kebangsaan. Sistem pertahanannya mampu memberikan derajat kemanan dan kesahteraan yang belum pernah dikenal sebelumnya. Dan capaian dari peradaban ini membentang dari Amerika Latin sampai China dan seluruh dunia dan dimana-mana diantaranya. Itulah peradaban Islam…
Simak uraian lengkap Ustadz Nopriadi Hermani,PhD (Dosen Teknik UGM, Aktivis HTI) tentang peradaban Islam, yang disampaikan dalam Tabligh Akbar Ramadhan 1434H di Masjid Muthohirin Yogyakarta tanggal 14 Juli 2013 yang lalu, melalui link berikut ::: DENGARKAN :::

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam