Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 01 Desember 2009

Kelainan Masa Kecil Kanak Kanak

KELAINAN MASA KECIL (CHILDHOOD DISORDERS)
dari psychology the science of mind and behavior

Kelainan psikologis dapat terjadi kapanpun dalam hidup. Ahli kesehatan mental telah mengamati gejala-gejala yang mirip depresi klinis pada bayi, dan anak-anak lain mengidap masalah perilaku yang luas (Mash & Barkeley, 2003). Dalam satu studi yang melibatkan beberapa ribu anak-anak berusia antara 2 dan 5, peneliti mendiagnosis lebih dari 20 persen anak-anak itu mengidap kelainan DSM-IV dan setengah dari tiu terganggu secara signifikan oleh gejala-gejalanya (Lavigne et al., 1996). Kejadian dan kerusakan yang mirirp terdapat pada anak-anak usia antara 9 dan 17 (Satcher, 1999). 

Studi-studi lain menunjukkan bahwa hanya sekitar 40 persen anak-anak dengan kelainan psikologis mendapatkan perhatian profesional, dan hanya setengah dari kelompok ini ditangani oleh ahli kesehatan mental (Satcher, 1999). Sebaliknya, 74 persen anak-anak dengan cacat fisik mendapatkan penanganan profesional (U.S. Office of Behavior Technology, 1990). 

Kegagalan menangani kelainan perilaku kanak-kanak tidak hanya mengakibatkan tekanan yang tidak diperlukan oleh anak-anak dan keluarga, tetapi kelainan demikian cenderung berlanjut hingga masa dewasa sebagai masalah psikologis. Dalam satu studi di New Zealand, 4 dari 5 orang dewasa yang terdiagnosis kelainan DSM memiliki sejarah masalah masa kanak-kanak atau remaja yang juga sesuai kriteria DSM (Newman et al., 1996). 

Meskipun banyak kelainan masa kecil menjadi subjek penelitian saat ini, dua di antaranya mendapatkan perhatian khusus. Attention Deficit / Hyperactivity Disorder termasuk diperhatikan karena adalah kelainan masa kecil yang paling banyak dijumpai. Autism juga diperiksa dengan seksama karena menjadi semakin umum dan termasuk salah satu kelainan yang paling mengganggu. 


ATTENTION DEFICIT / HYPERACTIVITY DISORDER

Pada Attention Deficit / Hyperactivity Disorder (ADHD), masalah muncul dalam bentuk kurang atensi, hiperaktivitas / impulsifitas (impulsivity), atau kombinasi keduanya. Rating oleh guru dan orang tua mengindikasikan bahwa 7 hingga 10 persen anak-anak amerika memenuhi kriteria DSM-IV-TR untuk kelainan, membuat ADHD kelainan masa kecil paling umum. Kelainan terjadi setidaknya 4 kali lebih sering pada anak laki-laki daripada anak perempuan.

Anak laki-laki lebih cenderung mengidap perilaku agresif dan impulsif, sedangkan anak perempuan cenderung lebih tidak perhatian. Beberapa ahli percaya bahwa diagnosis ADHD diterapkan terlalu bebas, karena anak-anak normal juga mengidap perilaku-perilaku tersebut. Mereka khawatir jika beberapa anak dianggap berkelainan dan diatasi secara salah (Carlson, 2000).

Mungkin menarik untuk menganggap bahwa anak-anak seiring waktu dapat menghilangkan ADHD, tetapi dalam studi-studi selanjutnya yang melibatkan orang-orang yang didiagnosis ADHD ditemukan bahwa 50 hingga 80 persen, masalah kelainan itu bertahan hingga remaja dan, 30 hingga 50 persen, hingga masa dewasa (biederman, 1998). Keseluruhan, orang dewasa dengan ADHD memiliki masalah-masalah pekerjaan, keluarga, emosi, dan interpersonal yang lebih banyak. 

Meskipun setelah penelitian selama bertahun-tahun, sebab-sebab ADHD yang spesifik tidak diketahui. Faktor-faktor genetik mungkin terlibat, sebab banyak ditemukan pada kembar identik daripada kembar fraternal. Dalam penelitian adopsi mengenai anak-anak ADHD, orang tua biologis anak cenderung memiliki ADHD daripada orang tua adoptif (Smalley et al., 2000).

Para ahli telah lama menduga bahwa kelainan itu memiliki dasar biologis, tetapi studi-studi EEG mengenai aktivitas elektris otak dan studi-studi gambaran struktur otak dan neurotransmitter gagal menemukan perbedaan yang konsisten antara orang dengan ADHD dan grup kontrol (control groups) (Green, 1999). Hal ini mungkin karena fakta bahwa ADHD adalah kelainan dengan banyak aspek dengan beberapa sub-kategori pola-pola biologis.

Faktor-faktor lingkungan, seperti pengasuhan tidak konsisten, juga terlibat, mungkin dalam kombinasi rumit dengan faktor-faktor biologis. 


KELAINAN AUTISTIK (AUTISTIC DISORDER)

Satu dari yang paling misterius dan membingungkan dari semua kelainan adalah autisme. Pertama diidentifikasi oleh psikiater Amerika Leo Kanner pada 1943, kelainan autistik adalah kelainan jangka panjang bercirikan ketidakresponan pada orang lain secara ekstrim, kekurangan keahlian komunikasi, dan pola perilaku yang sangat repetitif dan kaku. 

Autisme mempengaruhi sekitar 5 dari setiap 10.000 anak-anak, sekitar 80 persen dari mereka adalah anak laki-laki (American Psychiatric Association, 2000). Biasanya nampak pada tiga tahun pertama hidup dalam bentuk ketidakresponan dan kurang minat pada orang lain, autisme cenderung dialami sepanjang hidup. Sekitar 70 persen tetap cacat secara serius hingga masa dewasa dan tidak dapat hidup mandiri.

Lebih dari sepertiga mengidap keterbelakangan mental, memiliki IQ kurang dari 70 dan seringkali di bawah 35. Sisanya memiliki intelijensi normal hingga di atas rata-rata. Tetapi meski orang dengan autisme yang paling berfungsi baik memiliki masalah dalam komunikasi, minat dan aktivitas yang terbatas, dan kesulitan berhubungan dengan orang lain (American Psychiatric Association, 2000). 

Kekurangan keresponsifan terhadap orang lain adalah ciri utama autisme. Bayi autistik biasanya tidak meraih atau bahkan tidak membuat kontak mata dengan orangtuanya. Mereka tampak tidak mengenali atau peduli orang di sekitar mereka. 

Anak-anak autistik tidak terluibat dalam permainan normal dengan orang dewasa atau teman sebaya. Mereka tidak melibatkan orang lain dalam bermain dan seringkali tidak menyadari keberadaan mereka.

Kesulitan bahasa dan komunikasi juga biasa, dengan setengah dari orang autis tidak membangun kemampuan bahasa. Bahasa yang terbentuk biasanya aneh, dengan pengulangan kata-kata atau frase-frase yang hampir tidak berarti. Banyak yang mengalami echolalia, peniruan secara persis frase-frase yang diucapkan orang lain.

Kesamaan dan rutinitas sangatlah penting, dan anak-anak autistik menjadi sangat marah jika terjadi perubahan bahkan semenit. Perpindahan sedikit satu perabot atau perubahan satu kata dalam lagu dapat mengakibatkan kemarahan. Beberapa ahli teori percaya bahwa kesamaan adalah usaha untuk menghindari stimulasi berlebih, tetapi tidak ada yang tahu pasti. 

Individu autistik memiliki pola perilaku dan minat yang repetitif dan tertentu (Gambar 14.37). mereka dapat menghabiskan waktu memutar benda, bermain dengan objek seperti tutup toples, membunyikan jari mereka, atau menghentakan badan mereka. 

Beberapa melakukan perilaku melukai diri sendiri, seperti membenturkan kepala pada benda tajam atau menggigit bagian tubuh mereka sendiri, dan anak-anak ini mungkin harus ditahan secara fisik.

Beberapa orang autistik, seperti orang yang direpresentasikan oleh Dustin Hoffman dalam film Rain Man, mengidap kemampuan savant luar biasa (savant dari bahasa Perancis berarti “bijak” atau “pandai”). Keahlian savant yang umum adalah perhitungan kalender.

Orang autistik dengan kemampuan ini dapat memberitahumu dalam sekejap pada hari apa ulang tahunmu di tahun 2039. yang lainnya dapat mereproduksi lagu atau iklan apapun setelah mendengarnya satu kali. Kadang, keahlian ini memberi kesan intelijensi superior, meskipun pada orang yang secara mental terbelakang.


Faktor-Faktor Penyebab

Leo Kanner (1943), yang pertama kali mendeskripsikan autisme masa kecil, memberikan penjelasan psikodinamis. Dia berspekulasi bahwa anak-anak itu telah terdorong masuk dalam alam mereka sendiri oleh lingkungan keluarga yang dingin dan tidak perhatian selama masa bayi kecil. Orantua (khusunya sang Ibu) dideskripsikan sebagai “orangtua kulkas” yang telah mencair cukup lama untuk punya bayi. 

Hal ini semata-mata hanya pernyataan teoretikal, dan tidak ada bukti untuk pola keluarga semacam itu pernah ada, tetapi generasi-generasi orangtua yang mengetahui hipotesis ini menderita perasaan bahwa mereka telah menyebabkan anaknya menjadi autis.

Saat ini, autisme diterima luas sebagai kelainan yang memiliki dasar biologis (Kabot et al., 2003). Apakah itu, tetap belum dapat ditentukan. Anomali-anomali yang menyebar luas dalam struktur dan fungsi otak telah ditemukan pada anak-anak autis. Sebagai contoh, studi gambaran otak menunjukkan bahwa otak anak-anak autistik lebih besar daripada normal, menunjukkan pertumbuhan otak yang tidak normal selama tahun pertama hidup, dan mereka juga menemukan perkembangan abnormal dalam cerebellum, yang mengkoordinasi pergerakan dan terlibat dalam perpindahan perhatian / atensi (Courchesne et al., 2003).

Faktor-faktor genetik telah dihubungkan dengan autisme. Saudara anak-anak autis 200 kali lebih mungkin mengalami kelainan daripada anak-anak biasa, dan kejadiannya paling banyak pada kembar identik (Piven et al., 1997). tidak ada satupun gen yang terlibat; tetapi, mungkin terdapat beberapa gen yang saling berhubungan.

Satu penemuan penting adalah bahwa banyak anggota keluarga anak-anak autis, meski tidak memunculkan kelainan sendiri, memiliki karakteristik kepribadian yang paralel dengan autisme, termasuk menyendiri dan minat yang sangat sempit dan khusus (Rutter, 2000). 

Penelitian-penelitian lainnya memeriksa autisme dari perspektif teori pikiran (Theory of Mind). Seperti dibahas dalam Bab 11, teori pikiran adalah ketidaksadaran mengenai apa yang dipikirkan orang lain dan bagaimana mereka bereaksi secara internal. Anak-anak normal menjadi sadar akan pikiran orang lain pada usia 3 atau 4 (Ritblatt, 2000). orang-orang autistik tampak tidak mengembangkan keahlian dalam area ini dengan baik, membuat mereka sulit berkomunikasi dengan orang lain atau memahami bagaimana orang lain bereaksi terhadap mereka (Heerey et al., 2003).

Anak-anak autistik juga menunjukkan pemahaman respon emosional orang lain yang buruk, seperti ekspresi kesakitan (Dawson et al., 2004). Kekurangan teori pikiran dapat sangat mengganggu perkembangan bahasa dan sosialm, dan merupakan fokus yang kuat dalam riset mengenai autisme. -- [ kelainan masa kecil (childhood disorders) ]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam