LAPORAN #6
SERI HIMMATY
oleh Annas I. Wibowo
YAHUDI DAN NASRANI TIDAK AKAN SENANG PADAMU
Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)." Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al Baqarah 120]
Ingat: Al Qur'an berlaku sepanjang masa. Artinya: selama-lamanya hal ini bahwa yahudi dan nasrani tidak akan senang dengan Islam dan selalu berusaha menyesatkan / merusak moral kaum muslimin akan terjadi terus.
Ayat 120 surat Al Baqarah ini jelas memperingatkan kaum muslimin mengenai sikap dan kebencian mereka yahudi dan nasrani terhadap kaum muslimin / agama Islam.
Ayat ini menunjuk yahudi dan nasrani secara umum / secara keseluruhan / as a whole. Dengan pengecualian mereka yang “baik-baik” yang tidak menyombongkan diri.
(dulu orang nasrani tidak selalu kristen)
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persahabatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya kami ini orang Nasrani." Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri. [QS. Al Maa'idah 82]
Siapapun yang tidak setuju dengan ayat 120 Al Baqarah ini berarti menolak kebenaran, memilah-milah ayat-ayat Allah, menerima sebagian dan menolak sebagian, seperti perilaku para ahli kitab yang mencampur adukkan yang haq dengan yang batil.
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil[203], dan menyembunyikan kebenaran[204], padahal kamu mengetahuinya? [QS. Ali 'Imran 71]
[203] Yaitu: menutupi firman-firman Allah yang termaktub dalam Taurat dan Injil dengan perkataan-perkataan yang dibuat-buat mereka (ahli Kitab) sendiri.
[204] Maksudnya: kebenaran tentang kenabian Muhammad s.a.w. yang tersebut dalam Taurat dan Injil.
Katakanlah: "Hai Ahli Kitab, mengapa kamu ingkari ayat-ayat Allah, padahal Allah Maha menyaksikan apa yang kamu kerjakan?." [QS. Ali 'Imran 98]
Atau seperti perilaku orang yahudi dan nasrani yang menyombongkan diri dan yang melanggar janji dan yang suka mengubah ayat-ayat Allah
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merobah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya[407], dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka maafkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik. [Al Maa'idah 13]
[407] Maksudnya: merobah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.
Kita harus waspada dan siap menentang kesesatan yahudi dan nasrani, yaitu dengan teguh pada pendirian: “petunjuk Allah itulah petunjuk yang benar”. Tidak mengikuti kemauan yahudi dan nasrani yang jelas selalu mengajak pada kesesatan.
PENTING: yahudi dan nasrani mengajak mengikuti agama mereka terjadi dalam beberapa derajat yang pada esensinya sama. Sering kita dengar para penceramah / da'i memberitahu kita bahwa “mengikuti agama mereka” dalam ayat ini berarti juga mengikuti jalan hidup mereka / gaya hidup mereka / aturan-aturan hidup mereka / budaya mereka.
Jika KTP seorang muslim tidak berubah menjadi yahudi atau nasrani, mereka yahudi dan nasrani sudah sangat senang jika kaum muslimin setuju dan menjadi sama budayanya dengan mereka, menjadi berpendapat sama dengan mereka, menjadi menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal. Mereka yahudi dan nasrani akan seperti syetan mentertawakan seorang ber-KTP Islam tapi setuju jika manusia tidak harus menutup aurat.
Contoh yang lain yang termasuk agama mereka yahudi dan nasrani: seorang ber-KTP Islam memakan apapun yang haram atau tidak membenci kegiatan tersebut, berjoget ria menampakkan aurat, minum minuman keras atau tidak membenci kegiatan tersebut, mengumbar aurat di sinetron atau film atau tidak membenci adanya hal itu, setuju dengan pornografi, tidak melaksanakan shalat, menjual minuman keras, cinta dunia gila harta, sombong, menggosip atau ghibah atau tidak membenci terjadinya hal itu, pacaran atau mendekati zina atau tidak membenci hal itu, dll kemungkaran kesesatan.
Jika hal-hal itu dilakukan, maka setan bangsa jin dan manusia yang banyak jumlahnya akan tertawa lebar senang mendapat teman lebih banyak untuk menghuni neraka.
Contoh lainnya lagi mengharamkan yang halal: tidak setuju berpoligaminya orang yang telah memenuhi syarat-syarat berpoligami, tidak setuju pernikahan dini, tidak setuju syariat Islam.
Banyak sekali bukti yang telah terjadi mengenai kebenaran ayat 120 surat Al Baqarah ini. Usaha kristenisasi, penghancuran moral masyarakat mayoritas Islam melalui berbagai media massa maupun kegiatan ekonomi / bisnis, perusakan akidah dengan membiayai organisasi munafik sesat, silakan cari sendiri bukti lain yang banyak.
Kita harus mewaspadai republika edisi ahad 25 januari 2009 dan juga edisi-edisi lainnya semuanya.
Ayat 120 surat Al Baqarah BUKAN berarti umat Islam boleh tidak mengakui eksistensi umat yahudi dan nasrani dan yang lainnya seperti yang dilakukan israel atas bangsa Palestina. Umat Islam harus mempertahankan diri dari tipu daya musuh sesuai dengan syariat, juga untuk memelihara diri dan keluarga dari siksa neraka. Islam mengharuskan muslimin muslimat mengikuti syariat yang mengharamkan berlaku dzolim terhadap siapapun.
Ayat 120 surat Al Baqarah TIDAK BISA DITUDUH sebagai pemicu kerusuhan / kedzoliman sehingga harus diberi tafsir yang sama sekali lain untuk menghindari kerusakan / bencana yang dikhawatirkan. Dilarang menyembunyikan kebenaran (QS. Ali 'Imran 71). Ayat 120 Al Baqarah ini SAMA SEKALI TIDAK menjadikan orang boleh berlaku dzolim.
Jangan asal percaya pada omongan orang meskipun bergelar doktor dari universitas al azhar mesir yang juga ketua ini ketua itu yang membolehkan ucapan selamat natal, yang cenderung pluralis, yang menolak ayat 120 surat Al Baqarah yang artinya telah jelas dan mengatakan bahwa ayat ini: orang menyalah artikan sbb. yahudi dan nasrani ingin mengubah orang Islam jadi menganut agama mereka dan menyatakan bahwa hal itu tidak benar karena yahudi bukan agama dakwah, yahudi itu eksklusif, maka dia berkesimpulan kalau ayat itu tidak dapat diartikan apa adanya karena tidak sesuai kenyataan dan dia membuat / setuju dengan tafsirnya sendiri yang sama sekali berbeda dengan maksud ayat itu karena dia merasa berhak membuat tafsir seenaknya sendiri tanpa memperhatikan ayat-ayat Al Qur'an yang lain dan bukti-bukti nyata.
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim. [Al Maa'idah 51]
Maka kamu akan melihat orang-orang yang ada penyakit dalam hatinya (orang-orang munafik) bersegera mendekati mereka (Yahudi dan Nasrani), seraya berkata: "Kami takut akan mendapat bencana." Mudah-mudahan Allah akan mendatangkan kemenangan (kepada Rasul-Nya), atau sesuatu keputusan dari sisi-Nya. Maka karena itu, mereka menjadi menyesal terhadap apa yang mereka rahasiakan dalam diri mereka. [Al Maa'idah 52]
Dan orang-orang yang beriman akan mengatakan: "Inikah orang-orang yang bersumpah sungguh-sungguh dengan nama Allah, bahwasanya mereka benar-benar beserta kamu?" Rusak binasalah segala amal mereka, lalu mereka menjadi orang-orang yang merugi. [Al Maa'idah 53]
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, [At Taubah 34]
Dan diantara orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya kami ini orang-orang Nasrani", ada yang telah kami ambil perjanjian mereka, tetapi mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diberi peringatan dengannya; maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian sampai hari kiamat. Dan kelak Allah akan memberitakan kepada mereka apa yang mereka kerjakan. [Al Maa'idah 14]
Note: Orang salah mengartikan ayat 120 Al Baqarah? Orang tidak mengartikan ayat ini. Orang tidak melakukan apapun terhadap ayat ini. Orang hanya MEMBACA ayat ini. It Means What It Says! TIDAK MUNGKIN ayat ini salah. Tidak mungkin bunyi ayat ini salah. Tidak mungkin makna tersurat ayat ini salah.
Orang kristen adalah orang kafir (dulu orang nasrani tidak selalu berarti kristen)
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah itu ialah Al Masih putera Maryam." Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi kesemuanya?." Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. [Al Maa'idah 17]
segala ayat yang berkenaan dengan orang kafir berlaku juga bagi orang kristen
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Allah menyesatkan perbuatan-perbuatan mereka[1391]. [Muhammad 1]
[1391] Maksudnya: Semua amal perbuatan mereka tidak mendapat bimbingan dari Allah, tidak dihargai dan tidak mendapat pahala.
