Peperangan Melawan Syaitan
Musuh Melukai Dengan
Luka Yang Sangat Serius
Walaupun peperangan antara kita dan musuh kita syaitan jin dan syaitan
manusia terus berlangsung dengan sangat berbahaya dan
tanpa akhir, namun peperangan antara kita dengannya tersebut sudah menjadi
ketentuan dari Dzat Yang Maha Agung dan Maha Mulia. Hal tersebut sesuai dengan firman-Nya: “Sesungguhnya
syaitan bagi kamu adalah musuh, maka jadikanlah dia sebagai musuh.”
Kemudian Allah memerintahkan musuh kita dengan firman-Nya: “Dan hasutlah
siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah
terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan
berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka.
Dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan
belaka”.
Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang jelas-jelas telah menampakkan
permusuhan terhadap anak Adam. Sesungguhnya musuh kita
itu turun dan membisikkan suaranya kepada sebagian dari kita untuk menyesatkan
kita.
Disebutkan dalam sebuah tafsir: “Dengan suara suling dan nyanyian serta
segala perkara yang mungkar. Kemudian ia juga menggunakan orang-orang musyrik
untuk melawan kita, dan syaitan juga ikut andil dalam harta yang haram. Harta
itu masuk kepada kita dari jalan yang tidak halal, seperti riba (bunga), mencuri, korupsi, menipu, menggunakan harta anak yatim dengan tidak
benar dan lain-lain. Syaitan juga ikut andil dalam menciptakan keturunan haram,
seperti anak zina (semoga kita dijauhkan dari hal tersebut) dan durhaka kepada
orang tua. Wallahua’alam.
Syaitan juga mencoba menyesatkan kita dengan mengatakan bahwa Surga, Neraka dan Hari Perhitungan itu tidak
ada atau remeh. Apa yang disebutkan syaitan itu semua adalah bathil (tidak benar).
Allah memberikan suatu peringatan kepada musuh kita itu dengan
firman-Nya: “Sesungguhnya hamba-hamba-Ku, tidak ada kemampuan bagimu untuk
mencelakakan mereka. Cukuplah dengan Tuhanmu sebagai wakil.”
Dalam sebuah tafsir disebutkan: “Hamba-hamba itu maksudnya adalah
orang-orang yang terpelihara dari syaitan -semoga Allah menjadikan saya dan
anda sekalian termasuk dari hamba yang terpelihara- tidak
ada jalan atau kemenangan bagi syaitan atas mereka. Allah akan menjamin dan
menunaikan semua yang Ia janjikan.
Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw.
bersabda: “Setiap anak Adam ketika lahir lambungnya telah ditusuk oleh syaitan
dengan jarinya, kecuali Isa anak Maryam. Ketika itu syaitan ingin menusukkan
jarinya namun syaitan telah terdinding darinya.” [HR. Muttafaq ‘Alaihi]
Pembaca yang budiman dan saudaraku seagama, sesungguhnya kejahatan
musuh kita itu sangat besar dan sangat berbahaya. Ia telah melukai salah
seorang dari kita dengan luka yang sangat serius dalam peperangan yang telah
berlangsung bertahun-tahun ini. Dia telah melumuri bumi dengan darah-darah suci
kita, para da’i ahli yang
diibaratkan sebagai dokter sudah semakin sedikit untuk mengobati korban yang terluka akibat serangan musuh yang sangat
jahat ini. Malah, dokter yang bertugas menyembuhkan itu juga tak luput dari
luka.
Makna luka –wahai saudaraku- adalah dosa-dosa. Telah banyak
fitnah-fitnah (kerusakan aqidah dan syariah) di
antara kita, perbuatan haram banyak yang dilakukan, kerusakan nampak di daratan
dan di lautan, mereka juga banyak yang meninggalkan shalat lima waktu. Mereka
menjadikan segala sesuatu yang halal menjadi haram, yang haram menjadi halal,
mereka juga mengambil hukum bukan dari hukum Allah. Mereka menjadikan sunah
menjadi bid’ah dan bid’ah menjadi sunah, kejahatan menjadi kebaikan dan
kebaikan menjadi kejahatan, mengajak untuk kemungkaran dan melarang yang ma’ruf,
begitulah seterusnya..
Ya Allah..., saya nasihatkan kepada anda wahai saudaraku juga kepada
diri saya pribadi agar kita selalu menambahkan ketakwaan kepada Allah dan juga selalu beristigfar. Karena hanya itulah obat mujarab untuk mengatasi
dosa.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Said al-Khudri ra., ia
berkata: “Saya mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Iblis berkata: “Demi
keagungan-Mu, saya akan tetap menggoda hamba-hamba-Mu selama ruh mereka ada di
jasad mereka.” Allah berfirman: “Demi keagungan dan kebesaaran-Ku, saya tetap
akan mengampuni mereka selama mereka memohon ampun kepada-Ku.” [HR. Imam Ahmad dan Hakim. Hakim berkata: “Hadits ini sanadnya shahih]
Pernyataan di atas diperkuat oleh riwayat Anas secara marfu’ yang
berbunyi: “Apakah kalian ingin saya beri tahu tentang sesuatu. Ketahuilah
bahwa penyakit yang sedang kalian derita adalah dosa, dan sebagai obatnya
adalah istighfar.” [HR. Baihaqi]
Maha Benar Allah ketika Ia berfirman: “Barangsiapa yang berpaling
dari pengajaran (Tuhan) Yang Maha Pemurah (al-Qur'an), Kami adakan baginya syaitan
(yang menyesatkan) maka syaitan itulah yang menjadi teman yang selalu
menyertainya. Dan sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi
mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat
petunjuk. Sehingga apabila orang-orang yang berpaling itu datang kepada Kami
(di hari kiamat) dia berkata: "Aduhai, semoga (jarak) antaraku dan kamu
seperti jarak antara masyrik dan maghrib, maka syaitan itu adalah sejahat-jahat
teman (yang menyertai manusia). (Harapanmu itu) sekali-kali tidak akan memberi
manfaat kepadamu di hari itu karena kamu telah menganiaya (dirimu sendiri). Sesungguhnya
kamu bersekutu dalam adzab itu”.
Ya Allah, segala puji hanyalah untuk-Mu, dan hanya kepada-Mu aku
mengadu, Engkaulah yang Maha Penolong dan hanya kepada Engkau kami memohon
pertolongan dan hanya kepada-Mu berserah diri. Ya Allah, bantulah kami untuk
melawan musuh bebuyutan ini, tidak ada daya dan tidak ada upaya kecuali hanya
bersandar kepada-Mu.
Peperangan Melawan
Syaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar