Pertempuran Melawan Syaitan
Kita Dan Musuh
Dalam Pertempuran
Setiap pertempuran antar manusia akan berakhir dengan segala macam
cara, kecuali dengan musuh hakiki kita, syaitan. Kita dan syaitan selalu berada
dalam pertempuran, senjata kita memiliki satu mata pedang, namun senjatanya
memiliki dua mata pedang. Kita akan mati di dunia ini, sedangkan dia tidak akan
mati sampai hari kebangkitan. Dia selalu mengintai kita; dari generasi ke
generasi. Dia memukul kita dengan senjatanya sedangkan kita tidak melihatnya.
Sungguh...dia adalah musuh yang paling jahat yang selalu bertindak serampangan.
Dia tidak akan pernah kompromi atau mengadakan gencatan senjata kecuali kita
menurutinya dalam segala perintahnya. Jika tidak...maka perang akan terus
berlangsung siang dan malam.
Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu, maka
jadikanlah dia sebagai musuhmu. Hanyasanya, syaitan mengajak golongannya untuk
menjadi penghuni neraka Sa’ir”.
Maksudnya, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh kita dalam menjalankan
ajaran agama dan taat kepada Allah. Maka, perangilah dia dan jangan sekali-kali
kalian menurutinya, selama kita masih dalam jalur yang benar. Karena, dia ingin
agar kalian bersamanya di dalam neraka Sa’ir. Dia adalah musuh yang
sangat licik!
Sebagai perumpamaan, syaitan tidak ubahnya seperti lubang yang licin di
jalan. Ia juga berjalan di dalam aliran darah manusia, dan ia juga meletakkan
mulutnya di hati anak Adam, maka berzikirlah kepada Allah niscaya ia akan
menjauhkan mulutnya dari hati yang berzikir kepada Allah.
Dzikir kepada Allah adalah senjata kita yang paling kuat untuk melawan
musuh seperti ini. Jika kita selalu berzikir dan taat kepada Allah, pasti kita
akan menang dan mendapatkan Surga-Nya, insya
Allah. Namun, jika kita lupa berdzikir dan tidak taat
kepada Allah, niscaya hati kita akan dimakan oleh syaitan. Itulah yang disebut
godaan al-Khannas (syaitan yang selalu membisikkan rayuannya di hati
manusia).
Dalam sebuah hadits dari Anas dan Shafiyah Binti Huyay ra., mereka
berdua berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Sesungguhnya syaitan
berjalan di tubuh anak Adam melalui aliran darahnya, saat itulah ia menggodanya”.
Ada juga riwayat yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi ad-Dunya tentang
tipuan dan rayuannya, juga riwayat yang dikeluarkan oleh Ibnu Syahin, Baihaqi
juga Sayuti dalam kitab ad-Durr. Dari Anas ra., ia berkata: “Rasulullah Saw.
bersabda: “Sesungguhnya syaitan
meletakkan mulutnya pada hati anak Adam, jika anak Adam ingat kepada Allah, ia
mengangkat dan menjauhkan mulutnya dan apabila anak Adam lupa, maka ia akan
menelan hati anak Adam. Itulah yang dinamakan dengan godaan syaitan.”
Wahai anak Adam, lawanlah musuh kalian, kekanglah mereka dan jangan
sampai kalian memberikan keluasan kepada mereka di rumah-rumah kalian, usir dia!
Sesungguhnya ketika musuh diberi keleluasaan di rumah anda, ia pasti akan
mendatangkan kotoran. Maha Suci Allah...syaitan adalah musuh kita, namun kenapa
kita memberikan kekuatan kepadanya untuk menambah pembangkangannya, kita
memberi dia makan dan memberi dia minum, kita juga membukakan untuknya pintu
rumah kita sedangkan dia selalu menimbulkan rasa takut dan menikam kita dari
belakang. Sungguh perbuatan yang sangat buruk dan merugikan kita di hadapan
Allah dan Rasul-Nya nanti di hari perhitungan.
Dalam sebuah hadits, dari Urwah dari Aisyah dari Rasulullah Saw.,
beliau bersabda: “Barangsiapa yang makan dengan tangan kirinya, maka ia
makan bersama syaitan. Dan barangsiapa yang minum dengan tangan kirinya, maka
ia minum bersama syaitan”.
Dari Ibnu Jubair, ia pernah bertanya kepada Jubair. Jubair berkata: “Saya
pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila seseorang
masuk ke dalam rumahnya dan ketika itu ia mengucap dzikir kepada Allah dan ia
juga mengucap dzikir ketika makan, syaitan berkata: “Tidak ada tempat bermalam
juga tidak ada makan malam bagiku di sini”. Dan jika ia masuk dan makan tanpa
menyebut nama Allah, syaitan berkata: “kalian telah mendapatkan tempat bermalam
dan makanan”.
Bagaimana mungkin kita bisa memuliakan makhluk yang jelas-jelas menjadi
musuh kita?!
Wahai anak Adam, janganlah kamu makan kecuali dengan tangan kanan,
janganlah kamu minum kecuali dengan tangan kanan, dan ingatlah kepada Allah
ketika kamu masuk menemui keluargamu, baik di dalam atau di
luar rumahmu dan ingat Allah ketika kamu makan. Dengan begitu, syaitan musuhmu
akan menjauh. “Apa yang dibawa Rasul maka ambillah, dan apa yang dilarang
olehnya maka jauhilah”.
Berdoalah kepada Allah agar Dia menjauhkan syaitan dari kita dan
menjauhkannya dari segala apa yang Ia berikan kepada kita; baik berupa
keturunan dan lain sebagainya. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu
Abbas, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Jika salah seorang dari
kalian ingin menggauli istrinya, hendaknya ia membaca “Ya Allah, jauhkanlah syaitan
dari kami dan jauhkanlah juga dia dari apa yang Engkau berikan kepada kami”,
jika seseorang itu dikaruniai anak niscaya syaitan tidak akan dapat
mencelakakannya dan tidak akan bisa menguasainya.”
Usirlah musuhmu itu dari ibadahmu, nyaringkan suaramu dengan dzikir
kepada Allah, sebutlah Allah dengan takbir yang nyaring pula
ketika melaksanakan kewajiban shalat. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan
oleh Abu Hurairah, ia berkata: “Rasulullah Saw. bersabda: “Apabila kamu
dipanggil untuk melaksanakan shalat dan kamu segera mengerjakannya, maka syaitan
akan berbalik lari sambil terkentut-kentut”.
Wahai hamba Allah, sesungguhnya syaitan, musuh kamu itu selalu menyuruh
kamu untuk melakukan kekejian dosa. Allah berfirman: “Sesungguhnya syaitan
menjanjikan kefakiran dan selalu menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah
menjanjikan ampunan dan karunia dari-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.
Maksudnya adalah syaitan selalu menjanjikanmu dan menakut-nakutimu
dengan kemiskinan. Ketika kamu ingin bersedekah kepada para
fakir miskin, ia menggodamu dan berkata: “Apabila kamu bersedekah, nanti
hartamu akan habis, dan kamu akan menjadi orang fakir”. Ini adalah sebuah
tipuan dari syaitan, ia menakut-nakuti dengan kefakiran ketika orang hendak
bersedekah.
“Dan ia selalu menyuruh dengan kekejian”, ketika kamu ingin
mengeluarkan zakat yang menjadi salah satu rukun Islam yang lima. Syaitan
menggodamu agar kamu tidak mengeluarkan zakat.
“Syaitan menyuruh dengan kekejian, sedangkan Allah menjanjikan ampunan”,
yakni bagi dosa-dosamu karena kamu mengeluarkan zakat yang pasti mendapatkan
pahala dan ganjaran dari Allah serta karunia berupa ganti yang baik juga pahala
di akhirat kelak. “Dan Allah sangat luas karunia-Nya”, yakni dengan memberikan
gantian dan ampunan.
“Dia juga Kuasa dan Maha Mengetahui
atas segala sesuatu”, maksudnya, Allah maha mengetahui niat-niat dan sedekahmu
baik secara terang-terangan ataupun tersembunyi. Sesungguhnya, syaitan adalah
musuh kamu yang sebenarnya. Maka, berhati-hatilah serta persiapkan segala
kemampuanmu dengan dzikir kepada Allah!.
“Dan jika kamu digoda oleh syaitan, maka berlindunglah kepada Allah.
Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui”.
Pertempuran
Melawan Syaitan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar