‘Menjaga’ Allah SWT (Al-Arba’ûn an-Nawawiyah hadits ke-19)
Alhamdulillah... Alhamdulillah 'ala kulli hal. Selama kita berbuat benar sesuai tuntunan syariat, sesuai Islam dalam apapun urusan kita, dalam keadaan seperti apapun, maka itu adalah kebaikan bagi kita.
Kita pastinya sebagai orang yang beriman, ingin kualitas keislaman kita hari ini lebih baik daripada hari kemarin, ingin hari esok lebih baik daripada hari ini.
Kalau kita membandingkan kondisi keislaman kita hari ini dengan setahun yang lalu bisa jadi tidak terasa banyak berbeda, meski bisa juga dalam 1 tahun sudah ada banyak peningkatan pada diri kita, tiap-tiap orang berbeda-beda potensinya. Namun, jika kita bandingkan kondisi diri kita hari ini dengan diri kita 3 tahun, atau 5 tahun yang lalu, mestinya kita telah merasakan banyak peningkatan kita dalam berIslam. Jika belum merasa, maka harus menjadi motivasi lebih untuk meningkatkan iman dan taqwa.
Yang sudah mengalami banyak peningkatan pun mesti terus bercita-cita untuk berlanjut lebih meningkat di masa yang akan datang.
Sebagai bahan muhasabah kita, berikut ini hadits yang tercantum di dalam Al-Arba’ûn an-Nawawiyah hadits ke-19. Mengenai "Menjaga Allah."
Diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi, Ahmad dan al-Hakim:
Ibn Abbas (sepupu Nabi SAW) berkata: Suatu hari aku ada di belakang Rasulullah saw. Beliau bersabda,
« يَا غُلاَمُ إِنِّى أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَاعْلَمْ أَنَّ الأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَىْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلاَّ بِشَىْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَىْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلاَّ بِشَىْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ رُفِعَتِ الأَقْلاَمُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ »
“Nak, aku ajari kamu beberapa kalimat: Jagalah Allah, niscaya Allah menjagamu. Jagalah Allah, niscaya engkau mendapati Allah di hadapanmu. Jika kamu meminta maka mintalah kepada Allah. Jika kamu meminta tolong maka mintalah tolong kepada Allah. Ketahuilah, sesungguhnya jika umat bersatu untuk memberi kamu manfaat dengan sesuatu, tiadalah mereka dapat memberikan manfaat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan untuk kamu. Andai mereka bersatu untuk mencelakakan kamu dengan sesuatu, tiadalah mereka dapat mencelakakan kamu kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tuliskan atas kamu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.” (HR at-Tirmidzi, dan al-Hakim). (http://hizb-indonesia.info/2011/08/10/%e2%80%98menjaga-allah-swt-al-arbaun-an-nawawiyah-hadits-ke-19/ )
Dan di dalam riwayat Ahmad,
"Jagalah Allah, kamu pasti mendapatkan-Nya di hadapanmu. Kenalilah Allah di saat senang, niscaya Dia mengenalmu di saat susah. Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang ditentukan menimpamu, niscaya tidak akan meleset darimu. Dan apa saja yang ditentukan meleset darimu niscaya tidak akan menimpamu. Ketahuilah, sesungguhnya pertolongan ada bersama kesabaran, kelapangan bersama kesusahan, dan sesungguhnya bersama kesusahan ada kemudahan." (HR. Ahmad dan Abu Ya'la) (Abdurrahman bin Abdullah as-Sanad, Himpunan Materi Kultum, 2010, Darul Haq)
Apa yang dimaksud dengan "menjaga Allah?" Maksudnya adalah menjaga hukum hudud, hak-hak, perintah-perintah dan larangan-larangan Allah SWT. (http://hizb-indonesia.info/2011/08/10/%e2%80%98menjaga-allah-swt-al-arbaun-an-nawawiyah-hadits-ke-19/ )
Menaati syariat Islam. Jadi, "menjaga Allah" memiliki makna yang sangat luas mencakup semua ajaran Islam.
Seluruh ajaran Islam bisa dibagi menjadi 3 kategori atau 3 dimensi besar...
Bagaimana kita "menjaga Allah" dalam hal aqidah: meyakini, mengimani apa-apa yang harus diimani di dalam Islam, terkandung di dalam wahyu Allah, nash-nash al-Qur'an dan as-Sunnah.
Di masa kita hidup saat ini, yaitu bukan di dalam sistem Islam, bukan pemerintahan yang menegakkan al-Qur'an dan as-Sunnah, menjaga aqidah menjadi hal yang sangat berat. Karena bergantung pada individu kita masing-masing, keluarga kita, dan kelompok-kelompok saja.
> Banyak terjadi pemurtadan, banyak Muslim yang murtad.
> Banyak aliran sesat. Data MUI 2016 lebih 300 aliran sesat.
> Banyak pemikiran liberalisme atau paham kebebasan.
Sebagai contoh, Kristenisasi...
Ada yang menganggap ajaran Islam tidak lengkap, syariat Islam tidak bisa menjadi solusi...
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِيناً﴾
“...Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu.” (TQS. AL-Maidah [5] : 3)
Dalam hal ibadah, ada yang menganggap shalat 5 waktu itu tidak wajib, yang penting kita ingat kepada Allah. Zakat, zakat fithri. Haji.
Pada dimensi 2:
Dalam hal makan dan minum: pergi ke Korea Selatan kemudian tidak menjaga makan yang halal. Bahkan ada yang berpendapat kalau ke negeri kafir boleh makan apa saja, semuanya boleh.
Hadits 10 pihak yang dilaknat Allah SWT terkait khamr...
Dalam hal pakaian, masih banyak yang tidak syar'i...
Mengenai akhlak, banyak kita jumpai sifat tidak amanah, berbohong - penipuan, memfitnah - radikal radikul, ghibah, apalagi jika menuruti akhlak Islam itu bertentangan dengan kepentingan duniawi atau hawa nafsu.
Pada dimensi 3:
1) Sistem pemerintahan. Misalnya, kewajiban menegakkan Kitabullah.
Rasul saw. bersabda:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ، وَإِنْ أُمِّرَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ مُجَدَّعٌ، فَاسْمَعُوْا وأَطِيْعُوْا مَا أَقَامَ فِيْكُمْ كِتَابَ اللهِ
"Wahai manusia, bertakwalah kepada Allah. Jika diangkat amir atas kalian seorang hamba sahaya Habasyi yang hitam legam maka dengar dan taatilah dia selama dia menegakkan di tengah kalian Kitabullah." (HR at-Tirmidzi)
Anas bin Malik ra. juga meriwayatkan hadits yang maknanya senada. Rasul saw. bersabda:
اِسْمَعُوا وَأَطِيعُوا وَإِنْ اُسْتُعْمِلَ عَلَيْكُمْ عَبْدٌ حَبَشِيٌّ كَأَنَّهُ رَأْسَهُ زَبِيبَةٌ
"Dengar dan taatlah kalian meski seandainya diangkat sebagai pemimpin atas kalian seorang hamba sahaya Habasyiy seolah-olah kepalanya seperti kismis." (HR al-Bukhari, an-Nasai dan Ahmad)
(http://hizb-indonesia.info/2015/06/03/wajib-menaati-pemimpin/ )
Haramnya perempuan menjadi penguasa.
Hadits dari Abi Bakrah ra. yang berkata, ketika sampai kepada Rasulullah saw. bahwa rakyat Persia menjadikan putri Kisra sebagai penguasa mereka, maka Beliau bersabda:
لَنْ يُفْلِحَ قَوْمٌ وَلَّوْا أَمْرَهُم امْرَأَةً
"Sekali-kali tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan (pemerintahan) mereka kepada seorang perempuan." (HR al-Bukhari).
(http://hizb-indonesia.info/2016/08/24/syarat-syarat-qadhi/ )
2) Sistem Ekonomi. Haramnya riba...
Penguasaan oleh individu atau perusahaan swasta terhadap apa-apa yang di dalam Islam merupakan harta milik umum...
3) Sistem Sosial. Banyak maksiat pacaran, gaul bebas....
Pernikahan beda agama...
4) Sistem Pidana.
5) Pendidikan. Dalam Islam membentuk manusia dengan Kepribadian Islam. Aqliyah dan nafsiyah Islam...
Putus sekolah. Dalam rentang tahun 2018-2020 angka putus sekolah SMA/SMK di Jateng yakni 31.479 siswa.
Jumlah sekolah rusak.
Data 2019 ada 251.316 ruang kelas SD hingga SMA rusak parah. (https://nasional.okezone.com/read/2019/12/06/337/2138942/251-316-ruangan-kelas-sd-hingga-sma-di-indonesia-rusak-parah )
6) Politik Luar Negeri. Dakwah dan jihad.
Palestina...
Siapa saja yang "menjaga Allah," balasannya adalah Allah akan menjaga dirinya.
Menurut Ibn Rajab, penjagaan Allah untuk hamba itu ada dua jenis.
Pertama: penjagaan Allah SWT dalam berbagai kemaslahatan dunia, seperti menjaga hamba dalam hal badannya, anaknya, keluarganya dan hartanya; atau menjaga dia dari bahaya.
Kedua: ini lebih mulia, yaitu penjagaan Allah SWT dalam agama dan keimanan hamba itu sehingga Allah menjaga dia dari syubhat yang menyesatkan, dari syahwat yang haram, dan pada saat kematiannya sehingga Allah mewafatkan dia di atas iman. (http://hizb-indonesia.info/2011/08/10/%e2%80%98menjaga-allah-swt-al-arbaun-an-nawawiyah-hadits-ke-19/ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar