Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 24 Juli 2018

Ulama Bersama HTI


Saat ajaran Islam dikriminalkan, para ulama dari berbagai daerah pun turun ke pengadilan. Jadilah Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta Timur, dipenuhi para ulama dari berbagai daerah, Kamis (19/4/2018) lalu.

Shalawat asygil pun dikumandangkan di pelataran. ”Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad, wa asyghilidz-dzaalimiin bidz-dzaalimiin (2x) wa akhrijnaa min baynihim saalimiin wa 'alaa alihi wa shahbihii ajma'in.”

Suasana khusyuk begitu terasa, mendengar lantunan shalawat berjamaah tersebut. Siapapun yang berada di situ akan merasakan nuansa yang berbeda. Inilah doa dari hamba-hamba yang berharap pertolongan Allah dari kezhaliman.

Shalawat itu sendiri maknanya: ”Ya Allah, berikanlah shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad, dan sibukkanlah orang-orang zhalim agar mendapat kejahatan dari orang zhalim lainnya, selamatkanlah kami dari kejahatan mereka. Dan berikanlah shalawat kepada seluruh keluarga dan para sahabat beliau.”

Para ulama datang dari berbagai daerah di Indonesia. KH. Bahron Kamal dari Malang mengatakan, kedatangannya ke PTUN Jakarta tidak lain adalah karena panggilan iman. "Ini suatu pembelaan, karena ajaran Islam terutama yang diperjuangkan Hizbut Tahrir dinistakan oleh pemerintah dan juga oleh pihak-pihak lain yang tidak senang dengan Islam,” katanya.

Menurutnya, yang juga pengasuh Majelis Ta'lim dan Dzikir Ihyaul Qulub Singosari Malang, ini adalah kesempatan untuk membela agama Allah, membela organisasi yang berjuang untuk agama Allah, menegakkan syariat Allah, menegakkan institusi khilafah yang diwariskan oleh baginda Rasul SAW.

KH. Abdul Qayum, Koordinator Forum Komunikasi Ulama (FKU) Aswaja Malang Raya yang hadir di tempat yang sama menyebut, kedatangan para ulama dimaksudkan untuk memberikan dukungan bagi tegaknya syariah dan khilafah.

Ia menegaskan, khilafah yang diperjuangkan HTI bukanlah ancaman atas negeri ini. "(Kalau dipandang sebagai ancaman) ini pandangan yang sangat keliru, sangat salah sekali. Khilafah bukan ancaman bagi negeri ini dan bagi seluruh bangsa ini. Justru khilafah itu akan mengantarkan umat manusia ke jenjang yang lebih baik. Kemakmuran dan kedamaian.”

Ulama Surabaya, KH. Abdul Kholiq, berpendapat, umat Islam tidak boleh diam jika ada keinginan pihak-pihak tertentu -termasuk pemerintah- memadamkan perjuangan syariat Islam. "Kita sebagai umat Islam kalau ada syariat Islam mau dipadamkan, kita wajib memperjuangkannya. Siapapun yang akan memadamkan, baik pemerintah maupun yang lain, kita wajib melawan,” kata Ketua Forum Umat Islam Bersatu, Surabaya ini.

Ia menjelaskan, khilafah adalah ajaran Islam. Ajaran ini pernah jaya di masa Rasulullah dan para sahabat. Khilafah tidak untuk menghancurkan Indonesia, tapi justru memuliakan dunia. Ia meyakinkan, setiap ajaran Allah dan rasul-Nya itu akan membawa cahaya dan kesejahteraan seluruh umat manusia.

Sementara itu, KH. Muhyidin, pengasuh MT An-Nur Pamijahan, Bogor, melihat ada upaya menzhalimi Islam. Menurutnya, apa yang diperjuangkan oleh HTI yakni khilafah adalah bagian dari ajaran Islam. Rezim penguasa mencoba menyalahkan HTI karena mendakwahkan khilafah ini. ”Ini kan sebuah kezhaliman terhadap Islam,” tandasnya.

Sama dengan para ulama lain, jelasnya, ide khilafah bukanlah ide baru. Ide itu banyak dijumpai dalam khazanah Islam yang ditulis para ulama. Bahkan para ahli sejarah, termasuk dari Barat, mengakui eksistensinya.

Dan, ia mengingatkan, kehadiran khilafah sudah dikabarkan oleh Rasulullah SAW. Ia mengutip sebuah hadits bahwa nanti di akhir zaman akan ada beberapa khilafah. Khilafah akan membagikan harta yang melimpah kepada rakyat. Dengan begitu, umat ini akan sejahtera, termasuk Indonesia akan kuat. "Salah besar jika khilafah dianggap sebagai ancaman. Ini adalah kabar gembira dari Rasulullah. Ini harus disambut," jelasnya.

Dukungan kepada perjuangan HTI pun secara simultan muncul dari berbagai daerah. Dari Ponorogo, Jawa Timur, Gus Nasyir al-Mahdie, menegaskan bahwa di akhir zaman, Islam akan dimenangkan atas segala jenis diin lainnya di muka bumi.

Ia mengajak para ulama menjadi 'aaliman muta'alliman 'aabidan 'aarifan bi syarthil ikhlash, yaitu menjadi manusia yang memiliki ilmu, mau terus belajar, tekun beribadah, memiliki ma'rifah, yang kesemuanya itu dibingkai dalam syarat keikhlasan semata karena Allah.

”Janganlah para ulama menukarkan agama ini demi sekerat dunia, yang di Akhirat justru akan menyeretnya ke Neraka,”… “Kita sudah kenyang dizhalimi oleh penguasa. Jamaah dakwah dibredel," tegas Gus Nasyir kepada para jamaah dalam acara Mudzakarah Ulama Mataraman.

Ulama yang lainnya, KH. Anas Karim mengajak para ulama untuk mau mengajak umat berjuang menegakkan khilafah, yang merupakan penerap dan penegak ajaran Islam.

Dari Semarang, KH. Syamsuddin Al-Hafidz dari Pondok Pesantren The Holy Qur'an Mangkang, Semarang menegaskan bahwa khilafah itu memang diperintahkan oleh Rasulullah. ”Khilafah memang ajaran Islam, di mana khilafah adalah kepemimpinan yang adil bagi manusia,” tegasnya.

KH. Subi'at, muballigh dari Kinibalu Semarang, mewanti-wanti para ulama untuk tidak takut menghadapi musuh Islam. ”Kita tidak perlu khawatir dengan musuh-musuh Islam. Orang-orang kafir di dunia ini akan dikalahkan, bahkan di Akhirat kelak mereka akan dikumpulkan dalam Neraka Jahanam, dan Jahanam adalah seburuk-buruk tempat tinggal di akhirat,” ucapnya.

Di Lampung, Ustadz Candra Alamanda, Pembina BKPRMI Lampung, menyatakan: ”Kalau soal dalil tentang wajibnya khilafah sudah gak usah ditanya, seabreg. Bahkan orang Lampung sendiri, H. Sulaiman Rasyid, menulis Bab Khilafah di dalam kitab Fiqih Islam karya beliau. Maka orang Lampung harusnya juga wajib memperjuangkan khilafah."

Bacaan: Tabloid Media Umat edisi 219

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam