Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Kamis, 05 Juli 2012

Identitas Islam Kita - Identitas Kita



Identitas Kita



“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?” [Terjemah Makna Qur'an Surat (41) Fushshilat 33]

Terdapat agenda penguasa untuk membangun identitas kebangsaan nasionalistik melalui proses agresif pemoderatan.

Berkaitan dengan Umat Islam, agenda untuk mereformasi Islam meliputi usaha-usaha untuk menghilangkan pentingnya 'Umat', untuk membuat ikatan dengan Umat menjadi sekunder dibanding loyalitas kebangsaan, bahkan hingga menghilangkannya. Ini juga untuk menghilangkan ide-ide politik Islam sehingga Umat Islam hanya mengadopsi ide-ide politik sekularisme.

Identitas Islam kita didasarkan pada keyakinan kita - Akidah kita

Identitas Islam didasarkan pada prinsip-prinsip dan ide-ide Islam yang mengikat Umat Islam bersama dalam persaudaraan menurut aqidah mereka yang mengalahkan ras, jender, warna kulit maupun kebangsaan. Allah Swt. berfirman:


“Sesungguhnya (agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, Ummat yang satu, dan Aku adalah Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (23) al-Mu'minun 52]

Ini artinya kita harus menjaga perhatian dan tanggung jawab kita atas urusan-urusan Umat ini di sekeliling dunia, tidak mengabaikannya karena alasan geografis atau kepentingan lokal yang mungkin ada. Respon Umat Islam global terhadap kedzaliman di Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan dan Kashmir telah menunjukkan bagaimana Akidah Islam mengikat Umat Islam secara alami. Ini mencontoh hadits Nabi Saw. bahwa Umat Islam adalah 'satu tubuh'.

Ikatan Umat perlu dikuatkan di dalam masyarakat dan usaha apapun untuk menciptakan identitas nasionalistik yang memisahkan kita dari Umat harus ditolak. Kekuatan kita ada dalam persatuan akidah, kekuatan, kepemimpinan, Syariah Islam. Dalam ketiadaan seorang Khalifah yang menyatukan Umat Islam dengan benar dan hakiki dengan Khilafah, maka persatuan Umat dalam perjuangan penegakkan Islam adalah mendesak. Kelemahan kita ada dalam perpecahan termasuk atas dasar kebangsaan yang memang dilarang.

Selain itu, Islam secara fundamental datang untuk membebaskan umat manusia dari ikatan-ikatan berdasar kesukuan dan kebangsaan yang telah mengakibatkan banyak rasisme, perpecahan dan pertumpahan darah. Berdasarkan identitas Islam yang benar dan kuat ini, seorang Muslim akan memperlakukan setiap orang dengan keadilan sesuai Syariah Islam dan tidak akan menindas siapapun; dan akan menjalankan tugas menyelamatkan orang lain.


“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (49) al-Hujurat 13]

Jalan kita untuk maju:
Umat Islam harus tidak membolehkan diri mereka sendiri untuk disesatkan ke dalam identitas sempit nasionalistik yang memang bertentangan dengan Islam, dan harus memperkuat identitas indah Islam yang melampaui batasan-batasan ras, warna kulit, geografis, dan jender.

Kerja Hizbut Tahrir dalam Umat

Dalam Umat Hizbut Tahrir mengingatkan Umat Islam terhadap urusan-urusan Umat, dan memberitahu tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekeliling dunia, mengingatkan mereka bahwa mereka adalah bagian dari 'satu tubuh'.

Hizbut Tahrir mendorong Umat Islam untuk memperkuat nilai-nilai Islam mereka dalam berinteraksi antara satu sama lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam