Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Sabtu, 01 Juli 2017

Felix Siauw: Bukan Lagi Mimpi


dakwah ideologi Islam

Saya masih ingat olok-olokan kawan-kawan saya dulu sewaktu saya masih berkuliah, ”Ah, ngimpi lo Lix, nggak mungkin khilafah bakal tegak, itu cuma ide khayalan, cuma wacana dan retorika,” ada juga yang bilang "It's too good to be true, utopia,” ada juga yang tak berkata apapun hanya wajahnya memandang jijik dan tak hormat.

Padahal mereka adalah orang-orang yang sama yang memberikan senyum terbaiknya, ucapan yang termanisnya saat mendengar bahwa saya menerima Islam menjadi agama saya yang baru. Hanya saja ketika mereka mengetahui saya termasuk yang tertarik pada salah satu konsep istimewa dalam Islam, konsep khilafah dan pengaturan Islam dalam kehidupan, mendadak sikapnya begitu.

Tak jarang pula dosen-dosen turun tangan ingin mencabut ide khilafah ini dari dalam kepala saya, tapi dengan ide sekulerisme, nasionalisme, demokrasi yang sudah dari awal sebelum berada dalam Islam, saya juga merasa ada yang salah dalam ide-ide ini. Mereka katakan bahwa khilafah itu artinya mengganti dasar negara, mengganti konstitusi dan mengganti kesepakatan nenek moyang kita.

Kata mereka ”Itu cuma mimpi!" hanya karena mereka belum bisa melihatnya dengan mata.

Padahal di dalam Islam, banyak hal yang tak dapat dilihat dengan mata, bahkan dasar keimanan itu adalah meyakini yang ghaib. Dan dalam banyak kisah, kita disodorkan pada hal yang mustahil di hadapan manusia, tapi nyata bila Allah berkehendak. Maka berkali-kali Allah sampaikan dalam Alquran ”Sesungguhnya Allah Mahaberkuasa atas segala sesuatu". Dan ayat-ayat semisal ”Bila Allah berkehendak atas sesuatu maka Dia hanya mengatakan 'jadi' maka 'jadilah'."

Rasa kesal itu lalu saya curahkan lewat tulisan, sebentuk buku berjudul ”Muhammad Al-Fatih 1453” menjadi curcol saya atas olok-olokan saudara-saudara saya yang meragukan khilafah. Saya mengambil sudut pandang sesuatu yang mustahil bagi manusia yang tak mungkin direalisasikan, yaitu penaklukan Konstantinopel, tapi sudah dijanjikan Allah SWT. Di sini ada kontradiksi, mimpi bagi manusia, tapi impian yang diprediksi Rasulullah dan dijamin oleh Allah. Ternyata, walau harus mengambil masa 825 tahun sejak diucapkan baginda Rasul, toh Konstantinopel tetap dibebaskan oleh Muhammad Al-Fatih.

Sama seperti peristiwa Isra-Mi'raj yang mengguncang jazirah, yang menggoyahkan keimanan sebagian dari Muslim pada saat itu. Sesuatu yang mustahil dalam akal dan mata manusia, tapi yang menceritakan adalah Rasulullah SAW, di situ kaum Muslim diuji, apakah ingin percaya pada fakta di depan mata, ataukah kata yang disampaikan Rasulullah SAW pada mereka.

Apa bedanya khilafah dengan peristiwa Isra-Mi'raj? Dengan penaklukan Konstantinopel? Mereka sama-sama janji Allah, sama-sama terucap dari lisan Rasulullah SAW. Tidak ada perbedaan sama sekali. Mimpi bagi manusia yang hanya menggunakan mata, adalah impian yang sudah dijanjikan oleh Allah dan Rasul bagi orang-orang yang yakin.

Hari ini, walau saya sudah terbiasa dengan olok-olokan dan cemoohan, saya tetap miris dan sedih hati. Sebagian mereka yang mengaku Muslim dan organisasi Islam, kini mulai menunjukkan keangkuhan, kekasaran, kepanikan, dan gerakan fisik untuk menghadang ide yang mereka dulu katakan hanya wacana, kemustahilan dan mimpi.

Sebegitu hebatnya hadangan untuk sebuah mimpi, sebegitu kerasnya permusuhan yang dikobarkan hanya untuk sebuah utopia, begitu banyaknya rintangan yang disediakan untuk sebuah kemustahilan. Di saat yang sama mereka bergandeng mesra, bertatap dalam cinta, dengan kaum kafir dan bermain dengan kekufuran.

Sabar, ini adalah ujian. Dan sebagaimana janji Allah dalam tiap-tiap perintah-Nya, siapapun yang teguh dalam tiap-tiap jalan ketaatan sudah pasti akan menemukan kemenangan. Sebab kita bukan kaum yang mengharap kepada manusia, akan tetapi kita adalah kaum yang sudah dijanjikan kemenangannya bahkan sebelum kita berjuang.

Dan adalah Allah yang memberikan impian ini bagi kita, langsung dalam Al-Qur’an surah An-Nuur ayat 55. Semoga Allah segera merealisasikannya, sebab bagi saya, apa yang kita hadapi saat ini menunjukkan, bagi mereka yang tak suka, mereka sudah mulai yakin, khilafah bukan lagi mimpi.

Felix Y. Siauw
Member @YukNgajiID

Sumber: Tabloid Media Umat edisi 195
---

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam