Dilaporkan bahwa Somalia telah memenuhi seluruh 27 persyaratan dana global International Monetary Fund (IMF) yang diwajibkan dalam rangka meringankan utangnya (Radio Dalsan, 22/09/2018). Selain itu, Bank Dunia telah menyetujui pemberian $80 juta bagi Somalia untuk mendanai reformasi keuangan publik, yang menandai pertama kalinya pengeluaran untuk pemerintah itu -yang selalu didominasi konflik- dalam 30 tahun, kata Bank Dunia (Radio Dalsan, 27/09/2018).
Komentar:
Somalia
adalah negara korban pertarungan para kolonialis Barat antara Amerika dan
Eropa, khususnya Inggris, dalam rangka menguasai dan menjarah sumberdaya
alamnya yang melimpah khususnya minyak dan penggunaan mulut Laut Merah.
Situasinya semakin memburuk setelah jatuhnya Mohamed Siad Barre, seorang
penguasa antek Amerika sejak 1991, karena hampir 2/3 Somalia dialokasikan untuk
para raksasa minyak Amerika Conoco, Amoco, Chevron dan Phillips di tahun-tahun
terakhir sebelum presiden pro-AS Mohamed Siad Barre digulingkan dan negeri itu
masuk dalam kekacauan. Dalam rangka menyelamatkan hak konsesi
perusahaan-perusahaan, pemerintahan Bush memutuskan untuk mengirim pasukan AS
(menginvasi) untuk melindungi investasi multijuta-dollar yang ditopengi sebagai
pengamanan atas pengiriman bantuan untuk Somalia.
Cengkeraman
Amerika dan penggarongan atas Somalia terus berlanjut kokoh dengan Mohamed
Abdullahi “Farmajo” Mohamed sebagai Presiden saat ini sejak 2017. Selain itu,
kebijakan-kebijakan Amerika sejak era Siad Barre dan hingga hari ini hanya
peduli dengan pengeksploitasian sumberdaya Somalia. Namun, dengan kalahnya
pasukan Amerika di Somalia karena adanya respon global kaum Muslimin untuk
bersatu di bawah bendera “Jihad untuk mengusir pasukan pendudukan,” Amerika
telah dipermalukan meski punya persenjataan canggih dan pelatihan
berteknologi-tinggi dalam peperangan dibandingkan dengan para “Mujahidin.”
Sejak
saat itu Amerika mengubah taktiknya dan mengerahkan seruan demokratisasi dan
reformasi pemerintah atas institusi-institusi Somalia. Pada dasarnya, itu berarti
bahwa Amerika sedang berusaha untuk membentuk masyarakat di Somalia dengan
budaya dan nilai-nilai Barat sekular yang kental sehingga identitas Islam
mereka terdistorsi sepenuhnya. Untuk mencapai tujuan keji ini, Amerika
menggunakan institusi-institusi keuangannya, termasuk tapi tidak terbatas pada
IMF dan Bank Dunia, dalam menyokong pemerintah Somali dengan dana yang
dibutuhkan untuk mendongkrak eksistensi rezim dan memastikan bahwa pemerintah
itu menyetujui dan melaksanakan berbagai kebijakannya di Somalia. Oleh karena
itu, peran utama IMF dan Bank Dunia adalah menguasai negara dan menjalankan
kebijakan-kebijakannya dan tidak mengurus kepentingan masyarakat Somalia!
Sebagaimana terbukti di 2017, ketika lebih dari 6 juta orang di Somalia
menghadapi kelaparan parah dengan salah satu alasan terjadinya musibah itu adalah
perang proxy berkepanjangan yang dipimpin AS atas nama Terorisme dan
Ekstrimisme tapi kenyataannya adalah bahwa itu adalah perang-perang proxy
dengan sasaran menggarong negeri itu!
Sangat
jelas bahwa Amerika dan berbagai institusi keuangannya bukan hanya musuh bagi
Somalia tapi juga bagi Kenya yang belakangan ini mengesahkan Rancangan
Undang-Undang Keuangan 2018 yang mencerminkan proposal-proposal IMF yang pada
akhirnya menjerumuskan penduduk negeri itu ke dalam gaya hidup terjangkiti
kemiskinan yang lebih parah! Solusi paling mendesak adalah Somalia, Kenya dan
seluruh Afrika memutus hubungan dengan berbagai institusi Barat itu, seperti
IMF dan Bank Dunia, yang juara dalam mencitrakan kebijakan ideologis kapitalis
sekular beracun sebagai gula! Maka dari itu, sambutlah seruan penegakan
Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian. Khilafah tidak hanya akan menjamin
kebangkitan sejati Afrika tapi juga menyingkirkan para kolonialis sekular,
sehingga mengembalikan harapan bagi Afrika dan mendayagunakan potensi Afrika di
jalan menuju kedamaian dan kemakmuran.
Ali
Nassoro Ali
Anggota
Kantor Media Hizbut Tahrir di Kenya
Sumber: http://www.khilafah.com/america-tightening-the-noose-on-somalias-neck-via-imf-and-world-bank/
Sumber: http://www.khilafah.com/america-tightening-the-noose-on-somalias-neck-via-imf-and-world-bank/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar