Identitas Kita
“Siapakah
yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah,
mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: "Sesungguhnya aku termasuk
orang-orang yang menyerah diri?” [Terjemah Makna Qur'an Surat (41) Fushshilat
33]
Terdapat agenda penguasa
untuk membangun identitas kebangsaan nasionalistik melalui proses agresif
pemoderatan.
Berkaitan dengan Umat
Islam, agenda untuk mereformasi Islam meliputi usaha-usaha untuk menghilangkan
pentingnya 'Umat', untuk membuat ikatan dengan Umat menjadi sekunder dibanding
loyalitas kebangsaan, bahkan hingga menghilangkannya. Ini juga untuk
menghilangkan ide-ide politik Islam sehingga Umat Islam hanya mengadopsi
ide-ide politik sekularisme.
Identitas
Islam kita didasarkan pada keyakinan kita - Akidah kita
Identitas Islam didasarkan
pada prinsip-prinsip dan ide-ide Islam yang mengikat Umat Islam bersama dalam
persaudaraan menurut aqidah mereka yang mengalahkan ras, jender, warna kulit
maupun kebangsaan. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya
(agama tauhid) ini, adalah agama kamu semua, Ummat yang satu, dan Aku adalah
Tuhanmu, maka bertakwalah kepada-Ku.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (23)
al-Mu'minun 52]
Ini artinya kita harus
menjaga perhatian dan tanggung jawab kita atas urusan-urusan Umat ini di
sekeliling dunia, tidak mengabaikannya karena alasan geografis atau kepentingan
lokal yang mungkin ada. Respon Umat Islam global terhadap kedzaliman di
Palestina, Irak, Afghanistan, Pakistan dan Kashmir telah menunjukkan bagaimana
Akidah Islam mengikat Umat Islam secara alami. Ini mencontoh hadits Nabi Saw.
bahwa Umat Islam adalah 'satu tubuh'.
Ikatan Umat perlu dikuatkan
di dalam masyarakat dan usaha apapun untuk menciptakan identitas nasionalistik
yang memisahkan kita dari Umat harus ditolak. Kekuatan kita ada dalam persatuan
akidah, kekuatan, kepemimpinan, Syariah Islam. Dalam ketiadaan seorang Khalifah
yang menyatukan Umat Islam dengan benar dan hakiki dengan Khilafah, maka
persatuan Umat dalam perjuangan penegakkan Islam adalah mendesak. Kelemahan
kita ada dalam perpecahan termasuk atas dasar kebangsaan yang memang dilarang.
Selain itu, Islam secara
fundamental datang untuk membebaskan umat manusia dari ikatan-ikatan berdasar
kesukuan dan kebangsaan yang telah mengakibatkan banyak rasisme, perpecahan dan
pertumpahan darah. Berdasarkan identitas Islam yang benar dan kuat ini, seorang
Muslim akan memperlakukan setiap orang dengan keadilan sesuai Syariah Islam dan
tidak akan menindas siapapun; dan akan menjalankan tugas menyelamatkan orang
lain.
“Hai
manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” [Terjemah Makna Qur'an Surat (49)
al-Hujurat 13]
Jalan kita untuk maju:
Umat Islam harus tidak
membolehkan diri mereka sendiri untuk disesatkan ke dalam identitas sempit
nasionalistik yang memang bertentangan dengan Islam, dan harus memperkuat
identitas indah Islam yang melampaui batasan-batasan ras, warna kulit,
geografis, dan jender.
Kerja
Hizbut Tahrir dalam Umat
Dalam Umat Hizbut Tahrir
mengingatkan Umat Islam terhadap urusan-urusan Umat, dan memberitahu tentang
peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekeliling dunia, mengingatkan mereka bahwa
mereka adalah bagian dari 'satu tubuh'.
Hizbut Tahrir mendorong
Umat Islam untuk memperkuat nilai-nilai Islam mereka dalam berinteraksi antara
satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar