Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 13 Maret 2018

Iklim Perubahan Menuju Islam Kaffah



Hari ini Umat Islam masih menjalani hidup tanpa naungan Khilafah. Sejak Khilafah diruntuhkan oleh kaum kafir dan munafik imperialis, Umat harus bertahan hidup dalam pemecah-belahan, penjajahan, stagnasi ekonomi, dan dominasi asing. Namun, segala puji hanya bagi Allah Swt., bukti telah menunjuk pada momentum perubahan yang tak terbendung dan seruan yang lebih kencang untuk Syariah, Islam dan Khilafah.

Taji Mustafa, juru bicara Hizbut Tahrir Inggris, pada tahun 2009 telah mengatakan, “Sejak 1924, kita pada akhirnya dipecah-belah menjadi lebih dari 50 negara lemah dan tak berdaya yang para penguasanya berkolusi secara sistematis dengan kekuatan kolonial melawan masyarakatnya sendiri, sementara saudara dan saudari kita dibantai di Palestina, Irak, Afghanistan, Somalia, dan lain-lainnya. Tanpa Khilafah, kita tak punya tameng, terbuka bagi serangan-serangan paling brutal dari para kolonialis.”

“Namun, mulai terjadi perubahan di seantero dunia Muslim dan tanda-tandanya bisa dilihat semua orang. Umat Islam bereaksi sebagai satu Umat terhadap pembantaian di Gaza, menyerukan penggusuran para penguasa antek, dan menyeru militer-militer kaum Muslim untuk bergerak dan membebaskan Palestina. Umat bisa melihat kegagalan Kapitalisme global seiring krisis keuangan menebarkan bencana atas umat manusia. Umat telah melihat janji palsu “kebebasan dan demokrasi” yang terkuak dari penjara-penjara Abu Ghraib dan Guantanamo.”

“Telah mencoba – dan telah melihat kegagalan – kediktatoran, sosialisme, demokrasi, monarki, dan nasionalisme, kaum Muslimin sekarang semakin menginginkan penegakan-kembali sistem-sistem Islam di bawah Khilafah yang mengikuti petunjuk. Alhamdulillah.”

“Mendirikan-kembali Khilafah di tanah-tanah Muslim adalah kewajiban kolektif Umat Islam. Selain itu, sekarang banyak orang bisa melihat apa arti dari ketiadaan institusi Islam ini. Tanpa persatuan politik tanah-tanah Muslim di bawah kepemimpinan yang baru, masalah-masalah yang kompleks dan beragam yang ada di tepi pantai Atlantik Maroko hingga tepi pantai Pasifik Indonesia bisa dikatakan mustahil dipecahkan, dipandang secara terisolasi (dengan sistem yang ada) atau melalui lensa negara bangsa yang sudah kuno. Adalah sebuah fakta yang luar biasa bahwa dunia Muslim memiliki sekitar 20% populasi dunia, lebih dari 60% cadangan minyak, sekitar 37% cadangan emas dan valas, dan hampir 25% personel pertahanan dunia. Selain lemah, terpecah-belah dan dikolonisasi sebagaimana adanya, ia punya sedikit saja pengaruh politik dan tidak punya kepemimpinan untuk mendayagunakan berbagai sumberdaya itu.”

“Khilafah adalah alternatif atas kerusakan dan tirani di dunia Muslim, dan Khilafah saja yang bisa membawa kekuasaan menjauh dari para tuan tanah feodal dan para penguasa tiran, Khilafah bisa menerapkan hukum yang sebenar-benarnya, menghasilkan kemakmuran ekonomi bagi semua, bukannya bagi segelintir orang, dan memastikan keputusan-keputusan politik ditetapkan di tempat-tempat seperti Kairo, Istanbul dan Islamabad, bukan (mengikuti) London atau Washington.”

“Sekaranglah waktunya kita bekerja untuk mendirikan-kembali Khilafah yang akan menyatukan tanah-tanah Muslim dan menjawab panggilan serta tangisan para ibu Palestina, Irak, Somalia dan Kashmir. Inilah waktunya angin perubahan berhembus di seluruh wilayah, membawa bersamanya ide Khilafah, Syariah dan Islam, sehingga menjadi realitas yang mengenyahkan pencekikan selama 9 dekade terakhir.”

Kemudian akan muncul kembali Khilafah yang mengikuti manhaj Kenabian. (Musnad Ahmad)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam