Sistem Islam kita
“Sebaik-baik
kalian adalah yang terbaik akhlaknya.” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]
Perilaku
dan sistem Islam berkebalikan dengan sistem kufur barat
Meski masyarakat barat
makmur secara ekonomi dibanding yang lain, banyak orang telah mengidentifikasi
penurunan progresif. Bahkan Melanie Phillips, seorang komentator anti-Islam,
menulis di Maret 2008: "Dengan mabuk-mabukan yang mewabah, penyalahgunaan
narkoba dan kejahatan, dekadensi adalah motif penentu zaman kita. Kebebasan,
hedonisme dan egoisme menjadi pranata hari ini."
Dengan kondisi tragis ini
(yang tak terhindari) kaum Muslim yang berpegang pada Islam bisa memberikan
dakwahnya sebagai solusi bagi masyarakat - menjadi sebuah mercusuar bagi orang
lain. Orang-orang mungkin merindukan untuk memiliki masyarakat yang baik dan
adil, dan ingin menghormati nilai-nilai pokok Islam. Namun sistem yang ada di
negara dan masyarakat sama sekali tidak mempromosikan atau melindungi
nilai-nilai mulia Islam ini. Sungguh, berbagai lapisan sistem hukum kufur,
jalan hidup sekular liberal-lah yang secara aktif menyebabkan bermacam
kerusakan ini.
Materialisme dan
individualisme telah menggiring pada tingginya tingkat kejahatan, perilaku
antisosial, rasisme, dan kehancuran kehidupan keluarga. Semua itu menunjukkan
bahwa masyarakat liberal sangatlah jauh dari masyarakat adil, toleran, tentram
dan baik yang orang-orang idamkan.
Orang-orang tidak lagi
merasa aman di pusat-pusat kota. Pelecehan dan pengejekan pada orang lain
(bahkan oleh para orangtua dan guru) dan pada Islam (akidah dan sistemnya) ada
secara luas. Di Inggris, para politisi berbohong dan terjangkit kasus-kasus korupsi.
Media massa menghasilkan uang dari menjual berbagai kebohongan dan skandal.
Jadi, nilai-nilai kejujuran dan moralitas tergilas sejak dari atas.
Masyarakat tidak lagi
peduli permasalahan umat; persaudaraan Islam telah menghilang. Di Inggris,
ribuan orang tua meninggal setiap tahun dalam kesendirian.
Jika kaum Muslimin
mengadopsi nilai-nilai dan sistem barat, yang akan terjadi adalah kemerosotan
moral, perilaku dan kezaliman yang sama yang menghancurkan umat Islam.
Perilaku
dan pola sikap Islam adalah bagian dari ahkam Syariah
Ini artinya bahwa
prinsip-prinsip Islam adalah tetap dan absolut mengenai hal-hal ini. Kita tidak
bisa meninggalkannya hanya karena tekanan sosial, tren atau fesyen terbaru,
budaya yang ada atau budaya di barat, tidak juga demi profit. Berkebalikan
dengan sekular liberal, Islam mempromosikan kewajiban dalam hal:
v Menghormati
orangtua dan guru - BUKAN perilaku tidak menghormati dan antisosial.
v Perhatian
dan tanggung jawab terhadap para tetangga dan kerabat - BUKAN membiarkan mereka
dalam kejahiliyahan.
v Menerima
saudara-saudara kita sesama Muslim meski berasal dari negeri lain - BUKAN
memperlakukan mereka sebagai orang asing dan orang luar.
v Mengatakan
yang benar, jujur dan memenuhi janji - BUKAN berpikir mencari keuntungan
sesaat, tujuan menghalalkan cara haram.
v Ikhlas
semata karena Allah - BUKAN menanyakan apa keuntungan duniawi bagiku.
v Memperlakukan
semua orang dengan pantas dan adil tanpa memandang ras atau nasionalitas -
BUKAN berpikir jahiliyah bahwa negara bangsa yang diutamakan dengan mengabaikan
sistem Islam.
Umat
kita tidaklah kebal terhadap efek-efek masyarakat umumnya
Sayang sekali, dengan fakta
bahwa banyak nilai-nilai kufur secara halus diserap di sekolah atau dari media
massa, kaum Muslim telah menjadi semakin terpengaruh kekufuran itu. Di Inggris,
penyalahgunaan narkoba, kejahatan remaja, dan kehamilan remaja semakin menjadi
problem bagi orang-orang Islam di sana.
Alasan dari hal ini adalah
bahwa Islam ditampilkan seringkali secara tradisional tanpa pikiran dan hubungan dengan realitas generasi muda kita
dan tanpa menunjukkan akidah dan syariah Islam sebagai solusi tuntasnya
(termasuk Khilafah sebagai pelaksana sistem Islam). Jika kita tidak secara
proaktif membangun pemahaman dan kesadaran Islam yang utuh pada generasi
penerus, tidak diragukan nilai-nilai dan sistem kufur akan mengakar di antara
pemuda kita.
Jalan kita untuk maju:
Umat Islam harus memahami,
mengadopsi dan kemudian mempromosikan akidah dan syariah Islam - di rumah kita,
sekolah, kelompok studi, masjid, dan madrasah.
Umat Islam harus memahami
hakekat nilai-nilai dan sistem taghut; bagaimana itu berkontradiksi dengan
Islam; dan bagaimana itu telah mengakibatkan berbagai kerusakan masyarakat.
Pemikiran Islam mengenai
Tauhid, takwa, kehidupan, kematian, akhirat, pertanggungjawaban, pahala dan
dosa harus diajarkan dengan cara yang menginspirasi kaum muda kita dan membuat
mereka merindukan ridho Allah Swt.
Kita harus memahami bahwa
Akidah Islam adalah jalan untuk membebaskan diri kita dari kesempitan dan
kerendahan menghamba pada nafsu diri sendiri.
Akhlaq dan adab Islam harus
dipegang dan ditunjukkan bagaimana itu membawa kebaikan bagi manusia:
menghormati orangtua, baik kepada tetangga, mengatakan kebenaran, menjaga
pandangan, menghindari makanan-minuman haram, menghormati wanita, menjaga
pernikahan dan memiliki kebaikan hati semuanya adalah nilai-nilai yang
dicontohkan dalam Sunnah Nabi Saw. yang umat Islam perlu tunjukkan dalam kata
dan perbuatan.
Kita harus hidup sebagai
contoh perilaku ini, bukannya mengadopsi nilai-nilai kufur yang telah banyak
orang termasuk non-Muslim ketahui keburukannya.
Hanyalah dengan hidup atas
dasar Islam kita bisa layak menjadi contoh bagi yang lain, bahwa kita bisa
menunjukkan Islam sebagai solusi hakiki satu-satunya atas semua problem
manusia.
Kerja
Hizbut Tahrir dengan kaum muda
Di tingkat praktis Hizbut
Tahrir bekerja di antara generasi muda sejak lama. Melalui proyek-proyek
pemuda, pengajian (halqoh), dan perbincangan; para pemuda telah dijauhkan dari
kehidupan narkoba dan kerendahan menuju keindahan Islam.
“Dan hamba-hamba Tuhan yang
Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah
hati dan apabila orang-orang bodoh menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata
(yang mengandung) keselamatan. Dan orang yang melalui malam hari dengan
bersujud dan berdiri untuk Tuhan mereka. Dan orang-orang yang berkata: "Ya
Tuhan kami, jauhkan azab jahannam dari kami, sesungguhnya azabnya itu adalah
kebinasaan yang kekal." Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk tempat
menetap dan tempat kediaman. Dan orang-orang yang apabila membelanjakan
(harta), mereka tidak berlebihan (tidak untuk pelanggaran), dan tidak kikir
(mau berinfak kebaikan), dan adalah di tengah-tengah antara yang demikian. Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan yang demikian itu, niscaya
dia mendapat (pembalasan) dosa(nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab
untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah
Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan orang-orang yang bertaubat dan
mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan
taubat yang sebenar-benarnya. Dan orang-orang yang tidak memberikan persaksian
palsu, dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan
perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka lalui (saja) dengan menjaga
kehormatan dirinya. Dan orang-orang yang apabila diberi peringatan dengan ayat-
ayat Tuhan mereka, mereka tidaklah menghadapinya sebagai orang- orang yang tuli
dan buta. Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah
kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati
(kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. Mereka itulah
orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran
mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,“
[Terjemah Makna Qur'an Surat (25) al-Furqan 63-75]
assalam mualaikum afwan
BalasHapusmohon ijin untuk mentela'ah kitabnya..
jazakallah bilkhair,,,