Dan teman-teman mereka (orang-orang kafir dan fasik) membantu syaitan-syaitan dalam menyesatkan dan mereka tidak henti-hentinya (menyesatkan). [Al A'raaf 202]
Maka disebabkan kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan atas (memakan makanan) yang baik-baik (yang dahulunya) dihalalkan bagi mereka, dan karena mereka banyak menghalangi (manusia) dari jalan Allah, [An Nisaa' 160]
Dan mereka berkata: "Hendaklah kamu menjadi penganut agama Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat petunjuk." Katakanlah : "Tidak, melainkan (kami mengikuti) agama Ibrahim yang lurus. Dan bukanlah dia (Ibrahim) dari golongan orang musyrik." [Al Baqarah 135]
Orang-orang yang kafir dan menghalangi (manusia) dari jalan Allah, Kami tambahkan kepada mereka siksaan di atas siksaan disebabkan mereka selalu berbuat kerusakan. [An Nahl 88]
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh. [Al A'raaf 199]
Alhamdulillah
Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam
Rabu, 28 Januari 2009
Yahudi Nasrani Takkan Senang Padamu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
im a christian..
BalasHapusbur somehow, i (just only) got ONE of ur point..
and i hope there's no war between us.
regards.
ahli dzimmah = kafir dzimmi = kafir warga negara Islam
BalasHapusIbnu Hazm mengatakan, “Di antara kewajiban menjaga ahli dzimmah kita adalah, jika para agresor menyerang negara kita dan mereka mengarahkan serangan pada tetangga-tetangga kita, maka hendaknya kita rela mati membela mereka. Dan setiap pengabaian dalam hal itu, termasuk penyia-nyiaan hak-hak ahlu dzimmah.”
Al-Qarafiy berkata, “Sesungguhnya di antara kewajiban tiap Muslim terhadap kafir dzimmi adalah berbuat lembut kepada kaum lemah mereka, menutup kebutuhan kefakiran mereka, memberi makan orang yang kelaparan dari kalangan mereka, memberi pakaian kepada mereka yang telanjang, mengajak mereka bicara dengan kata-kata yang lembut, menanggung penderitaan tetangga dari mereka semampunya, bersikap lembut pada mereka bukan dengan cara menakuti, bukan pula dengan cara penghormatan yang berlebihan. Ikhlas memberi nasihat kepada mereka dalam semua urusannya, melawan orang yang hendak menyerang dan mengganggu mereka, menjaga harta, keluarga, kehormatan, dan seluruh hak serta kepentingan mereka. Setiap Muslim bergaul dengan
mereka sebaik mungkin dengan akhlak mulia yang dapat dia lakukan.”
Semua ini menjadikan kaum Nasrani secara alami bahu-membahu dengan kaum Muslim untuk mempertahankan negara.
Keterkejutan Barat semakin besar ketika melihat target kedua juga tidak mewujudkan angan-angan mereka. Barat telah menguasai wilayah Syam dan menyerang kaum Muslim dengan sangat keji, dan
memperlakukan mereka dengan sangat mengerikan. Penduduk Syam yang Kristen juga diusir bersama-sama kaum Muslim dari rumah-rumah mereka. Karena itu, mereka berjalan seiring bersama kaum Muslim di semua medan peperangan. Hal ini masih terus berlangsung hingga sekarang, sebagaimana yang terjadi di Palestina.
Barat menduga bahwa masalah kedua ini masih berjalan baik dan berpihak pada mereka. Barat juga menduga bahwa sudah tidak ada penopang yang menyangga kaum Muslim. Sayangnya, kaum Muslim masih tetap tuli atas peristiwa yang menimpa pengusiran mereka dari negeri mereka, meski mereka sudah menetap di sana selama kurang lebih dua abad. Di Syam mereka sempat mendirikan keemiran. Kaum Muslim pada akhirnya mampu mengalahkan kaum Salib dan mengusir mereka.
Barat mengkaji rahasia semua persoalan ini dan akhirnya menemukannya di dalam Islam. Barat melihat bahwa akidah Islam mampu menumbuhkan kekuatan yang sangat besar dalam diri kaum Muslim. Hukum-hukumnya yang berkaitan dengan warga non Muslim menjamin hak-hak mereka. Hukum-hukum ini akhirnya mampu menjalin kerjasama yang kuat di antara warga negara Islam. Karena itu, kafir penjajah berpikir keras untuk menemukan jalan atau cara menghancurkan dunia Islam.
Akhirnya, mereka menemukannya bahwa cara yang terbaik adalah melalui perang pemikiran. Perang ini dijalankan melalui program misionaris. Langkah awalnya menarik para pemeluk Kristen agar
bekerjasama dengan Barat. Berikutnya mengobarkan keraguan kaum Muslim terhadap agama mereka, serta menggoncangkan akidah mereka. Dengan demikian, mereka menemukan jalan untuk memecah belah antara warga Muslim dan non Muslim di tengah-tengah rakyat Negara.
.................................................................................................................
halaman 222 bab Serangan Missionaris
An-Nabhani, Taqiyuddin
Daulah Islam/Taqiyuddin An-Nabhani; Penerjemah, Umar Faruq; Penyunting, Tim
HTI-Press. Jakarta: Hizbut Tahrir Indonesia, 2009