---
https://m.hizbut-tahrir.or.id/
berani menyuarakan kebenaran Islam kaffah dan mewujudkan kembali peradaban Islam dalam kehidupan.
berani menyuarakan dan mengkampanyekan kebenaran Islam kaffah untuk mengalahkan narasi negatif tentang Islam.
back to muslim identity yaitu kembali kepada identitasnya sebagai seorang muslim serta mengaktualisasikan perannya sebagai penjaga dan pelindung yang terpercaya bagi agamanya.
Suarakan Kebenaran Islam Kaffah dan Wujudkan Kembali Peradaban Islam
Karena umat Islam adalah satu tubuh, di mana ada tubuh yang terluka maka bagian lain pun akan merasakan perihnya luka tersebut.
Rasulullah Saw mewariskan ikatan Ukhuwah Islam di antara umat Islam yang tidak ada bandingannya, dimana ikatan ini lebih kuat dari ikatan kebangsaan bahkan ikatan darah sekalipun sehingga dakwah Rasulullah dianggap sebagai sihir oleh kaum kafir Qurais. Ikatan Islam ini juga yang membuat muslim Rohingya, Pattani dan Suriah menyatakan simpatinya terhadap Muslim Gaza meski merekapun juga menderita. Bahkan Muslim di Gaza yang tengah dibombardir rudal masih sempat menyatakan simpatinya terhadap tragedi pesawat Malaysia MH17 yang juga menimpa sebagian umat Islam, Masya Allah!
Penderitaan dan penindasan yang dirasakan umat justru kian menguatkan kebangkitan Islam. Dimanapun itu baik di Suriah, Gaza, Afrika Tengah, Myanmar, Xinjiang ataupun Papua telah mengguncang setiap dada Muslim yang beriman. Apapun yang terjadi di Timur, semua umat Islam di Barat peduli tentang hal itu, begitupun apapun peristiwa di Barat seluruh umat Islam di Timur akan bereaksi. Masya Allah, ikatan Ukhuwah Islam telah membuat umat Islam yang terserak menjelma menjadi umat yang satu, memiliki detak jantung yang satu, derap langkah yang satu dan suara global yang satu.
Mari kita berdoa kepada Allah agar umat Islam terlindung dari paham separatisme, sektarianisme bahkan nasionalisme yang menjadi senjata kuno beracun Barat untuk memecah belah kekuatan umat Islam.
bersuara secara lantang, serempak, kemudian komunikasi satu sama lain,
Imam Ibnu Katsir menyatakan bahwa tali Allah (hablulLâh) adalah al-Quran yang diturunkan dari langit ke bumi. Siapapun yang berpegang teguh pada al-Quran berarti ia berpegang kepada jalan lurus. Ayat ini merupakan perintah Allah SWT kepada mereka untuk berpegang pada al-jama’âh dan melarang mereka dari tafarruq (bercerai-berai) (Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, 1/477).
Imam Ali ash-Shabuni dalam Shafwah at-Tafasir antara lain menyatakan: hanya antara sesama Muslim persaudaraan itu ada, tidak antara Muslim dan kafir; persaudaraan karena faktor keimanan adalah jauh lebih kuat daripada persaudaraan karena faktor hubungan darah. Karena bersaudara, di antara kaum Mukmin haram saling mencela, menyakiti, apalagi saling membunuh.
Siapapun yang mengaku bagian dari umat Islam sudah saatnya menyadari, bahwa mereka memililiki “musuh bersama”, yakni ideologi Kapitalisme-sekular yang telah bercokol bertahun-tahun dan para pengusungnya. Ideologi ini telah terbukti membuat negeri ini terpuruk dari berbagai sisi. Korbannya tentu umat Islam sebagai penduduk mayoritas negeri ini. Mereka kini menderita akibat kemiskinan, pengangguran, harga-harga mahal, biaya pendidikan dan kesehatan tinggi, pajak yang makin meningkat, daya beli yang makin menurun, dsb.
Di sisi lain, segelintir orang, terutama asing dan aseng, menikmati sebagian besar kekayaan negeri ini. Tentu jadi aneh jika ada kalangan umat Islam—yang sebetulnya juga menjadi korban—yang membela asing dan aseng, termasuk mendukung sistem sekular-kapitalis-liberal yang menjadi biang atas segala persoalan negeri ini.
Karena itu, solusi fundamental bagi negeri ini, yang harus diupayakan oleh seluruh komponen umat Islam, adalah dengan menegakkan seluruh tatanan berlandaskan pada syariah Islam. Inilah yang secara syar‘i harus diperjuangkan oleh umat Islam. Syariah Islam tentu hanya akan tegak di dalam institusi Khilafah. Karena itu saatnya umat bersatu dan bahu-membahu untuk menegakkan kembali Khilafah Islamiyah. Dengan tegaknya syariah Islam dalam institusi Khilafah Islamiyah ‘ala minhâj an-Nubuwwah, umat Islam pasti akan meraih kemuliaannya kembali.
Semua Muslim percaya pada keesaan Allah SWT, pada kenabian Muhammad saw., pada Quran sebagai wahyu Ilahi yang kekal. Jadi, ya faktor-faktor yang diperlukan untuk persatuan Muslim merupakan bagian integral dari Islam. Apa yang mencegah hal ini terjadi adalah rezim politik korup yang melayani kepentingan kolonial.
Siapapun yang memerintah dengan sistem kufur tidak bisa lebih baik daripada yang penguasa lain yang juga memerintah dengan sistem kufur. Solusi untuk umat Islam adalah membebaskan diri dari kebijakan kolonial dan penaklukan. Kebijakan bisa berarti penderitaan dan bencana untuk seluruh wilayah, baik Muslim maupun non-Muslim. Melanjutkan jalan ini berarti hanya mendapat bencana lebih lanjut dan bencana bagi semua orang.
Kami memiliki kesempatan bersejarah untuk membangun kembali negara dan masyarakat dan kemudian memimpin umat manusia keluar dari kegelapan dan ketidakadilan ideologi sekuler menuju cahaya dan keadilan Islam. Kami percaya bahwa masa depan yang cerah bagi umat manusia segera terwujud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar