Unduh BUKU Dakwah Rasul SAW Metode Supremasi Ideologi Islam

Selasa, 24 Desember 2013

Para Syaitan Berdasi



Para Syaitan Berdasi

Para pembaca budiman, sesungguhnya Allah tidak menciptakan hambanya dengan sia-sia dan, namun Ia menjadikan mereka untuk beribadah hanya untuk-Nya dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Ia juga telah mengutus pada setiap kaum seorang rasul dari golongan mereka guna memberikan kabar, ancaman dan pengajaran yang benar sesuai dengan ajaran Allah, dengan berusaha taat kepada-Nya dalam segala perintah-Nya. Allah berfirman: “Dan tidak ada suatu umatpun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan.”

Allah juga telah menggariskan jalan dan metode berdakwah untuk setiap rasul yang diutus kepada kaumnya. Mereka diharuskan untuk menyampaikan risalah Allah dengan penuh kesabaran. Allah berfirman: “Ajaklah (mereka) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, serta debatlah mereka dengan cara yang baik [QS. An-Nahl 125]

Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah.”

Setiap Nabi atau setiap rasul apalagi Nabi Muhammad Saw. pasti pernah menemui kesulitan dan keletihan dalam dakwahnya, bahkan terkadang dirinya sendiri mendapatkan gangguan yang berat. Karena itulah pengikutnya dijadikan oleh Allah sebagai umat yang adil dan pilihan. Muhammad Saw. akan menjadi saksi pada hari perhitungan nanti. Allah berfirman: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (ummat Islam), ummat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”

Semua tantangan dan pengingkaran dalam dakwah para rasul juga para Nabi itu, semuanya timbul dari syaitan. Mereka selalu menjadi batu penghalang bagi setiap makhluk dan Khaliknya untuk saling berdekatan.

Para da’i mengajak umatnya untuk tunduk dan patuh hanya kepada Allah, yang tidak ada seorangpun dapat menandingi-Nya, sedangkan syaitan jin dan syaitan manusia berbuat sebaliknya, mereka selalu mengajak manusia untuk tunduk dan patuh kepada selain Allah. Allah berfirman: “Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu

Para musuh yang sangat licik itu tidak puas hanya dengan merayu hati saja, namun untuk mencapai tujuannya ia juga menegakkan sistem kufur thoghut di tengah kehidupan umat. Mereka menjelma sebagai penasihat dan cendekiawan serta ikut bergabung dalam majlis pemuka-pemuka di antara manusia. Dilihat dari luar, ia adalah sosok cerdik pandai yang penuh wibawa dan berilmu. Namun, seandainya kita melihat dari dalam, kita akan menemukan sosok yang penuh kedengkian seperti api yang membara dan melahap habis kayu bakar.

Mereka menyusun rencana konspirasi bersama untuk melawan tuntunan Rasulullah Saw. dan para pengikutnya. Mereka mematangkan rencana dan perangkat untuk mengubur ideologi Islam.

Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu, atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.”

Maka, berkumpullah para manusia pengikut syaitan, mereka merundingkan tentang langkah yang akan mereka ambil dalam menghadapi Islam dan Umatnya.

Para pembaca yang budiman, cobalah anda renungkan baik-baik taktik yang dilakukan oleh musuh kita syaitan dalam melawan Nabi Saw. dan para pengikutnya di masa sekarang. Syaitan menggoda hati manusia dan membuat sistem yang awet untuk membangkang terhadap Islam. Namun sebaliknya, pengikut-pengikut Rasul Saw. yang taat kepada Allah malah bertambah banyak.

Kemudian syaitan melakukan taktik bekerjasama dengan orang-orang munafik serta memperbanyak jumlah orang munafik –berkonspirasi bersama mereka. Namun, taktik mereka lemah dan konspirasi jahat mereka itu tetap akan gagal, karena dakwah dan propaganda Islam semakin menyadarkan umat.

Maha Benar Allah yang Maha Besar dengan Firman-Nya: “Sesungguhnya tipuan syaitan itu sangat lemah”.
Dalam sebuah hadits dikatakan: “Barangsiapa yang taat kepada Rasul maka ia juga telah taat kepada Allah, dan barangsiapa yang maksiat kepada Rasul maka ia telah maksiat kepada Allah”.

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena karunia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya. Tetapi Allah membersihkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [QS. An Nuur: 21]

Rasulullah Saw. bersabda: “Setiap manusia pasti akan kembali ke sisi-Nya. Maka, semua perbuatannya adalah barang dagangan yang akan dijadikan sebagai penentu nanti; apakah ia akan selamat atau celaka. Oleh karena itu, barangsiapa yang menyerahkan seluruh hdupnya untuk Allah dan taat kepada-Nya, maka ia akan terbebas dari siksaan. Dan barangsiapa yang menghambakan dirinya kepada syaitan dan hawa nafsu, maka ia akan terjebak dalam kehancuran.”

Kalimat Penutup

Dengan menyebut nama Allah. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan semua nikmatnya. Shalawat dan salam kami haturkan untuk manusia terbaik Nabi Muhammad Saw.

Kita harus menyadari bahwa para syaitan jin dan syaitan manusia adalah musuh kita semua. Allah berfirman dalam al Quran: “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu). Karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” [QS. Faathiir: 6]

Musuh yang kita hadapi ini adalah musuh kita bersama sampai datangnya hari kiamat nanti. Dan kita berdoa kepada Allah, semoga kita akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang berusaha menjadi golongan yang dimenangkan Allah. Dan hanya kepada Allah-lah kita meminta taufik.

Para Syaitan Berdasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Download BUKU Sistem Negara Khilafah Dalam Syariah Islam